Anda di halaman 1dari 4

ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No.

1 (Septemberi 2021)

GAMBARAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU


HAMIL DI PUSKESMAS PEKAUMAN KOTA BANJARMASIN
(Overview Of Chronic Energy Deficiency In Pregnant Women At The Pekauman
Community Health Center In Banjarmasin)

Zaiyidah Fathony1, Rr. Sri Nuriaty2, Wulandari3


1,2,3
Program Studi D3 Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Email: zaiyidahfathony@gmail.com

ABSTRAK

KEK merupakan kondisi yang disebabkan karena ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan
protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang menderita KEK
mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian KEK pada ibu
hamil di Puskesmas Pekauman. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel secara purposive
sampling yang diambil dari data PWS KIA tahun 2018 yaitu 135 orang ibu hamil KEK. Hasil menunjukkan
Ibu hamil yang mengalami KEK mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 99 responden (73,3%),
berpendidikan Rendah yaitu SD dan SMP sebanyak 88 responden (65,2%), memiliki kadar Hemoglobin
(Hb) normal atau tidak mengalami anemia sebanyak 116 responden (85,9%), dan pada periode
kehamilan trimester 1 yaitu sebanyak 83 responden (61,5%). Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan
untuk meningkatkan upaya deteksi dini ibu hamil agar segera mendapatkan penanganan

Kata kunci : Kekurangan energi kronik, umur, pendidikan, ibu hamiln.

ABSTRACT

Chronic Energy Deficiency is a condition caused by an imbalance in nutritional intake between energy and
protein, so that the nutrients the body needs are not fulfilled. Pregnant women who suffer from
Chronic Energy Deficiency have the risk of sudden maternal death during the perinatal period or the risk of
giving birth to a baby with low birth weight (LBW). This study aims to describe the incidence of
Chronic Energy Deficiency in pregnant women at Pekauman Health Center. This research is descriptive
research. The sample was purposive sampling taken from PWS KIA data in 2018, namely 135
Chronic Energy Deficiency pregnant women. The results showed that 99 respondents (73.3%) were
pregnant with Chronic Energy Deficiency, with low education, namely 88 respondents (65.2%), had normal
hemoglobin (Hb) levels or did not experience anemia. as many as 116 respondents (85.9%), and in the first
trimester of pregnancy as many as 83 respondents (61.5%). The results of this study can be used as a
reference to increase efforts to detect pregnant women early in order to get immediate treatment.

Keywords : Chronic energy deficiency, age, education, pregnant women

dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan


PENDAHULUAN tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang menderita
KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi
merupakan kondisi yang disebabkan karena dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).
ketidakseimbangan asupan gizi antara energi Prevalensi BBLR menurut data badan kesehatan

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 54
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (Septemberi 2021)

dunia (World Health Organization), menyatakan Energi Kronik berdasarkan Umur ibu
bahwa prevalensi bayi dengan BBLR di dunia
yaitu 15,5% atau sekitar 20 juta bayi yang lahir Karakteristik N %
setiap tahun, sekitar 96,5% diantaranya terjadi di
negara berkembang (WHO, 2018). Karakteristik 17 12,6
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan ibuUmur ibu 99 73,3
Indonesia (SDKI) 2017 angka kejadian Berat < 20 tahun 19 14,1
Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia 20-35 tahun
mencapai 6,2%. >35 tahun
Prevalensi risiko KEK di Provinsi
Kalimantan Selatan adalah 27,4%. Hal ini Karakteristik ibu hamil di puskesmas
menunjukkan angka tersebut menjadi masalah Pekauman Banjarmasin seperti
kesehatan masyarakat karena melebihi angka ditampilkan pada tabel 1 menunjukkan
prevalensi KEK Nasional. bahwa mayoritas ibu hamil yang
Proses administrasi dimulai dari mengalami KEK terbanyak yaitu berumur
berkoordinasi dengan bagian LP2M Universitas 20-35 tahun sebanyak 99 responden
Muhammadiyah Banjarmasin dalam pembuatan (73,3%).
surat tugas dan surat ijin penelitian. Kemudian Umur ibu hamil digolongkan menjadi
surat ijin peneltiian diserahkan ke bagian dua yaitu berisiko dan tidak berisiko. Umur
Kesbangpol Kota Banjarmasin untuk diteruskan ibu hamil yang berisiko yaitu terlalu muda
ke Dinas Kesehatan Kota kemudian diteruskan (<20 tahun) dan terlalu tua (>35 tahun).
ke Puskesmas Pekauman untuk proses Pada umur ini ibu memiliki risiko lebih
pengambilan data. Salah satu indikator dalam tinggi jika mengalami kehamilan. Umur ibu
mengukur status gizi masyarakat adalah status hamil yang dianjurkan untuk hamil adalah
gizi ibu hamil. Jika asupan gizi untuk ibu hamil umur 20-35 tahun (Ernawati, 2018).
dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan Kehamilan usia muda terjadi karena
tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. pernikahan pada usia muda. Dampak
Pertumbuhan dan perkembangan janin, pernikahan dini pada ibu muda adalah ibu
pertambahan besarnya organ kandungan, serta kurang memahami kondisi dan masalah
perubahan komposisi dan metabolisme tubuh kehamilan sehingga kebutuhan gizi
ibu memerlukan energi dan zat gizi yang cukup selama kehamilan tidak terpenuhi dengan
baik. Kondisi ini berdampak pada
METODE PENELITIAN terjadinya kekurangan energi kalori dan
protein pada ibu. Sedangkan kehamilan
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik, usia tua lebih disebabkan oleh tingkat
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan aktualisasi perempuan yang lebih tinggi
sebagai berikut : karena tuntutan pendidikan dan pekerjaan
1. Editing untuk mendapatkan jaminan hidup yang
2. Coding lebih baik. Hal ini menyebabkan sebagian
3. Entry data besar perempuan dengan tingkat
4. Cleaning data pendidikan tinggi terlambat untuk menikah
Analisis data yang digunakan dalam penelitian (Pontoh dkk, 2015).
ini adalah analisis univariat. Analisis univariat Hasil penelitian Teguh, dkk (2019)
digunakan untuk mengetahui gambaran hasil yang menunjukkan bahwa ibu hamil
peneltiian dengan menggunakan analisis dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun
distribusi frekuensi pada masing-masing variable memiliki risiko terjadinya KEK 7,6 kali lebih
penelitian. Hasil analisis berupa distribusi kuat dibandingkan ibu dengan usia 20-35
frekuensi dan persentase dari masing-masing tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian
variabel yang berjeniskategorik. Handayani dan Budianingrum (2011) yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
HASIL DAN PEMBAHASAN antara umur ibu dengan kejadian KEK
1. Umur Ibu pada ibu hamil.
Tabel 1 Distribusi frekuensi karakteristik
ibu hamil yang mengalami Kekurangan

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 55
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (Septemberi 2021)

2. Pendidikan
Karakteristik N %
Tabel 2 Distribusi frekuensi karakteristik
Karakteristik ibu
ibu hamil yang mengalami Kekurangan Kadar (Hb) 19 14,1
Energi Kronik berdasarkan Pendidikan Anemia Tidak Anemia 116 85,9
Karakteristik N %

Karakteristik ibu Tabel 3 menunjukkan bahwa


Pendidikan ibu 3 2,2 sebagian besar ibu hamil yang
Tidak Sekolah/ Tidak tamat SD 88 65,2
Rendah (SD,SMP) 44 32,6 mengalami KEK memiliki kadar
Tinggi (SMU/SMK, PT) Hemoglobin (Hb) normal atau tidak
mengalami anemia sebanyak 116
Tabel 2 menunjukkan bahwa responden (85,9%).
sebagian besar ibu hamil yang Hasil penelitian ini menunjukkan
mengalami KEK berpendidikan Rendah bahwa sebanyak 14,1% ibu hamil yang
yaitu SD dan SMP sebanyak 88 mengalami Kekurangan energi kronik juga
responden (65,2%). Ibu hamil yang mengalami anemia. Sejalan dengan hasil
memiliki tingkat pendidikan dan wawasan penelitian Rahmaniar (2013) yang
yang tinggi akan memperhatikan dan menjelaskan bahwa ibu hamil dengan
merawat kondisi kehamilannya kondisi kekurangan energi kronik akan
berdasarkan informasi dan pengalaman berisiko mengalami komplikasi baik saat
yang di dapatkan. Ibu hamil dengan hamil, bersalin maupun pada masa nifas.
tingkat pendidikan tinggi memiliki Kondisi komplikasi tersebut diantaranya
kemampuan menelaah dan berpikir kritis adalah terjadinya anemia, perdarahan,
dalam menghadapi kondisikehamilannya. berat badan ibu yang tidak bertambah
Seseorang dengan tingkat secara normal, munculnya penyakit infeksi
pendidikan yang lebih tinggi memiliki Aminin, dkk (2014) lebih jauh menjelaskan
kemampuan berkomunikasi lebih baik bahwa selain memiliki resiko terhadap ibu,
dibandingkan dengan ibu hamil dengan kekurangan energi Kronik pada ibu hamil
tingkat pendidikan yang lebih rendah, dapat mempengaruhi kondisi
sehingga mereka akan mencari informasi perkembangan janin, terjadinya abortus,
lebih terkait kondisi KEK yang dialami dan bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
cara mengatasinya. bawaan, anemia pada bayi, asfiksia dan
Sejalan dengan hasil penelitian bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
Teguh, dkk (2019) yang menunjukkan (BBLR).
bahwa ibu hamil dengan tingkat Mengingat besarnya pengaruh KEK pada ibu
pendidikan tinggi menurunkan risiko hamil terhadap kondisi ibu dan janin, maka
terjadinya KEK sebesar 2,3 kali lebih kuat penting bagi kita sebagai tenaga kesehatan untuk
dibandingkan ibu dengan tingkat memperhatikan status kesehatan ibu selama
pendidikan rendah dan tidak sekolah. masa kehamilan. Pentingnya menjaga asupan
Penelitian Mahirawati (2014) dan nutrisi, baik nutrisi makronutrien dan mikronutrien
Albugis (2008) menunjukkan hasil bahwa merupakan salah satu cara mencegah terjadinya
tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kekurangan energi kronik dan anemia pada ibu
angka kejadian KEK pada ibu hamil di hamil.
Wilayah Kecamatan Kamoning dan
Tambelangan dan Puskesmas Jembatan KESIMPULAN
Serong
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak
3. Kadar Hemoglobin (Hb) 14,1% ibu hamil yang mengalami Kekurangan
Tabel 3 Distribusi frekuensi karakteristik
energi kronik juga mengalami anemia, ibu hamil
ibu hamil yang mengalami Kekurangan
Energi Kronik berdasarkan kadar dengan kondisi kekurangan energi kronik akan
hemoglobin (Hb) berisiko mengalami komplikasi baik saat hamil,
bersalin maupun pada masa nifas. Kondisi

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 56
ISSN : 2598-0068 Vol. 5 No. 1 (Septemberi 2021)

komplikasi tersebut diantaranya adalah terjadinya Panggul Ibu Hamil. Jurnal Gizi dan
anemia Pangan November 2006; 1(2): 17 – 25.
Kemenkes RI 2010. Laporan Riset Kesehatan
Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI
PENGHARGAAN Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka
Terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak Pelajar
yang telah mendukung terlaksananya penelitian Ojofeitimi,E.O., Ogunjuyigbe,P.O.,
ini, yaitu: Sanusi.,2008. Poor Dietary Intake of
1. Prof. DR. H. Ahmad Khairuddin, M.Ag, Energy and Retinol among Pregnant
selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Women: mplications for Pregnancy
Banjarmasin Outcome in Southwest Nigeria. Pak. J.
2. Solikin, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MB, selaku Nutr.; 7(3):480-484
Dekan FKIK Universitas Muhammadiyah Prawiroharjo, S. 2008. Pelayanan Kesehatan
Banjarmasin Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
3. Kepala Puskesmas Pekauman Kota Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Banjarmasin yang telah memberikan Prawiroharjo
kesempatan kepada penulis sehingga Proverawati, A., Asfuah, S. 2009. Gizi untuk
dapat mengumpulkan data-data yang Kebidanan.Yogyakarta:NuhaMedika
diperlukan dalam penyelesaian laporan Pudjiadi, S. 2000.Ilmu Gizi Klinis pada
penelitian ini Anak. Jakarta: FK UI
Rahmaniar, A Nurpudji A. Taslim. Burhanuddin
B. 2013. The Factors Related To
DAFTAR PUSTAKA Maternal Chronic Energy Deficiency
Aminin, Fidyah, A. W. dan Lestari, R. P. 2014. Intampa Padang,Mamuju Regency,
Pengaruh Kekurangan Energi Kronis West Sulawesi. Media Gizi Masyarakat
(KEK)dengan Kejadian Anemia pada Indonesia, Vol.2, No.2, Februari 2013 :
Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan, 5: 167– 98-103
172 Rahmaniar,A., Taslim M., Bahar B. 2011.
Depkes RI. 1995. Pedoman Penggunaan Alat Faktor-Faktoryang Berhubungan
Ukur LILA pada Wus Direktorat Bina dengan Kekurangan Energi Kronis Pada
GiziMasyarakat. Jakarta: Depkes RI Ibu Hamil di Tampa Padang, Kabupaten
Depkes RI. 2002. Program Perbaikan Gizi Mamuju, Sulawesi Barat. Artikel.
Makro. Jakarta: Direktorat Gizi Makassar: Pascasarjana Universitas
Masyarakat,Depkes RI Hasanuddi
Ernawati, F., Rosmalina, Y. Dan Permanasari, Riskesdas, 2013. Badan Penelitian dan
Y. 2013. ‘Effect of the Pregnant Women Pengembangan Kesehatan Kementrian
’ S Protein Intake and Their Baby Kesehatan RI.
Length At Birth To the Incidence of Soekirman. 2000. IlmuGizi dan Aplikasinya.
Stunting Among Children Aged 12 Jakarta: DirektoratJenderal Pendidikan
Months’, Penelitian Gizi dan Makanan, Tinggi,
36(1), pp. 1–11. Departemen Pendidikan Nasional.
Hamzah, DF. 2017. Gizi pada 1000 Hari Suhardjo. 2002. Perencanaan pangan dan gizi.
Pertama Kehidupan (HPK) Jakarta: Bumi Aksara Supariasa, DN.,
Menentukan Masa Depan Suatu Bakri, B., Fajar,
Bangsa. Medan: Harian Analisa tanggal
29 September 2017
Irianto, Koes. Gizi Seimbang dalam Kesehatan
Reproduksi. Bandung: Alfabeta; 2014.
Chairunnita, Hardinsyah, Dwiriani CM.
Model Penduga Berat Bayi Lahir
Berdasarkan Pengukuran Lingkar

journal.umbjm.ac.id/index.php/midwiferyandreproduction 57

Anda mungkin juga menyukai