PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau yang
Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Menurut
data United Nations Economic and Social for Asia and the Pacific
anggota Association South East Asia Nations (ASEAN) dan negara lainnya di
2012, AKI di Indonesia masih tinggi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
meningkat jika dibandingkan dengan SDKI tahun 2007, yaitu sebesar 288 per
ke-5 adalah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Melihat dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target MDGs
1
2
ke-5 untuk menurunkan AKI off track, artinya diperlukan kerja keras dan
pada empat program prioritas yaitu penurunan AKI dan Angka Kematian Bayi
penyakit tidak menular. Situasi gizi masyarakat tidak hanya berperan dalam
program penurunan prevalensi balita pendek namun juga terkait erat dengan tiga
program lainnya. Mengingat status gizi berkaitan dengan kesehatan fisik maupun
kehamilan gizi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya dan
pada gizi ibu, sehingga kebutuhan gizi ibu juga harus tetap terpenuhi. Asupan
energi dan protein tidak mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan
Kurang Energi Kronis (KEK). Wanita hamil yang mengalami KEK jika
Lingkar Lengan Atas (LLA)< 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK berisiko
wanita hamil usia subur (15-49 tahun) secara nasional adalah sebesar 24,2%.
3
KEK wanita hamil usia subur yang tinggi yakni sebesar 20% (Riskesdas,
2013).
jumlah angka kematian ibu (AKI). Menurut Profil Kesehatan Provinsi Aceh
tahun 2015 dilaporkan sebanyak 134 kematian ibu terjadi per 100.000
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah Hubungan Pemberian Gizi Pada Ibu Hamil
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kehamilan.
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
hamil tentang gizi kehamilan dengan kejadian KEK pada ibu hamil yang
2. Lingkup Sasaran
Sasaran dalam penelitian ini yaitu ibu hamil yang ada di wilayah
3. Lingkup Tempat
4. Lingkup Waktu
5
E. Maanfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
telah dilakukan.
2. Manfaat Praktis
berkelanjutan.