Dosen pengampu:
Laila Putri Suptiani, SST., M.Keb.
Disusun oleh:
Enung Mulyati
P2.06.24.3.22.017
Latar Belakang Faktor risiko terjadinya Stunting antara lain, status gizi
ibu hamil terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janinnya, dimana permasalahan gizi harus diperhatikan
sejak masih dalam kandungan. Jika terjadi kekurangan
status gizi awal kehidupan maka akan berdampak
terhadap kehidupan selanjutnya seperti Pertumbuhan
Janin Terhambat (PJT), Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR), kecil, pendek, kurus, daya tahan tubuh rendah
dan risiko meninggal dunia.
Hasil Penelitian Dari 12 artikel yang dikaji, ditemukan KEK pada ibu
hamil berhubungan dengan kejadian stunting. Energi
Kronik (KEK) disebabkan oleh beberapa faktor yakni
faktor umur, pendidikan, pekerjaan, riwayat penyakit,
riwayat anemia, dan paritas.
Hasil Penelitian Mayoritas umur ibu hamil yang mengalami KEK adalah
ibu yang berumur tidak beresiko sebanyak 74 orang.
Mayoritas paritas ibu hamil yang mengalami KEK
adalah primigravida sebanyak 50 orang. Mayoritas ibu
hamil yang mengalami KEK berpendidikan sedang
sebanyak 55 orang. Mayoritas ibu hamil yang
mengalami KEK adalah ibu yang bekerja sebanyak 47
orang.
Kesimpulan Ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu yang berusia
Penelitian tidak beresiko, primigravida, pendidikan sedang dan ibu
yang bekerja.
Judul Ibu Hamil KEK, Berat Bayi Lahir Rendah dan Tidak ASI
Ekslusif Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Stunting
Jurnal Jurnal Kesehatan Tambusai
Volume dan Volume 3 Nomor 1, Halaman 263-270
Halaman
Tahun Maret, 2022
Penulis Wilis Agustina, Fathurrahman
Reviewer Enung Mulyati (P20624322017)
Tanggal review 6 Februari 2023
Hasil Penelitian Angka KEK pada ibu hamil adalah 47,7%, BBLR 13,3%
dan ASI ekslusif 48,4%. Ibu hamil KEK berpengaruh
signifikan terhadap stunting (OR=3,8), BBLR
berpengaruh terhadap stunting (OR=14,2%), dan
pemberian ASI esklusif berpengaruh terhadap stunting
(OR=4,2).
Kesimpulan Ibu hamil KEK, berat bayi lahir rendah, dan ibu tidak
Penelitian memberikan ASI eksklusif merupakan faktor risiko
stunting.
Latar Belakang Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah
kekurangan gizi pada ibu hamil yang berlangsung lama.
Di Indonesia Tahun 2017 ibu hamil dengan KEK yaitu
14,8% sedangkan tahun 2018 menjadi 17,3%. Di
Propinsi Banten pada tahun 2017 masih terdapat 18%
wanita yang menunjukkan resiko KEK.
Hasil Penelitian Dari 196 orang ibu hamil mayoritas yang tidak
mengalami kekurangan energi kronik 65,8%, jarak
kehamilan > 2 tahun 54,6%, paritas primipara 59,7%,
pendapatan keluarga < UMR 54,6%, pengetahuan baik
51,5%, dan tidak memiliki penyakit infeksi 56,1%.
Latar Belakang Ibu hamil dengan status gizi KEK dan pengetahuan
rendah tentang gizi berisiko terhadap kehamilan dengan
anemia. Pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan
persalinan BBLR dapat meningkatkan risiko stunting
pada bayi.
Latar Belakang Salah satu permasalahan kesehatan ibu dan anak yang
utama di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati adalah
Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. Pada
tahun 2020 terdapat 74 ibu hamil mengalami KEK dari
total 112 ibu hamil (66%).
Hasil Penelitian Pantangan makan bukan faktor risiko KEK pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati dengan p-
value= 0,6. Status gizi sebelum hamil merupakan faktor
risiko KEK pada ibu hamil di Puskesmas Gunungpati.
Hal ini berdasarkan analisis dengan uji chi-square
diperoleh p-value = <0,001; OR= 53,7. Hal ini
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan IMT sebelum
hamil <18,5 memiliki resiko 53,7 kali lebih besar untuk
mengalami KEK. ibu hamil yang memiliki penyakit
penyerta memiliki risiko 6,6 kali lebih besar untuk
mengalami KEK dibandingkan ibu hamil yang tidak
memiliki penyakit penyerta. Komplikasi kehamilan dan
usia bukan factor resiko KEK.
Kesimpulan Status gizi sebelum hamil, penyakit penyerta, kehamilan
Penelitian tidak direncanakan, status pekerjaan saat hamil dan
pendapatan keluarga merupakan faktor risiko KEK pada
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati.