FAKULTAS FARMASI
RHEOLOGI
OLEH
KELAS/KLP : W4-A / II
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan
mengalir.
penuangan dari botol, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari suatu jarum
suntik. Rheology dari suatu produk tertentu yang dapat berkisar dalam
availabilitas biologis.
sifat-sifat alirannya apakah sesuai dengan hukum aliran Newton atau tidak.
Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam
Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan
farmasi (dosage form) sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap
penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi
dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien,
TINJAUAN PUSTAKA
baik yang encer maupun yang kental jauh lebih bersifat praktis daripada
pelewatan dari suatu jarum suntik. Sifat-sifat rheologi dari sistem farmasetik
(Atkins, 1997).
Secara umum terdapat dua jenis sifat aliran bahan, yaitu newton dan
non-newton. Sifat aliran dari bahan cair dapat digambarkan dengan diagram
(kurva) aliran. Kurva ini merupakan plot antara gaya geser (shear stress)
dengan laju geser (shear rate). Dimana viskositas merupakan rasio dari gaya
geser dengan laju geser pada semua titik sepanjang kurva. Pada kurva cairan
newton rasio dari gaya geser dengan laju geser pada semua titik nilainya
konstan, dan disebut viskositas tunggal (µ). Jika aliran tidak linier digunakan
simbol viskositas nyata (µapp), yang merupakan slope dari garis yang
menghubungkan sebuah titik pada kurva dengan titik asal (0,0). Fluida non-
newton merupakan fluida yang memiliki kurva aliran (shear stress versus
shear rate) tidak linier, dimana viskositas nyata (µapp) tidak konstan pada suhu
dan tekanan yang diberikan tetapi bergantung pada kondisi aliran seperti
geometri aliran, shear rate, dan lain-lain, dan terkadang juga dipengaruhi oleh
dan tekanan tertentu dan tidak tergantung kepada kecepatan geser. Oleh
karena itu, viskositanya cukup ditentukan pada satu kecepatan geser. Apabila
grafik garis lurus melalui titik nol. Contoh cairan Newton adalah minyak
jarak, kloroform, gliserin, minyak zaitun dan air (Tim Penyusun, 2009).
reologis bahan, ada beberapa sifat mekanis lain berkaitan dengan pergerakan
coefficient), sifat aliran bahan lepas (flow characteristic), dll (Ansel, 1989).
newton dibanding dengan cairan biasa. Oleh karena itu mereka harus
Non newtonian Bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran
newton : dispersi heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid, emulsi,
suspensi cair, salep dan produk-produk serupa masuk kelas ini. Jika bahan-
bahan non newton dianalisis dalam suatu viskometer putar dan hasilnya diplot
pembuatan krim, suspense, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet, dll. Selain itu,
Form) sebagai penjamin kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga
atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat
terbukti dapat mempengauhi laju absorbsi obat dalam tubuh. Kurva aliran ini
plastis tidak melalui titik (0,0) tetapi memotong sumbu shearing stress (atau
sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal sebagai harga yield. Bingham
bodies tidak akan mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar yield value
tersebut. Pada harga stress di bawah harga yield, zat bertindak seperti bahan
mempunyai / memperlihatkan yield value, seperti halnya zat padat. Sedang zat-
zat yang mulai mengalir pada shearing stress terkecil didefinisikan sebagai
cairan. Yield value adalah suatu sifat yang penting dari dispersi-dispersi
alam dan sintesis, misalnya : dispersi cair dari traga ileh polimer-polimer
dalam larutan, yang merupakan kebalikan dari sistem plastis, yang tersusun
untuk bahan pseudoplastis mulai pada titik (0,0) atau paling tidak
Bodies, tidak ada yield value. Tapi karena tidak ada bagian kurva yang linier,
meningkat jika terjadi shear dan oleh karena itu diberi istilah dilatan.zat-zat
berkosentrasi tinggi (kira-kira 50% atau lebih) dari partikel-partikel kecil yang
tersusun rapat dengan volume antar partikel atau volume “Void” (kosong)
(Martin,1993).
pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet dan lain-
3. Veegum
Nama Resmi :
Nama Lain :
Pemerian :
Rums molekul :
Penyimpanan :
Kegunaan :
1. Sirup ABC
3. Topping coklat
kalium sorbat .
4. Mayonaise
PROSEDUR KERJA
pengaduk, Botol semprot, Gelas kimia (50 ml), Gelas ukur (50 ml),
Topping, Veegum.
A. Pengujian viskositas
kecepatan
14. Lepas spindle dan cuci dengan air suling, dan tekan tombol ON/OFF
3. Dipasang stop kontak dan diatur RPM dan ukuran spindel yang
diinginkan.
a. TOPPING COKLAT
A1 A2 A1 A2
Geser
A1 A2
A1 A2 A1 A2
5 14 14 0,14 0,14
c. CMC
A1 A2 A1 A2
2 5.700 6.000 57 60
5 1.800 1.900 18 19
Geser
A1 A2
50 120 1,2
IV.1.2 Perhitungan
0,5
Kecepatan Geser 0,5 Rpm = = 0,00083
60
2
Kecepatan Geser 2 Rpm = = 0,03
60
10
Kecepatan Geser 10 Rpm = = 0,16
60
20
Kecepatan Geser 20 Rpm = = 0,33
60
50
Kecepatan Geser 50 Rpm = = 0,83
60
100
Kecepatan Geser 100 Rpm = = 1,66
60
Viskositas susu ultra
n1 p1 x t1
=
n2 p2 x t2
n1 0,5811 x 35,80
=
0,98 0,997 x 8,81
n1 20,8033
=
0,98 8,7835
𝑛1 = 2,3210 p
Keterangan :
2
ABC SQUASH
Kecepatan Geser
1.5
0.5
NAIK
0 TURUN
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Tekanan Geser
Toping Caramel
35000
30000 NAIK
Kecepatan Geser
25000
20000
15000
10000
5000
0
0 50 100
Tekanan Geser
IV.2 PEMBAHASAN
adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin
dalam symbol n.
pengeluaran tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat
tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisik obat,
Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi ada dua yaitu
viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada
kecepatan geser.
Adapun tujuan dari percobaan adalah menjelaskan tentang reologi,
diletakkan dalam wadah dan diturunkan spindel ke dalam wadah yang berisi
sampel. Pasang stop kontak, nyalakan motor sambil menekan tombol Motor
ON, biarkan spindel berputar dan lihat skala pada layar viskometer, dan catat
termasuk aliran non-newton. Dan pada mayonise tidak dilakukan karena terjadi
Dari percobaan ini diperoleh hasil kecepatan geser pada 0,5 Rpm yaitu
0,00083, pada 2 Rpm yaitu 0,03, pada 5 Rpm yaitu 0,08, pada 10 Rpm yaitu
0,16, pada 20 Rpm yaitu 0,33, pada 50 Rpm yaitu 0,83 dan pada Rpm 100 yaitu
1,66.
Adapun faktor kesalahan dalam percobaan ini yaitu karena kurang teliti
dalam mengukur sampel, kurang sterilnya alat yang digunakan, penggunaan spindle
pembuatan krim , suspens, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet dan lain-lain. Selain
itu, prinsip rheology juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form)
.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
Diharapkan agar asisten dan praktikan selalu menjalin kerja sama yang
baik agar tidak terjadi suatu kesalahan atau hal-hal yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
toping coklat