Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL-HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah MIN 3 Pidie

MIN 3 Pidie didirikan pada tahun 1956 oleh Badan Panitia Pembangunan

Pendidikan (BP.3) Madrasah Ibtidaiyah Swasta Pidie atas perkara tokoh masyarakat

yang menginginkan lahirnya sebuah lembaga pendidikan Islam, gedung MIN 3

Pidie berada di atas tanah hibah masyarakat letaknya di Jalan Tangse-Geumpang

Kecamatan Tangse, seiring keberadaannya, maka pada tahun 1986, diberikan hak

menurut hukum untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dan

diperbolehkan mengikuti ujian pesamaan pada Madrasah Negeri Menteri Agama

RI berdasarkan piagam Madrasah Nomor: WAIM.TS/66/1986 Tanggal 10

September 1986. Setelah sekian lama proses operasionalnya dalam status swasta,

maka pada tahun 1965 telah dinegerikan menjadi madrasah MIN 3 Pidie

berdasarkan surat Keputusan Menteri Agama Republik Indoneisa Nomor: 515A

Tanggal 25 November 1995.1

Dalam perjalanannya masyarakat menaruh perhatian terhadap peran

lembaga ini dalam engembangkan pendidikan yang berkesinambungan dan

kiprahnya di tengah-tengah masyarakat telah banyak memberikan kontribusi dalan

dunia pendidikan Islam dengan mendidik anak-anak bangsa sebagai penerus

________________
1
Hasil Wawancara dengan Ibu Fitariah, S.Ag Kepala MIN 3 Pidie, tanggal 5 Januari 2019

37
38

generasi muda masa depan. Hal ini telah menamatkan- studinya di MIN 3 Pidie

untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Adapun batas-batas MIN 3 Pidie sebagai berikut:

- Sebelah utara berbatasan dengan sawah Nyak Umar

- Sebelah selatan berbatasan dengan Alue Tengah

- Sebelah barat berbatasan dengan jalan P U

- Sebelah timur berbatasan dengan sawah Pocut Raimah.2

2. Keadaan Guru MIN 3 Pidie

Salah satu unsur yang sangat menentukan dalam proses belajar mengajar

adalah faktor guru, karena guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan dan salah

satu hal yang mempengaruhi mutu seorang guru adalah pendidikan yang ia tempuh,

dan untuk lebih jelasnya mengenai nama-nama guru dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.1 Keadaan Guru MIN 3 Pidie

Pendidikan
No Nama Mapel Jabatan
Terakhir
1 2 3 4 5
1 Fitariah, S.Ag S1 PAI PAI Kepala
2 Azizah, S.Pd S1 Penjas Penjas GT
3 Riswandi, S.Pd S1 Penjas Penjas GT
4 Zawiyah, S.Pd.I S1 PGMI Guru Kelas GT
5 Irawati, S.Pd S1 PGSD Guru Kelas GT
6 Hayaton, S.Pd S1 PGSD Guru Kelas GT
7 Nurdin, S.Pd.I S1 PAI PAI GT
8 Raihanah, S.Pd.I S1 PAI PAI GT
9 Raudhatul Maulida, S.Pd.I S1 PAI PAI GT
10 Hasnidar, S.Pd.I S1 PAI PAI GT
11 Nurlaili, A.Ma S1 PAI PAI GT
________________
2
Hasil Wawancara dengan Ibu Fitariah, S.Ag Kepala MIN 3 Pidie, tanggal 5 Januari 2019
39

1 2 3 4 5
12 Hubaidah, A.Md S1 PKN PKN GT
13 Salmiyati, A.Ma S1 PAI PAI GT
14 M. Yacob, S.Pd S1 IPA IPA GT
15 Armaida, A.Ma D2 PGMI Guru Kelas GTT
16 Cut Mardiati, S.Pd.I S1 PAI PAI GTT
17 Ismayani, S.Pd S1 PAI PAI GTT
18 Nurlaili, A.Ma D2 PGMI Guru Kelas GTT
19 Rita Iryani, S.Pd.I S1 PAI PAI GTT
19 Erliza, S.Pd S1 B. Inggris B. Inggris GTT
20 Cut Asmaul Husna, S.Pd S1 Matematika Matematika GTT
21 Cut Nurul Aflah, S.Pd S1 Matematika Matematika GTT
22 Masyitah, A.Md D3 Komputer - GTT
23 Nurhaida, S.Pd S1 PAI PAI GTT
Sumber Data: Dokumentasi Tata Usaha MIN 3 Pidie Tahun 2019

Berdasarkan tabel di atas tentang keadaan guru MIN 3 Pidie, maka dapat

dilihat bahwa jumlah guru pada MIN 3 Pidie adalah 23 orang yang terdiri dari guru

tetap 14 orang dan guru tidak tetap berjumlah 10 orang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru pada MIN 3 Pidie

berjumlah 23 orang termasuk kepala 1 orang, hal ini menunjukkan bahwa jumlah

guru yang ada pada MIN 3 Pidie memadai.

3. Keadaan Siswa MIN 3 Pidie

Siswa dalam proses belajar mengajar memiliki kedudukan yang signifikasi

karena ia meupakan faktor untuk terjadinya proses belajar mengajar. Tanpa adanya

siswa suatu lembaga pendidikan harus dibubarkan atau ditutup, karena guru yang

bertugas disekolah tersebut tidak dapat melaksanakan kewajibannya dan ketiadaan

siswa. Oleh karena itu sekolah harus dapat menarik siswa dengan sebanyak-banyak

mungkin untuk menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar pada sekolah

tersebut. Dan untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa dapat dilihat pada tabel

berikut ini:
40

Tabel 4.2 Keadaan Siswa MIN 3 Pidie

No Kelas Jumlah Murid Jumlah


Laki-laki Perempuan
1. I 21 12 33
2. II 17 24 41
3. III 19 12 41
4. IV 16 16 32
5. V 14 20 34
6. VI 21 20 41
Jumlah 108 115 223

Berdasarkan tabel di atas tentang keadaan siswa MIN 3 Pidie, maka dapat

dilihat bahwa jumlah siswa MIN 3 Pidie adalah 223 orang yang terdiri dari laki-laki

108 dan perempuan 115 orang. Adapun rinciannya adalah: kelas I berjumlah 33

orang terdiri dari 21 laki-laki dan 12 perempuan, kelas II berjumlah 41 orang yang

terdiri dari 17 laki-laki dan 24 perempuan, kelas III berjumlah 41 orang yang terdiri

dari 19 laki-laki dan 12 perempuan, kelas IV berjumlah 32 orang yang terdiri dari 16

laki-laki dan 16 perempuan, kelas V berejumlah 34 orang terdiri dari 14 laki-laki dan

20 perempuan, dan kelas VI berjumlah 41 yang terdiri dari 21 laki-laki dan 20

perempuan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa MIN 3 Pidie berjumlah

223 orang yang terdiri dari 108 laki-laki dan 115 perempuan, hal ini menunjukkan

siswa MIN 3 Pidie sudah memadai.

4. Keadaan Sarana dan Prasaran MIN 3 Pidie

Fasilitas gedung belajar, ruang kantor, ruang kepala dan ruang-ruang lainnya

cukup menentukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Adapun sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh MIN 3 Pidie adalah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Keadaa Sarana dan Prasarana MIN 3 Pidie


41

No Sarana Unit/ Jumlah Kondisi


1. Ruang Belajar 9 Baik
2. Ruang Kepala 1 Baik
3. Ruang Guru 1 Baik
4. Ruang Tata Usaha 1 Baik
5. Ruang Perpustakaan 1 Baik
7. Kursi Siswa 241 Baik
8. Meja Siswa 121 Baik
9. Kursi guru di ruang kelas 9 Baik
10. Meja guru di ruang kelas 9 Baik
11. Lemari di ruang kelas 6 Baik
12. Alat Peraga IPA (Sains) 1 Baik
13. Bola Voli 1 Baik
14. Lapangan Voli 1 Baik
15. LCD Projektor 1 BaiK
Sumber Data: Dokumentasi Tata Usaha MIN 3 Pidie Tahun 2019

Berdasarkan tabel di atas tentang keadaan sarana dan prasarana MIN 3 Pidie,

maka dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana MIN 3 Pidie menunjukkan 9 ruang

kelas siswa, 1 ruang kepala, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang perpustakaan,

241 kursi siswa, 121 meja siswa, 9 kursi guru di ruang kelas, 9 meja guru di ruang

kelas, 6 lemari di ruang kelas, 1 unit alat IPA (sains), 1 buah bola voli, 1 buah

lapangan voli, dan 1 unit LCD projektor.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana MIN 3

Pidie tersedia dengan baik, hal ini dapat menunjang proses belajar mengajar yang

lebih baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di MIN 3 Pidie.

B. Minat Belajar Siswa MIN 3 Pidie terhadap Mata Pelajaran PAI

Setiap proses belajar yang berlangsung guru harus dapat menciptakan

berbagai perencanaan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran

Agama agar siswa lebih bergairah dan termotivasi dalam belajar. Untuk lebih
42

jelasnya tentang minat belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan Agama dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 4 Minat siswa dalam belajar pendidikan agama Islam

No Alternatif jawaban F %
a Sangat berminat 32 66,67
b Kurang berminat 15 31,25
c kadang-kadang 1 2,08
d 0,00
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan minat siswa dalam pelajaran agama Islam. Maka

dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau 66,67% mengatakan sangat

senang, kemudian sebagian dari siswa atau 31,25% yang mengatakan kurang

berminat, dan sebagian kecil dari siswa atau 2.08% yang mengatakan kadang-

kadang.

Dari alternatif jawaban di atas dapat ditafsirkan bahwa dalam proses belajar

agama siswa sangat berminat mengandung arti bahwa selalu yakin dalam belajar

agama dan termotivasi dalam belajar. kurang berminat mengandung arti bahwa siswa

dalam belajar agama kurang yakin dan tidak berminat untuk belajar. kadang-kadang

mengandung arti bahwa siswa dalam proses belajar mengajar agama hanya sekali-

kali berminat untuk belajar dan kadang juga tidak berminat sama sekali.

Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa dalam

pendidikan agama Islam di sekolahnya yaitu mayoritasnya siswa menjawab sangat

berminat dan sementara yang lain memnjawab siswa kurang berminat dalam belajar

pendidikan agama. sedangkan sebagian kecil yang lain menjawab kadang-kadang

mempunyai minat dalam pembelajaran agama. Hal ini membuktikan bahwa siswa

selalu berminat dalam beelajar pendidikan agama.


43

Jadi dari hasil penelitian dan wawancara penulis dengan Bapak Nurdin,

S.Pd.I mengatakan bahwa minat belajar siswa dalam pembelajara agama pada MIN

3 Pidie meningkat, dan banyak siswa yang termotivasi dalam belajar dalam

pembelajaran agama.3

Maka jelaslah bahwa guru dala proses belajar mengajar selalu menggunakan

strategi untuk meningkatkan kemampuan siswa di sekolah. Untuk lebih jelasnya

mengenai kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran agama pada tabel berikut

ini:

Tabel. 4.5 Kemampuan siswa dalam belajar pendidikan agama

No Alternatif jawaban F %
a Baik 35 72,92
b Kurang Baik 10 20,83
c Biasa-Biasa 3 6,25
d - - -
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan kemampuan siswa dalam belajar pelajaran agama

Islam. Maka dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau 72,92% mengatakan

baik, kemudian sebagian dari siswa atau 20,83% yang mengatakan kurang baik, dan

sebagian kecil dari siswa atau 6,25% yang mengatakan biasa-biasa.

Dari alternatif jawaban di atas dapat dipahami bahwa kemampuan belajar

siswa dalam pembelajaran agama baiik mengandung arti bahwa kemampuan yang

diperoleh oleh siswa dalam pembelajaran agama memuaskan sesuai seperti yang

diharapkan. Kurang kemampuan mengandung arti bahwa kemampuan belajar siswa

________________
3
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Nurdin, S.Pd.I Guru Agama pada MIN 3 Pidie,
tanggal 6 Januari 2019
44

yang diperoleh dalam pembelajaran agama tidak memuaskan dalam pelajaran agama.

Sedangkan biasa-biasa saja mengandung arti bahwa kemampuan yang diperoleh oleh

siswa dalam pembelajaran agama tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

Hal ini membuktikan bahwa kemampuan belajar siswa yang di peroleh dalam

pembelajaran agama memuaskan dalam pembelajaran agama. Jadi jelaslah bahwa

siswa dalam proses belajar agama di sekolah memiliki kemampuan yang baik dalam

belajar agama. Hal ini senada dengan pendapat Bapak Nurdin, S.Pd.I mengatakan

bahwa “kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran agama adalah

cukup baik, sehingga hasil belajar yang diperolehnya juga memuaskan dalam

pembelajaran agama”.4

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan yang dimiliki oleh

siswa dalam pembelajaran agama cukup memuaskan disebabkan dalam proses

belajar mengajar guru menggunakan berbagai srtategi yang dapat membantu bagi

siswa untuk mudah dalam memahami pelajaran yang di berikan oleh guru.

Maka dengan demikian minat belajar siswa MIN 3 Pidie terhadap mata

pelajaran PAI menunjukkan sangat berminat siswa dalam proses belajar mengajar

PAI yang dilakukan guru sehingga siswa mampu memahami materi pelajaran PAI,

hal ini dikarenakan guru selalu menggunakan strategi dalam pembelajaran PAI.

________________
4
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Nurdin, S.Pd.I Guru Agama pada MIN 3 Pidie,
tanggal 6 Januari 2019
45

C. Startegi Guru Agama dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di MIN 3


Pidie

Suatu pembelajaran akan tercapai tujuannya apabila strategi yang diterapkan

terlaksana dengan baik. Strategi yang diterapkan dalam suatu pembelajaran harus

diperhatikan dan disesuaikan dengan materi pelajaran serta kebutuhan dan tingkat

penerimaan siswa terhadap penyampaian guru. Untuk lebih jelasnya tentang strategi

yang guru gunakan dalam pembelajaran pendidikan Agama dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.6 Strategi yang guru gunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama

No Alternatif jawaban F %
a Belajar kelompok 30 62,50
b Diskusi 10 20,83
c Demontrasi 8 16,67
d - - -
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan strategi yang guru gunakan dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam. Maka dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau

62,50% mengatakan belajar kelompok, kemudian sebagian dari siswa atau 20,83%

yang mengatakan diskusi, dan sebagian kecil dari siswa atau 16,67% yang

mengatakan demontrasi.

Dari tabel di atas dapat ditafsirkan bahwa strategi yang guru gunakan dalam

pembelajaran pendidikan Agama yaitu belajar kelompok mengandung arti bahwa

dalam proses belajar siswa selalu belajar dengan secara bersama yaitu membentuk

kelompok belajar. Diskusi mengandung arti bahwa siswa dalam belajar agama

strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Agama menggunakan strategi

berdiskusi dengan teman-temannya.


46

Demontrasi mengandung arti bahwa siswa dalam belajar strategi yang

digunakan oleh guru dengan secara memperagakan langsung kepada siswa dalam

pembelajaran Agama Islam.

Maka dapat di pahami bahwa guru dalam proses pembelajaran pendidikan

agama di sekolah selalu menggunakan strategi baik itu metode belajar kelompok

mayoritasnya siswanya menjawab belajar kelompok. Dan yang menjawab strategi

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran pendidikan agama strategi yang

digunakan yaitu strategi diskusi hanya sebagian yang digunakan oleh siswa.

Sedangkan siswa yang menjawab metode yang digunakan oleh guru dalam

pendidikan agama di sekolah yaitu metode demontrasi. Hal ini membuktikan bahwa

setiap proses belajar mengajar guru selalu menggunakan berbagai strategi bagi siswa

untuk meningkatkan minat belajarnya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar

mengajar guru selalu berusaha untuk menggunakan berbagai strategi demi untuk

meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran Agama. Hal ini senada

dengan pendapat Ibu Hasnidar, S.Pd.I yaitu guru Agama yang mengatakan bahwa

dalam proses belajar mengajar guru selalu menggunakan berbagai strategi untuk

siswa agar bertambah minat belajar siswa dalam pembelajaran Agama.5

Jadi jelaslah bahwa dalam proses belajar mengajar guru menggunakan

berbagai strategi bagi siswa untuk memudahkan siswa dalam belajar dan siswa selalu

aktif dalam meningkatkan minat belajarnya, maka oleh karena itu guru harus dapat

________________
5
Hasil wawancara penulis dengan Ibu Hasnidar, S.Pd.I Guru Agama pada MIN 3 Pidie,
tanggal 6 Januari 2019
47

menggunakan strategi yang cocok bagi siswa salam pembelajaran Agama. Untuk

lebih jelasnya mengenai strategi yang cocok digunakan oleh guru dalam

pembelajaran Agama dapatlah di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.7 Strategi yang diterapkan guru telah cocok dan benar

No Alternatif jawaban F %
a Ya 31 64,58
b Belum 9 18,75
c Kadang-Kadang 8 16,67
d - - -
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan strategi yang diterapkan guru telah cocok dan

benar. Maka dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau 64,58% mengatakan

ya, kemudian sebagian dari siswa atau 18,75% yang mengatakan belum, dan

sebagian kecil dari siswa atau 16,67% yang mengatakan kadang-kadang.

Dari alternatif jawaban di atas dapat ditafsirkan bahwa strategi yang

digunakan guru dalam pembelajaran agama yang diterapkan oleh guru telah cocok

dan benar dan banyak siswa yang menjawab ya mengandung arti bahwa dalam

proses belajar agama guru selalu menggunakan metode yang cocok dalam

pembelajaran Agama dan belum mengandung arti bahwa dalam proses belajar

mengajar agama guru belum menggunakan strategi yang cocok dalam pembelajaran

Agama. Sedangkan kadang-kadang mengandung arti bahwa dalam mengajar guru

hanya sekali-kali menggunakan metode yang cocok dan benar dalam pembelajaran

Agama.

Maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar guru selalu

menggunakan strategi yang benar dan cocok dan kebanyakan siswa menjawab ya

digunaka strategi yang cocok oleh guru dalam pembelajaran Agama dan hanya
48

sebagian siswa yang menjawab belum menggunakan strategi dalam pembelajaran

agama. Sedangkan sebagian kecil siswa yang menjawab kadang-kadang digunakan

strategi dalam proses belajar mengajar. Hal ini membuktikan bahwa guru agama

pada MIN 3 Pidie selalu berusaha untuk menggunakan berbagai strategi dalam

proses belajar mengajar.

Dengan demikian jelaslah bahwa proses belajar mengajar lebih aktif karena

di padukan dengan berbagai metode dalam pembelajaran agama sehingga siswa lebih

kreatif dalam belajar dengan menggunakan berbagai alat atau media. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut ini:

Tabel 4.8 Cara guru menerapkan pembelajaran pendidikan agama

No Alternatif jawaban F %
a Menggunakan strategi 26 54,17
b Menggunakan media 22 45,83
c A dan b Benar - -
d - - -
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan cara guru menerapkan pembelajaran pendidikan

agama. Maka dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau 54,17%

mengatakan menggunakan strategi, kemudian sebagian dari siswa atau 45, 83% yang

mengatakan menggunakan media.

Dari alternatif jawaban dapat di tafsirkan bahwa mengenai cara guru

merapakan pembelajaran pembelajaran agama siswa menjawab menggunakan

strategi artinya bahwa guru menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran

agama, dan menggunakan media mengandung arti bahwa guru dalam proses belajar

mengajarmenggunakan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran agama.


49

Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan

guru agama menggunakan strategi dalam proses pembelajaran. sementara sebagian

lainnya mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar menggunakan media

dalam pembelajaran agama.

Jadi jelas bahwa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkat minat

belajar siswa dalam pendidikan agam di sekolah guru menggunakan berbagai strategi

untuk mendukung terjadinya proses belajar mengajar di sekolah.

Dalam setiap proses belajar yang berlangsung tentunya guru memiliki faktor

yang dapat menghambat proses belajar siswa yang namun dengan faktor tersebut

tidaklah menjadi penghambat bagi siswa dalam pembelajaran Agama,akan tetapi

guru selalu menggunakan berusaha untuk menggunakan berbagai strategi dalam

proses belajar mengajar.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dalam

pembelajaran Agama dapatlah di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.9 Faktor yang mempengaruhi minat belajar agama

No Alternatif jawaban F %
a Strategi Guru 20 41,67
b Lingkungan 18 37,50
c Orang Tua 10 20,83
d - - -
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan faktor yang mempengaruhi minat belajar agama.

Maka dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau 41,67% mengatakan

straetgi guru, kemudian sebagian dari siswa atau 37,50% yang mengatakan

lingkungan dan sebagian kecil dari siswa atau 20,83% yang mengatakan orang tua.
50

Dari alternatif jawaban di atas dapat ditafsirkan bahwa siswa dalam belajar

mempunyai faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa yaitu strtegi gu

mengandung arti bahwa dalam belajar apa bila metode yang di gunakan oleh guru

kurang sesuai dengan isi pelajaran dapat menggangu proses belajar siswa,

lingkungan mengandung arti tempat siswa untuk bermain atau untuk menyesuaikan

diri siswa dalam belajar, orang tua mengandung arti bahwa orang yang pertama

mendidik siswa didalam keluarga dan apabila orang tua salah dalam mendidiknya

maka berpengaruh terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran agama.

Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi

minat belajar agama mayoritasnya siswa menjawab faktornya dari strategi guru dan

sementara yang lain siswa menjawab faktor dari lingkungan tempat siswa bermain.

Sedangkan sebagian kecil yang lainnya mengatakan faktor dari orang tua dalam

pembelajaran agama. Hal ini membuktikan bahwa banyak faktor yang,

mempengaruhi minat belajar siswa dalam pembelajaran Agama. Dari hasi

wawancara penulis dengan Ibu Hasnidar, S.Pd.I mengatakan bahwa faktor yang

minat belajar siswa pendidikan agama adalah faktor yang datang dari sendiri,

lingkungan, orang tua, strategi guru dan lain sebagainya.6

Maka oleh karena itu dalam proses belajar mengajar banyak faktor yang di

hadapi oleh guru dan siswa yang namun guru tetap selalu berusaha dalam

mengatasinya dan memberikan berbagai dukungan kepada siswa agar selalu aktif

untuk belajar dalam pembelajaran Agama Islam.


________________
6
Hasil wawancara penulis dengan Ibu Hasnidar, S.Pd.I Guru Agama pada MIN 3 Pidie,
tanggal 6 Januari 2019
51

Setiap aktivitas yang berlangsung tentunya guru selalu berusaha memberikan

yang terbaik untuk anak didiknya, meskipun mempunyai kendala dan hambatan akan

tetapi guru selalu berusaha memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa unttuk

selalu berusaha dalam meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya mengenai usaha apa saja yangt dilakukan oleh siswa

dalam pembelajaran Agama, dapatlah di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.10 Usaha yang siswa lakukan dalam meningkatkan prestasi belajar

No Alternatif jawaban F %
a Disiplin dalam belajar 29 60,42
b Selalu rajin ke sekolah 10 20,83
c Banyak mengulang 9 18,75
d - - -
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan usaha yang siswa lakukan dalam meningkatkan

prestasi belajar. Maka dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau 60,42%

mengatakan disiplin dalam belajar, kemudian sebagian dari siswa atau 20,83% yang

mengatakan selalu rajin ke sekolah dan sebagian kecil dari siswa atau 18,75% yang

mengatakan banyak mengulang.

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa ada sebagian besar siswa yang

menyatakan usaha yang dilakukan siswa dalam meningkatkkan prestasi belajar siswa

dalam belajar selalu disiplin, sebagian yang lain menyatakan cara yang dilakukanya

selalu rajin ke sekolah. Sedangkan selebihnya siswa menyatakan banyak mengulang

pelajaran yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran Agama.

Dari hasil penelitian dan hasil wawancara penulis dengan guru Agama yaitu

Ibu Hasnidar, S.Pd.I mengatakan bahwa usaha yang dilakukan guru dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan cara memperjelas kembali


52

pelajaran yang diberikan, dan menanyakan kembali dengan mmengedarkan LKS

dalam pembelajaran Agama.7

Dengan demikian jelaslah bahwa guru selalu berusaha memberikan yang

terbaik bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar nya dalam pembelajaran

Agama,dan guru perlu menggunakan berbagai strategi untuk mudah siswa dalam

belajar. Untuk lebih jelasnya mengenai strategi yang digunakan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa dapatlah di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Prestasi belajar siswa meningkat dengan digunakannya strategi dalam
pendidikan agama

No Alternatif jawaban F %
a Ya 31 64,58
b Tidak 8 16,67
c Kadang-Kadang 9 18,75
d - - -
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan Prestasi belajar siswa meningkat dengan

digunakannya strategi dalam pendidikan agama. Maka dapat dilihat bahwa sebagian

besar dari siswa atau 64,58% mengatakan ya, kemudian sebagian dari siswa atau

16,67% yang mengatakan tidak dan sebagian kecil dari siswa atau 18,75% yang

mengatakan kadang-kadang.

Dari tabel di atas dapat di pahami bahwa minat belajar siswa dalam

pembelajaran agama mayoritasnya memiliki prestasi yang baik, siswa menjawab ya

meningkat, dan yang menjawab biasa-biasa saja prestasi yang di peroleh dalam

belajar agama. Sedangkan yang lainnya menjawab prestasi belajarnya tidak terjadi
________________
7
Hasil wawancara penulis dengan Ibu Hasnidar, S.Pd.I Guru Agama pada MIN 3 Pidie,
tanggal 6 Januari 2019
53

peningkatan dalam pembelajaran agama. Hal ini membuktikan bahwa minat belajar

yang dimiliki oleh siswa SMP Negeri 2 Indra Jaya meningkat dalam belajar agama.

Dengan demikian jelaslah bahwa prestasi yang di miliki oleh siswa dalam

pembelajaran Agama mengalami peningkatan hal ini senada dengan pendapat Ibu

Hasnidar, S.Pd ia mengatakan ”bahwa prestasi belajar siswa dalam belajar agama di

sekolah sudah mulai ada peningkatan dikarnakan siswa selalu aktif dalam belajar

disamping itu juga menggunakan alat bantu untuk membangkitkan minat belajar

siswa”8. Jadi jelaslah bahwa dalam proses belalajar siswa membutukan motivasi dari

seorang guru untuk mendukung siswa lebih yakin dalam mengulang materi yang

diberikan oleh gurunya di sekolah.

Maka jelaslah bahwa minat belajar siswa di sekolah harus di dukung oleh

guru sehingga dengan demikian akan lebih kreatif untuk meningkatkan prestasi di

sekolah.selain itu guru juga harus merapkan metote pembelajarannya kepada siswa

yang lebih baik, sehingga mampu menumbuhkan kreatifitas dalam belajar agama dan

memperoleh nilai yang baik dalam proses belajar. untuk lebih jelasnya tentang nilai

yang diperoleh siswa dalam pembelajaran agama dapat lah di lihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.12 Prestasi siswa dalam pendidikan agama memuaskan

No Alternatif jawaban F %
a Ya 35 72,92
b Kurang 8 16,67
c Kadang-Kadang 5 10,42
d - - -
________________
8
Hasil wawancara penulis dengan Ibu Hasnidar, S.Pd.I Guru Agama pada MIN 3 Pidie,
tanggal 6 Januari 2019
54

Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan prestasi siswa dalam pendidikan agama

memuaskan. Maka dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau 72,92%

mengatakan ya, kemudian sebagian dari siswa atau 16,67% yang mengatakan tidak

dan sebagian kecil dari siswa atau 10,42% yang mengatakan kadang-kadang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi siswa dalam pendidikan

agama memuaskan pada MIN 3 Pidie, hal ini dikarenakan guru selalu menggunakan

perencaaan dalam pembelajaran seperti membuat RPP, Prota, Prosem dan silabus,

sehingga strategi yang digunakan guru tepat.9

Untuk mengetahui tentang nilai yang siswa peroleh agama dalam

pembelajaran agama, lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Nilai yang siswa peroleh agama dalam pembelajaran agama

No Alternatif jawaban F %
a 7-8 26 54,17
b 8-9 21 43,75
c 5-6 1 2,08
d - - -
Jumlah 48 100

Tabel di atas menunjukkan nilai yang siswa peroleh dalam pendidikan agama.

Maka dapat dilihat bahwa sebagian besar dari siswa atau 54,17% mengatakan 7-8,

kemudian sebagian dari siswa atau 43,75% yang mengatakan 8-9dan sebagian kecil

dari siswa atau 2,08% yang mengatakan 5-6.

________________
9
Hasil wawancara penulis dengan Ibu Hasnidar, S.Pd.I Guru Agama pada MIN 3 Pidie,
tanggal 6 Januari 2019
55

Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa nilai yang diperoleh siswa dalam

pembelajaran agama mayoritas nya siswa menjawab 7-8. dan sebagian lainnya

menjawab 8 sampai 9 nilai yang diperolehnya dalam pembelajaran agama,

sedangkan sebagian kecil lainnya menjawab nilai yang di peroleh 5-6 dalam

pembelajaran Agama. Hal ini membuktikan bahwa guru dalam menerapkan

pembelajaran agama di sekolah sudah sangat baik.

Dengan demikian jelaslah bahwa dalam proses belajar mengajar perlu

keatifan guru dalam menerapkan materi pelajaran yang baik agar siswa selalu

bersemangat untuk belajar dan mampu menumbuhkan motivasi dalam belajar dan

memperoleh nilai yang baik dalam pembelajaran Agama.

Maka dari keterangan di atas dapat disimpulkan strategi guru agama dalam

meningkatkan minat belajar siswa Di MIN 3 Pidie menunjukkan bahwa guru

menggunakan beberapa strategi, seperti metode diskusi maupun menggunakan media

dalam pembelajaran agama Islam, sehingga siswa dapat meningkatkan minat belajar

dan hasil yang dicapai memuaskan.

D. Analisi Data dan Pembuktian Hipotesis

1. Analisa Data

Analisis data adalah proses mengolah dengan cara mengorganisasikan data

dan kedalam pola. Sehingga dapat ditemukan tema dan tafsiran-tafsiran tertentu dari

susunan itu. Untuk menganalisis data dalam tulisan ini penulis menggunakan teknik

statistik sederhana (P=F/n x100%) yaitu dengan menghitungkan persentase dari


56

setiap alternatif jawaban yang diberikan responden seperti terlihat pada tabel-tabel di

atas.

Penelitian ini penulis lakukan pada akhir bulan Desember 2018, teknik

penggumpalan data yang penulis gunakan yaitu berupa observasi, wawancara

dengan Kepala Sekolah, pegawai tata usaha dan guru bidang studi agama yang

berjumlah 2 orang. Dan juga penyebaran angket kepada 48 siswa, sebagai perwakilan

dari 241 populasi siswa MIN 3 Pidie.

2. Pembuktian Hipotesis

Hipotesis pertama yang berbunyi: “Strategi yang diterapkan guru PAI dalam

mata pelajaran PAI pada MIN 3 Pidie belum tepat sehingga minat belajar siswa

rendah”.

Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis pertama ini dinyatakan tidak dapat

diterima keberanannya. Hal ini dapat di buktikan pada tabel 4.6 Strategi yang guru

gunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama, tabel 4.8 cara guru menerapkan

pembelajaran pendidikan agama, dan tabel 4.9 faktor yang mempengaruhi minat

belajar agama.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi guru agama dalam

meningkatkan minat belajar siswa Di MIN 3 Pidie menunjukkan bahwa guru

menggunakan beberapa strategi, seperti metode diskusi maupun menggunakan media

dalam pembelajaran agama Islam, sehingga siswa dapat meningkatkan minat belajar

dan hasil yang dicapai memuaskan.


57

Hipotesis kedua yang berbunyi: “Startegi guru PAI dalam meningkatkan

minat belajar siswa Di MIN 3 Pidie belum maksimal sehingga hasil belajar siswa

yang dicapai siswa rendah”.

Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis kedua ini dinyatakan tidak dapat

diterima keberanannya. Hal ini dapat di buktikan pada tabel 4.4 Minat siswa dalam

belajar pendidikan agama Islam, tabel 4.5 Kemampuan siswa dalam belajar

pendidikan agama, dan tabel 4.9 faktor yang mempengaruhi minat belajar agama.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa demikian minat belajar siswa

MIN 3 Pidie terhadap mata pelajaran PAI menunjukkan sangat berminat siswa dalam

proses belajar mengajar PAI yang dilakukan guru sehingga siswa mampu memahami

materi pelajaran PAI, hal ini dikarenakan guru selalu menggunakan strategi dalam

pembelajaran PAI.

Anda mungkin juga menyukai