Anda di halaman 1dari 7

Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang

Vol 5 No 2 Tahun 2020


p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
KARAKTERISTIK IBU HAMIL KEKURANGAN
ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS
PAJANGAN BANTUL
Widyawati1, Sholaikhah Sulistyoningtyas2
1,2
Universitas Aisyiyah Yogyakarta, sholaikhahtyas@unisayogya.ac.id

INFORMASI ARTIKEL: ABSTRAK

Riwayat Artikel:
Tanggal di Publikasi: Desember 2020 KEK merupakan kekurangan energi atau asupan nutrisi yang berlangsung
Kata kunci: lama. KEK sering terjadi pada ibu hamil, berdasarkan data Dinas
Karakteristik ibu hamil Kesehatan Kabupaten Bantul prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas
KEK Pajangan tahun 2016 sebesar 16,20 %, tahun 2017 sebesar 14,91 % dan
tahun 2018 sebesar 13,42%.Dampak KEK pada ibu hamil yaitu anemia,
pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, terkena
penyakit infeksi serta menjadi penyebab tidak langsung kematian
ibu.Dampak pada bayi yaitu berat badan lahir, angka kematian perinatal,
keadaan kesehatan perinatal, dan pertumbuhan bayi setelah
kelahiran.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran
karakteristik ibu hamil kekurangan energi kronis di Puskesmas Pajangan
tahun 2018.Metode penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini
dilakukan di wilayah Puskesmas Pajangan Kabupaten Bantul.Populasi
adalah seluruh ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis
(KEK) di Puskesmas Pajangan tahun 2018 sebanyak 84 orang.Sampel
menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan
sampel sebanyak 84 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian
besar usia ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu yang berusia tidak
beresiko sebanyak 74 orang (88%), paritas ibu hamil yang mengalami
KEK adalah primigravida sebanyak 50 orang (59,5%), pendidikan ibu
hamil yang mengalami KEK adalah ibu dengan pendidikan sedang
sebanyak 55 orang (65,5%), ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu
yang bekerja sebanyak 47 orang (56 %).Kesimpulan penelitian ini bahwa
ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu yang berusia tidak beresiko,
primigravida, pendidikan sedang dan ibu yang bekerja.Diharapkan
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi agar masyarakat
lebih memperhatikan status gizi ibu dan meningkatkan asupan zat gizi
pada ibu hamil.

68
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 5 No 2 Tahun 2020
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

PENDAHULUAN Berdasarkan Keputusan Menteri


Indikator kesejahteraan suatu Kesehatan Republik Indonesia nomor
bangsa salah satunya diukur dengan 369 tahun 2007 tentang standar profesi
angka kematian ibu. Menurut Survei bidan mengenai intervensi ibu hamil
Angka Sensus (Supas) tahun 2015, dengan KEK, dapat dilakukan dengan
angka kematian ibu di Indonesia sebesar cara melakukan rujukan ke petugas
305 per 100.000 kelahiran hidup tenaga gizi serta berkolaborasi untuk
(Kementrian Kesehatan Republik membantu memonitoring serta
Indonesia, 2019). Lima penyebab utama mengevaluasi asupan pemberian
kematian ibu antara lain perdarahan, makanan dan kenaikan berat
infeksi, eklampsi, partus lama, dan badan.Upaya lainnya dalam
komplikasi abortus. Sedangkan menanggulangi masalah dan mencegah
penyebab tidak langsung kematian ibu dampak dari kurang energi kronis pada
antara lain anemia, Kekurangan Energi ibu hamil yaitu mengusahakan agar ibu
Protein (KEP), dan Kekurangan Energi hamil memeriksakan kehamilan secara
Kalori (KEK) (Ari Sulistyawati, 2012). rutin sejak hamil muda untuk
Di Indonesia berdasarkan data mendeteksi secara dini kejadian kurang
Riskesdas tahun 2018 prevalensi ibu energi kronis, dan penyuluhan tentang
hamil yang mengalami KEK sebesar asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu
17,3 %. Program Pemerintah di Pusat hamil (Tempali, 2017). Selain itu untuk
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mengatasi kekurangan gizi pada ibu
berusaha memantau status gizi ibu hamil hamil KEK pemerintah juga
dengan kunjungan antenatal minimal 4 menyelenggarakan Pemberian Makanan
kali selama kehamilan, pengisian Kartu Tambahan (PMT) Pemulihan (Ditjen
Menuju Sehat (KMS) ibu hamil. Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Pemerintah melakukan pemberian Kementrian Kesehatan RI, 2012).
makanan tambahan (MT) pada ibu hamil Berdasarkan data dari DinKes
(Kemenkes, 2017). Bantul tahun 2018 menunjukkan
Data profil kesehatan provinsi bahwa prevalensi ibu hamil KEK
DIY tahun 2017 menunjukkan sebesar 9,79 %, dengan prevalensi
prevalensi ibu hamil yang menderita tertinggi di Puskesmas Dlingo II
KEK di DIY tahun 2015 adalah 9,11% sebesar 24,49 % dan prevalensi
dan meningkat pada tahun 2016 yaitu terendah di Puskesmas Kretek sebesar
sebesar 10,39 % dan kembali naik 2,69 %. Sedangkan prevalensi bumil
menjadi 10,70% pada tahun 2017. Pada KEK di Puskesmas Pajangan yaitu
penelitian sebelumnya yang dilakukan tahun 2016 sebesar 16,20 %, tahun
oleh Aprianti (2017), karakteristik ibu 2017 sebesar 14,91 % dan tahun 2018
hamil sebagian besar mempunyai usia sebesar 13,42%. Adapun target ibu
antara 20-35 tahun sebanyak 88,9%, hamil yang mengalami KEK yaitu
berpendidikan lulus SMA yaitu 10% dari seluruh ibu hamil. Dari data
sebanyak 66,7%, mempunyai riwayat prevalensi ibu hamil KEK di
multigravida sebanyak 55,6%, Puskesmas Pajangan pada periode tiga
kehamilan pertama sebanyak 41,7%, dan tahun terakhir menunjukkkan bahwa
tidak bekerja sebanyak 72,2%. prevalensinya mengalami penurunan,
namun masih berada diatas target yang
diharapkan.Oleh sebab itu penelitian

69
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 5 No 2 Tahun 2020
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
tentang tentang Gambaran Berdasarkan tabel 1 dari hasil
Karakteristik Ibu Hamil Kekurangan penelitian di atas menunjukkan bahwa
Energi Kronis (KEK) di Puskesmas mayoritas umur ibu hamil yang
Pajangan menjadi penting untuk mengalami KEK adalah ibu yang
dilakukan. berumur tidak beresiko sebanyak 74
orang (88%).
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang Tabel 2. Distribusi Frekuensi Paritas
digunakan dalam penelitian ini adalah Ibu Hamil Kekurangan Energi
deskriptif. Variabel yang digunakan Kronik di Puskesmas Pajangan
adalah variabel tunggal yaitu Bantul Yogyakarta tahun 2018
karakteristik ibu hamil kekurangan
energi kronik (KEK) yang meliputi
umur, paritas, tingkat pendidikan dan
jenis pekerjaan.
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil yang
mengalami kekurangan energi kronis
(KEK) di Puskesmas Pajangan tahun Berdasarkan tabel 2 dari hasil
2018 sebanyak 84 orang.Adapun penelitian di atas menunjukkan bahwa
pengambilan sampel dalam penelitian mayoritas paritas ibu hamil yang
ini yaitu menggunakan teknik total mengalami KEK adalah primigravida
sampling, yaitu seluruh populasi sebanyak 50 orang (59,5 %).
dijadikan sampel sebanyak 84 orang.
Peneliti mengumpulkan data ibu Tabel 3. Distribusi Frekuensi
hamil yang mengalami KEK dari buku Pendidikan Ibu Hamil Kekurangan
register ibu hamil kemudian Energi Kronik di Puskesmas
mengidentifikasi karakteristiknya Pajangan Bantul Yogyakarta tahun
dengan melihat catatan pada status ibu 2018
hamil di rekam medis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur


Ibu Hamil Kekurangan energi
Kronik di Puskesmas Pajangan
Bantul Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Pekerjaan Ibu Hamil Kekurangan
Energi Kronik di Puskesmas
Pajangan Bantul Yogyakarta tahun
2018

70
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 5 No 2 Tahun 2020
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
Berdasarkan table 4 dari hasil Penelitian lain yang sejalan adalah
penelitian di atas menunjukkan bahwa penelitian oleh Siti Fitriani (2018)
mayoritas ibu hamil yang mengalami menunjukkan bahwa sebagian besar
KEK adalah ibu yang bekerja sebanyak ibu hamil yang mengalami
47 orang (56 %). Kekurangan Energi Kronik (KEK) di
Wilayah Kerja Puskesmas Sukaratu
1. Karakteristik ibu hamil KEK Kabupaten Tasikmalaya sebagian
berdasarkan umur ibu besar ada pada kategori umur 20-35
Hasil penelitian ini menunjukkan tahun yaitu sebanyak 74,2%.
bahwa ibu hamil KEK di Puskesmas
Pajangan dengan umur tidak beresiko 2. Karakteristik ibu hamil KEK
(20-35 tahun) sebanyak 74 orang berdasarkan paritas ibu
lebih banyak dari ibu hamil KEK Hasil penelitian ini menunjukkan
dengan umur yang beresiko (<20 bahwa karakteristik ibu hamil yang
tahun>35 tahun) sebanyak 10 orang. mengalami Kekurangan Energi
Semakin muda dan semakin tua Kronis terbanyak pada primigravida
umur seseorang ibu yang sedang yaitu sebanyak 50 orang ( 59,5 %) ,
hamil berpengaruh terhadap sedangkan pada multigravida
kebutuhan gizi yang diperlukan.Ibu sebanyak 33 orang (39,3 %), dan
hamil pada umur yang terlalu muda grandemultigravida sebanyak 1 orang
atau masih remaja cenderung (1,2 %).Hal ini terjadi karena ibu
memiliki berat badan kurang dari hamil dengan primipara mempunyai
normal dan ibu akan mengalami risiko yang cukup tinggi mengalami
penambahan berat badan yang KEK.Seorang ibu yang melahirkan
kurang selama kehamilan.Sedangkan multipara mempunyai risiko
untuk umur tua perlu energi yang mengalami KEK pada kehamilan
besar juga karena fungsi organ yang berikutnya, apabila tidak
melemah dan diharuskan untuk memperhatikan kebutuhan
bekerja maksimal. Sehingga umur nutrisi.Karena selama hamil zat - zat
yang paling baik adalah lebih dari 20 gizi bukan hanya dibutuhkan ibu saja
tahun dan kurang dari 35 tahun, melainkan untuk janin yang
dengan harapan gizi ibu hamil akan dikandungnya. Paritas 2-3
lebih baik (Siti Fitriani, 2018). merupakan paritas yang paling aman
Hasil penelitian yang dilakukan di ditinjau dari sudut kematian
Puskesmas Pajangan sejalan dengan maternal, paritas 1 dan paritas tinggi
hasil penelitian Sukmawati (2016) (lebih dari 3) mempunyai angka
menunjukkan bahwa dari 42 ibu kematian maternal lebih tinggi
hamil KEK di Puskesmas (Prawirohardjo, 2014).
Pembangunan, Kabupaten Garut Hasil penelitian ini sejalan dengan
sebanyak 22 responden (52.4%) penelitian Siti Fitriani (2018)
berada di rentang usia yang tidak menunjukkan bahwa ibu hamil yang
beresiko (20 tahun – 35 tahun), mengalami Kekurangan Energi
sedangkan ibu hamil KEK dengan Kronis (KEK) di Wilayah Kerja
usia beresiko sebanyak 22 orang Puskesmas Sukaratu, Kabupaten
(47,6%). Tasikmalaya mayoritas pada kategori
primipara yaitu sebanyak 84 orang

71
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 5 No 2 Tahun 2020
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
(86,6%), sedangkan sebagian kecil berpendidikan lulus SMA yaitu
ada pada kategori paritas multipara sebanyak 66,7%.
sebanyak 13 orang (13,4%). Penelitian Siti Fitriani (2018) juga
sejalan dengan penelitian yang
3. Karakteristik ibu hamil KEK dilakukan di Puskesmas Pajangan
berdasarkan tingkat pendidikan yaitu menunjukkan bahwa ibu hamil
ibu yang mengalami Kekurangan Energi
Pada penelitian ini menunjukkan Kronik (KEK) di Wilayah Kerja
bahwa karakteristik ibu hamil yang Puskesmas Sukaratu Kabupaten
mengalami Kekurangan Energi Tasikmalaya sebagian besar tingkat
Kronis terbanyak yaitu ibu yang pendidikan ada pada kategori
memiliki pendidikan sedang (SMA, menengah yaitu sebanyak 53 orang
MA, SMK, MAK atau bentuk lain (54,6%).
yang sederajat) sebanyak 55 orang
(65,5 %) sedangkan dengan 4. Karakteristik ibu hamil KEK
pendidikan rendah yaitu sebanyak 20 berdasarkan pekerjaan ibu
orang (23,8%) dan pendidikan tinggi Pada penelitian ini menunjukkan
sebanyak 9 orang (10,7%).Hal ini bahwa karakteristik ibu hamil yang
kemungkinan disebabkan karena mengalami Kekurangan Energi
kelompok ibu tingkat pendidikan Kronis terbanyak pada ibu bekerja
rendah dan kelompok ibu tingkat yaitu 47 orang (56 %), sedangkan
pendidikan tinggi memiliki yang tidak bekerja sebanyak 37
kemungkinan yang sama menderita orang (44 %).Hal ini kemungkinan
KEK.Pengetahuan dan kemampuan disebabkan karena setiap aktifitas
seseorang dipengaruhi oleh latar memerlukan energi, maka apabila
belakang pendidikan.Makin tinggi semakin banyak aktifitas yang
pendidikan seseorang, maka makin dilakukan, energi yang dibutuhkan
mudah baginya untuk menerima juga semakin banyak.Namun pada
informasi (Siti Fitriani, 2018). seorang ibu hamil kebutuhan zat gizi
Penelitian ini sejalan dengan berbeda karena zat-zat gizi yang
penelitian yang dilakukan oleh dikonsumsi selain untuk aktifitas/
Puspitasari (2011) menunjukkan kerja zat-zat gizi juga digunakan
bahwa ibu hamil Kekurangan Energi untuk perkembangan janin yang ada
Kronis (KEK) di Kecamatan dikandungan ibu hamil tersebut.Ibu
Wonosalam,Kabupaten Demak hamil yang harus melakukan
sebagian besar responden pekerjaan fisik berat biasanya
mempunyai tingkat pendidikan SMA memiliki status gizi yang rendah
(tingkat pendidikan sedang) yaitu apabila tidak diimbangi dengan
sebanyak 15 responden (50%). asupan makanan dalam jumlah yang
Penelitian lain yang sejalan adalah cukup dan bergizi (Fatonah, 2016).
penelitian yang dilakukan oleh Eka Hasil penelitian yang dilakukan di
Aprianti (2017) menunjukkan bahwa Puskesmas Pajangan sejalan dengan
ibu hamil Kekurangan Energi Kronis hasil penelitian Sukmawati (2016)
(KEK) di Puskesmas Kasihan I, menunjukkan bahwa dari 42 ibu
Bantul, Yogyakarta sebagian besar hamil KEK di Puskesmas
Pembangunan, Kabupaten Garut

72
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 5 No 2 Tahun 2020
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
sebagian besar mempunyai pekerjaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan
yang berat yaitu sebanyak 29 sebagai salah satu sumber informasi
responden (69,0%) dan hampir tentang status gizi ibu hamil yang
sebagian dari responden memiliki mengalami Kekurangan Energi
pekerjaan yang ringan yaitu sebanyak Kronis (KEK) sehingga petugas
13 orang (31.0%). kesehatan dapat meningkatkan
program pemerintah untuk
KESIMPULAN DAN SARAN menurunan angka kejadian ibu hamil
Kesimpulan yang dapat peneliti yang mengalami KEK.Dan
sampaikan adalah: disarankan agar KIA mempunyai
1. Karakteristik ibu hamil yang data ibu hamil sesuai
mengalami kekurangan Energi kronis karakteristiknya,sehingga akan
dengan usia beresiko sebayak 10 mempermudah dalam
orang (11,9%), sedangkan yang pengelompokan data serta
berusia tidak beresiko sebanyak 74 mempermudah apabila akan
orang (88,1 %). dilakukan penelitian.
2. Karakteristik ibu hamil yang 3. Mengambil Kebijakan di Puskesmas
mengalami Kekurangan Energi Pajangan
Kronis primigravida sebanyak 50 Puskesmas yang merupakan salah
orang (59,5 %) , multigravida satu fasilitas pelayanan kesehatan
sebanyak 33 orang (39,3 %), diharapkan dapat menentukan
sedangkan grandemultigravida kebijakan sebagai upaya
sebanyak 1 orang (1,2 %). meningkatkan pencegahan terhadap
3. Karakteristik ibu hamil Kekurangan masalah status gizi ibu hamil (tidak
Energi Kronis dengan pendidikan hanya pada masa kehamilan tetapi
rendah yaitu sebanyak 20 orang juga pada saat pra nikah).Hasil
(23,8%), pendidikan sedang penelitian ini dapat digunakan
sebanyak 55 orang (65,5%) dan sebagai salah satu sumber data dalam
pendidikan tinggi sebanyak 9 orang perencanaan upaya kesehatan
(10,7%). masyarakat terutama dalam
4. Karakteristik ibu hamil Kekurangan perencanaan program gizi dan
Energi Kronis yang bekerja yaitu program KIA.
sebanyak 47 orang (56 %), 4. Peneliti Selanjutnya
sedangkan yang tidak bekerja Hasil penelitian ini diharapkan
sebanyak 37orang (44 %). sebagai masukan dan bahan
pertimbangan untuk peneliti
Saran yang dapat peneliti selanjutnya dalam melakukan
sampaikan adalah: penelitian pada status gizi ibu hamil
1. Masyarakat dengan memasukan faktor-fakor lain
Hasil penelitian ini hendaknya yang berpengaruh terhadap kejadian
digunakan sebagai bahan informasi KEK pada ibu hamil.
dan agar masyarakat lebih
memperhatikan status gizi ibu dan DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan asupan zat gizi Ari Sulistyawati. (2012). Asuhan
2. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kebidanan pada Masa
Pajangan, Bantul

73
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol 5 No 2 Tahun 2020
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917
Kehamilan. Jakarta: Salemba (2018).
Medika. Pedoman Proses Asuhan Gizi
Puskesmas. Jakarta.
Arsy Prawita. (2015). Survei Intervensi
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik Marmi. (2013). Gizi dalam Kesehatan
(KEK). Reproduksi. yogyakarta: Pustaka
http://journal.unpad.ac.id/jsk_ikm Pelajar.
/article/viewFile/12492/5688. Notoatmodjo. (2014). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Depkes, R. (2015). PMT. Jakarta. Rineka Cipta.

Dinas Kesehatan DIY. (2017). Profil Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.
Kesehatan. Yogyakarta. (2016). buku Acuan Midwifery
Update. Jakarta.
Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
Anak Kemenkes. (2012). Prawirohardjo. (2014). Ilmu Kebidanan.
Panduan Penyelenggaraan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan bagi Balita Gizi
Kurang dan Ibu Hamil KEK. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Jakarta. Gizi dan Makanan, Depkes RI.
(2009). Risiko Kurang Energi
Eka Aprianti. (2017). GAMBARAN Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di
Indonesia. Gizi Indon 2009,
KEJADIAN KEKURANGAN
ENERGI KRONIS. 32(2):128-138.
http://repository.unjaya.ac.id/id/ep
rint/2347. Puspitasari. (2011). Gambaran
Karakteristik Ibu Hamil yang
Fatonah, M. (2016). Gizi dan Kesehatan Menderita KEK di Kecamatan
untuk Ibu Hamil Kajian Teori dan Wonosalam Kabupaten Demak.
Aplikasinya. Jakarta: Erlangga. Semarang: Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah
Kemenkes. (2017). Juknis Pemberian Semarang Kedungmundu Raya
Makanan Tambahan. Jakarta. No.22 50727, Semarang,
Indonesia.
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. (2019, Februari Seksi Gizi Dinas Kesehatan DIY.
Jum'at). Direktorat Jenderal (2018). Peta Situasi Gizi DIY
Kesehatan Masyarakat. Retrieved Tahun 2017. Yogyakarta.
Mei Senin, 2020, from Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat:
http://www.kesmas.kemkes.go.id/
portal/konten/~rilis-
berita/021517-di-rakesnas-2019_-
dirjen-kesmas-paparkan-strategi-
penurunan-aki-dan-neonatal

Kementrian Kesehatan RI. (2015).


Pedoman Teknis Pemantauan
Status Gizi. Jakarta.

74

Anda mungkin juga menyukai