Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.

N
34 TAHUN G3P2A0 GRAVIDA 37 MINGGU FISIOLOGIS

(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Skill Lab Fisiologis di
Prodi D IV Kebidanan Tasikmalaya)

Dosen Pengampu : Helmi Diana, SST, M.Keb

Disusun Oleh

Dila Septi Rosdiani P2.06.24.5.17.008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TASIKMALAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diujikan pada tanggal 28 Agustus 2019

Dan disetujui untuk disusun sebagai studi kasus Asuhan Kebidanan Kehamilan
Fisiologis dengan

Judul:

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. N 34 TAHUN


G3P2A0 GRAVIDA 37 MINGGU FISIOLOGIS

Mengetahui,

Pembimbing lapangan

Vinna Milasari Munada, AM.Keb

NIP.198505032017042004
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY N 30 TAHUN G3P2A0
GRAVIDA 37 MINGGU FISIOLOGIS

Tanggal Pengkajian : Rabu, 28 Agustus 2019


Waktu Pengkajian : 16.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Bidan Vinna, Milasari Munada, AM.Keb
Jl. Babakan Siliwangi, Setiaratu, Kec. Cibeureum,
Tasikmalaya.
Pengkaji : Dila Septi Rosdiani
A. Data Subjektif
1. Biodata
Istri Suami
Nama Ny. N Tn. T
Umur 34 tahun 38 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMU SMP
Pekerjaan IRT Buruh
Golongan darah O -
Alamat Negla RT/RW 002/004 Sukajaya, Cibeureum, Kota.
Tasikmalaya

2. Prolog
Ny. N mengatakan hamil anak ke 3 tidak pernah keguguran, haid pertama usia
13 tahun lamanya 7 hari, siklus 28 hari, 3 kali ganti pembalut. HPHT: 10-12-
2018, TP: 17-09-2019 ibu mengatakan pertama kali merasakan gerakan janin
usia kehamilan 4 bulan, gerakan janin aktif sampai saat ini. Ibu mengatakan
tidak mengalami penyulit kehamilan muda dan kehamilan lanjut. Ibu tidak
mengonsumsi obat – obatan selain tablet penambah darah dan vitamin yang
diberikan oleh bidan. Pada kehamilan sekarang ibu sudah melakukan
pemeriksaan kehamilan sebanyak 10x di PMB maupun di puskesmas dan 1x di
dokter obgyn. Riwayat kehamilan petama persalinan normal di PMB, usia 15
tahun, jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 2800 gr tidak ada
komplikasi, kehamilan kedua persalinan normal di PMB, usia 10 tahun, jenis
kelamin laki – laki, berat badan lahir 2800 gr tidak ada komplikasi. Ibu
mengatahan dirinya tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit. Ibu
mengatakan anggota keluarga tidak ada yang memiliki penyakit keturunan. Ibu
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kandungan maupun penyakit
menular seksual. Status imunisasi TT: TT4. Ibu mengatakan ini pernikahan
yang pertama, menikah usia 19 tahun dengan usia pernikahan 15 tahun. Respon
keluarga terhadap kehamilan antusias dan suami mendukung kehamilan ibu.
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan sejak anak pertama lahir
tahun 2004 kemudian berhenti karena ingin hamil lagi dan kembali
menggunakan KB suntik setelah anak kedua lahir tahun 2009 dan berhenti
tahun 2018 karena ingin hamil, tidak ada keluhan, setelah melahirkan ibu
berencana menggunakan KB suntuk 3 bulan. Pengambil keputusan pertama
dalam keluarga adalah suami. Ibu tidak mengonsumsi kopi dan jamu, tidak
merokok, dan tidak mengonsumsi obat – obatan. Ibu berencana bersalin di
PMB bidan Vinna, Amd. Keb. Selama hamil ibu makan 3x/ hari porsi sedang
dengan menu beragam nasi, sayur, lauk dan buah, minum 8 gelas/ hari, tidak
ada keluhan dan alergi. Ibu mengatakan BAK >5x/ hari, warna jernih, bau khas,
tidak ada keluhan, BAB 1x/ hari konsistensi lembek, bau khas, tidak ada
keluhan. Ibu mengatakan jarang tidur siang, tidur malam 5 – 7 jam, suka
terbangun di malam hari untuk BAK. Ibu mengatakan berhubungan seksual
sesuai kebutuhan, tidak ada keluhan. Ibu mengatakan khawatir menghadapi
persalinan, meski ini kehamilan ketiganya ibu tetap merasa tegang. Persiapan
persalinan telah disiapkan dari awal ibu mengetahui hamil anak ke tiga. Ibu
mengatakan BB sebelum hamil: 50 Kg
3. Keluhan utama
Ibu mengeluh ketidaknyamanan punggung pegal – pegal dan rasa cemas dan
khawatir menghadapi persalinan.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum: baik
b. Kesadaran: composmentis
c. BB: 56 Kg
d. TB: 149 cm
e. Tanda – tanda vital:
TD: 120/80 mmHg P: 81x/menit R: 23x/menit S: 36°C
f. LILA : 27 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Tidak ada oedema dan nyeri tekan
b. Wajah : Tidak ada oedema
c. Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
d. Hidung : Tidak ada polip dan sekret
e. Gigi dan mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, terdapat gigi
berlubang, tidak ada karies gigi
f. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid
dan kelenjar limfe
g. Dada : Simetris, paru – paru tidak terdapat bunyi ronhi dan
whezing
h. Payudara : Simetris, putting susu agak terbenam, tidak ada benjolan,
tidak ada retraksi/dimling, tidak ada nyeri tekan, dan colostrum (+)
i. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra dan striae
gravidarum.
Leopold I : TFU 2 jari di bawah px, bagian atas perut ibu teraba bulat,
lunak, dan tidak melenting yaitu bokong
Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba panjang dank eras yaitu
punggung janin, sebelah kanan perut ibu teraba bagian kecil janin yaitu
ekstremitas
Leopold III : Kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : Divergen, 2/5
DJJ : 146 x/menit regular
Kontraksi : belum ada
Ring N bandle : tidak ada
TFU Mcdonald: 31 cm
TBJ : TFU (31 cm) – 11 x 135 s/d 155 = 20 x 135 s/d 155 = 2700 g s/d
3100 g
j. Ekstremitas : Atas: tidak ada kelainan, tidak ada oedema (-/-), tidak
ada pucat kuku. Bawah: tidak ada oedema (-/-), tidak ada varises (-/-), tidak
ada pucat kuku refleks patella (+/+).
k. Anogenitalia : tidak ada pengeluaran cairan abnormal, tidak ada
oedema, tidaka da varises, tidak ada pembesaran kelenjar bartholin dan
kelenjar skene, tidak ada tumor
l. Anus : Tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
a. Hb : 11 dL
b. Protein urine : negatif (-)
c. Glukosa urine : negatif (-)

C. Analisa
Diagnosa : Ny. N 34 tahun G3P2A0 gravida 37 minggu janin
tunggal hidup intrauterine presentasi kepala fisiologis
D. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin normal
dan baik, ibu sangat senang mengetahui keadaan dirinya dan janinnya baik.
2. Memberikan KIE kepada ibu tentang ketidaknyamanan yang terjadi yaitu pegal
– pegal pada punggung adalah hal normal yang terjadi pada ibu hamil trimester
III. Pegal – pegal terjadi karena punggung badan menopang perut yang semakin
membesar. Kemudian diberikan asuhan tentang cara untuk mengatasi
ketidaknyamanan yang terjadi seperti istirahat cukup, tidur menggunakan bantal
untuk meluruskan punggung, posisi tidur dengan miring kanan atau kiri,
menghindari pekerjaan dengan beban berat, ibu mengerti dan bersedia untuk
melakukan.
3. Melakukan masase daerah pinggang dan punggung untuk mengurangi
ketidaknyamanan pada punggung ibu, ibu merasa nyaman.
4. Menganjurkan ibu untuk mengikuti senam hamil, ibu bersedia melakukan.
5. Menjelaskan pada ibu mengenai kecemasannya menghadapi persalinan adalah
hal wajar terjadi sebagai bentuk rasa senang, bangga, khawatir menghadapi
kelahiran sang bayi. Memberikan penjelasan tentang waktu bersalin dapat
terjadi pada 2 minggu sebelum HPL dan 2 minggu setelah HPL, memberikan
penjelasan tentang pentingnya dukungan suami dan keluarga, dukungan tenaga
kesehatan, dukungan dari lingkungan sekitar dan rasa aman, nyaman dan
terlindungi selama hamil untuk mengurangi rasa cemas yang ibu rasakan, ibu
mengetahui dan berkurang rasa kesemasannya.
6. Memberitahui ibu tanda bahaya kehamilan trimester III seperti perdarahan
pervaginam, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan
jari-jari tangan, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri
abdomen yang hebat, ibu mengerti.
7. Memberikan konseling tentang persiapan persalinan, seperti mental ibu, dana
persalinan, menentukan penolong atau tempat bersalin, perlengkapan ibu dan
bayi, transportasi, dan pendamping persalinan, ibu mengerti dan suami yang
akan mendampingi ibu bersalin.
8. Memberikan konseling pada ibu tentang tanda persalinan seperti keluar lendir
bercampur darah, kontraksi yang kuat dan teratur, keluar cairan ketuban dari
jalan lahir, ibu mengerti.
9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudia yaitu pada
tanggal 04-09-2019 atau jika ibu merasakan ada keluhan, ibu mengerti dan
bersedia melakukan kunjungan ulang.
10. Melakukan pendokumentasian asuhan yang telah diberikan, asuhan telah
didokumentasikan
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. N umur 34 tahun


G3P2A0 usia kehamilan 37 minggu janin tunggal hidup intra uterin presentasi kepala,
terdapat beberapa kesenjangan antara teori dengan tinjauan kasus sebagai berikut:

1. Subjektif
Pada pengkajian dilakukan untuk pengumpulan data dasar tentang keadaan ibu.
Pada studi kasus ini penulis melakukan pengkajian ibu hamil yautu Ny. N
dengan mengidentifikasi identitas, anamnesa seperti keluhan saat ini, riwayat
haid, kehamilan sekarang, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu,
riwayat kesehatan ibu dan keluarga, riwayat kontrasepsi, riwayat sosial dan
ekonomi pasien, pemenuhan kebutuhan sehari – hari dan data psikososial serta
persiapan persalinan sudah dilakukan sesuai kebutuhan pasien dan tidak ada
kesenjangan antara teori dan kasus.
2. Objektif
Penulis telah melakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan pasien pada Ny. N. Penulis tidak
melakukan pemeriksaan inspekulo dan pemeriksaan bimanual pada pasien karena
pasien merasa tidak nyaman.
Kesenjangan : Penulis tidak melakukan pemeriksaan inspekulo dan pemeriksaan
bimanual pada pasien karena pasien merasa tidak nyaman.
3. Analisis
Ny. N 34 tahun G3P2A0 gravida 37 minggu janin tunggal hidup intrauterine
presentasi kepala fisiologis
Masalah : Pegal – pegal pada punggung
Kebutuhan : KIE untuk mengatasi ketidaknyamanan. Tidak ada
kesenjangan
4. Penatalaksanaan
Menjelaskan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin baik, menjelaskan
tentang keluhan ketidaknyamanan pegal – pegal pada punggung ibu dan cara
mengatasi keluhan yang dialami ibu. Terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik yaitu penulis tidak memberitahu ibu untuk menghindari membungkuk
yang berlebihan dan penulis tidak memberikan intervensi kompres hangat pada
punggung ibu. Menurut Morgan et al (2009 : 47) intervensi yang dapat diberikan
pada ibu dengan ketidaknyamanan pegal – pegal pada punggung di trimester III
yaitu:
a. Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengangkat apapun. Lebarkan
kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit di depan kaki yang lain saat
menekukkan kaki.
Menekuk kaki akan membuat kedua tungkai yang menopang berat badan
dan meregang, bukan punggung. Melebarkan kedua kaki dan menempatkan
satu kaki sedikit di depan kaki yang lain akan memberi jarak yang cukup
saat bangkit dari posisi setengah jongkok.
b. Hindari membungkuk berlebihan dan mengangkat beban.
Menghilangkan tegang pada punggung bawah yang disebabkan oleh
peningkatan lengkung vertebra lumbosakral dan pengencangan otot-otot
punggung.
c. Anjurkan tidur miring kiri dan perut diganjal bantal
Mengurangi penekanan uterus pada ligamentum rotundum.
d. Gunakan sepatu tumit rendah.
Sepatu tumit tinggi tidak stabil dan memperberat masalah pada pusat
gravitasi serta lordosis.
e. Gunakan kasur yang menyokong dan posisikan badan dengan menggunakan
bantal sebagai pengganjal.
Kasur yang menyokong dan penggunaan bantal dapat meluruskan punggung
serta meringankan tarikan dan regangan.
f. Berikan kompres hangat dan pijatan ringan pada punggung yang nyeri
Dengan mengompres hangat dan pijatan ringan pada punggung yang nyeri
diharapkan dapat melemaskan otot – otot yang tegang.

Menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil, dalam jurnal Pregnancy


Exercise Infl uence In Labor And Neonatal Health Status oleh Widyawati tahun
2013 menyebutkan bahwa Senam hamil merupakan bentuk aktivitas fi sik yang
bermanfaat karena mengembangkan otot tubuh, meningkatkan elastisitas otot
panggul dan ligamentum serta menurunkan kejadian perdarahan selama dan
sesudah bersalin serta dapat menurunkan kejadian fetal distress. Senam juga
merupakan bentuk metode koping yang dapat menghindarkan terjadinya stress
fisik akibat kehamilan, seperti mengurangi kram kaki, dan punggung,
meningkatkan kemampuan ibu untuk adaptasi dengan adanya perubahan pada
tubuhnya. Oleh karenanya American College of Obstetricans and Gynecologist
(ACOG) merekomendasikan senam sebagai upaya preventif pada ibu agar proses
kahamilan dan persalinan berjalan secara alamiah, dan mengurangi krisis akibat
persalinan (Clapp, 2005, dan Artal, 2003). Senam hamil di stimester III terdapat
latihan relaksasi yang menggabungkan antara relaksasi otot dan relaksasi
pernapasan. Pada latihan ini, ibu hamil melakukannya sambil membayangkan
keadaan bayi di dalam perut baik-baik saja. Pengaruh dari relaksasi dengan
membayangkan sesuatu yang menyenangkan, dapat membuat tubuh menjadi
rileks. Secara keseluruhan, senam hamil membawa efek relaksasi pada tubuh ibu
hamil, baik yang bersifat relaksasi pernapasan maupun relaksasi otot. Jika ibu
hamil merasa rileks, maka ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi
bayinya.

Menjelaskan pada ibu mengenai kecemasannya menghadapi persalinan


adalah hal yang wajar selain itu menjelaskan pentingnya dukungan emosional
dari suami dan keluarga untuk mengurangi kecemasan ibu. Dalam jurnal Manfaat
Dukungan Sosial Keluarga Pada Perilaku Antisipasi Tanda Bahaya Kehamilan
Pada Ibu Primigravida oleh Aditiawarman, dkk tahun 2010 disebutkan bahwa
Keluarga sangat berpengaruh bagi ibu hamil karena merupakan sumber
dukungan terbesar. Dukungan keluarga yang didapatkan ibu hamil akan
menimbulkan perasaan tenang, sikap positif terhadap diri sendiri dan kehamilan,
sehingga diharapkan ibu dapat menjaga kehamilan dengan baik sampai saat
persalinan.

Memberitahu tanda bahaya kehamilan trimester III. Tanda bahaya kehamilan


adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau resiko lebih besar
dan biasanya (baik bagi ibu atau bayinya), akan terjadi penyakit atau kematian
sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2008). Konseling mengenai tanda
bahaya kehamilan penting dilakukan untuk meminimalisir kejadian yang tidak
diharapkan menimpa ibu selain itu jika ibu mengetahui tanda bahaya sedini
mungkin hal tersebut dapat segera ditangani.

Memberitahu ibu mengenai persiapan persalinan dan tanda persalinan. Hal


ini berjutuan agar ibu sudah tahu harus kemana ketika persalinan sudah dekat dan
segala hal yang berkaitan dengan persalinan telah disiapkan. Selain itu persiapan
persalinan dan tanda persalinan perlu diketahui oleh pendamping ibu agar ibu
lebih siap ketika akan bersalin.

Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang. Sesuai dengan kebijakan


departemen kesehatan, kunjungan minimal selama hamil adalah 4 kali, yaitu 1
kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III, namun
sebaiknya kunjungan tersebut rutin dilakukan setiap bulan agar dapat segera
terdeteksi jika ada penyulit atau komplikasi kehamilan (Sulistyawati, 2011).
DAFTAR PUSTAKA

Aditiawarman, dkk. 2010. Manfaat Dukungan Sosial Keluarga Pada Perilaku


Antisipasi Tanda Bahaya Kehamilan Pada Ibu Primigravida. Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Ners Vol. 3 No. 1.

Morgan, G Edward, S Mikhail. Clinical Anesthesiology. New York: MC Graw Hill;


2009.

Sulistyawati, Ari. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika.

Tiran, Denise. 2008. Mual Muntah Kehamilan. Jakarta: ECG.

Widiyawati, dkk. 2009. Pregnancy Exercise Infl uence In Labor And Neonatal Health
Status. Departemen Epidemiologi FKM Universitas Airlangga. Jurnal Berkala
Epidemiologi, Vol. 1, No. 2 September 2013: 316–324.

Anda mungkin juga menyukai