Anda di halaman 1dari 8

JVK

JURNAL VOKASI KESEHATAN


http://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JVK

PENYEBAB KURANG ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL

Masryna Siagian 1🖂, Johannes Bastira Ginting2, Ermi Girsang3, Ellista Anatasia Sinaga4,
Indah Pratama Putri Marpaung5
1,2,3,4,5
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu
Kesehatan Universitas Prima Indonesia, Medan, Indonesia

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Kekurangan energi kronis menjadi bagian kasus kesehatan gizi yang
Diterima berlangsung lama diakibatkan oleh kekurangan gizi yang dibuktikan dengan
Disetujui mengukur lingkar lengan atas (LiLA). Hasil studi awal Maret 2022 terhadap
Di Publikasi tujuh ibu hamil yang diwawancarai dan diperiksa LiLA ditemukan satu ibu
hamil dengan LiLA <23,5 cm. Hasil wawancara menunjukkan faktor
pendapatan dan dukungan keluarga merupakan penyebab KEK. Studi ini
Keywords:
berupaya mengidentifikasi determinan yang meningkatkan risiko KEK ibu
Determinan,
hamil. Metode penelitian berupa observasionalilanalitik dengan desain potong
Kekurangan energi
lintang. Subyek penelitianl berjumlah 155 ibu hamil menggunakan total
kronis (KEK), Ibu
sampling. Data dianalisis dengani chi square dan Binary Logistic regression.
hamil. Hasil penelitian ini memperlihatkan dari 155 ibu hamil terdapat 22 ibu hamil
memiliki LiLA <23,5 cm dan sisanya 123 ibulhamil yang mempunyai LiLA
>23,5 cm. Hasil uji Chi-square memperlihatkan faktor resiko yang
berhubunganlodengan KEK pada ibu hamil adalah variabel pendapat
(p=0,001; RP=5,188; CI 95%= 1,840-14,624) dan dukungan keluarga
(p=0,004; RP= 5,519; CI95%=2,706-11,253) sedangkan variabel yang
tidakliberhubungan dengan KEK pada ibu hamil adalah pengetahuan (p= 1;
RP; 0,959; CI95%= 0,436-2,107), paritas (p= 0,165; RP; 0,356; CI95%=
0,088- 1,447), dan usia (p= 1; RP; 0,690; CI95%= 0,103-4,621). Penelitian ini
menyimpulkan terjadinya KEK pada ibulihamil di Wilayah Puskesmas
Darussalam Medan dan yang menjadi variabel dominan adalah variabel
pendapatan.

CAUSES OF CHRONIC ENERGY LACK IN PREGNANT WOMEN

Abstract

Chronic energy deficiency is part of long-lasting nutritional health cases


caused by malnutrition as evidenced by measuring the upper arm
circumference (LiLA). The results of a study early in March 2022 on seven
pregnant women who were interviewed and examined by LiLA found one
pregnant woman with LiLA <23.5 cm. The results of the interviews show that
income and family support are the causes of KEK. This study seeks to identify
determinants that increase the risk of CED in pregnant women. The research
method is observational-analytical with a cross-sectional design. The research
subjects were 155 pregnant women using total sampling. Data were analyzed
with chi square and binary logistic regression. The results of this study
showed that out of 155 pregnant women, 22 pregnant women had LiLA <23.5
cm and the remaining 123 pregnant women had LiLA >23.5 cm. The results of
the Chi-square test showed that the risk factors associated with CED in
pregnant women were opinion (p=0.001; RP=5.188; 95% CI= 1.840-14.624)
and family support (p=0.004; RP= 5.519; 95% CI=2.706 -11.253) while the
variables that were not related to CED in pregnant women were knowledge
(p= 1; RP; 0.959; 95% CI= 0.436-2.107), parity (p= 0.165; RP; 0.356; 95%
CI= 0.088-1.447), and age (p= 1; RP; 0.690; 95% CI= 0.103-4.621). This
study concludes that the occurrence of SEZ in pregnant women in the Medan
Darussalam Health Center area and that the dominant variable is the income
variable.

🖂
Alamat korespondensi:
Universitas Prima Indonesia, Medan - West Sumatera Utara, Indonesia ISSN 2442-5478
Email: rynasiagian@yahoo.co.id

Pendahuluan
Kehamilan adalah proses fisiologis yang melaporkan bahwa proporsi KEK ibu hamil
menjadi awal kehidupan bagi generasi berikutnya. sebesar 17,3%. Sementara data hasil laporan rutin
Proses reproduksi yang sehat menjadi bagian 2020 berdasarkan 34 provinsi terdapat 4.656.382
terpenting bagi kehamilan seperti asupan energi, ibu hamil terdiagnosis LiLA dan 451.350 ibu
protein, karbohidrat, vitamin, mineral serta serat. hamil dengan LiLA kurang dari 23,5 cm
Kekurangan gizi bagi kesehatan ibu dan anak bisa (Kemenkes RI, 2021). Nilai prevalansi KEK ibu
ditimbulkan karena tidak terpenuhinya zat gizi hamil di Sumatera Utara yaitu 14,8% dan pada
makro dan mikro (Pritasari et al., 2017). Wanita tidak hamil sebesar 10,8% (Riskesdas,
Kekurangan energi kronis menjadi bagian kasus 2018a). Di kota Medan prevalensi KEK pada
kesehatan gizi yang telah berlangsung wanita hamil yaitu 9,16% dan pada wanita tidak
lama diakibatkan oleh kekurangan gizi yang hamil 8,88% (Riskesdas, 2018b). Berdasarkan
dibuktikan dengan mengukur lingkar lengan atas hasil laporan di Puskesmas Darussalam, diketahui
(LiLA). Dampaknya dapat menimbulkan pada tahun 2020 sebanyak 368 ibu hamil dan 6 ibu
gangguan kesehatan baik ibu dan anak, seperti hamil mengalami KEK. Tahun 2021 ada 362 ibu
menjurus bayi lahir dengan BBLR dan berisiko hamil dan 9 orang terkena KEK. Kemudian pada
mengalami kematian saat persalinan, mengalami bulan Januari-Juli 2022 terdapat 306 ibu hamil dan
pendarahan, serta setelah melahirkan sulit 4 orang yang mengalami KEK. Hal tersebut
sehingga menimbulkan gangguan kesehatan dilaporkan berdasarkan pengukuran LiLA yang
(Kemenkes RI, 2018). dilakukan oleh tenaga kesehatan di wilayah
Faktor resiko KEK pada tiap-tiap daerah Puskesmas Darussalam.
pasti berbeda-beda dan bergantung pada karakter Hasil studi awal pada Maret 2022 terhadap
masyarakat, kebiasaan pemakaian, keadaan sosial, tujuh ibu hamil yang diwawancarai dan diperiksa
pendapatan, dan kultur masyarakat (Triatmaja, LiLA oleh peneliti ditemukan satu kasus KEK
2017). Banyak sekali yang menjadi faktor pada ibu hamil dengan LiLA kurang dari 23,5 cm.
penyebab KEK pada saat kehamilan seperti, umur Bersumber pada hasil Survey awal yang dilakukan
ibu, jarak kehamilan, jumlah anak yang dilahirkan, diketahui bahwa yang menjadi faktor penyebab
berat badan, riwayat pendidikan, pendapatan KEK yang dialami ibu hamil adalah pendapatan,
keluarga (Margiyati, 2018). Berdasarkan Supariasa pola makan ibu yang tidak baik, dan dukungan
(2012), KEK disebabkan oleh tiga faktor, yang keluarga. Hasil wawancara menunjukkan ada ibu
pertama faktor langsung (penyakit jangkitan dan hamil yang tidak memperhatikan dengan pola
ragam konsumsi ) kemudian faktor tidak langsung makannya, mereka hanya makan sesuai seleranya
seperti penghasilan keluarga, pendidikan, saja kadang juga tidak makan/hanya ngemil. Dan
pekerjaan serta pengetahuan dan yang terakhir terdapat ibu hamil dengan pendapatan <2.500.000
faktor biologis meliputi usia ibu dan kesenjangan dengan pekerjaan suami yaitu kuli bangunan dan
kehamilan. Penanganan KEK pada ibu hamil bisa wiraswasta. Pada ibu hamil juga kurang
dilaksanakan seperti kegiatan konseling, mendapatkan dukungan keluarga dimana terdapat
melakukan kegiatan PMT mengkonsumsi suami yang kurang peduli seperti tidak ingin tau
makanan bergizi, olahraga, serta memeriksakan tentang kesehatan dan memberitahu ibu hamil
kehamilannya secara rutin(Bahar et al., 2020). untuk memeriksakan kehamilannya.
Secara dunia, prevalensi KEK ibu hamil Penelitian sebelumnya mengenai Faktor-
sekitar 462 juta Ayele et al., (2020). Berdasarkan faktorryang berhubungan denganrKEK iburhamil
(WHO) 2017 menunjukkan angka prevalensi dirPuskesmas RowosarirSemarang diperoleh hasil
secara global pada penyakit anemia dan KEK pada variabel jarak kehamilan (p=0,001),
selama kehamilan berkisar antara 35% sampai pendapatan (p: 0,012), dukungan kelaurga
75% dan mengalami kenaikan yang signifikan (p:<0,000), asupan gizi (p:0,001), dan PHBS
pada trimester ketiga. Hasil Riskesdas (2018) (p:0,002) yang artinya semua variabel tersebut
memiliki hubungan terhadap terjadinya KEK pada Ibulhamil di Wilayah Puskesmas Darussalam.
ibu hamil dan variabel asupan gizi merupakan Metode
faktor dominan (Novitasari et al., 2019). Studi
Riset ini berupa Survey analitik dengan
pada penelitian Triatmaja (2017) mengatakan
menerapkan desain Cross sectional Study. Riset
kasus KEK ibu hamil sebesar 23,9%. Dimana
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
variabel umur (p<0,05) yang mempunyai
Darussalam Medan pada bulan Oktober hingga
hubungan dengan kejadian KEK. Penelitian
September 2022. Populasi pada riset ini seluruh
Lestari (2022) membuktikan bahwa variabel
ibu hamil yang di Keluruhan Sei Putih Barat
asupan nutrisi paritas, pendidikan, serta pekerjaan
wilayah kerja Puskesmas Darussalam Medan
(p<0,05) mempunyai hubungan yang bermakna
tahun 2022 berjumlah 155 ibu hamil. Sampel riset
dengan kejadian KEK. Hasil penelitian lain
ini, berjumlah 155 ibu hamil dengan total
menyebutkan pendapatan keluarga yang rendah,
sampling yang diambil berdasarkan kriteria inklusi
paritas serta jarak kehamilan dengan nilai p:
dari populasi. Data didapatkan secara langsung
<0,001 memiliki hubungan dengan kejadian KEK
dari wawancara berdasarkan kuesioner. Analisis
(Hidayati & Wardani, 2020). Hasil analisis
data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-
multivariat pada penelian menunjukkan bahwa
Square sedangkan analisis multivariat
terdapat pengaruh terhadap infeksi TBC (p:0,002;
menggunakan uji Regresi logistik biner.
OR: 6,770) yang artinya ibu hamil yang memiliki
infeksi TBC memiliki resiko sebesar 6,77 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak Hasil dan Pembahasan
memiliki infeksi TBC (Mustafa et al., 2021)
Ibu hamil yang berpotensi terkena KEK Karakteristik respondeni dalam penelitian ini
menghadirkan sejumlah masalah bagi ibu dan meliputi iusia, tingkat ipendidikan, pendapatan,
janin. KEK dimasa kehamilan bisa memunculkan jumlah anak, usia kehamilan, penyakit infeksi, dan
efek dan penyakit baru kepada ibu seperti ukuran LiLA dengan jumlah responden sebanyak
kekurangan darah, hemoragi, penambahan berat 155 responden ibu hamil. iBerdasarkan penelitian
badan abnormal terakhir infeksi. Sementara itu, yang itelah dilakukan didapatkanihasil sebagaii
efek KEK masa proses kelahiran mampu berikut:i
membawa dampak persalinan yang berat dan
lama, kelahiran pradini, perdarahan pasca Tabeli1. Karakteristiki Ibu Hamili (n=155)
persalinan, dan kelahiran melalui pembedahan Jumlah
yang condong naik. KEK pada ibu hamil mampu Karakteristiki
F %
mengganggu perkembangan janin serta mampu Usia
memicu abortus, kematian neonatus, anomali
kongenital, asfiksia intrapartum serta mengalami <20 tahuni 2 1,3
BBLR (Waryono, 2010). 20-30 tahuni 103 66,5
Pada penelitian terdahulu mengenai >30 tahun 50 32,2
Hubunganr PendapatanrKeluarga dan tingkat
pendidikan iburdengan kejadian KEK padalpada Pendidikan
ibukhamil di Kendari dengan studi potong lintang SD 7 4,5
didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara pendapat keluarga dengan SMP 28 18,1
kejadian KEK (p<0,05). Sementara itu variabel SMA 75 48,4
tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan Perguruan Tinggi 45 29
dengan kejadian KEK (p>0,05) (Pratiwi, 2018).
Jumlah anak
Berdasarkan penelitian tersebut, menurut peneliti
masih terdapat kekurangan yaitu pada variabel <3 anak 107 69
bebas yang diteliti, dimana hanya dua variabel saja 3 anak 37 23,9
yang teliti yaitu pendapatanlkeluarga dan tingkat
pendidikanlsaja. Padahal masih banyak lagi faktor >3 anak 11 7,1
resiko yang bisa menyebabkan KEK pada ibu Usia Kehamilan
hamillseperti adanya mengidap penyakit infeksi,
Trimester 1 20 12,9
kurangnya asupan gizi, kemudian jumlah anak,
jarak kehamilan, penghasilan, pekerjaan, Trimester 2 80 51,6
pendidikan dan pengetahuan (Supariasa, 2012). Trimester 3 55 35,5
Maka dari itu pada penelitian ini, kami meneliti Penyakit Infeksi
mengenai Determinan Kejadianl KEKlpadalIbu Ada 42 27,1
hamil. Dimana peneliti telah menetapkan variabel Tidak ada 113 72,9
bebas yaitu pendapatan, pengetahuan, paritas, LiLA
umur, dan dukungan kelaurga. Maka dari itu <23.5 cm 22 14,2
peneliti sangat terpikat untuk menganalisis lebih >23.5 cm 123 85,8
lanjut mengenai Determinan Kejadianl KEK pada
Berdasarkan tabel 1, sebanyak 66,5% 53,5% responden yang memiliki pendapat
responden pada penelitian ini adalah ibu hamil keluarga ≥2.522.609,94 dan 46,5% responden
berusia 20-30 tahun., kemudian 32,2 % responden yang memiliki pendapatan <2.522.609,94. Pada
yang berusia >30 tahun dan sisanya 1,3% variabel pengetahuan, 58,1% responden memiliki
responden berusia <20 tahun. Pada tingkat pengetahuan baik, sedangkan 41,9% memiliki
pendidikan sebagian besar responden 48,4% pengetahuan kurang baik. Pada variabel paritas
berada pada tingkat pendidikan SMA, Kemudian didapat responden dengan kategori berisiko 21,9%
terdapat 29% responden berpendidikan tinggi, dan kategori tidak berisiko 78,1%.
18,1% berpendidikan SMP, dan 4,5% Pada variabel yang diteliti diketahui bahwa
berpendidikan SD. Responden yang memiliki usia responden yang termasuk dalam kategori
jumlah anak <3 mempunyai jumlah yang lebih berisiko sebanyak 10 orang (6,5%) dan usia
banyak sebesar 69% dibandingkan dengan responden yang tidak berisiko sebanyak 145 orang
responden yang memiliki anak 3 (23,9%) dan >3 (93,5%). Kemudian pada varibael pola makan,
(7,1%). Sebagian besar usia kehamilan responden mayoritas ibu hamil memilih pola makan yang
yaitu pada trimester 2 sebesar 51,6%, kemudian baik 82 orang (52,9%) dan sisanya 73 ibu hamil
pada trimester 1 (12,9%) dan trimester 3 (35,5%). (47,1%) memiliki pola makan tidak baik. Ditinjau
Responden yang tidak memiliki penyakit infeksi dari variabel dukungan keluarga, sebagian besar
lebih banyak 72,9% dibandingkan dengan responden (96,1%) mendapat dukungan keluarga
responden yang memiliki penyakit infeksi 27,1%. baik, sedangkan 6 responden (3,9%) tidak. Dari
Dari pengukuran LiLA sebagian besar (85,8%) segi kejadian KEK, terdapat 22 ibu hamil yang
responden memiliki ukuran LiLA >23,5 cm. mengalami KEK dan 133 ibu hamil yang tidak
mengalami KEK.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Variabel Jumlah
F %
Pendapatan
<UMP (<2.522.609, 94) 72 46,5
≥UMP (≥2.522.609, 94) 83 53,5
Pengetahuan
Kurang 0 0
Cukup 65 41,9
Baik 90 58,1
Paritas
Berisiko (>3) 34 21,9
Tidak Berisiko (<3) 121 78,1
Umur
Berisiko (<20 dan >35) 10 6,5
Tidak Berisiko (20-35) 145 93,5
Dukungan Keluarga
Kurang Baik 6 3,9
Baik 149 96,1
Kejadian KEK
KEK 22 14,2
Tidak KEK 133 85,8

Pada tabel 2 diketahui bahwa dari 155


responden yang diteliti didapat ada sebanyak
Tabel 3. Hasil Uji Chi Square
Kejadian KEK Kehamilan
Total
Variabel KEK Tidak KEK pvalue RP CI 95%
n % n % N %
Pendapatan
5,188
<UMP 18 11,6 54 34,8 72 46,5 0,001
(1,840-14,624)
≥UMP 4 2,5 79 51 83 53,5
Pengetahuan
Cukup 9 5,8 56 36,1 65 41,9 0,959
1
Baik 13 8,4 77 49,7 90 58,1 (0,436-2,107)
Paritas
Berisiko 2 1,3 32 20,6 34 21,9 0,356
0,165
Tidak Berisiko 20 12,9 101 65,2 121 78,1 (0,088-1,447)
Usia
Berisiko 1 0,6 9 5,8 10 6,5 0,690
1
Tidak Berisiko 21 13,5 124 80 145 93,5 (0,103-4,621)
Dukungan Keluarga
Kurang Baik 4 2,6 2 1,3 6 3,9 5,519
0,004
Baik 18 11,6 131 84,5 149 96,1 (2,706-11,253)

Berdasarkan Tabel 3 hasil tabulasi silang Responden dengan pendapatan tinggi tetapi
variabel pendapatan dengan Kekurangan Energi mengalami KEK dapat dapat disebabkan karena
Kronis (KEK) pada ibu hamil menunjukkan berbagai alasan, termasuk kurangnya informasi
bahwa terdapat 72 ibu hamil yang berpenghasilan atau dukungan dari keluarga dan suami mereka.
<UMP (46,5%) dari mayoritas ibu hamil yang sehingga ibu hamil tidak tahu dan tidak perduli
mengalami KEK sebanyak 18 orang (11,6%), dan akan kesehatan kehamilannya. Ibu dengan
sebagian kecil ibu hamil yang normal atau tidak penghasilan rendah akan membutuhkan asupan
mengalami KEK sebanyak 54 orang (34,8%). nutrisi yang lebih sedikit selama masa kehamilan.
Responden dengan pendapatan ≥UMP sebanyak Oleh karena itu, ibu dengan pendapatan rendah
83 orang (53,5%), dengan ibu hamil yang lebih cenderung mengurangi kualitas asupan
mengalami KEK sebagian kecil sebanyak 4 orang makanannya, seperti jumlah protein, karbohidrat,
(2,5%) dan sebagian besar ibu hamil sebanyak 79 dan lemak yang dikonsumsinya dari sumber
orang (51%) dengan status normal atau tidak makanan. (Gulo, 2019). Kekurangan energi
mengalami KEK. kronis lebih sering terjadi pada wanita hamil yang
Dari hasil uji statistik chi-square dihasilkan keluarganya berpenghasilan lebih sedikit. (Yunita
nilai p-value yaitu 0,001, yang menunjukkan & Ariyati, 2021).
bahwa p value < 0,05, yang berarti Ha diterima, Responden yang berpengetahuan cukup
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara sebanyak 65 ibu hamil (41,9%), sebagian kecil
variabel pendapatan dengan kejadian KEK pada ibu hamil (5,8%) mengalami KEK dan sebagian
ibu hamil. Hasil pengujian menunjukkan nilai RP besar ibu hamil (36,1%) tidak mengalami KEK
= 5,188; CI95%=1.840-14.624, dapat dikatakan atau normal selama kehamilannya. Sebanyak 90
bahwa responden yang berpenghasilan rendah ibu hamil (58,1%) memiliki pengetahuan baik
memiliki risiko tinggi mengalami KEK 5.188 kali dimana sebanyak 77 (50,7%) responden yang
lebih besar dibandingkan responden yang mengikuti survei menyatakan tidak mengalami
berpenghasilan tinggi. KEK, sedangkan sisanya 13 orang menyatakan
Temuan ini konsisten dengan beberapa studi mengalami KEK.
sebelumnya (Najwa et al., 2020; Gulo, 2019; Dari hasil pengujian statistic chi-square
Yulianti Nur; Aida, Asrinawaty, 2022). Tetapi diperoleh nilai p-value 1 (p>0,05). Karena nilai
berbeda dengan temuan yang dilakukan oleh Sig > 0,05, maka tidak terdapat hubungan antara
Amalia (2020). Menurut peneliti, responden variabel pengetahuan dengan kejadian KEK pada
dengan pendapatan rendah memiliki keterbatasan ibu hamil. Hasil analisis didapatkan nilai RP =
dalam memilah makanan maupun hal yang dapat 0,959; CI95% = 0,436-2,107, menunjukkan
menunjang dalam pencegahan KEK pada ibu bahwa meskipun pengetahuan baik merupakan
hamil berbeda dengan responden yang memiliki faktor protektif terhadap kejadian KEK pada ibu
pendapatan tinggi, mereka lebih memilih hamil, pengetahuan ibu hamil dengan variabel
makanan maupun hal dalam mencegah terjadinya pengetahuan bukan merupakan faktor risiko KEK
KEK agar ibu hamil dan janin tetap sehat. Hal ini pada ibu hamil.
juga dipengaruhi oleh status pekerjaan mereka d Temuan ini konsisten dengan beberapa studi
mana terdapat beberapa ibu hamil yang sebelumnya (Maskur et al., 2021). Namun
pekerjaannya sebagai petani, asisten rumah berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
tangga dan ada yang tidak bekerja. oleh (Gulo, 2019);(Dafiu et al., 2017) Hal ini
dimungkinkan sebagai hasil dari upaya mereka masalah kesehatan. (Faozi, 2022).
yang terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan Responden yang memiliki usia berisiko
gizi mereka sebelum dan sesudah kehamilan. sebanyak 10 orang (6,5%) dimana mayoritas ibu
Responden yang berpengetahuan baik tetapi hamil tidak mengalami KEK sebanyak 9 orang
mengalami KEK. Hal itu disebabkan oleh (5,8%) dan sisanya 1 orang yang mengalami
beberapa faktor seperti pendapatannya yang KEK. Responden yang memiliki usia tidak
rendah sehingga untuk memenuhi kebutuhan pola berisiko sebanyak 145 orang diantaranya
makan ibu tidak mampu serta kurangnya minoritas ibu hamil sebanyak 21 orang (13,5%)
dukungan keluarga maupun suami untuk yang mengalami KEK dan mayoritas ibu hamil
memberikan motivasi kepada ibu hamil. Ibu sebanyak 124 (80%) yang tidak mengalami KEK
hamil yang sadar akan kebutuhan gizinya atau normal. Dari hasil penelitian dapat diketahui
menginspirasi mereka untuk selalu makan bahwa tidak ada hubungan antara variabel usia
makanan seimbang dan berusaha menghindari dengan KEK pada ibu hamil. Hal ini didasarkan
KEK. Secara umum, tingkat pendidikan oleh ujii chi-square yang diperoleh p = 1 (p >
mempengaruhi pengetahuan seseorang; tingkat 0,05). Karenai Sig > 0,05 maka tidak terdapat
pendidikan yang rendah mempengaruhi hubungan yang signifikan antara variabel usia
kemampuan responden dalam memahami dengan KEKl pada ibu hamil.
informasi. Kemampuan seseorang untuk Temuan ini konsisten dengan temuan yang
mempelajari dan memahami informasi meningkat dilakukan oleh (Amalia, 2020);(Fadilah, 2021).
seiring dengan tingkat pendidikannya, yang juga Namun berbeda dengan hasil penelitian oleh
meningkatkan jumlah pengetahuan yang (Gulo, 2019);(Wahyuni & Mariyani, 2020).
dimilikinya. (Sriningsih, 2011). Ada dua kelompok wanita usia subur:
Dari 155 responden, sebanyak 34 (21,9%) berisiko dan tidak berisiko. Usia tidak beresiko
ibu hamil termasuk dalam kategori paritas antara 20 dan 35 tahun, dan berisiko jika lebih
berisiko, termasuk 32 (20,6%) ibu hamil yang dari 35 tahun. Kualitas janin atau anak berkurang
tidak mengalami KEK dan minoritas 2 (1,3%) saat melahirkan dini atau terlambat, dan
mengalami KEK. Kemudian, terdapat 121 ibu kesehatan ibu juga terganggju. Kompetensi
hamil dengan kategori paritas tidak berisiko, makan dapat berkembang antara janin dan ibu
dengan 20 di antaranya (12,9%) mengalami KEK saat ibu masih terlalu muda (kurang dari 20
sedangkan sebagian besar (65,2%) ibu hamil tahun) atau masih dalam masa pertumbuhan.
normal atau tidak mengalami KEK. Adapun hasil (Fadilah, 2021).
analisis data menggunakan uji chi-square Berdasarkan hasil analisis didapatkan 6 ibu
diperoleh nilai p = 0,165 (p>0,05), sehingga hamil (3,9%) dengan dukungan keluarga yang
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kurang baik, sebagian besar (2,6%) mengalami
hubungan antara variabel paritas dengan KEK KEK sebanyak 4 orang, dan sebagian kecil
pada ibu hamil. (1,3%) responden normal atau tidak mengalami
Temuan ini berbeda dengan penelitian yang KEK. Kemudian, 149 responden (96,1%)
telah diteliti oleh (Marjan et al., 2021);(Faozi, melaporkan memiliki dukungan keluarga yang
2022) dan dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, baik, dimana 18 responden (11,6%) yang
yang artinya terdapat hubungan yang signifikan menyatakan mengalami KEK dan 131 responden
antara paritas dengan kejadian KEK di UPTD (84,5%) yang menyatakan berstatus normal atau
Puskesmas Situ. tidak mengalami KEK.
Menurut peneliti dimana terdapat ibu hamil Diperoleh dari hasil uji chi-square nilai p
yang paritasnya beresiko tetapi tidak mengalami sebesar 0,004 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa
KEK, hal itu juga bisa dikarenakan ibu memiliki Ha diterima, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pola makan yang baik yang dapat mendukung terdapat hubungan yang signifikan antara
kesehatan ibu hamil dalam mencegah KEK. Ibu dukungan keluarga dengan KEK pada wanita
hamil dengan paritas paling rentan mengalami hamil. Menurut hasil analisis, didapatkan risiko
kekurangan energi kronis. Paritas yang tinggi KEK 5.519 kali lebih tinggi pada ibu hamil
akan mempengaruhi berbagai masalah kesehatan dengan dukungan keluarga yang tidak baik
baik ibu maupun bayi baru lahir. (Anggraini, dibandingkan ibu hamil dengan dukungan
2013). Menurut hasil peneliti, paritas paling keluarga yang baik (RP = 5.519; CI95% = 2.706-
banyak yaitu pada kategori tidak berisiko karena 11.253).
mayoritas responden melahirkan dengan jumlah Pengertian dukungan keluarga meliputi
paritas <3 kali. Sedangkan paritas berisiko yaitu keyakinan, sikap, perilaku, dan penerimaan
responden dengan paritas >3 kali dimana hal ini terhadap anggota keluarga. Pembinaan perilaku
dapat mengakibatkan keadaan yang menghambat sehat sangat dipengaruhi oleh dukungan keluarga.
kemampuan ibu dan janin untuk berkembang Temuan ini konsisten dengan penelitian yang
selama kehamilan. Dapat dikatakan bahwa paritas dilakukan oleh (Novitasari et al., 2019).
yang lebih dari empat rentan terhadap gangguan
Menurut peneliti, mayoritas ibu hamil seperti diketahui bahwa kemampuan ibu dalam
mendapatkan dukungan keluarga yang baik, menerima dorongan dan dukungan berupa
informasi tentang kebutuhan gizi untuk dan dukungan seseorang di masyarakat.
kehamilan maupun dari keluarga yang sangat Selanjutnya, peneliti menggunakan regresi
berperan dalam hal ini. Ada responden yang logistik biner untuk melakukan analisis
mengalami KEK meskipun memiliki dukungan multivariat dengan batas pencarian variabel
keluarga yang kuat. Ibu hamil diketahui memiliki dengan nilai p < 0,05, nilai RP > 1, dan nilai Sig
kebiasaan makan yang buruk karena < 0,25. Variabel yang digunakan dalam analisis
pendapatannya yang rendah, sehingga sulit bagi multivariat adalah pendapatan, paritas, dan
mereka untuk menjaga pola makan yang sehat. dukungan keluarga yang berdasarkan pada hasil
Perilaku keluarga seperti keramahan, tanggap, uji statistik bivariat. Analisis regresi berganda
perhatian, kenyamanan komunikasi keluarga, juga digunakan untuk menguji keempat variabel
serta dorongan dan ajakan untuk mencegah KEK penelitian. Analisis multivariat ini dilakukan
pada ibu hamil juga dapat berdampak pada peran dengan dua tahap.

Tabel 4. Hasil Uji Regresi


95%CI
Variabel B Wald p Exp (B)
Lower Upper
Step 1 Pendapatan 1,795 8,605 0,003 6,019 1,814 19,969
Paritas -0,982 1,519 0,218 0,374 0,078 1,786
Dukungan Keluarga 2,800 6,847 0,009 16,448 2,019 133,974

Step 2 Pendapatan 1,834 9,128 0,003 6,259 1,905 20,568


Dukungan Keluarga 2,745 6,817 0,009 15,567 1,983 122,218

Uji regresi binary logistic dilaksanakan


sebanyak dua kali tahap seleksi, menunjukkan Ucapan Terima Kasih
bahwa terdapat dua variabel penelitian yang
Terimakasih kepada seluruh pegawai
signifikan iterhadap kejadian iKEK pada ibu
Puskesmas Darussalam Medan yang telah
hamil Variabel yang signifikan tersebut yaitu
mengizinkan untuk melakukan penelitian di
variabel pendapatan dan dukungan keluarga.
wilayah Puskesmas Darussalam dan bapak ibu
Pada variabel pendapatan memperoleh nilai p-
dosen yang telah membimbing dalam pelaksaan
valuei sebesar 0,003 (p<0,05) dengan nilai Exp
penelitian ini.
(B) 6,259; CI95% (1,905-20,568) yang artinya
variabel pendapatan memiliki peluang sebesar Daftar Pustaka
6,259 kali berpengaruh terhadap terjadinya KEK
Amalia, F. (2020). Hubungan Usia, Pendapatan
pada ibu hamil. Kemudian pada variabel
Keluarga, dan Pengeluaran Pangan dengan
dukungan keluarga diperoleh nilai p-value 0,009
Kejadian Kekurangan Energi Kronik
(p<0,05) dengan Exp (B) 15,567; CI95% (2,130-
(KEK) pada Ibu Hamil di Kota Makassar
122,218), maka variabel dukungan keluarga
Tahun 2020. Skripsi Universitas
memiliki peluang sebesar 15,567 kali
Hasanuddin Makasar, 1–45.
berpengaruhi terhadapi terjadinya KEKi pada ibu
Anggraini, Y. (2013). Pengaruh Demografi dan
hamil. Berdasarkan hasil tersebut pendapatan
Sosioekonomi pada Kejadian Kekurangan
merupakan variabel yang paling dominan
Energi Kronik Ibu Hamil di Kota Metro
terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di
Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan, 4(2),
Puskesmas Darussalam Medan.
401–407.
Ayele, E., Gebreayezgi, G., Mariye, T., Bahrey,
Penutup
D., Aregawi, G., & Kidanemariam, G.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada (2020). Prevalence of Undernutrition and
penelitian ini, maka dapat dirumuskan suatu Associated Factors among Pregnant
kesimpulan bahwa variabel pendapatan menjadi Women in a Public General Hospital,
variabel yang paling berpengaruh terhadap Tigray, Northern Ethiopia: A Cross-
kejadian KEK pada ibu hamil. Ibu hamil yang Sectional Study Design. Journal of
memiliki pendapatan yang rendah akan Nutrition and Metabolism, 2020.
mendapatkan asupan nutrisi yang terbatas selama https://doi.org/10.1155/2020/2736536
masa kehamilan, selain itu juga dapat Bahar, H., Liana, F., Apriani, A. R., & Fauzi, E.
berkurangnya mutu asupan gizinya (protein, A. (2020). Menyusun dan Mengembangkan
vitamin, dan karbohidrat). Sehingga ibu hamil Materi Penyuluhan Kesehatan (Guepedia).
harus mendapatkan pelayanan yang komprehensif Dafiu, T. R., Studi, P., Iv, D., Kebidanan, J., &
dan terpadu serta mendapatkan perhatikan khusus Yogyakarta, P. K. (2017). Hubungan
dan dukungan keluarga sebagai upaya pengetahuan ibu hamil tentang gizi
pencegahan terjadinya KEK pada Ibu kehamilan dengan kejadian kurang energi
Hamilsebagai upaya pencegahan terjadinya KEK kronik (kek) pada kehamilan di kota
pada Ibu Hamil. yogyakarta tahun 2017.
Fadilah, A. (2021). Hubungan pola makan, jarak 2019. Indian Journal of Public Health
kehamilan, dan usia menikah dengan Research & Development, 11(6), 1284–
kekurangan energi kronis (kek) pada ibu 1289.
hamil di wilayah kerja puskesmas https://doi.org/10.37506/ijphrd.v11i6.9980
tongauna utara tahun 2021. Novitasari, Y. D., Wahyudi, F., & Nugraheni, A.
Faozi, B. F. (2022). Hubungan Paritas Dengan (2019). faktor – faktor yang berhubungan
Kejadian Kurang Energi Kronis. Jurnal dengan kekurangan energi kronik (KEK)
Ilmu Keperawatan Sebelas April, 4(1), 18– ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
23. Rowosari Semarang. Diponegoro Medical
Gulo, P. M. P. (2019). Faktor Yang Berhubungan Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro),
Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik 8(1), 562–571.
(Kek) Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Non Pratiwi, S. K. (2018). Hubungan Pendapatan
Rawat Inap Moro’o Kabupaten Nias Barat Keluarga Dan Tingkat Pendidikan Ibu
Tahun 2019. Dengankejadian Kekurangan Energi Kronis
Hidayati, F., & Wardani, P. K. (2020). ( KEK ) (Kek) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Pada Ibu Hamil Di Desa Sukajaya Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Lempasing Kecamatan. 151–158. Sulawesi Tenggara Tahun 2018. Skripsi.
Kemenkes RI. (2018). Laporan Kinerja Ditjen Pritasari, Damayanti, D., & lestari tri, N. (2017).
Kesehatan Masyarakat Tahun 2017. gizi dalam daur kehidupan.
Kementerian Kesehatan RI, 65. Riskesdas. (2018a). Hasil Utama Riset
http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upl Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan
oad/dir_60248a365b4ce1e/files/Laporan- Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan
Kinerja-Ditjen-KesmasTahun-2017_edit- Kementerian RI Tahun 2018.
29-jan-18_1025.pdf Riskesdas. (2018b). Laporan Provinsi Sumatera
Kemenkes RI. (2021). Laporan Kinerja Utara.
Kementrian Kesehatan Tahun 2020. In Sriningsih, I. (2011). Faktor demografi,
Kementerian Kesehatan Republik pengetahuan ibu tentang Air Susu Ibu dan
Indonesia Tahun 2021. pemberian ASI eksklusif. Jurnal Kesehatan
Lestari, O. (2022). Langsung Penyebab Masyarakat, 6(2), 100–106.
Kekurangan Energi Kronik ( Kek ) Pada Supariasa, I. D. N. (2012). Pendidikan &
Ibu Hamil Beresiko. Konsultasi Gizi.
Margiyati, & Martina, B. E. (2018). Determinan Triatmaja, N. T. (2017). Faktor-Faktor Yang
Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Berhubungan Dengan Status Kurang Energi
Di Puskesmas Srandakan Kabupaten Kronis ( Kek ) Ibu Hamil Di Kabupaten
Bantul Yogyakarta Tahun 2018. February, Kediri. Jurnal Wiyata, 4(2), 137.
96–105. Wahyuni, I. T., & Mariyani, M. (2020).
Marjan, A. Q., Aprilia, A. H., & Fatmawati, I. Relationship of Age with the Event of
(2021). Analisis Determinan Faktor yang Chronic Energy Lack For Pregnant
Berhubungan dengan Kejadian Kurang Mothers. V(Ii), 61–67.
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Waryono. (2010). Gizi Reproduksi. Pustaka
Wilayah Gunung Sindur, Bogor. 12(1). Rihama.
Maskur, S. U., Budiman, B., & Lestari, A. (2021). Yulianti Nur; Aida, Asrinawaty, E. E. (2022).
The Relationship between Knowledge and Hubungan Pengetahuan , Umur Dan
Dietary Habit with Incidence Chronic Pendapatan Pada Ibu Hamil Di Wilayah
Energy Deficiency in the Pregnant Women Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun
in the Working Area Talise City of Palu. 2022.
International Journal of Health, Yunita, N., & Ariyati, M. (2021). Hubungan Pola
Economics, and Social Sciences (IJHESS), Makan dan Pendapatan Keluarga dengan
3(1), 19–27. Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK)
https://doi.org/10.56338/ijhess.v3i1.1423 pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Mustafa, H., Nurjana, M. A., Widjaja, J., & Puskesmas Kertak Hanyar Relation. Jurnal
Wdayati, A. N. (2021). Faktor Risiko Kesehatan Indonesia, 11(2), 2–7.
Dominan Mempengaruhi Kurang Energi https://journal.stikeshb.ac.id/index.php/jurk
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Indonesia essia/article/view/325
Tahun 2018. Buletin Penelitian Kesehatan,
49(2), 105–112.
https://doi.org/10.22435/bpk.v49i2.4773
Najwa, H., Marlinae, L., Panghiyangani, R., &
Noor, M. S. (2020). Risk Factors of
Chronic Energy Deficiency in Pregnant
Women in The Working Area of Sungai
Jingah Public Health Center Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai