Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGENAI GIZI,

PENDAPATAN KELUARGA DAN INFESTASI SOIL


TRANSMITTED HELMINTHS DENGAN KURANG ENERGI
KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI DAERAH PESISIR
SUNGAI SIAK PEKANBARU

Lidia Wati
Yanti Ernalia
Lilly Haslinda
Email: lidiawati_yum@yahoo.com/085271190612

ABSTRACT
Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition with a poor nutrition status
of person caused by lack consumpting foods which contain macro nutrients for a long
time or chronic. Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women can caused by
imbalance of nutrient intake and infectious disease. The purpose of this study is to
discover the relationship between knowledge of nutrition, family income and soil
transmitted helminths infestation with Chronic Energy Deficiency (CED) to pregnant
women. This study includes the type of analytic study using cross sectional approach.
Total samples are 30 people, sampling technique is total sampling. The result showed
that of the 30 respondents known as 8 people (26,7%) experiencing chronic energy
malnutrition in pregnancy. Analyzing data used Fisher test showed that there is a
significant relationship between knowledge of nutrition with chronic energy
deficiency to pregnant women and there is no significant relationship between family
income and soil transmitted helminths infestation with chronic energy deficiency to
pregnant women.

Key words: kurang energi kronik, status gizi, pengetahuan, pendapatan keluarga,
infestasi soil transmitted helminths.

PENDAHULUAN melahirkan di Indonesia adalah 1 dari


Sampai saat ini angka mortalitas 65, dibandingkan dengan 1 dari 1.100
dan morbiditas 99% pada wanita hamil di Thailand. Indikator MDGs
dan bersalin masih menjadi masalah (Millenium Development Goals) 5A
besar di negara berkembang. Pada yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu
tahun 2010, WHO (World Health (AKI), merupakan salah satu indikator
Organization) memperkirakan 287.000 yang diperkirakan sulit dicapai.
ibu per tahunnya meninggal saat hamil Kesulitan itu tidak hanya dirasakan
atau bersalin.1 Di Indonesia, Angka Indonesia tetapi juga dibanyak negara
Kematian Ibu (AKI) masih relatif lebih berkembang di dunia.2 Berdasarkan
tinggi jika dibandingkan dengan data Survei Demografi dan Kesehatan
negara-negara anggota ASEAN (The Indonesia (SDKI) 2012, Angka
Association of South East Asian Kematian Ibu melahirkan mengalami
Nations). Risiko kematian ibu karena kenaikan dari 228 per 100.000

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014 1


2

kelahiran hidup pada tahun 2007 Sebanyak 30% subjek penelitian ini
menjadi 359 per100.000 kelahiran memiliki informasi yang kurang
hidup pada tahun 2012.3 Sehingga perlu mengenai gizi selama kehamilan.11
upaya yang lebih keras guna mencapai Penelitian yang dilakukan oleh
target MDGs pada tahun 2015, yaitu Rahmaniar dkk menunjukkan adanya
AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hubungan tingkat pengetahuan dengan
hidup.2 Hal ini dikarenakan adanya kejadian KEK pada ibu hamil yaitu dari
faktor penyebab baik secara langsung 32 ibu hamil yang memiliki
maupun tidak langsung. Faktor pengetahuan kurang, terdapat 6 orang
penyebab langsung kematian ibu (18,8%) yang menderita KEK, dan dari
melahirkan yakni pendarahan, 28 ibu yang memiliki pengetahuan
preeklamsia dan infeksi. Pendarahan cukup, 15 orang (53,6%) diantaranya
menempati persentase tertinggi menderita KEK.5 Kurang Energi Kronik
penyebab kematian ibu (28%) yang (KEK) pada ibu hamil cenderung
disebabkan oleh anemia dan Kurang memiliki hubungan timbal balik dengan
Energi Kronik (KEK).4 kejadian infeksi kecacingan di daerah
Kurang Energi Kronik (KEK) pesisir sungai siak Pekanbaru karena
merupakan suatu keadaan dimana status kondisi pemukiman yang padat
gizi seseorang buruk disebabkan karena penduduk, higiene dan sanitasi yang
kurangnya konsumsi pangan sumber kurang, sumber air bersih yang sulit
energi yang mengandung zat gizi makro didapat serta daerah rawan banjir.11
yang berlangsung lama atau menahun.5 Selain itu, penelitian yang dilakukan
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar oleh Hermawan (2006) menunjukkan
(Riskesdas), di Provinsi Riau terjadi adanya hubungan yang nyata antara
peningkatan risiko KEK pada Wanita tingkat pendapatan dengan risiko KEK
Usia Subur (WUS) dari tahun 2007- pada ibu hamil (p<0,01). Semakin
2013 yaitu pada tahun 2007 sebesar tinggi tingkat pendapatan maka ada
10,1% dan pada tahun 2013 sebesar kecenderungan meningkatkan status
±16%.6,7 Prevalensi risiko ibu hamil gizi.12
KEK di Provinsi Riau pada tahun 2013 Status gizi ibu hamil dapat
sebesar ±24% ternyata lebih tinggi dari dipantau dengan beberapa indikator
tahun 2003 sebesar 11,98%.7,8 yaitu ukuran ibu (tinggi dan berat badan
Kurang Energi Kronik (KEK) sebelum hamil), pertambahan berat
pada ibu hamil dapat disebabkan karena badan selama kehamilan, ukuran
ketidakseimbangan asupan gizi dan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar
penyakit infeksi.9 Pemenuhan asupan Hb. Ibu yang mempunyai berat badan
gizi pada ibu hamil dipengaruhi oleh sebelum hamil kurang dari ideal akan
banyak faktor seperti faktor sosial, menyebabkan plasenta janin kecil dan
ekonomi dan pengetahuan ibu hamil meningkatkan risiko BBLR (Bayi Berat
tentang kecukupan zat gizi selama Lahir Rendah)13. LILA adalah salah
kehamilan.10 Dari hasil penelitian satu cara untuk mengetahui risiko
deteksi prevalensi malnutrisi pada ibu kurang energi kronik (KEK).
hamil di daerah pesisir sungai siak kota Dibandingkan dengan pengukuran
pekanbaru tahun 2012, prevalensi ibu antropometri lain, pita LILA adalah alat
hamil mengalami KEK sebesar 27%. ukur sederhana dan praktis yang

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014


3

digunakan di lapangan untuk mengukur Pekanbaru yang diambil dari data


risiko KEK. Ibu hamil dengan LILA < Puskesmas Umban Sari pada bulan
23,5cm berisiko terkena Kurang Energi Januari 2014 berjumlah 30 orang.
Kronik (KEK).14 Pengambilan sampel menggunakan
Status gizi yang buruk (KEK) teknik total sampling. Jumlah sampel
sebelum dan selama kehamilan akan yang diambil sebagai responden
menyebabkan ibu melahirkan bayi sebanyak 30 orang.
dengan berat badan rendah. Disamping Adapun instrumen yang
itu, dapat mengakibatkan anemia pada digunakan dalam penelitian ini adalah
bayi baru lahir, mudah terinfeksi, kuesioner, pengukuran Lingkar Lengan
abortus dan terhambatnya pertumbuhan Atas (LILA) dan pemeriksaan
otak janin.14 BBLR memiliki dampak laboratorium tinja. Kuesioner berupa
buruk terhadap pertumbuhan dan sejumlah pertanyaan tertulis yang
perkembangan bayi baik kognitif digunakan untuk memperoleh informasi
maupun psikomotoriknya.10,15 dari responden mengenai hal ± hal yang
Berbagai dampak buruk yang ingin diketahui. Pengumpulan data
timbul akibat Kurang Energi Kronik dilakukan dengan wawancara langsung
(KEK) pada ibu hamil, AKI di untuk mendapatkan data variabel yang
Indonesia masih cukup tinggi, serta dibutuhkan.
prevalensi Kurang Energi Kronik Setelah semua data hasil
(KEK) yang masih tinggi di Provinsi pengukuran terkumpul, maka dapat
Riau, maka perlu untuk mengetahui diolah dengan tahapan berikut: editing
hubungan pengetahuan mengenai gizi, (langkah ini digunakan untuk
pendapatan keluarga dan infestasi Soil memeriksa kembali data yang diperoleh
transmitted helminths dengan Kurang mencakup kelengkapan / kesempurnaan
Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil. data dan kekeliruan pengisian data),
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah koding (memberikan kode tertentu pada
untuk mengetahui hubungan data yang diperoleh untuk
pengetahuan mengenai gizi, pendapatan mempermudah dalam pembacaan data),
keluarga dan infestasi Soil transmitted tabulasi (setelah dilakukan proses
helminths dengan Kurang Energi editing dan koding, data yang
Kronik (KEK) pada ibu hamil di terkumpul dimasukkan ke dalam tabel).
Daerah Pesisir Sungai Siak Pekanbaru. Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan analisis univariat dan
bivariat. Analisis univariat digunakan
METODE PENELITIAN untuk menggambarkan data distribusi
Jenis penelitian yang akan dan persentase dari variabel
dilakukan adalah penelitian analitik pengetahuan, pendapatan dan infeksi
dengan rancangan penelitian cross cacing yang dimiliki oleh ibu hamil
sectional. Penelitian ini telah dilakukan yang datang ke posyandu dan
di Kelurahan Sri Meranti Rumbai kunjungan ke rumah ± rumah tempat
Pekanbaru pada bulan Maret - April tinggal ibu hamil selama bulan Maret ±
2014. Populasi dalam penelitian ini April 2014. Hasil analisis ini disajikan
meliputi seluruh ibu hamil yang tinggal dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
di Kelurahan Sri Meranti Rumbai Sedangkan pada analisis bivariat data

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014


4

kuesioner dianalisa dengan (KEK) dalam kehamilan ditunjuk pada


menggunakan software statistic. Ada hasil analisis dengan menggunakan uji
tidaknya hubungan setiap variabel Fisher. Kemaknaan statistik apabila
dengan kejadian Kurang Energi Kronik nilai p<0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran karakteristik responden

Variabel n %
Usia Ibu
< 20 tahun 0 0
20-35 tahun 25 83,3
> 35 tahun 5 16,7
Usia Kehamilan
Trimester I 2 6,7
Trimester II 10 33,3
Trimester III 18 60,0
Paritas
Paritas rendah (< 4 kali) 23 76,7
3DULWDV WLQJJL • NDOL 7 23,3
Pendidikan
Rendah 16 53,3
Tinggi 14 46,7
Status Gizi
Gizi kurang (KEK) 8 26,7
Gizi Baik 22 73,3
Pengetahuan Mengenai Gizi
Kurang 15 50,0
Baik 15 50,0
Pendapatan Keluarga
Kurang 10 33,3
Cukup 20 66,7
Infestasi Soil transmitted helminths
Negatif (tidak ditemukan telur cacing) 22 73,3
Positif (ditemukan telur cacing) 8 26,7

Total responden pada penelitian pengetahuan kurang, pendapatan cukup


ini adalah 30 orang, sebagian besar dan lebih banyak tidak terinfestasi soil
responden berada pada rentang usia 20- transmitted helminths.
35 tahun, usia kehamilan pada trimester Rentang usia 20-35 tahun
III, paritas rendah, pendidikan rendah, merupakan waktu yang paling tepat
pekerjaan ibu rumah tangga, status gizi untuk mengalami kehamilan karena
baik, pengetahuan mengenai gizi sama kondisi ibu berada dalam keadaan
antara pengetahuan baik dan paling sehat dan aman untuk hamil dan

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014


5

melahirkan. Menurut Departemen peluang tiga kali untuk terjadi


Kesehatan RI (2008) usia yang terlalu komplikasi dibandingkan ibu hamil
muda kurang dari 20 tahun dan usia paritas rendah.17
yang terlalu tua lebih dari 35 tahun Data tentang tingkat pendidikan
merupakan kehamilan risiko tinggi.16 terakhir menunjukkan bahwa sebagian
Dari penelitian Retnowati I (2005) juga besar responden memiliki tingkat
menunjukkan bahwa ada hubungan pendidikan yang rendah yaitu 16 orang
yang signifikan antara usia ibu dengan (53,3%). Responden yang tingkat
komplikasi kehamilan.17 Pada pendidikannya tinggi yaitu 14 orang
penelitian ini, terdapat 16,7% (46,7%). Pengetahuan mengenai gizi
responden yang termasuk kedalam dan kesehatan merupakan salah satu
kehamilan risiko tinggi. jenis pengetahuan yang dapat diperoleh
Data tentang paritas dari pendidikan.18 Hal ini sesuai dengan
menunjukkan bahwa sebagian besar penelitian Tristiyanti (2006),
responden memiliki paritas rendah yaitu didapatkan hubungan yang nyata antara
sebanyak 23 orang (76,7%) dan tingkat pendidikan terhadap
sebanyak 7 orang (23,3%) memiliki pengetahuan gizi (p<0,05), semakin
paritas yang tinggi. Ibu dengan paritas rendah tingkat pendidikan maka
tinggi mempunyai kemungkinan lebih semakin kurang pula pengetahuan
besar untuk mengalami komplikasi saat gizinya. Jika pengetahuan mengenai
kehamilan. Penelitian Retnowati I gizi ibu hamil baik maka diharapkan
(2005) menunjukkan bahwa ada status gizi ibu hamil dan janinnya juga
hubungan yang signifikan antara paritas baik.19
dengan komplikasi kehamilan (p<0,05).
Ibu hamil paritas tinggi mempunyai

4.3 Hubungan Pengetahuan Mengenai Gizi dengan Kurang Energi kronik


(KEK) pada Ibu Hamil
Hasil uji statistik dengan analisa bivariat dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai
berikut:

Tabel 4.2 Hasil uji statistik analisa bivariat

Status gizi OR p value


Pengetahuan Kurang (KEK) Baik (95% CI)
mengenai gizi n % n %
Kurang 7 46,7 8 53,3 12,25 0,035
Baik 1 6,7 14 93,3 (1,26-118,3)
Total 8 26,7 22 73,3

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, hasil mengenai gizi dengan KEK pada ibu
analisis hubungan antara pengetahuan hamil diperoleh bahwa dari 15 orang

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014


6

ibu hamil yang memiliki pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap


kurang sebanyak 7 orang (46,7%) pola konsumsi pangan. Semakin luas
mengalami KEK. Sedangkan dari 15 pengetahuan ibu hamil mengenai gizi
orang ibu hamil yang memiliki dan kesehatan, maka semakin beragam
pengetahuan baik sebanyak 1 orang pula jenis makanan yang dikonsumsi
(6,7%) mengalami KEK dalam sehingga dapat memenuhi kecukupan
kehamilan. Hasil uji statistik diperoleh gizi dan mempertahankan kesehatan ibu
nilai p=0,035 maka dapat disimpulkan hamil.18
bahwa ada hubungan yang bermakna Pengetahuan juga berkaitan
antara pengetahuan mengenai gizi dengan tingkat pendidikan ibu hamil.
dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Kemampuan ibu hamil dalam menyerap
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai pengetahuan akan meningkat sesuai
OR=12,25, artinya ibu hamil yang dengan meningkatnya pendidikan ibu
memiliki pengetahuan kurang hamil. Berdasarkan data hasil penelitian
mempunyai peluang 12,25 kali menunjukkan sebagian besar responden
mengalami KEK dibandingkan ibu berpendidikan rendah (53,3%) namun
hamil dengan pengetahuan yang baik. dari 30 responden terdapat 15 orang
Hal ini sejalan dengan penelitian dengan pengetahuan yang baik dan 15
yang dilakukan oleh Rahmaniar dkk orang dengan pengetahuan yang
bahwa terdapat hubungan yang kurang. Berdasarkan hasil wawancara
bermakna antara pengetahuan dengan sebagian besar responden sudah
kejadian KEK pada ibu hamil di Tampa memiliki pengalaman dalam kehamilan
Padang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi dan juga banyak mendapatkan
Barat.5 Demikian juga dengan informasi mengenai gizi selama
penelitian yang dilakukan oleh kehamilan melalui media-media seperti
Retnaningsih (2002) menunjukkan penyuluhan, televisi, majalah, poster
adanya hubungan yang signifikan dan sebagainya.
antara pengetahuan ibu hamil tentang Selain itu peningkatan
gizi dengan status gizi ibu hamil pengetahuan juga dipengaruhi oleh
trimester III di Puskesmas Colomadu II umur responden. Penelitian Astuti HP
Karanganyar.20 (2011) menunjukkan ada hubungan
Pengetahuan merupakan faktor secara signifikan antara umur ibu
yang sangat penting dalam membentuk dengan tingkat pengetahuan (p
perilaku setiap individu, termasuk value=0,001).22 Berdasarkan data
perilaku kesehatan individu tersebut. penelitian, sebagian besar responden
Perilaku yang didasari oleh berusia 20-35 tahun yang merupakan
pengetahuan akan bertahan lama usia produktif sehingga memungkinkan
dibandingkan dengan perilaku yang mereka masih mampu menerima
tidak didasari oleh pengetahuan.21 informasi yang diberikan dan bisa
Pengetahuan mengenai gizi dan mengingatnya kembali.

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014


7

4.4 Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kurang Energi Kronik (KEK)


pada Ibu Hamil
Hasil uji statistik dengan analisa bivariat dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Hasil uji statistik analisa bivariat
Status Gizi OR p value
Pendapatan Kurang (KEK) Baik (95% CI)
keluarga n % n %
Kurang 4 40,0 6 60,0 2,66 0,384
Cukup 4 20,0 16 80,0 (0,5-14,2)
Total 8 26,7 22 73,3

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, cukup tentang makanan yang bergizi


hubungan antara pendapatan keluarga sehingga terjadi keseimbangan asupan
dengan KEK pada ibu hamil diperoleh makanan yang diperlukan tubuh. Dan
bahwa dari 10 orang ibu hamil dengan dari hasil wawancara sebagian besar
pendapatan kurang sebanyak 4 orang responden sudah memiliki pengalaman
(40%) mengalami KEK. Sedangkan dalam kehamilan dan juga banyak
dari 20 orang ibu hamil dengan mendapatkan informasi mengenai gizi
pendapatan cukup sebanyak 4 orang selama kehamilan melalui media-media
(20%) mengalami KEK. Hasil uji seperti penyuluhan, televisi, majalah,
statistik diperoleh nilai p=0,384 maka poster dan sebagainya.
dapat disimpulkan bahwa tidak ada Dari hasil penelitian mengenai
hubungan yang bermakna antara hubungan antara pendapatan keluarga
pendapatan keluarga dengan kejadian dengan KEK pada ibu hamil diperoleh
KEK pada ibu hamil. bahwa dari 10 orang ibu hamil dengan
Penelitian Najoan dkk (2011) pendapatan kurang sebanyak 4 orang
juga menunjukkan hasil yang sama (40%) mengalami KEK. Sedangkan
yaitu tidak ada hubungan yang bermakna dari 20 orang ibu hamil dengan
antara pendapatan dengan risiko Kurang pendapatan cukup sebanyak 4 orang
Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di (20%) mengalami KEK. Hasil
Kelurahan Kombos Barat Kecamatan penelitian ini menunjukkan bukan
Singkil Kota Manado.23 Dari 10 responden hanya responden yang mempunyai
yang mempunyai pendapatan keluarga pendapatan rendah saja yang menderita
kurang terdapat 5 orang dengan KEK, tetapi juga banyak responden
pengetahuan baik. Hal ini berarti yang mempunyai pendapatan tinggi
meskipun responden memiliki juga menderita KEK.
pendapatan keluarga kurang tetapi
mereka memiliki pengetahuan yang

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014


8

4.5 Hubungan Infestasi soil transmitted helmith dengan Kurang Energi


Kronik (KEK) pada Ibu Hamil
Hasil uji statistik dengan analisa bivariat dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil uji statistik analisa bivariat
Status Gizi OR p value
Infestasi soil Kurang (KEK) Baik (95% CI)
transmitted helminths n % n %
Negatif 6 27,3 16 72,7 1,12 1,000
Positif 2 25,0 6 75,0 (0,1-7,1)
Total 8 26,7 22 73,3

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, hubungan mengalami KEK. Dari data tersebut
antara infestasi soil transmitted diketahui bahwa persentase KEK pada
helminths dengan KEK pada ibu hamil ibu hamil yang tidak terinfestasi soil
diperoleh bahwa dari 22 orang ibu transmitted helminths lebih tinggi
hamil yang tidak terinfestasi soil dibandingkan ibu hamil yang
transmitted helminths sebanyak 6 orang terinfestasi soil transmitted helminths.
(27,3%) mengalami KEK. Sedangkan Hal ini membuktikan bahwa infestasi
dari 8 orang ibu hamil yang terinfestasi soil transmitted helminths tidak
soil transmitted helminths sebanyak 2 mempengaruhi kejadian KEK pada ibu
orang (25%) mengalami KEK. Hasil uji hamil. KEK merupakan kondisi status
statistik diperoleh nilai p=1,000 maka gizi buruk yang terjadi dalam jangka
dapat disimpulkan bahwa tidak ada waktu lama atau menahun.5 Menurut
hubungan bermakna antara infestasi soil Rasmaliah (2004) Jumlah cacing yang
transmitted helminth dengan kejadian sedikit belum menunjukkan gejala
Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu klinis tetapi bila dalam jumlah yang
hamil. banyak yaitu lebih dari 1000 ekor maka
Infestasi soil transmitted dapat menyebabkan gizi buruk.25
helminths menyebabkan penderita
kehilangan karbohidrat, protein serta KESIMPULAN DAN SARAN
kehilangan darah karena infestasi dapat Kesimpulan
mempengaruhi intake makanan, Sebagian besar responden
pencernaan, penyerapan hingga berada pada rentang usia 20-35 tahun
metabolisme makanan.24 Berdasarkan (83,3%), usia kehamilan pada trimester
data hasil penelitian didapatkan bahwa III (60%), paritas rendah (76,7%) dan
dari 8 orang ibu hamil yang terinfestasi pendidikan rendah (53,3%). Dari analisis
soil transmitted helminths sebanyak 2 didapatkan hubungan yang bermakna
orang (25%) mengalami KEK. antara pengetahuan mengenai gizi
Sedangkan dari 22 orang ibu hamil dengan Kurang Energi Kronik (KEK)
yang tidak terinfestasi soil transmitted pada ibu hamil dan tidak terdapat
helminths sebanyak 6 orang (27,3%) hubungan yang bermakna antara

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014


9

pendapatan keluarga dan infestasi soil Development Goals Indonesia


transmitted helminths dengan Kurang 2007. Jakarta.
Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di 3. Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Daerah Pesisir Sungai Siak Pekanbaru. 2013. Profil Kesehatan Provinsi
Saran Riau 2012. Pekanbaru.
Bagi ibu-ibu hamil di Kelurahan 4. Saifuddin Abdul Bari, dkk.
Sri Meranti disarankan untuk lebih giat Buku Acuan Nasional
mencari informasi kesehatan terutama Pelayanan Kesehatan Maternal
tentang kecukupan zat gizi saat dan Neonatal. Jakarta : PT Bina
kehamilan. Ibu-ibu hamil juga Pustaka Sarwono Prawirohardjo
disarankan mengkonsumsi makanan ; 2009 : 1-7.
sesuai dengan angka kecukupan gizi 5. Rahmaniar A, dkk. Media Gizi
guna menghindari terjadinya masalah Masyarakat Indonesia. Faktor-
gizi saat kehamilan seperti KEK dan faktor yang Berhubungan
bagi puskesmas Umban Sari Rumbai dengan Kekurangan Energi
disarankan lebih mengaktifkan Kronis pada Ibu Hamil di
posyandu ibu hamil disetiap RW untuk Tampa Padang, Kabupaten
menyaring ibu-ibu hamil yang Mamuju, Sulawesi
mengalami masalah gizi seperti KEK Barat.Februari 2013;2(98-
dengan mengadakan pemeriksaan 103):7.
terhadap ibu hamil, agar dapat 6. Badan Penelitian dan
melakukan tindakan pencegahan Pengembangan Kesehatan
terhadap ibu hamil yang berisiko. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Riset
UCAPAN TERIMA KASIH Kesehatan Dasar 2007. Jakarta.
Penulis mengucapkan terima 2008.
kasih kepada responden yang telah 7. Badan Penelitian dan
berpartisipasi dalam penelitian ini dan Pengembangan Kesehatan
pihak Fakultas Kedokteran Universitas Departemen Kesehatan
Riau khususnya dosen pembimbing atas Republik Indonesia. Riset
segala bantuan dan kemudahan yang Kesehatan Dasar 2013. Jakarta.
diberikan kepada penulis selama 2013.
melaksanakan penelitian ini. 8. Departemen Kesehatan RI 2006.
Peta Kesehatan Indonesia Tahun
DAFTAR PUSTAKA 2004. Persentase Ibu Hamil
1. World Health Organization. KEK (Kurang Energi Kronik)
Maternal mortality. 2003.2007;(21).
file:///D:/skripsi/bahan%20baru/ 9. United Nations Children's
WHO%20%20%20Maternal%2 Fund. Improving Child
0mortality.htm [accessed April Nutrition. www.unicef.org
2013]. (accessed April 2013).
2. Badan Perencanaan 10. Budianto A. Dasar-dasar ilmu
Pembangunan Nasional.2007. gizi. Malang. 2009 ; 164.
Laporan Perkembangan 11. Ernalia Y, Haslinda L. Deteksi
Pencapaian Millenium Penyakit Infeksi dan Malnutrisi

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014


10

Ibu Hamil di Daerah Pesisir 19. Tristiyanti WF. Faktor-faktor


Sungai Siak Kota Pekanbaru yang mempengaruhi status
dalam Tujuan Pembangunan anemia pada ibu hamil di
Millenium (MDGs). Deteksi Kecamatan Ciampea, Kabupaten
Prevalensi Malnutrisi pada Ibu Bogor, Jawa Barat [skripsi].
Hamil di Daerah Pesisir Sungai Bogor: Fakultas Pertanian
Siak Kota Pekanbaru.2012. Institut Pertanian Bogor; 2006.
12. Hermawan W. Faktor-faktor 20. Retnaningsih RB. Karya Tulis
yang Berpengaruh terhadap Ilmiah. Hubungan Pengetahuan
Resiko Kurang Energi Kronis Ibu Hamil Tentang Gizi dengan
(KEK) pada Ibu Hamil di Status Gizi Ibu Hamil Trimester
Kecamatan Cimalaka III di Puskesmas Colomadu II
Kabupaten Sumedang Karanganyar. Surakarta:2010.
[skripsi].2006. 21. Makhfudli, Efendi F.
13. Mahan K,et al. Food, Nutrition Keperawatan Kesehatan
and Diet Therapy 11 th Edition. Komunitas : Teori dan Praktik
The United stated of America. dalam Keperawatan. Jakarta:
182-184. Selemba Medika. 2009 : 101.
14. Sandjaja. Gizi Indon. Risiko 22. Astuti HP. Hubungan
Kurang Energi Kronis (KEK) karakteristik ibu hamil dengan
pada Ibu Hamil di tingkat pengetahuan tentang
Indonesia.2009;32(2):128-138. tanda bahaya pada kehamilan di
15. Yongky, dkk. Status Gizi Awal Puskesmas Sidoharjo Kabupaten
Kehamilan Dan Pertambahan Sragen [skripsi].Surakarta;
Berat Badan Ibu Hamil STIKes Kusuma Husada
Kaitannya dengan BBLR. Jurnal Surakarta.2011.
Gizi dan Pangan maret 2009 23. Najoan JA, Manampiring AE.
4(1):8-12. . Hubungan Tingkat Sosial
16. Departemen Kesehatan RI. Ekonomi dengan Kurang Energi
Program Kesehatan Reproduksi Kronik pada Ibu Hamil di
dan Pelayanan Integratif di Kelurahan Kombos Barat
Tingkat Pelayanan Dasar. Kecamatan Singkil Kota
Jakarta. 2008. Manado.2011.
17. Retnowati I. Hubungan faktor- 24. Kepmenkes. pedoman
faktor ibu dengan kejadian pengendalian cacingan.19 juni
komplikasi persalinan di 2006.
Wilayah Kerja Puskesmas Gesi 25. Rasmaliah.Anemia kurang besi
Kabupaten Sragen Bulan dalam hubungannya dengan
Oktober tahun 2005 infeksi cacing pada ibu
[skripsi].2005. hamil[skripsi].Sumatera Utara:
18. Menteri Kesehatan Republik Fakultas Kesehatan Masyarakat
Indonesia. Angka Kecukupan USU;2004.
Gizi yang Dianjurkan bagi
Bangsa Indonesia.2013;75.

JOM VOL 1, NO 2, Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai