Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Karena itu,


kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, pertambahan besarnya organ kandungan, serta perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat
hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.(Bunga Tiara Carolin et
all, 2022)
Kesejah teraan wanita perlu dilindungi serta ditingkatkan terutama wanita
dalam masa kehamilan, persalinan, nifas. Kehamilan risiko tinggi merupakan
kehamilan dengan risiko meninggalnya bayi dan ibu atau melahirkan bayi dengan
kecacatan maupun komplikasi kehamilan. Kekurangan energi kronis merupakan
keadaan kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang berlangsung kronis
(menahun) yang mengakibatkan timbul gangguan kesehatan pada ibu hamil.(Agus
Murtana, Endang Sawitri, 2021)
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana seseorang kurangnya
asupan protein dan energi pada masa kehamilan yang dapat mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu dan janin, ibu hamil yang berisiko mengalami kekurangan
energi kronis dapat dilihat dari pengukuran lingkar lengan atas (LILA) yang < 23,5 cm
sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Sedangkan Menurut
Kementerian Kesehatan RI 2022 Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah suatu
keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut atau
lebih zat gizi (malnutrisi). (Permatasary, 2022)
Status gizi kurang atau sering disebut Kekurangan energi kronik (KEK)
merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi
antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak
tercukupi.Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, serta perubahan
komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang
diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.(Wahyuni et
al., 2020)
Terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada masa kehamilan diakibatkan oleh
kurangnya asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, protein dan
lemak) maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng,
kalsium dan iodium serta zat gizi mikro lain dan Faktor-faktor penyebab
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil disebabkan oleh
faktorlangsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung ibu hamil
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah konsumsi gizi yang tidak cukup dan
penyakit. Faktor penyebab tidak langsung adalah persediaan makanan tidak
cukup, pola asuh yang tidak memadai dan kesehatan lingkungan serta
pelayanan kesehatan yang tidak memadai. (Sari & Deltu, 2019)
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2019, ibu
hamil yang menderita KEK yaitu sebanyak 629 ibu (73,2 persen) hingga dari seluruh
kematian ibu dan memiliki risiko kematian 20 kali lebih besar dari ibu dengan LILA
normal. Begitu juga data dari Global Health Obsevatory (WHO, 2019) menyatakan
bahwa Hasil Survei Pemantauan Status Gizi yang dilakukan oleh Direktorat Jendral
Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa Indonesia memiliki prevalensi kejadian
KEK pada tahun 2019 sebesar 14,8 persen. Berdasarkan data riset kesehatan dasar yang
dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2019- 2020
prevalensi KEK pada ibu hamil di Indonesia sebesar 17,3 persen.(Suryani et al.,
2021).Dinegara-negara berkembang seperti Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar,
Nepal Srilangka dan Thailand prevalensi wanita yang mengalami KEK adalah 15-47 %
yaitu dengan BMI < 18,5. Adapun negara yang memiliki prevalensi tertinggi adalah
Bangladesh yaitu 47% sedangkan Indonesia menjadi urutan ke empat terbesar setelah
India dengan prevalensi 35,5 % dan yang paling rendah adalah Thailand dengan
prevalensi 15- 25 %.
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu aspek yang diperhatikan
dalam Program Nawa Cita Presiden Republik Indonesia saat ini dalam rangka
peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia. Masalah tersebut tidak berdiri sendiri
melainkan berhubungan satu sama lain. Salah satu masalah kesehatan ibu yang masih
terjadi di Indonesia adalah kasus kurang energi kronik (KEK). Berdasarkan data
Riskesdas Tahun 2019, terjadi peningkatan kurang energi kronik (KEK) pada wanita
usia subur, baik hamil maupun tidak hamil, yaitu masing-masing 15,1 persen dan 15,7
persen (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019)
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, proporsi wanita usia subur resiko KEK
usia 15-19 tahun yang hamil sebanyak 38,5% dan yang tidak hamil sebanyak 46,6%.
Pada usia 20- 24 tahun adalah sebanyak 30,1% yang hamil dan yang tidak hamil
sebanyak 30,6%.Selain itu, pada usia 25-29 tahun adalah sebanyak 20,9% yang hamil
dan 19,3% yang tidak hamil. Serta pada usia 30-34 tahun adalah sebanyak 21,4% yang
hamil dan 13,6% yang tidak hamil. Hal ini menunjukkan proporsi WUS (Wanita Usia
Subur) resiko KEK mengalami peningkatan dalam kurun waktu selama 7 tahun. Enam
belas provinsi dengan prevalensi resiko KEK diatas nasional, yaitu Kalimantan Tengah,
Jawa Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Aceh, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat,
Papua Barat, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Timur. (Riskesdas, 2013)
Sulawesi barat khususnya di kabupaten mamuju pada tahun 2019 mempunyai
resiko gizi kurang sebesar 560 kasus (16,51%),yang terdiri dari beberapa Puskesmas di
kabupaten mamuju terkhusus di pusekesmas rangas . Pada tahun 2019 sampai 2022
jumlah Kasus Ibu Hamil 383 kasus. Dan jumlah ibu hamil yang Kekurangan Energi
Kronik (KEK) pada tahun 2019 berjumlah 32 orang 2022 berjumlah 26 0rang sedankan
2021-2022 mengalami peningkatan yaitu berjumlah 38 kasus. Berdasarkan survey awal
penelitian di Puskesmas Rangas yang bersumber dari data Petugas Kesehatan yaitu
Petugas Gizi, diketahui bahwa sebagian besar penderita KEK pada ibu hamil
dipenguruhi oleh faktor ekonomi dan umur. Puskesmas Rangas adalah salah satu
Puskesmas di Kabupaten mamuju, terdapat fasilitas Kesehatan,Dimana di setiap Desa di
fasilitasi tenaga Kesehatan yaitu Bidan Desa yang dapat memberikan pelayanan Ante
Natal Care (ANC) pada ibu Hamil, selain itu di wilayah kerja Puskesmas rangas setiap
Bulannya Dilakukan Kelas Ibu Hamil Dan penyuluhan tentang Kehamilan. Tujuan
penelitian ini adalah Diketahuinya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Kurang
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Rangas

B. RUMUSAN MASALAH
Kerangka Konsep Determinan Kurang Energi Kronik (KEK) Berdasarkan WHO
menunjukan banyak faktor yang menyebabkan kejadian situasi Kurang Energi Kronik
(KEK) dan gizi kurang pada ibu hamil pada suatu wilayah. Namun di Kabupaten Mamuju
khususnya di wilayah kerja Puskesmas Ranggas yang mempunyai jumlah ibu hamil yang
cukup tinggi. Dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Kurang
Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di daerah tersebut. Berdasarkan uraian masalah di
atas, maka pertanyaan untuk penelitian ini adalah
“Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil
di wilayah kerja Puskesmas Ranggas Kabupaten Mamuju?”

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum
a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Kurang Energi Kronik
(KEK) pada Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Ranggas Kabupaten Mamuju
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan antara faktor maternal (pendidikan ibu, usia ibu saat
kehamilan pertama, riwayat pemeriksaan saat masa kehamilan (ANC), riwayat
konsumsi tablet penambah darah, gangguan kesehatan saat masa kehamilan)
dengan kejadian kek pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ranggas
Kabupaten Mamuju.
b. Mengetahui usia ibu hamil kek di wilayah kerja Puskesmas Ranggas Kabupaten
Mamuju
c. Mengetahui tinkat pendidikan ibu hamil kek di wilayah kerja Puskesmas Ranggas
Kabupaten Mamuju.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pendidikan Keperawatan


Diharapkan agar hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan
pembelajaran serta memperkaya pengetahuan mahasiswa keperawatan terkait faktor-
faktor yang Mempengaruhi Kurang Energi Kronik (KEK.) pada ibu hamil
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Agar hasil penelitian ini dapat menjadi data acuan bagi pihak puskesmas, khususnya
Puskesmas Ranggas Kabupaten Mamuju dalam merencanakan program pencegahan
dan penanggulangan kejadian Kurang Energi Kronik (KEK.) pada ibu hamil
3. Manfaat Bagi Pemerintah
Memberikan informasi tentang gambaran determinan kejadian Kurang Energi Kronik
(KEK.) pada ibu hamil agar adanya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk
pencegahan dan menurunkan prevalensi Kurang Energi Kronik (KEK.) pada ibu hamil
4. Manfaat Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan informasi dengan adanya penelitian ini terkhusus bagi orang tua yang
mempunyai anak stunting ataupun tidak juga bagi calon orang tua yang akan mempunyai anak
5. Bagi Peneliti
Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti lain
yang ingin melakukan riset lanjutan terkait faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurang
Energi Kronik (KEK.) pada ibu hamil
6. Manfaat Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mahasiswa lain karena dapat menjadi sumber referensi
dan informasi yang ingin melakukan penelitian dan melakukan penelitian khususnya mengenai
Kurang Energi Kronik (KEK.) pada ibu hamil
Daftar pustaka

Agus Murtana, Endang Sawitri, U. S. O. (2021). Faktor Penyebab Kekurangan Energi Kronik
(Kek) Pada Ibu Hamil: Study Literature. Proceeding of The URECOL, 985–988.
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1509
Bunga Tiara Carolin et all. (2022). Analysis of Factors Associated With Chronic Energy
Deficiency Among Pregnant Women. Jurnal Kebidanan, 11, 34–41.
Permatasary, I. (2022). FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN KUKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL. Skripsi,
https://news.ge/anakliis-porti-aris-qveynis-momava.
Sari, W. kurnia, & Deltu, S. nova. (2019). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI,
ANEMIA, DAN TINGKAT KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN KEK
PADA IBU HAMIL DI DESA MUARA MADRAS KABUPATEN MERANGIN JAMBI
Weni. Jurnal Kesehatan Lentera ‘Aisyiyah, 4(1), 434–439.
Suryani, L., Riski, M., Sari, R. G., & Listiono, H. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 21(1), 311. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.1117
Wahyuni, R., Rohani, S., & Fara, Y. D. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Kekurangan Energi Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Uptd
Puskesmas Pringsewu Tahun 2020. Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH), 2(1), 10–
21. http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman/article/view/kekuranganenergi

Anda mungkin juga menyukai