Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa prevalensi KEK (kekurangan

Energi Kronik) pada kehamilan secara global 37-75%. WHO juga mencatat 99%

kematian ibu di negara berkembang disebabkan oleh kekurangan enrgi kronik.

Kejadian kekurangan energi kronik di negara-nrgara berkembang seperti Bangladesh,

India, Indonesia, Myanmar, Nepal, Srilangka dan Thailand adalah 15-47% yaitu

dengan BMI <18,5. Adapun negara yang mengalami kejadian KEK pada ibu hamil

tertinggi adalah Bangladesh yaitu 47%, sedangkan Indonesia merupakan urutan ke

empat terbesar setelah India dengan prevalensi 35,5% dan yang paling rendah

Thailand dengan prevalensi 15-25% (WHO, 2019).

Di Indonesia banyak terjadi kasus Kekurangan Energi Kronis terutama

kemungkinan disebabbkan karena adanya ketidak seimbangan antara asupan gizi

(energi dan protein), sehinga zat gizi yang dibutuhkan tubuh itu tidak tercukupi. Hal

tersebut menggakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik maupun mental tidak

sempurna seperti yang diharapkan. (Chinue, 2017).

Prevalensi ibu hamil kekurangan energi kronis di Indonesia yaitu 24,6%.

Sedangkan menurut Riskesdas tahun 2016, terjadi peninggkatan proporsi ibu hamil

usia 15-19 tahun degan KEK dari 31,3% pada tahun 2017 menjadi 38,5% pada tahun

2018. (Depkes RI tahun 2019).

1
2

Berdasarkan hasil pemantauan status gizi di Kabupaten Pidie pada tahun

2018 di 6 puskesmas jumlah ibu hamil yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan

Atas (LILA) <23,5 dari bulan Januari sampai bulan oktober 2018 ditemukan

sebanyak 56 orang ibu hamil (Dinkes Pidie, 2018).

Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) memerlukann asupan energi dan

protein lebih banyak karna untuk memenuhi kebutuhan energi yang kurang dalam

waktu lama sehingga status gizi dapat membaik menjadi normal. Hasil penelitian

yang dilakukan di Kota Surabaya mengemukakkan bahwa pemberian makanan

tambahan (PMT) mampu memberikan perubahan status gizi ibu hamil KEK menjadi

normal. Tetapi masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi status gizi ibu hamil

KEK seperti pola makan, konsumsi makanan, status ekonomi, status kesehatan dan

faktor internal seperti beban kerja berlebihan dan pegetahuan gizi kurang baik

(Misaroh dkk,2018)

Hasil studi awal di puskesmas Titeu bahwa jumlah ibu hamil trimester dua

pada bulan Oktober-Desember tahun 2018 sebanyak 60 orang dan yang

mengalami kekurangan energi kronik sebanyak 41 orang terdiri dari 6 desa yaitu

desa lingkok, desa pante kulu, desa pante siren, desa dayah meunara, desa paloh

naleung, dan desa blang tho. Jumlah ibu hamil pada bulan Januari-April tahun 2019

sebanyak 72 orang dan yang mengalami kekurangan energi kronik sebanyak 48

orang terdiri dari 6 desa dan jumlah ibu hamil kekurangan energi kronik yang

paling tinggi di desa lingkok dan pante kulu di yaitu sebanyak 34 orang dari bulan

September-November tahun 2020 (Dinkes Pidie, 2019, 2020)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji

lebih mendalam tentang Analisis Faktor yang berhubungan dengan kejadian

2
3

Kekurangan Energi Kronis pada Ibu hamil trimeseter dua di wilayah kerja

Puskesmas Titeu tahun 2020.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian

kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil trimester dua di wilayah kerja

Puskesmas Titeu”.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Titeu.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan antara asupan makanan yang

dikonsumsi dengan kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada

ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Titeu.

2. Untuk mengetahui hubungan antara penyakit infeksi dengan

kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah

kerja Puskesmas Titeu.

3. Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan dengan kejadian

kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Titeu.

3
4

4. Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dengan kejadian

kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Titeu.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memajukan ilmu

pengetahuan khususnya untuk keperawatan maternitas yang

berhubungan dengan identifikasi tingkat kecemasan mengahadapi

masa persalinan ditinjau dari dukungan suami.

1.4.2. Manfaat Praktis

1.4.2.1. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai tambahan referensi

bagi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang kekurangan

energi kronis pada ibu hamil, khususnya bagi Universitas Ubudiyah

Indonesia program studi Kebidanan.

1.4.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

acuan bagi bidan atau perawat di wilayah kerja Puskesmas Titeu

dalam menangani kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil.

1.4.2.3 Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan

informasi bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri baik fisik dan

psikis. Tujuannya untuk menjaga kesehatan ibu dan juga untuk

menghindari kekurangan kekurangan energi kronis pada ibu hamil.

4
5

1.5. Penelitian Terkait

Metode
No Peneliti/Tahun Judul Hasil
Penelitian

1. Eka Aprianti Gambaran Penelitian ini Hasil penelitian


(2017) kejadian merupakan jenis tentang gambaran
penelitian kejadian Kekurangan
kekurangan
observasional Energi Kronik (KEK)
energi kronik pada ibu hamil di
pada ibu rancangan
Puskesmas Kasihan I,
hamil di deskriptif kuantitatif.
Bantul Yogyakarta
puskesmas Tahun 2017
Kasihan I menunjukkan bahwa
Bantul mayoritas responden
Yogyakarta memiliki status gizi
tahun 2017 yang baik atau tidak
KEK sebanyak 26
responden (72,2%)
sedangkan yang
memiliki status gizi
sebanyak 10
responden (27,8%).
Hasil menunjukkan
bahwa sebagian kecil
ibu hamil dengan
status gizi KEK
2. Tenri Puli, Hubungan Jenis penelitian yang Hasil penelitian ini
A.Razak sosial digunakan adalah menunjukkan
Thaha, ekonomi observasional analitik pada pendidikan
Aminuddin dengan dengan desain cross terdapat nilai
Syam tahun kekurangan sectional. signifikan p=0,000
2014 energi kronik dengan KEK pada
pada wanita wanita pra konsepsi di
prakonsepsi di Kota Makassar. Pada
Kota pekerjaan p=0,535
Makassar dengan KEK pada
wanita pra konsepsi di
Kota Makassar
sedangkan pada
pengeluaran pangan
p=0,012 dengan KEK
pada wanita pra
konsepsi di Kota
Makassar.
Disimpulkan bahwa

Metode
No Peneliti/Tahun Judul Hasil
Penelitian

5
6

3. Nining Tyas Faktor- Penelitian ini Prevalensi KEK


Triatmaja faktor yang menggunakan dalam penelitian ini
(2017) berhubungan desain cross- adalah sebesar
dengan sectional study 23.9%. Variabel yang
status berhubungan dengan
kekurangan status KEK (p<0.05)
energi dalam penelitian ini
kronik ibu adalah umur subyek.
hamil di Simpulan dan saran:
Kabupaten Terdapat hubungan
Kediri umur ibu hamil
dengan status KEK.
Perlu adanya
perhitungan tingkat
kecukupan energi
dan zat gizi agar
tergambarkan
kebiasaan konsumsi
ibu hamil yang
merupakan faktor
langsung penyebab
KEK
4. Fitrianingsih Hubungan Jenis penelitian ini terdapat pada
(2014) pola makan adalah survey analitik kelurarga
dan status dengan desain cross berpendapatan yang
sosial sectional. cukup yang tidak
ekonomi mengalami kejadian
dengan Kekurangan Energi
kejadian Kronik (KEK).

Metode
No Peneliti/Tahun Judul Hasil
Penelitian
5. Kamariyah, Lingkar Penelitian ini Hasil penelitian
Musyarofah Lengan Atas menggunakan menunjukkan dari
(2016) Ibu metode analitik 33 ibu hamil sebagian
Hamil dengan pendekatan besar (66,7%) lingkar
Akan cross sectional. lengan atas yang
Mempeng kurang, dan sebagian
aruhi besar (54,1%)
Peningkat melahirkan
an Berat bayi dengan berat
Badan badan bayi rendah,
Bayi Lahir serta hasil Rank
Di BPS Spearman p = 0,000
lebih kecil dari =
Artiningsih
0,05 yang artinya ada

6
7

Surabaya hubungan lingkar


lengan atas ibu hamil
dengan berat
badan bayi lahir di
BPS Artiningsih
Surabaya Simpulan
semakin normal
LILA ibu hamil
semakin didapatkan
berat badan bayi
lahir normal.
diharapkan ibu hamil
yang mempunyai
LILA <23,5 cm

Anda mungkin juga menyukai