Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

Pendahuluan

Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh negara-negara berkembang dapat


memberikan dampak baik positif maupun negatif. Contoh dampak negatif dari era globalisasi
adalah perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan menyebarnya penyakit
menular, pada saat ini banyak spesies virus, bakteri, jamur, mengalami peningkatan dan
penambahan jenis. Hal ini semua dapat terjadi karena peningkatan jumlah populasi pada
suatu ekosistem, dan kemampuan hidup mikroorganisme yang lebih panjang karena adanya
mutasi genetik yang terjadi. Mutasi genetik tersebut mengakibatkan jumlah penyakit menular
yang ada di dunia saat ini menjadi lebih beragam. Oleh karena itu ilmu epidemiologi
memiliki peran penting untuk membantu kita untuk menemukan penyebab dari masalah
kesehatan beserta dengan pencegahannya.

Hand out ini akan memfasilitasi mahasiswa untuk memahami materi epidemiologi
secara lebih lengkap tentang epidemiologi. Diharapkan mahasiswa setelah mendapatkan teori
tentang konsep dasar epidemiologi mahasiwa mampu memahami pengertian epidemiologi,
mencapai tujuan epidemiologi, memahami peran epidemiologi dalam masyarakat.

A. Definisi Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi suatu penyakit dan
determinannya pada manusia (MacMahon & Plugh 1970). Distribusi penyakit dapat
dideskripsikan menurut orang (usia, jenis kelamin, ras), tempat (penyebaran geografis),
dan waktu, sedangkan pengkajian determinan penyakit mencakup penjelasan pola
distribusi penyakit tertentu menurut faktor-faktor penyebabnya.
Istilah epidemiologi berasal dari kata ‘epi’ (atas), ‘demos’ (rakyat, penduduk), dan
‘logos’ (ilmu) sehingga epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hal –
hal yang yang terjadi/ menimpa penduduk. Epidemiologi tidak terbatas hanya mempelajari
tentang epidemi (wabah).
Jadi dapat disimpulkan epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi dan
distribusi serta faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan.
B. Tujuan Epidemiologi
Mengerti tentang berbagai faktor penyebab dan bagaimana cara pencegahan penyakit.

C. Peran Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat


1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan
atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk
penanggulangan serta cara pencegahannya.
2. Menyiapkan data/ informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai
status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok
penduduk yang terancam.
3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya,
baik penyakit perorangan (tetapi dianalisis dalam kelompok) maupun kejadian luar
biasa (KLB)/ wabah dalam masyarakat.

D. Ruang Lingkup Epidemiologi


Pada era modern saat ini dan teknologi yang berkembang pesat menyebabkan jangkuan
epidemiologi menjadi lebih luas. Epidemiologi memiliki cakupan atau ruang lingkup
sebagai berikut:
1. Epidemiologi penyakit menular
2. Epidemiologi penyakit tidak menular
3. Epidemiologi klinik
4. Epidemiologi kependudukan
5. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan
6. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
7. Epidemiologi kesehatan jiwa
8. Epidemiologi gizi

E. Metode Epidemiologi
Metode yang digunakan dalam epidemiologi adalah sebagai berikut:
1. Epidemiologi deskriptif
Mempelajari frekuensi, distribusi & perkembangan masalah kesehatan pada populasi
2. Epidemiologi analitik
Mempelajari faktor-faktor yg menentukan distribusi hubungan sebab akibat masalah
kesehatan pd populasi
3. Studi interfensi / experimental
Studi ini diadakan dengan mengadakan eksperimen kepada kelompok subjek
kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan).

F. Konsep Analisa Epidemiologi Deskriptif


Konsep yang terpenting dalam studi epidemiologi deskriptif adalah bagaimana menjawab
pertanyaan 5W+1H. Hal tersebut mengacu pada variabel-variabel segitiga epidemiologi
yang terdiri dari orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
1. WHAT, WHO, WHERE, WHEN & WHY
2. TIME, PLACE, PERSON
3. HOST, AGEN, ENVIRONTMEN
4. Karakteristiknya
WHAT  penyakit, masalah kesehatan, dll
WHO  Umur, Sex, Etnis, Status kawin, pekerjaan, dll
WHERE  Lokal, Nasional, Internasional
WHEN  Sporadis, Endemis, Epidemis, Pandemi, dll
WHY  Kenapa ada masalah/penyakit

Karakteristik Person -Place-Time


a. Person (Orang)
Disini akan dibicarakan peranan genetika tetap, biologik, perilaku individual dan
sosio ekonomi. Faktor ini dipengaruhi oleh :
1) Genetika tetap : jenis kelamin, ras
Angka-angka dari luar negri menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih tinggi
dikalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi dikalangan pria, juga
pada semua golongan umur. Untuk Indonesia masih perlu dipelajari lebih lanjut.
Perbedaan angka kematian ini, dapat disebabkan oleh faktor-faktor intrinsik.
Yang pertama diduga meliputi faktor keturunan yang terkait dengan jenis kelamin
atau perbedaan hormonal sedangkan yang kedua diduga karena berperannya faktor-
faktor lingkungan (lebih banyak pria menghisap rokok, minum minuman keras,
candu, bekerja berat, berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan berbahaya, dan
seterusnya).
2) Biologik : umur, status gizi, kehamilan
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam penyelidikan-penyelidikan
epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam hampir semua
keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.
Dengan cara ini orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola
kesakitan atau kematian menurut golongan umur. Persoalan yang dihadapi adalah
apakah umur yang dilaporkan tepat, apakah panjangnya interval didalam
pengelompokkan cukup untuk tidak menyembunyikan peranan umur pada pola
kesakitan atau kematian dan apakah pengelompokkan umur dapat dibandingkan
dengan pengelompokkan umur pada penilitian orang lain.
3) Perilaku individual : agama, kepercayaan, mobilitas
4) Sosial-ekonomi : pekerjaan, status perkawinan, pendidikan
Jenis pekerjaan dapat berperan didalam timbulnya penyakit melalui beberapa jalan
yakni:
a) Adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan.
Seperti bahan-bahan kimia, gas-gas beracun, radiasi, benda-benda fisik yang
dapat menimbulkan kecelakaan dan sebagainya.
b) Situasi pekerjaan yang penuh dengan stres (yang telah dikenal sebagai faktor
yang berperan timbulnya hipertensi, ulkus lambung).
c) Ada tidaknya “gerak badan” didalam pekerjaan, di Amerika Serikat
ditunjukkan bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan di kalangan
mereka yang mempunyai pekerjaan dimana kurang adanya gerak badan.
d) Karena berkerumunan di suatu tempat yang relatif sempit maka dapat terjadi
proses penularan penyakit antara para pekerja.
e) Penyakit karena cacing tambang telah lama diketahui terkait dengan pekerjaan.
b. Place (tempat)
Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk
perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai
etiologi penyakit. Faktor ini dipengaruhi oleh :
1) Iklim
2) Sifat tanah/ geografi
3) Flora dan fauna
4) Penyebaran dan kepadatan penduduk
5) Sistem pelayanan kesehatan
6) Agama, adat istiadat
c. Time (waktu)
Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar
didalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut
waktu menunjukkan adanya faktor-faktor etiologis. Peristiwa kesehatan/ penyakit
mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh :
1. Keberadaan penyebab pada waktu tertentu
2. Perubahan lingkungan
3. Perubahan kriteria dan alat diagnosis serta kemajuan IPTEK
4. Perubahan pada penyakit karena usaha pencegahan &
penanggulangan Time : Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun dst

G. Ukuran Dasar Epidemiologi


1. Pengukuran angka penyakit (Morbiditas)
a. Incidence rate
Incidence rate dari suatu penyakitadalah jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan
penduduk selama periode waktu tertentu.
Rumus:

Jumlah kasus suatu penyakit selama periode waktu tertentu


Populasi yang mempunyai resiko tertular penyakit sama X 1000

b. Attack Rate
Bila penyakit terjadi secara mendadak atau orang yang menderita dalam jumlah besar,
seperti keracunan makanan maka formula yang dipakai adalah attack rate.
Rumus:

c. Prevalence rate Jumlah orang yang sakit


Populasi yang memiliki resiko X 1000
Frekuensi penyakit lama dan baru yang terjadi pada salah suatu masyarakat pada waktu
tertentu.
Rumus:
Jumlah orang yang menderita suatu penyakit (kasus baru atau lama) pada
periode waktu tertentu.
X
1000
Jumlah penduduk seluruhnya
Jenis prevalence :
1) Point Prevalence
Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu dalam populasi berada dalam
keadaan sakit pada satu waktu tertentu
2) Period Prevalence
Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode tertentu.
2. Pengukuran Angka Kematian (Mortalitas)
a. Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar (crude death rate) merupakan angka kematian kasar atau
jumlah seluruh kematian selama tahun berjalan dibagi jumlah penduduk pertengahan
tahun.
Rumus:

b. Angka Kematian Bayi Jumlah seluruh kematian


X 1000
Angka kematian bayi (infant mortality rate) adalah
Pertengahan tahun angka kematian anak berumur
kurang dari satu tahun
Rumus:
c. Angka Kematian Ibu
Jumlah kematian bayi < 1 tahun
X
Angka kematian ibu (maternal mortality rate) oleh sebab kehamilan, merupakan
1000
indikator penting penting pelayanan obstetrik dan keberhasilan program KB.
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
Rumus:

Jumlah kematian ibu karena kehamilan kelahiran dan nifas


X
1000
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
d. Angka Kasus Fatal
Angka kasus fatal (case fatality rate) merupakan presentase angka kematian oleh
sebab penyakit tertentu yang dipakai untuk melihat drajat keganasan/kegawatan dari
penyakit tersebut.
Rumus:

Jumlah kematian akibat suatu penyakit


e. Angka Kematian Neonatal X
1000
Angka kematian neonatal
Jumlah (neonatal
seluruh kasus mortality rate) sama
penyakit yang adalah jumlah kematian bayi
berumur kurang dari 4 minggu atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup.
Rumus:

Jumlah kematian bayi < 28 hari


3. Rate X
1000
Digunakan untuk menyatakan frekuensi distribusi suatu penyakit atau suatu peristiwa yang
Jumlah kelahiran hidup per tahun yang sama
terjadi pada masyarakat.
Contoh:
Jumlah kematian per penduduk di kota Tarakan karena malaria adalah 10 orang per 1000
penduduk.

4. Ratio
Digunakan untuk membandingkan frekuensi suatu penyakit/ masalah pada dua kelompok
individu atau lebih.
Contoh:
Frekuensi penyakit TBC pada kelompok A dan B

H. Epidemiologi Penyakit Menular


Penyakit menular dibedakan berdasarkan penyebab menjadi:
1. Penyakit Infeksi
2. Penyakit Non Infeksi

Penyakit menular dibedakan berdasarkan durasi terjadinya:

1. Penyakit akut < 2 minggu

2. Sub Akut

3. Penyakit Kronik

I. Agen Biologi Penyakit Menular


Salah satu penyebab penyakit menular adalah mikroorganisme. Agen-agen biologi
penyakit menular antara lain:
1. Virus
2. Bacteri
3. Protozoa
4. Fungus
5. Helminthes
6. Dan mikroorganisme lainnya.

J. Spektrum Penyakit Menular


1. Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam
masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu.
2. Endemi adalah penyakit yang umum terjadi pada laju konstan namun cukup tinggi
pada suatu populasi. Berasal dari bahasa Yunani “en” yang artinya di dalam dan
“demos” yang artinya rakyat. Terjadi pada suatu populasi dan hanya berlangsung di
dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.
3. Epidemik  Dalam epidemiologi, epidemi berasal dari bahasa Yunani yaitu “epi”
berarti pada dan “demos” berarti rakyat. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah
yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di
dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incide rate (laju timbulnya
penyakit).
4. Pandemik  Pandemi atau epidemi global atau wabah global adalah kondisi dimana
terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas.
Berasal dari bahasa Yunani “pan” yang artinya semua dan “demos” yang artinya
rakyat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila
ketiga syarat berikut telah terpenuhi :
a. Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi
bersangkutan,
b. Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
c. Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada
manusia.

K. Teori Terjadinya Penyakit


Teori terjadinya suatu penyakit dikenal dengan segitiga epidemiologi, Di dalam
segitiga epidemiologi terdapat tiga komponen yang mendukung untuk terjadinya suatu
penyakit dalam lingkungan tertentu. Pertama adalah agen penyebab suatu penyakit. Agen
dapat berasal dari biologi, nutrisi, fisik, kimia, dan mekanik. Kedua adalah penjamu (host)
yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, nutrisi, pekerjaan, keturunan, kekebalan,
kebiasaan, budaya, dll). Ketiga adalah lingkungan. Sisi lingkungan dibagi menjadi
lingkungan fisik yang meliputi; air, udara, tanah, iklim, geografis, perumahan, pangan,
panas, dan radiasi. Kemudian lingkungan sosial yang meliputi status sosial, agama, adat
istiadat, organisasi sosial, dan politik. Lingkungan biologi yang meliputi mikroorganisme,
serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan. Untuk lebih jelas dapa dilihat pada gambar 1.

Gambar 1: Teori terjadinya penyakit


L. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi dan distribusi serta faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan.
2. Tujuan dari mempelajari epidemiologi adalah dapat mengerti tentang berbagai faktor
penyebab dan bagaimana cara pencegahan penyakit
3. Peran epidemiologi dalam kesehatan masyarakat adalah mencari faktor yang
mempengaruhi timbulnya suatu penyakit, menyiapkan data untuk keperluan program
kesehatan, membantu menilai hasil program kesehatan, dan mengembangkan
metodelogi dalam menganalisis penyakit serta mengatasinya.

M.Referensi
Eka sari, dkk. 2008.Keperawatan Komunitas. Trans Info Media. Jakarta.
Mubarak, dkk. Ilmu keperawatan komunitas 2. Sagung seto. Jakarta.
. 2009. Ilmu keperawatan komunitas. Salemba mediak. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai