PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada banyak faktor penyebab KEK pada ibu hamil, termasuk dikarenakan
pantangan makanan (Chahyanto and Wulansari, 2018). Pantangan makanan
adalah suatu larangan dalam mengonsumsi makanan tertentu dikarenakan
adanya pengertian yang salah yang dapat menimbulkan beberapa ancaman
atau sanksi bagi orang yang mengonsumsinya. Berdasarkan studi pendahuluan
melalui wawancara singkat dengan tenaga kesehatan yang dilakukan di
Puskesmas Sarjo maupun dirumah-rumah masyarakat, ibu hamil mayoritas
bersuku Mandar, Bugis dan Kaili yang memiliki kepercayaan-kepercayaan
tentang makanan dan kebiasaan makan yang sudah turun-temurun dilakukan
dan yang paling banyak yaitu kelompok makanan lauk hewani seperti cumi dan
gurita yang dipercaya dapat membuat plasenta lengket, kepiting membuat anak
susah keluar, serta larangan memakan buah durian dan nanas (Ashriady et al.
2019). Penelitian yang dilakukan oleh (Mukaddas, 2018) menyatakan bahwa
ada hubungan pantangan makanan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di
Puskesmas Anggaberi dengan hasil p-value = 0,000. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Hamidi, 2020) bahwa ada hubungan pantangan
makanan dengan kejadian KEK pada ibu hamil dengan nilai p-value = 0,002.
Khususnya jika makanan yang dijadikan pantangan yaitu makan dengan tinggi
akan zat gizinya.
Hal tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi peneliti mengingat gizi ibu
hamil dapat memengaruhi kondisi kesehatan ibu dan janin. Sehingga peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Pantangan Makanan,
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah dan Pengetahuan Gizi dengan
Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas
Sarjo”.
B. Rumusan Masalah
3. Apakah pengetahuan gizi berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil
di wilayah Puskesmas Sarjo?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
1. Kehamilan
Saat hamil asupan gizi yang diperlukan lebih banyak, karena selain
untuk memenuhi kebutuhan tubuh juga untuk diberikan kepada janin. Oleh
karena itu ibu hamil memerlukan angka kecukupan gizi (AKG) yang lebih
tinggi dibandingkan wanita yang sedang tidak hamil (Waryana, 2010).
1. Pengertian
2. Etiologi
a. Tujuan
1) Mengetahui risiko KEK pada ibu hamil maupun calon ibu untuk
menapis wanita yang berisiko melahirkan BBLR.
b. Ambang Batas
1. Faktor Makanan
a. Pantangan Makanan
b. Pengetahuan Gizi
a. Pendapatan Keluarga
b. Pekerjaan
c. Pendidikan
d. Status Pernikahan
4. Faktor Ibu
Umur ibu sangat memengaruhi keadaan status gizi ibu hamil, karena
semakin muda dan semakin tua usia seorang ibu yang sedang hamil akan
berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan (Irianto, 2014).
b. Jarak Kehamilan
c. Paritas
d. Penyakit Infeksi
Sumber : (Lipoeto and Nindrea, 2020); Shiferaw and Husein, 2019; Wubie et al, 2020
Pantang makan
Kurang Energi Kronik
Tablet Tambah Darah
(KEK)
Pengetahuan Gizi
Keterangan :
= Variabel Dependen (Terikat)
B. Hipotesis
1. Ada hubungan pantangan makanan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di
wilayah Puskesmas Sarjo.
2. Ada hubungan TTD dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah
Puskesmas Sarjo.
3. Ada hubungan tingkat pengetahuan gizi dengan kejadian KEK pada ibu hamil
di wilayah Puskesmas Sarjo.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah subjek atau objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Agar karakteristik sampel tidak
menyimpang dari populasi yang diinginkan, maka harus diketahui kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi. Ciri-ciri yang harus dimiliki oleh anggota populasi
sebagai sampel merupakan kriteria inklusi.
a. Kriteria inklusi
- Ibu hamil trimester II dan III usia kehamilan (14-40 minggu)
b. Kriteria eksklusi
- Ibu hamil menderita penyakit atau sedang sakit saat dilakukan penelitian
c. Besar Sampel
N
n= 2
1+ N e
Keterangan : n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
101
n=
1+ 101 x (0.05)2
101
n=
1+ 0,25
101
n=
1,25
n = 80,8
n = 81
Untuk antisipasi drop out maka ditambah 10% dari sampel sehingga
jumlah sampel menjadi 89 ibu hamil trimester II dan III.
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau nilainya
menentukan variabel lain (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas atau independen adalah Pantangan Makanan,
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah dan Pengetahuan Gizi.
b. Variabel Dependen
2. Definisi Operasional
1. Jenis Data
a. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari
objek yang diteliti (Siyoto and Sodik, 2015). Adapun data primer yang
diperoleh antara lain :
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain atau pihak lain
yang tidak bisa diperoleh secara langsung dari responden (Siyoto and
Sodik, 2015). Data diambil dari jurnal serta Instansi Kesehatan seperti
data yang diperoleh dari Puskesmas Sarjo serta dari Dinas Kesehatan
antara lain :
F. Pengolahan Data
1. Penyuntingan (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan
adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, kemudian dilakukan
perbaikan.
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
a. Jika p-value ≤ 0,05 hipotesis nol ditolak artinya terdapat hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen
b. Jika p-value > 0,05 hipotesis nol diterima artinya tidak terdapat hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen.