Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

Kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil dapat menyebabkan mortalitas dan morbiditas baik bagi ibu maupun
anak yang dilahirkan . Faktor-faktor yang berhubungan dengan status KEK perlu diketahui agar dapat ditentukan
intervensi dalam penurunan prevalensi KEK. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan KEK
pada ibu hamil di Kabupaten Kediri.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study yang
dilakukan di Kabupaten Kediri. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 ibu hamil trimester 3.
Variabel terikat berupa status KEK sedangkan variabel bebas berupa karakteristik ibu dan kebiasaan makan.
Analisis yang dilakukan berupa uji univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi square.Hasil:Prevalensi
KEK dalam penelitian ini adalah sebesar 23.9%. Variabel yang berhubungan dengan status KEK (p<0.05) dalam
penelitian ini adalah umursubyek. Simpulan dan saran: Terdapat hubungan umur ibu hamil dengan status KEK.
Perlu adanya perhitungan tingkat kecukupan energi dan zat gizi agar tergambarkan kebiasaan konsumsi ibu hamil
yang merupakan faktor langsung penyebab KEK.

Abstract

Chronic energy deficiency in pregnancy can cause mortality and morbidity both in maternal and her children.
Factors associated with chronic energy deficiency to be known to determine an intervention for decreasing
prevalence chronic energy deficiency. Objectives: To analyze the factors associated with chronic energy deficiency
in Kediri district.Methods: Design study was cross-sectional conducted in Kediri District. Total sample was 70
pregnant women of third trimester. The dependent variables waschronic energy deficiency statuswhile the
independent variable weresubject characteristic and eating behavior. Statistical analysis were univariate and
bivariate analysis using Chi Square.Results:The prevalence of chronic energy deficiency in this study was 23.9%.
Variables associated with chronic energy deficiency (p<0.05) was age of subject.Conclusions and suggestions:Age
of pregnant womenwas associated with chronic energy deficiency. The further study should be determineenergy
consumptionin order to describe dietary habit as immediate cause of chronic energy deficiency.

1. Pendahuluan berhubungan dengan kejadian Kurang Energi


1.1 Latar Belakang Kronis (KEK) pada ibu hamil di UPTD
Di Indonesia banyak terjadi kasus KEK PUSKESMAS Peninjauan Ogan Komering Ulu
(Kekurangan Energi Kronis) terutama yang (OKU) tahun 2018.
kemungkinan disebabkan karena adanya ketidak Berdasarkan latar belakang tersebut,
seimbangan asupan gizi (energi dan protein), peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada
sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak hubungan antara usia, pengetahuan dan asupan
tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan gizi ibu hamil terhadap kejadian Kurang Energi
pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental Kronis (KEK) pada ibu hamil di UPTD
tidak sempurna seperti yang seharusnya1. PUSKESMAS Peninjauan Ogan Komering Ulu
Ibu hamil yang menderita KEK (OKU) tahun 2018.
mempunyai risiko kematian ibu mendadak pada 1.2 Tujuan Penelitian
masa perinatal atau risiko melahirkan bayi 1.2.1 Tujuan Umum
dengan berat lahir rendah (BBLR). Pada Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
kejadian ini banyak ibu yang meninggal karena adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka yang berhubungan dengan kejadian Kurang
kematian ibu dan anak2. Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di UPTD
Pada tahun 2017 diperoleh data dimana PUSKESMAS Peninjauan Ogan Komering Ulu
kejadian status gizi buruk khususnya yang (OKU) tahun 2018.
menderita KEK pada ibu hamil sejumlah 452 1.2.2 Tujuan Khusus
dari 4.802 ibu atau 9,41%. Yang berarti kejadian 1. Untuk mengetahui hubungan antara usia dengan
ibu hamil KEK di Kabupaten Ogan Komering kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
Ulu mengalami peningkatan dari 5,9% (2016) hamil di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan
menjadi 9,41% pada tahun 201731. Dengan Komering Ulu (OKU) tahun 2018.
adanya hal tersebut maka mendorong peneliti 2. Untuk mengetahui hubungan antara paritas
untuk menggali faktor-faktor apa saja yang dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
pada ibu hamil di UPTD PUSKESMAS penelitian adalah dari bulan Juni sampai Juli
Peninjauan Ogan Komering Ulu (OKU) tahun tahun 2018 sedangkan Penelitian ini
2018. dilaksanakan di UPTD PUSKESMAS
3. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan Peninjauan.
dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
pada ibu hamil di UPTD PUSKESMAS 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Peninjauan Ogan Komering Ulu (OKU) tahun 4.1 Analisa Data
2018. 4.1.1 Analisis Univariat
4. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan Analisis ini dilakukan terhadap variabel
dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) usia,pendidikan, pengetahuan, asupan gizi,
pada ibu hamil di UPTD PUSKESMAS dukungan suami dalam bentuk distribusi
Peninjauan Ogan Komering Ulu (OKU) tahun frekuensi. Pada penelitian ini sampel adalah ibu
2018. hamil di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan
5. Untuk mengetahui hubungan antara asupan gizi Komering Ulu (OKU) Tahun 2018. Populasi
dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) penelitian 35 responden. Data sampel diperoleh
pada ibu hamil di UPTD PUSKESMAS melalui sumber data sekunder melalui rekam
Peninjauan Ogan Komering Ulu (OKU) tahun medik di UPTD PUSKESMAS Peninjauan
2018 Ogan Komering Ulu (OKU) Tahun 2018. Hasil
6. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan analisis univariat dapat dijabarkan sebagai
suami dengan kejadian Kurang Energi Kronis berikut23:
(KEK) pada ibu hamil di UPTD PUSKESMAS 4.2.1.1Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
Peninjauan Ogan Komering Ulu (OKU) tahun Pada penelitian ini variabel dependen,
2018. yaitu Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
1.3 Manfaat Penelitian dibagi menjadi dua kategori yaitu KEK dan
1.3.1 Bagi Masyarakat Tidak KEK . Adapun hasil penelitian dapat
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dilihat pada tabel 4.1:
mengenai pengaruh asupan makan sebagai Tabel 4.1
faktor risiko kejadian Kurang Energi Kronis Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian
(KEK). Kurang Energi Kronis (KEK) di UPTD
1.3.2 Bagi Pelayanan Kesehatan PUSKESMAS Peninjauan Ogan Komering Ulu
Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi (OKU) Tahun 2018
mengenai pencegahan kejadian Kurang Energi Kurang Energi Kronis
No. Jumlah Persentase
Kronis pada ibu hamil. (KEK)
1.3.3 Bagi Peneliti 1. KEK 16 45.7
Penelitian ini dapat memberi pengalaman dan 2. Tidak KEK 19 54.3
menambah wawasan dalam penerapan ilmu Jumlah 35 100.0
yang diperoleh selama masa perkuliahan. Sumber: Dini,, 2018
1.3.4 Bagi Peneliti Lain Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi responden yang KEK (45,7%) sedangkan yang
penelitian selanjutnya. tidak KEK (54,3%).
4.2.1.2Usia
Dalam penelitian ini, usia tiga kategori.
2. METODE PENELITIAN Adapun distribusi usia ibu dapat dilihat pada
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif tabel 4.2:
dengan menggunakan metode survey analitik Tabel 4.2
melalui pendekatan cross sectional yaitu suatu Distribusi Responden Berdasarkan Usia
penelitian untuk mempelajari faktor apa saja di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan
yang mempengaruhi KEK (Kurang Energi Komering Ulu (OKU) Tahun 2018
Kronik) pada ibu hamil. Populasi penelitian ini No. Usia Jumlah Persentase
adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan 1. < 18 tahun 6 17.1
kesehatan ke PUSKESMAS yang berjumlah 55
2. 18 sd 35 tahun 23 65.7
orang.Sampel berjumlah 35 ibu hamil. Teknik
3. > 35 tahun 6 17.1
pengumpulan data dilakukan dengan mengukur
Jumlah 35 100.0
LILA bagian kiri ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kehamilan di UPTD PUSKESMAS Sumber: Dini,, 2018
Peninjauan Ogan Komering Ulu (OKU). Waktu
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa
responden yang usia < 18 tahun (17,1%), usia responden mempunyai pengetahuan yang baik
18 s.d 35 tahun (65,7%) dan usia > 35 tahun (34,3%) sedangkan yang cukup (65,7%).
(17,1%).
4.2.1.3Paritas 4.2.1.6Asupan Gizi
Dalam penelitian ini, paritas dibagi menjadi Dalam penelitian ini, Asupan Gizi dibagi
dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Adapun menjadi dua kategori yaitucukup dan kurang
tabel distribusi dapat dilihat pada tabel 4.3: Adapun tabel distribusi dapat dilihat pada
Tabel 4.3 tabel 4.6:
Distribusi Responden Berdasarkan Paritas di
UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan Komering Tabel 4.6
Ulu (OKU) Tahun 2018 Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Gizi
di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan
No. Paritas Jumlah Persentase Komering Ulu (OKU) Tahun 2018
1. Rendah 26 74.3
2. Tinggi 9 25.7 No. Asupan Gizi Jumlah Persentase
Jumlah 35 100.0 1. Cukup 19 54.3
Sumber: Dini,, 2018 2. Kurang 16 45.7
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa
responden mempunyai paritas yang rendah Jumlah 35 100.0
(74,3%) sedangkan yang cukup (25,7%). Sumber: Dini,, 2018
4.2.1.4Pendidikan
Dalam penelitian ini, pendidikan dilihat pada Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa
tabel 4.4: responden yang asupan gizi katagori cukup
Tabel 4.4 (54,3%) sedangkan asupan gizi katagori kurang
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan (45,7%).
di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan
Komering Ulu (OKU) Tahun 2018 4.2.1.7 Dukungan Suami
No Pendidika Jumla Persentas Dalam penelitian ini, dukungan suami
. n h e menjadi dua kategori yaitu mendukung dan
1. Tinggi 6 17.1 tidak mendukung. Adapun tabel distribusi
2. Rendah 29 82.9 dapat dilihat pada tabel 4.7:
Jumlah 35 100.0 Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan dukungan
Sumber: Dini,, 2018
suami di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan
Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa
Komering Ulu (OKU) Tahun 2018
responden pendidikan yang tinggi 6 (17,1%)
sedangkan yang pendidikan yang rendah 29 Dukungan
No. Jumlah Persentase
(5,7%). Suami
4.2.1.5 Pengetahuan. 1. Mendukung 21 60.0
Dalam penelitian ini, pengetahuan dibagi 2. Tidak
14 40.0
menjadi dua kategori yaitu baik dan Mendukung
cukup. Adapun tabel distribusi dapat dilihat Jumlah 35 100.0
pada tabel 4.5: Sumber: Dini,, 2018
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa
di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan responden yang katagori mendukung (60,0%)
Komering Ulu (OKU) Tahun 2018 sedangkan yang tidak mendukung (40,0).
4.2.2 Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk melihat
No. Pengetahuan Jumlah Persentase hubungan antara dua variabel, dalam hal ini
1. Baik variabel independen (Usia Ibu Hamil,
12 34.3
Pendidikan, Pengetahuan, Asupan Gizi dan
2. Cukup 23 65.7 dukungan Suami) dan variabel dependen
Jumlah 35 100.0 (KEK). Uji yang digunakan pada penelitian ini
Sumber: Dini,, 2018 adalah uji statistik chi square dengan α = 0,05.
Jika nilai probabilitas (p value) lebih kecil
atau sama dengan α (0,05), berarti ada Tabel 4.9
hubungan antara variabel independen dan Distribusi Responden Berdasarkan Paritas dan
variabel dependen. Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di
4.2.2.1 Hubungan Usia dengan kejadian Kurang UPTD PUSKESMAS Peninjauan
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Ogan Komering Ulu (OKU) 2018.
UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan
Komering Ulu (OKU) 2018. No Usia KEK Jum p
Hubungan usia dengan kejadian KEK Tidak KEK lah value
Kurang Energi Kronis (KEK) dapat
N % N % N
dilihat pada tabel 4.8:
1 Rendah (≤ 3 anak) 8 30,8 18 69.2 26 0,005
Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Usia dan 2 Tinggi (≥ 3 anak) 8 88.9 1 11.1 9
Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Jumlah 16 45,7 19 54,3 35
UPTD PUSKESMAS Peninjauan Sumber: Dini,, 2018
Ogan Komering Ulu (OKU) 2018.
Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa
No Usia KEK Jum p dari 35 responden dengan paritas rendah
KEK Tidak KEK lah value mengalami kejadian Kurang Energi Kronis
N % N % N (KEK) sebanyak 8 (30.8 %), Sedangkan
1 Muda(≤ 35 Tahun) 6 100 0 0 6 0,005 paritas rendah yang tidak mengalami Kurang
2 Tua (> 35 Tahun) 10 34,5 19 65,5 29 Energi Kronis (KEK) sebanyak 18 (69.2%).
Jumlah 16 45,7 19 54,3 35 35 responden pada kelompok paritas tinggi
yang mengalami kejadian Kurang Energi
Sumber: Dini,, 2018
Kronis (KEK) sebanyak 8 (88.9%) sedangkan
Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 35 kelompok paritas tinggi yang tidak mengalami
responden dengan usia muda mengalami kejadian kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
Kurang Energi Kronis (KEK) sebanyak 6 (100 %). sebanyak 1 (11.1%). Hal ini menunjukkan
Sedangkan dari 35 responden pada kelompok usia bahwa kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
tua, sebanyak 10 (34,5 %) mengalami kejadian banyaknya pada paritas tinggi.
Kurang Energi Kronis (KEK) . Hal ini menunjukkan Berdasarkan pengujian statistik dengan
bahwa kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) menggunakan Chi square menunjukkan ada
banyaknya pada usia tua. hubungan yang bermakna antara usia dengan
Berdasarkan pengujian statistik dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) dimana
menggunakan Chi square menunjukkan ada p value = 0,005 lebih besarl dari α = 0,05
hubungan yang bermakna antara usia dengan sehingga Hipotesis Alternatif (Ha) yang
kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) dimana p menyatakan ada hubungan antara usia dan
value = 0,005 lebih besarl dari α = 0,05 sehingga kejadian Kejadian Kurang Energi Kronis
Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan ada (KEK) diterima.
hubungan antara usia dan kejadian Kejadian Kurang Hasil analisis diperoleh nilai odds ratio
Energi Kronis (KEK) diterima. (OR) sebesar 0.56 (95% CI : 0.006 – 0.552),
Hasil analisis diperoleh nilai odds ratio (OR) artinya responden yang termasuk dalam
sebesar 2.900 (95% CI : 1.756-4.789), artinya kelompok paritas tinggi mempunyai peluang
responden yang termasuk dalam kelompok usia tua 0.56 kali untuk mengalami kejadian Kurang
mempunyai peluang 2.900 kali untuk mengalami Energi Kronis (KEK) bila dibandingkan
kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) bila responden yang termasuk dalam kelompok
dibandingkan responden yang termasuk dalam paritas rendah.
kelompok usia muda. 4.2.2.3 Hubungan pendidikan dengan kejadian
4.2.2.2 Hubungan Paritas dengan kejadian Kurang Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di hamil di UPTD PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan PeninjauanOgan Komering Ulu (OKU)
Komering Ulu (OKU) 2018. 2018.
Hubungan usia dengan kejadian Hubungan pendidikan dengan
Kurang Energi Kronis (KEK) dapat kejadian Kurang Energi Kronis (KEK)
dilihat pada tabel 4.9: dapat dilihat pada tabel 4.10:
Sumber: Dini,, 2018
Tabel 4.10 Pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari 35
Distribusi Responden Berdasarkan pendidikan responden pada kelompok pengetahuan cukup
dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil sebanyak 16 (69,6 %) mengalami kejadian Kurang
di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Energi Kronis (KEK) . Hal ini menunjukkan bahwa
Ogan Komering Ulu (OKU) 2018. kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) banyaknya
No Pendidikan KEK Jumlah p pada pengetahuan cukup
value Berdasarkan pengujian statistik dengan
KEK Tidak KEK menggunakan Chi square menunjukkan ada
N % N % N hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan
1 Tinggi (> SMA) 2 33,3 4 66,7 6 0,666 kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) dimana p
2 Rendah(< SMA) 14 48,3 15 51,7 29 value = 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 sehingga
Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan ada
Jumlah 16 45,7 19 54,3 35
hubungan antara usia dan kejadian Kejadian Kurang
Sumber: Dini,, 2018
Energi Kronis (KEK) diterima.
Pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 35
Hasil analisis diperoleh nilai odds ratio (OR)
responden dengan pendidikan tinggi yang mengalami
sebesar 3.286 (95% CI 1,771-6.095) artinya
kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) sebanyak 2
responden yang termasuk dalam kelompok
(33.3%). Sedangkan dari 35 responden pada
pengetahuan baik mempunyai peluang 3.286 kali
kelompokpendidikan sedang sebanyak 12 (48,3%)
untuk tidak mengalami kejadian Kurang Energi
mengalami kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) .
Kronis (KEK) bila dibandingkan responden yang
Hal ini menunjukkan bahwa kejadian Kurang Energi
termasuk dalam kelompok pengetahuan cukup.
Kronis (KEK) banyaknya pada pendidikan sedang.
Berdasarkan pengujian statistik dengan
4.2.2.5 Hubungan Asupan Gizi dengan kejadian
menggunakan Chi square menunjukkan tidak ada
Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan
hamil di UPTD PUSKESMAS Peninjauan
kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) dimana p
Ogan Komering Ulu (OKU) 2018.
value = 0,666 lebih besar dari α = 0,05 sehingga
Hubungan Asupan Gizi dengan kejadian Kurang
Hipotesis (H0) yang menyatakan tidak ada hubungan
Energi Kronis (KEK) dapat dilihat pada tabel 4.12:
antara pendidikan dan kejadian Kurang Energi
Tabel 4.12
Kronis (KEK) ditolak.
Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Gizi
Hasil analisis diperoleh nilai odds ratio (OR)
dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
sebesar 0,536 (95% CI 0,084-3,397:), artinya
di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan
responden yang termasuk dalam kelompok
Komering Ulu (OKU) 2018.
pendidikan tinggi mempunyai peluang 0,536 kali
No Asupan Gizi KEK Jumla p
untuk tidak mengalami kejadian Kurang Energi
Tidak h value
Kronis (KEK) bila dibandingkan responden yang
termasuk dalam kelompok pendidikan sedang. KEK KEK
4.2.2.4 Hubungan pengetahuan dengan kejadian N % N % N
Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu 1 Cukup 0 0 19 100 19 0,001
hamil di UPTD PUSKESMAS Peninjauan 2 Kurang 16 100 0 0 16
Ogan Komering Ulu (OKU) 2018. Jumlah 16 45,7 19 54,3 35
Hubungan pengetahuan dengan kejadian Kurang Sumber: Dini,, 2018
Energi Kronis (KEK) dapat dilihat pada tabel 4.11:
Tabel 4.11 Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 35
Distribusi Responden Berdasarkan pengetahuan responden pada kelompok asupan kurang sebanyak
dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil 16 (100 %) mengalami kejadian Kurang Energi
di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Kronis (KEK) . Hal ini menunjukkan bahwa kejadian
Ogan Komering Ulu (OKU) 2018. Kurang Energi Kronis (KEK) banyaknya pada
No Pengetahuan KEK Juml p asupan gizi kurang.
Tidak ah value Berdasarkan pengujian statistik dengan
KEK KEK menggunakan Chi square menunjukkan ada
hubungan yang bermakna antara asupan gizi dengan
N % N % N
kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) dimana p
1 Baik 0 0 12 100 12 0,001
value = 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 sehingga
2 Cukup 16 69,6 7 30,4 13
Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan ada
Jumlah 16 45,7 19 54,3 35
hubungan antara asupan gizi dan Kejadian Kurang paling besar pengaruhnya terhadap variabel
Energi Kronis (KEK) diterima. dependen. Karena jenis data variabel
Hasil analisis diperoleh nilai odds ratio (OR) independen dan variabel dependen berupa data
sebesar 0,008 (95% CI 0,001-0,097) artinya kategorik, maka dalam analisis multivariat ini
responden yang termasuk dalam kelompok asupan menggunakan uji regresi logistik. Uji regresi
gizi cukup mempunyai peluang 0,008 kali untuk tidak logistik dilakukan untuk melihat kemaknaan
mengalami kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) hubungan antara variabel independen dengan
bila dibandingkan responden yang termasuk dalam variabel dependen. Kemaknaan hubungan
kelompok asupan gizi kurang. dilihat pada angka p < 0,05, dengan CI 95%23.
4.2.2.6 Hubungan Dukungan suami dengan kejadian Langkah-langkah dalam analisis
Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu multivariat menggunakan regresi logistik
hamil di UPTD PUSKESMAS Peninjauan antara lain sebagai berikut :
Ogan Komering Ulu (OKU) 2018. 1. Tahap yang pertama adalah melakukan
Hubungan Dukungan suami dengan pemilihan variabel kandidat masing-
kejadian Kurang Energi Kronis masing variabel independen terhadap
(KEK) dapat dilihat pada tabel 4.13: variabel dependen. Apabila p Value ≤0,25,
Tabel 4.13 maka variabel tersebut diikutsertakan pada
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan tahap analisis selanjutnya. Untuk variabel
suami dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu independen dengan p Value ≥ 0,25 namun
hamil di UPTD PUSKESMAS Peninjauan Ogan secara substansi penting, maka variabel
Komering Ulu (OKU) 2018. tersebut diikut sertakan dalam analisis
No Dukungan Suami KEK Juml p multivariat.
Tidak ah value 2. Tahap yang kedua adalah dilakukan
KEK KEK pemodelan terhadap variabel yang masuk
N % N % N dalam analisis multivariat, yaitu dengan
1 Mendukung 2 9,5 19 90,5 21 0,001 cara mengeluarkan secara bertahap
2 Tidak Mendukung 14 100 0 0 14 variabel dengan nilai p lebih dari 0,05 dan
Jumlah 16 45,7 19 54,3 35 mulai pada variabel yang memiliki nilai p
Sumber: Dini,, 2018 tertinggi kemudian diurutkan sampai
dengan yang terendah.
Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa dari 35 Pada penelitian ini jenis analisis
responden pada kelompok dukungan suami multivariat yang digunakan adalah regresi
mendukung sebanyak 2 (9,5 %) mengalami kejadian logistik, model regresi logistik dapat
Kurang Energi Kronis (KEK) . Hal ini menunjukkan digunakan pada data yang dikumpulkan
bahwa kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) melalui rancangan kohort, case kontrol
banyaknya pada dukungan suami yang tidak maupun cross sectional. Analisis regresi
mendukung. logistik adalah salah satu pendekatan
Berdasarkan pengujian statistik dengan model matematis yang digunakan untuk
menggunakan Chi square menunjukkan ada menganalisis hubungan satu atau beberapa
hubungan yang bermakna antara dukungan suami variabel independen dengan sebuah
dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) variabel dependen kategori yang bersifat
dimana p value = 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 dikotom, variabel kategori dikotom adalah
sehingga Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan variabel yang mempunyai dua nilai variasi,
ada hubungan antara dukungan suami dan Kejadian pada regresi logistik, variabel dependen
Kurang Energi Kronis (KEK) diterima. dihitung dengan menggunakan proporsi27.
Hasil analisis diperoleh nilai odds ratio (OR)
sebesar 0,095 (95% CI 0,025-0,356) artinya 4.2.3.1 Pemilihan Variabel Kandidat Multivariat
responden yang termasuk dalam kelompok dukungan Variabel kandidat dipilih melalui
suami mendukung mempunyai peluang 0,095 kali analisis bivariat dengan menggunakan uji
untuk tidak mengalami kejadian Kurang Energi chi-square. Variabel yang hasil uji
Kronis (KEK) bila dibandingkan responden yang bivariatnya mempunyai nilai p ≤ 0,25, maka
termasuk dalam kelompok tidak mendukung variabel tersebut dapat dimasukkan dalam
dukungan suami. model multivariat, sedangkan variabel yang
4.2.3 Analisis Multivariat mempunyai nilai p > 0,25 tidak diikutkan
Analisis Multivariat dilakukan untuk dalam analisis multivariat. Dalam penelitian
mengetahui variabel independen mana yang ini, variabel independen yang masuk dalam
analisis multivariat yaitu variabel usia, value Lower Upper
paritas, pengetahuan, Asupan gizi, Paritas Us 1.000 2.93 24.9 0.00 0.00
dan Dukungan suami . Pemilihan variabel ia 18
kandidat multivariat berdasarkan kriteria Pa 1.000 2.55 0.00 0.00 0.00
diatas dapat dilihat pada tabel 4.14: rit 0
as
Tabel 4.14
Pe 0.99 32.1 0.00 0.00 0.00
ng 35 0
Variabel Independen yang Masuk Kandidat et
Model Multivariat ah
ua
No Variabel P Odds 95% CI n
Independen Value Ratio As 0.99 38.1 0.00 0.00 0.00
(OR) up 31 0
1. Usia 0,001 21.845 0,000 an
2 Paritas 0.002 2.890 0.006-0.522 Gi
zi
2. Pendidikan 0,499 0,624 0,084-3,397
D 1.000 2.60 0.00 0.00 0.00
3. Pengetahuan 0,000 22.030 0,000 uk 0
4. Asupan Gizi 0,000 4.836 0,001-0,097 un
5. Dukungan 0,000 6.148 0,001-0,138 ga
Suami n
Sumber: Dini, 2018 Su
Pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa a
mi
ada 5 variabel masuk dalam analisis
Constant
multivariat karena memiliki nilai p value < α
Sumber: Dini, 2018
(0,25), dan 1 (satu ) variable yang tidak
Berdasarkan tabel 4.15 Tabel diatas
masuk yaitu pendidikan, sehingga
memperlihatkan bahwa, setelah dikontrol tidak ada
pendidikan tidak dapat dilanjutkan analisis
satu variabel independen yang bermakna/signifikan,
logistik dikarenakan nilai P Valuenya =
karena nilai Pvalue-nya lebih besar dari alpha yaitu
0.499
0,05. Hasil analisa multivariat memperlihatkan
4.2.3.2 Pembuatan Model Variabel Independen bahwa variabel usia, paritas, pengetahuan, asupan
yang berhubungan dengan Kurang Energi gizi, dan dukungan suami tidak ada satupun yang
Kronis (KEK) pada ibu hamil di UPTD bermakna terhadap Kurang Energi Kronis (KEK)
PUSKESMAS Peninjauan Ogan Komering pada ibu hamil di UPTD PUSKESMAS Peninjauan
Ulu (OKU) tahun 2018. Ogan Komering Ulu (OKU) Palembang tahun 2018,
Untuk membuat model faktor yang paling Sehingga permodelan multivariat tidak bisa
berhubungan terhadap kejadian kurang dilanjutkan.
energi Kronis (KEK), dilakukan dengan
seleksi variabel enter , artinya memasukkan
semua variabel kedalam model, tetapi
kemudian satu persatu variabel yang
memiliki nilai p > 0,05 yang terbesar
dikeluarkan dari model, dimana setiap
pengeluaran satu variabel akan didapatkan
model yang baru dan seterusnya sehingga
diperoleh model akhir. Pembuatan model
pertama dapat dilihat pada tabel 4.15:
Tabel 4.15
Model Pertama
No Variabel p OR Exp(B) 95% CI

Anda mungkin juga menyukai