Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan dipandang sebagai suatu kondisi atau tingkat stabilitas sistem dan
dipandang sebagai suatu rentang dari sejahtera ke sakit. Stebilitas terjadi ketika
seluruh bagian sistem berada dalam kondisi harmonis sehingga keseluruhan tidak
tercapai maka akan terjadi kondisi sakit.Pendidikan kesehatan adalah sejumlah
pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap
dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perorangan,
masyarakat dan bangsa. (Azwar, 2006).

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang menyelenggarakan sendiri atau


bersam-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok, serta masyarakat.( Juli Soemirat Slamet,2002).
Pelayanan kesehatan pada intinya bertujuan memberikan jasa pelayanan kepada
masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut sangat diperlukan kerjasama lintas
sektoral. Secara intensif dan terpadu, juga keterlibatan aktif masyarakat serta
kemandirian perlu ditingkatkan. Sehingga tujuan pembangunan nasional dan
khususnya pembangunan kesehatan dapat dicapai sesuai dengan yang
diharapkan.Hal ini sejalan dengan visi indonesia sehat 2010, dimana lingkungan
yang duharapkan adalah lingkungan kondusif bagi terwujud nya keadaan
sehat,yaitu lingkungan yang polusi, tersedianya air bersih yang cukup,
senantiasanya lingkungan yang memadai, perumahan dam pemukiman yang sehat,
perencanaan kawasan yang berkawasan kesehatan seta terwujudnya kehidupan
masyarakat yang saling tolong –menolong dengan memelihara budaya bangsa. (
Depkes RI, 2002 ).

Upaya yang diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut diatas adalah


dengan menggunakan metode pendekatan komnitas yang di dalam nya telah
mencakup keluarga sebgai unit terkecil dari suatu komunitas. Dalam rangka
mewujudkan kesehatanmasyarakat yang optimal

1
makadibutuhkanperawatankesehatanmasyarakat,
dimanaperawatankesehatanmasyarakatitusendiriadalahbidangkeperawatan yang
merupakanperpaduanantarakesehatanmasyarakatdanperawatan yang
didukungperansertamasyarakatdanmengutamakanpelayananpromotifdanpreventifs
ecaraberkesinambungantanpamengabaikanpelayanankuratifdanrehabilitatifsecara
menyeluruh, melalui proses
keperawatanuntukmeningkatkanfungsikehidupanmanusiasecara optimal
sehinggamandiridalamupayakesehatan.

Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan yang ditujukan


pada masyarakat dengan sasaran individu, keluarga, dan kelompok dengan kontek
pelayanan promosi dengan memelihara kesehatan komunitas. Sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah pengkajian, analisis data, data diagnosis
keperawatan, perencanaan, dan evaluasi. ( Anderson & Mc. Farlance , 2002 ).

Pendekatan-pendekatan tersebut diatas merupakan salah satu bagian dari


pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan program Akper adalah praktek
keperawatan komunitas. Pelaksanaan keperawatan komunitas dilaksanakan di
Gampong meuraksa selama 5 Minggu mulai dari tanggal 03 Desember 2018
sampai dengan 05 Januari 2019, dengan menggunakan konsep Neuman.
Berdasarkan model teori Neuman pengkajian keperawatan menggambarkan
bahwa komunitas suatu sistem terbuka yang memiliki sumber energi dan
mempunyai 5 variable yang salaing mempengaruhi yaitu : biologis, psikologis,
sosio, kultural, spiritual, dan perkembangan.

Berdasrkan teori neuman tersebut maka masalah untuk mentukan masalah


kesehatan yang umum terjadi di masyarakat menggunakan metode observasi ,
wawancara dengan perangkat desa dan masyarakat serta pengambilan data tersier
melalui fasilitas pelayanan kesehatan seperti posyandu dan kegiatan posyandu.
Sehingga didapatkan masalah berdasarkan subvariable yaitu, ibu hamil, bayi,
balita, lansia, pus. Kemudian disususn menjadi instrumen pengumpulan data
dalam bentuk kuesioner yang kemudian disebarkan pada 57 responden dan
didapatkan hasil sbb: masalah lingkungan,penyakit hipertensi, dan jarak

2
pembuangan air limbah yang terlalu dekat yang dapat menyebabkan wabah
malaria.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan keperawatan di tingkat komunitas dengan pendekatan


proses keperawatan di Gampong meuraksa

2. Tujuan Khusus

Setelah praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan selama 5 minggu


dari tanggal 03 Desember 2018 sampai dengan 05 Januari 2019, mahasiswa
diharapkan dapat :

a. Melakukan pengkajian keperawatan yang ada di Gampong meuraksa


b. Menentukan masalah atau diagnosa keperawtan komunitas di Gampong
meuraksa.
c. Menyusun rencana keperawatan komunitas di Gampong meuraksa.
d. Memberikan tindakan keperawatan komunitas di Gampong meuraksa.
e. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan dalam
praktek keperawatan komunitas di Gampong meuraksa.
f. Melakukan dokumentasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan dalam
praktek keperawatan komunitas di Gampong meuraksa.

3
BAB II

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI GAMPONG MEURAKSA

A. Pengkajian Kesehatan Komunitas


1. Tahap Persiapan

Pelaksanaan kegiatan praktek belajar lapangan (PBL) mahasiswa Akper


Pemkab pidie diawali dengan kontrak waktu dinas selama ±5 minggu dan
membuat perencanaan kegiatan untuk setiap minggu. Salah satu kegiatan yang
direncanakan dilakukan pada minggu 1 adalah membuat pertemuan dengan
masyarakat yang bertujuan membentuk kelompok kerja dan merancang instrumen
berupa kuesioner kelompok kerja yang terbentuk merupakan gabungan antara
mahasiswa dan masyarakat.

Kegiatan awal mahasiswa selama minggu 1 di Gampong meuraksa adalah


orientasi wilayah dengan melakukan wienshied survey dan menggunakan format
wienshied survey, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui secara umum kondisi
gampong meuraksa. Hasil wienshied survey yang dilakukan menunjukkan bahwa
di Gampong meuraksa terdapat fasilitas sarana ibadah yaitu 1 meunasah yang
dalam pembagunan . Jenis pekerjaan yang ditemukan di gampong meuraksa
Petani 47%, pedagang 12%, PNS 7%, Buruh 2%, Nelayan 2%, Wiraswasta 30%.

Sebagian besar masyarakat beraktivitas di pagi hari dan sore hari. Beberapa
rumah penduduk merupakan rumah semi prmanen dan memiliki pecahayaan nya
cukup.

2. Tahap Pengkajian
a. Data Sekunder

Selanjutnya pada minggu 1 dilakukan pertemuan pertama antara maha siswa


AKPER PEMKAB PIDIE dengan masyarakat Gampong meuraksa yang bertujuan
memperkenalkan diri kepada masyarakat sekaligus membentuk kelompok kerja

4
yang akan bekerja sama dengan mahasiswa untuk membuat intrument
pengumpulan data. Pertemuan I direncanakan dihadiri oleh kepala desa, pemuka
desa, dan sebagian kecil perwakilan masyarakat dan juga ibu PKK karena
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh perangkat desa dan masyarakat, maka
mereka tidak dapat mengahadiri pertemuan I tersebut. Sehingga mahasiswa
membuat instrumen pengumpulan data ke Polindes Posyandu,serta wawancara
dengan kader dan beberapa pemuka masyarakat.

Data yang di dapatkan dari petugas polindes adalah data jumlah kasus dan
jumlah kunjungan berdasarkan golongan umur.Data dari Posyandu didapatkan
data berapa jumlah ibu Hamil,Balita, dan Lansia dari hasil data yang telah
dikumpulkan ,mahasiswa membuat instrumen pengumpulan data berupa
kuesioner yang akan dibagikan kepada masyarakat Desa meuraksa.

b. Keadaan Geografi

Gampong meuraksa merupakan salah satu yang berada dalam wilayah


Kembang Tanjong Kabupaten Pidie,adapun batas batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelahutaradengan gp. arusan


2. sebelahselatandengangp. asan
3. sebelahbaratdengangp. blang
4. sebelahtimurdengangp.kaye panyang

c. Data Demografi

Memiliki jumlah KK sebanyak 262 terdiri dari :

 Laki- laki 215 orang


 Perempuan 246 orang

Dalam melakukan praktek keperawatan komunitas dikecamatan kembang


tanjong kami hanya mengambil 1 desa yaitu gampong meuraksa , dengan jumlah
262 KK.

5
d. Hasil survey kuisioner

Mahasiswa membuat instrumen pengumpulan data berupa kuisioner (


lampiran 3 ) dari hasil data yang telah dikumpulkan yang akan dibagikan kepada
masyarakat gampong meuraksa melalui metode sampling.

Setelah melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner (


lampiran 3) pada masyarakat, diperoleh beberapa masalah kesehatan yang perlu
mendapatkan intervensi. Oleh karena itu, diadakan pertemuan ke II untuk
mensosialisasikan kondisi kesehatan masyarakat gampong meuraksa dan
menyepakati kegiatan. Pada pertemuan kali ini dihadiri oleh perangkat desa, kader
masyarakat dari berbagai kalangan. Pada pertemuan tersebut disepakati berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rentang 5 minggu, dimana penanggung
jawab kegiatan tidak hanya berasal dari mahasiswa tetapi juga berasal dari
masyarakat yang nantinya diharapkan dapat terjalin kerja sama yang baik dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.

6
BAB III

HASIL PENDATAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Hasil Pendataan

Berdasarkan hasil pendataan Gampong meuraksa, jumlah kepala keluarga


yang hasil kami wawancarai dan di data sebanyak 70 kepala keluarga.

Berikut tabel Distribusi dan Analisis data berdasarkan data diperoleh

Tabel 3.1
Tingkat Pendidikan Di Gampong meuraksa
Tahun 2018

No Pendidikan Frekuensi Persentase


1 TidakSekolah 12 17.14
2 Sd/Mi 58 82,86
3 Sltp 29 41.43
4 Slta 13 18.57
5 Diploma/PerguruanTinggi 6 8.57
Total 70 100

7
Tabel 3.2
Pekerjaan Masyrakat Di gampong meuraksa
Tahun 2018

No Pekerjaan Frekuensi Presentase


1 Pns/ Bumn/ Tni/ Polri 4 5.71
2 Petani 50 71.43
3 Pedagang 5 7.14
4 Buruh 1 1.43
5 Nelayan 20 28.57
6 Lain2 3 4.29
Total 70 100

Tabel 3.3
Ventilasi Rumah Di Gampong meuraksa
Tahun 2018
No VentilasiRumah Frekuensi Persentase
1 Tidak Ada Ventilasi 6 8.57
2 Ada TidakMencukupi 9 12.86
3 Ada Dan Memadai 55 78.57
Total 70 100

8
Tabel 3.4
Sumber Air Keluarga Di Gampong meuraksa
Tahun 2018
No Sumber Air Keluarga Frekuensi Persentase
1 Air Sungai/Kolam 1 1.43
2 Air Hujan 0 0
3 Air Sumur/Mata Air 1 1.43
4 SumurPompa 68 97.14
5 Pam/Ledeng 0 0
6 Lain-Lain 0 0
Total 70 100

Tabel 3.5
Cara Penggunaan Air Minum Keluarga Di Gampong meuraksa
Tahun 2018
No Cara Penggunaan Air Minum Frekuensi Persentase
1 Dimasak 37 52.86
2 TidakDimasak 28 40
3 Lain-Lain 5 7.14
Total 70 100

9
Tabel 3.6
Tempat BAB Di Gampong meuraksa
Tahun 2018
No Tempat BAB Frekuensi Persentase
1 Sungai/Kolam 0 0
2 Kebun/Sawah 12 17.14
3 MckUmum 44 62.86
4 Wc/JambanKeluarga 14 20.00
5 Lain-Lain 0 0
Total 70 100

Tabel 3.7
Tempat Pembuangan Sampah Di Gampong meuraksa
Tahun 2018
No TempatPembuanganSampah Frekuensi Persentase
1 Kebun 21 30.00
2 Sungai/Danau 0 0
3 Ada TempatKhusus 40 57.14
4 Lain-Lain 9 12.86
Total 70 100

10
Tabel 3.8
Pembuangan Air Limbah Keluarga Di Gampong meuraksa
Tahun 2018
N0 Pembuangan Air LimbahKeluarga Frekuensi Presentase
1 Kolam 8 14.0
2 Sungai/Danau 0 0.0
3 SelokanUmum 30 52.6
4 SpalKhusus 12 21.1
5 Lain2 7 12.3
Total 57 100

Tabel 3.9
Jarak Tempat Pembuangan Air Limbah Dengan Sumber Air
Di Gampong meuraksa
Tahun 2018

JarakTempatPembuangan Air
No Frekuensi Persentase
LimbahDenganSumber Air
1 <10 M 29 41.43
2 ≥10 M 10 58.57
Total 70 100

11
Tabel 3.10
Penyakit Yang Di Derita Di Gampong meuraksa
Tahun 2018
No Penyakit Yang Diderita Frekuensi Presentase
1 Reumatik 10 14.29
2 Hipertensi 9 12.86
3 Diabetes militus 4 5.71
4 Sesak 4 5.71
5 Gastritis 3 4.29
6 Influenza 3 4.29
7 Asam urat 2 2.86
8 Demam thypoid 2 2.86
9 Alergi 2 2.86
10 Kanker 1 1.43
11 Paru – Paru 1 1.43
12 Sinusitis 1 1.43
13 Types 1 1.43
14 Batu Ginjal 1 1.43
Total 70 100

12
Tabel 3.11
Penyakit Yang Di Derita Di Gampong meuraksa
Tahun 2018
TempatPelayananKesehatan Yang
N0 Frekuensi Presentase
SeringDikunjungiKeluarga
1 PosYandu 2 2.86
2 Pustu 0 0
3 Puskesmas 60 85.71
4 RumahSakit 6 8.57
5 Klinik 2 2.86
6 Lain-Lain 0 0
Total 70 100

13
PENDIDIKAN
FREKUENSI PERSENTASE

100
82.86
70
58
41.43
29
12 17.14 13 18.57 8.57
6

14
PEKERJAAN
FREKUENSI PERSENTASE

100

71.43 70

50

28.57
20

4 5.71 5 7.14 3 4.29


1 1.43

PNS/ BUMN/ PETANI PEDAGANG BURUH NELAYAN LAIN2 TOTAL


TNI/ POLRI

VENTILASI RUMAH

FREKUENSI PERSENTASE

100

78.57
70

55

12.86
6 8.57 9

TIDAK ADA VENTILASI ADA TIDAK MENCUKUPI ADA DAN MEMADAI TOTAL

15
SUMBER AIR KELUARGA

PERSENTASE FREKUENSI

Total 100
70

Lain-Lain 0.00
0

PAM/ledeng 0.00
0

Sumur pompa 97.14


68

Air sumur/mata air 1.43


1

Air hujan 0.00


0

Air sungai/kolam 1.43


1

CARA PENGGUNAAN AIR MINUM KELUARGAS

FREKUENSI

26%
Dimasak
Tidak dimasak
50%
Lain-Lain
Total
20%

4%

16
TEMPAT BAB

FREKUENSI PERSENTASE

100

70
62.86

44

17.14 20.00
12 14

Sungai/kolam Kebun/sawah MCK Umum WC/Jamban Lain-Lain Total


keluarga

TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH


FREKUENSI PERSENTASE

100

70
57.14

40
30.00
21
9 12.86

Kebun Sungai/danau Ada tempat khusus Lain-Lain Total

17
Tempat Pembuangan Air Limbah Keluarga
0% 0% KOLAM

SUNGAI/DANAU

26% SELOKAN UMUM

50% SPAL KHUSUS

11%
KEBUN

13% TOTAL

JARAK PEMBUANGAN SPAL

120

100

80
Axis Title

60

40

20

0
<10 M ≥10 M Total
FREKUENSI 29 41 70
PERSENTASE 41.43 58.57 100

18
JENIS PENYAKIT YANG DI DERITA

FREKUENSI
REUMATIK
9%
HIPERTENSI
8%

DIABETES MILITUS
3%
SESAK
3%
GASTRITIS
2%

TOTAL ASAM URAT


INFLUENZA
61% 2%
3%

PARU-PARU DEMAM TYPOID


SINUSITIS
1% 2%
BATU 1% KANKER
GINJAL ALERGI
TYPES 1% 2%
1%
1%

TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN YANG


SERING DI KUNJUNGI KELUARGA
120

100

80
Axis Title

60

40

20

0
POSYAN PUSKES RUMAH LAIN-
PUSTU KLINIK TOTAL
DU MAS SAKIT LAIN
FREKUENSI 2 0 60 6 2 0 70
PERSENTASE 2.86 0.00 85.71 8.57 2.86 0.00 100

19
20
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1 HASIL SURVEI : Perilaku yang tidak
 Sebanyak 61% masyarakat membakar efektif b.d membuang
sampah di depan rumah maupun di sampah sembarangan di
belakang rumah gp.meuraksa kec.
Kembang tanjong
 Sebanyak 57% masyarakat membuang
sampah di tempat khusus
 Sebanyak 30% masyarakat membuang
sampah di kebun
Ketidakpatuhan
HASIL SURVEI : masyarakat gampong
2  Sakit kepala dan nyeri di daerah leher 21% meuraksa kec. Kembang

 Konsumsi makanan tinggi garam 17% tanjong terhadap diet


hipertensi b.d kurangnya
pengetahuan tentang

HASIL SURVEI : hipertensi


3  Sebanyak 26% memanfaatkan kebun/
perkaranganbelakang rumah sebagai tempat Resiko tinggi terjadinya
pembuagan air limbah penyakit b.d

 Sebanyak 53 % memanfatkan selokan pembuangan air limbah


umum sebagai tempat pembuagan air yang tidak memenuhi
syarat kesehatan di
limbah
gampong meuraksa kec.
 Sebanyak 21 % menggunakan spal khusus
Kembang tanjong
sebagai tempat pembuagan air limbah
 Sebanyak 42% jarak pembuangan air
limbah <10 m

21
PRIORITAS MASALAH

No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS

1 Perilaku yang tidak 4 4 3 3 4 5 3 3 3 4 4 40 I


efektif b.d
membuang sampah
sembarangan di gp.
Meuraksa kec.
Kembang tanjong

2 Ketidakpatuhan 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 35 II
masyarakat
gampong Meuraksa
kec. Kembang
tanjong terhadap diet
hipertensi b.d
kurangnya
pengetahuan tentang
hipertensi

3 Resiko tinggi 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 III


terjadinya penyakit
b.d pembuangan air
limbah yang tidak
memenuhi syarat
kesehatan di
gampong Meuraksa
kec. Kembang
tanjong

22
KETERANGAN PEMBOBOTAN :

1. SANGAT RENDAH
2. RENDAH
3. CUKUP
4. TINGGI
5. SANGGAT TINGGI
A. Resiko Terjadi
B. Resiko Parah
C. Potensial Untuk Pendidikan Kesehatan
D. Minat Masyarakat
E. Mungkin Diatasi
F. Sesuai Dengan Program Pemerintah
G. Tempat
H. Waktu
I. Dana
J. Fasilitas Kes
K. Sumber Daya

23
PLAN OF ACTION (POA)

No. Masalah Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Hari/Waktu Tempat Dana Pj


1. Perilaku yang tidak Untuk Penyuluhan tentang Masyarakat Meunasah Mahasiswa Masyarakat,
efektif b.d membuang meningkatkan bahaya dan pencemaran Gampong Mahasiswa
sampah sembarangan di kesadaran lingkungan. Meuraksa
gp. Meuraksa kec. masyarakat
Kembang tanjong dalam Gotong royong
Ditandai dengan : berprilaku
 Sebanyak 61% hidup bersih
masyarakat dan sehat.
membakar sampah
di depan rumah
maupun di belakang
rumah
 Sebanyak 57%
masyarakat
membuang sampah
di tempat khusus
 Sebanyak sebanyak

24
30% masyarakat
membuang sampah
di kebun

2. Ketidakpatuhan Meningkatkan  Penyuluhan Dewasa dan Meunasah Mahasiswa Masyarakat,


masyarakat Meuraksa pengetahuan tentang Lansia Gampong Mahasiswa
kec. Kembang tanjong masyarakat hipertensi Meuraksa
terhadap diet hipertensi yang  Senam lansia
b.d kurangnya menderita  Pemeriksaan
pengetahuan tentang hipertensi darah
hipertensi tentang
Ditandai dengan : bagaimana
 Sakit kepala dan meningkatkan
nyeri di daerah leher kesehatan
21% gaya hidup
 Konsumsi makanan sehat
tinggi garam 17%
3. Resiko tinggi terjadinya Setelah Penyuluhan kesehatan Masyarakat Meunasah Mahasiswa Masyarakat,
penyakit b.d pertemuan masyarakat tentang Gampong Mahasiswa
pembuangan air limbah masyarakat PHBS Meuraksa

25
yang tidak memenuhi mampu
syarat kesehatan di memahami
Meuraksa kec. tentang PHBS
Kembang tanjong
Ditandai dengan :
 Sebanyak 26%
memanfaatkan
kebun/
perkaranganbelakan
g rumah sebagai
tempat pembuagan
air limbah
 Sebanyak 53 %
memanfatkan
selokan umum
sebagai tempat
pembuagan air
limbah
 Sebanyak 21%
menggunakan spal

26
khusus sebagai
tempat pembuagan
air limbah
 Sebanyak 42%
jarak pembuangan
air limbah <10 m

27
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

StrategiI Evaluasi
N DiagnosaKeperawata Rencana
TUM TUK ntervens Sumber Tempat Pj
o n Kegiatan Pemateri Masyarakat
i
1. Perilaku yang tidak Setelah - Masyarakat KIE Penyuluha - Menguasai - Sebanyak - Masyarakat Meunasa Maha
efektif b.d membuang melakukan dapat n tentang materi yang 40% gampong h siswa
sampah sembarangan pertemuan menyebutk bahaya disampaikan masyarak Meuraksa Gampong
di gp. Meuraksa kec. diharapkan : an dari - Memberi at yang - Mahasiswa Meuraksa
Kembang tanjong masyarakat 1. Pengertian pencemara penjelasan hadir
mampu sampah n udara tentang mengajuk
Ditandai dengan :
memahami 2. Bahaya akibat sampah dan an
 Sebanyak 61% tentang PHBS tidak pembuang efek atau pertanyaa
masyarakat membuang an sampah bahaya dari n
membkar sampah sampah tidak pada sampah - Sebanyak
di depan rumah tidak pada tempatnya - Cara atau 40%
maupun di tempatnya teknik dapat
belakang rumah 3. Masyarakat mengelola megulang
mulai sampah kembali
mengerti materi

28
 Sebanyak 57% tentang cara yang
masyarakat mengelola telah
membuang sampah diberikan
sampah di tempat dengan cara - Sebanyak
khusus membakar 80%
 Sebanyak - Mengbur masyarak
sebanyak 30% dan at
masyarakat dijadikan mengikut
membuang pupuk i kegiatan
sampah di kebun secara
penuh

2. Ketidakpatuhan Meninggkatkan - Masyarakat KIE - Penyul - Pemateri - Sebanyak - Masyarakat Meunasa Maha
masyarakat gampong pengetahuan dapat uhan menyampaika 40% gampong h siswa
Meuraksa kec. masyarakat menyebutk tentan n dengan masyarak Meuraksa Gampong
Kembang tanjong tentang an g gaya jelas at yang - Mahasiswa Meuraksa
terhadap diet bagaimana pengertian hudup - Bahasa yang hadir
hipertensi b.d memodivikasi hipertensi sehat digunakan mengajuk
kurangnya gaya hidup - Dapat bagi mudah an
pengetahuan tentang sehat bagi menyebutk pender dimengerti pertanyaa

29
hipertensi penderita an ita - Waktu sesuai n
hipertensi makanan hiperte dengan - Sebanyak
Ditandai dengan :
yang nsi kontrak yang 50%
 Sakit kepala dan diperbolahk - Melak sudah dapat
nyeri di daerah an dan ukan disepakati menggula
leher 21% yang pemeri yaitu selama ng
 Konsumsi menjadi ksaan 60 menit kembali
makanan tinggi pantangan tekana - Dapat materi
garam 17% bagi n menjawab yang
penderita darah pertanyaan telah
hipertensi pada dari diberikan
- Dapat para masyarakat - Sebanyak
memperaga pesert dengan baik 80%
kan a masyarak
kembali sudah at
senam dan mengikut
lansia sebelu i kegiatan
seperti m secara
yang berakti penuh
diajarka vitas

30
oleh - Demo
instruktur nstrasi
senam senam
lansia
3. Resiko tinggi Setelah Masyarakat KIE Penyuluha - Menguasai - Sebanya - Masyarakat Meunasa Maha
terjadinya penyakit b.d dilakukan dapat n tentang materi yang k 40% gampong h siswa
pembuangan air pertemuan menyebutkan : pembuang disampaikan masyarak Meuraksa Gampong
limbah yang tidak dengan 1. Pengertian an air - Memberi at yang - Mahasiswa Meuraksa
memenuhi syarat masyarakat : malaria limbah penjelasan hadir
kesehatan di gampong Diharapkan 2. Penyebab dangan mengajuk
Meuraksa kec. masyarakat malaria bahasa yang an
Kembang tanjong mengetahui 3. Tanda dan mudah pertanyaa
tentang gejala dimengerti. n
Ditandai dengan :
pengolahan air malaria - Sebanyak
 Sebanyak 26% limbah yang 4. Cara 50%
memanfaatkan benar megatasi dapat
kebun/ malaria menggula
perkaranganbelaka ng
ng rumah sebagai kembali
tempat pembuagan materi

31
air limbah yang
 Sebanyak 53 % telah
memanfatkan diberikan
selokan umum - Sebanyak
sebagai tempat 80%
pembuagan air masyarak
limbah at
 Sebanyak 21 % mengikut
menggunakan spal i kegiatan
khusus sebagai secara
tempat pembuagan penuh
air limbah
 Sebanyak 42%
jarak pembuangan
air limbah <10 m

32
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang menyelenggarakan sendiri atau


bersam-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok, serta masyarakat.

Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan yang ditujukan


pada masyarakat dengan sasaran individu, keluarga, dan kelompok dengan kontek
pelayanan promosi dengan memelihara kesehatan komunitas.

Mahasiswa Akper pemda dalam praktek keperawatan komunitas di Gampong


Meuraksa Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie menggunakan konsep
Neuman. Konsep model Neuman didasari teori sistem yang terdiri dari individu
(berhubungan dengan keluarga , pola hubungan dengan peran, pola pertahanan
dan koping ), keluarga (struktur dan karakteristik keluarga , sosial , ekonomi , dan
budaya lingkungan , riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, proses tumbuh
kembang individu dan keluarga dan kelompok).

Berdasarkan analisa hasil Asuhan Keperawatan Komunitas Di Gampong


Meuraksa Kecamatan Kembang Tanjong dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Asuhan keperawatan komunitas merupakan salah satu alternatif


pendekatan pemecahan masalah kesehatan yang ditemukan pada
masyarakat dengan menggunakan metode Proses Keperawatan.
2. Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan meggunakan dua
pendekatan, yaitu pendekatan keluarga dan masyarakat. Dari hasil
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi , wawancara dan
penyebaran kuesioner di Gampong Meuraksa didapatkan berbagai masalah
kesehatan yang menjadi prioritas utama yaitu masalah pembuangan

33
sampah sembarang tempat, tingginya penyakit hipertensi, jarak
pembuangan air limbah terlalu dekat.
3. Tindakan yang telah dilaksanakan mahasiswa bersama dengan masyarakat
meliputi : penyuluhan tentang PHBS , gotong royong bersama masyarakat
dll sesuai rencana yg telah direncanakan.
4. Pada akhir pelaksanaan praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa dan
masyarakat yang diwakili oleh perangkat desa mengundang camat ,
puskesmas, kapolsek, dan koramil untuk melakukan evaluasi terhadap
program kerja yang telah dilaksanakan. Dari hasil evaluasi semua kegiatan
yang direncanakan dalam mengatasi maslah kesehatan yang ada
terlaksana dengan baik.
B. Saran
1. Diharapkan kepada perangkat desa agar dapat memberi dukungan dan
motivasi kepada masyarakat untuk ikut serta dalam setiap pelaksanaan
program kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat di gampong
Meuraksa dapat meningkat.
2. Diharapkan kepada kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan
Puskesmas di di tengah-tengah masyarakat agar dapat lebih aktif dalam
setiap pelaksanaan program kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas dan
menginformasikan berbagai kegiatan tersebut kepada masyarakat.
3. Diharapkan perlu nya pembinaan yang berkelanjutan terhadap kegiatan
yang telah dicapai sehingga derajat kesehatan di gampong Meuraksa dapat
semakin meningkat. Hal ini dapat diwujudkan dengan kerja sama lintas
sektoral dan lintas program dengan melibatkan Puskesmas Kembang
Tanjong, dan kader-kader kesehatan yang ada di gampong Meuraksa
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana tindak lanjut dapat
tercapai.
4. Perlunya motivasi dan support yang lebih baik untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan menunjukkan
perilaku hidup sehat yang diwujudkan dengan lingkungan yang bersih,
masyarakat yang bebas dari penyakit-penyakit akibat lingkungan yang
tidak bersih.

34
DAFTAR PUSTAKA

Suriani, Eko, Pendidikan Kesehatan, Yogyakarta, Filtramaya,2006

Soemirat Slamet, Juli, Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta, Gadjah Mada


UNIVERSITY PRESS, 2002

Depkes RI, Pelayanan Kesehatan, Jakarta, Impres Kesehatan, 2002

35
DOKUMENTASI

36
37
38
39

Anda mungkin juga menyukai