KANKER KOLORECTAL
MOHAMMAD ARIFIN NOOR
ASKEP KANKER KOLORECTAL
Secara epidemiologis
Menurut American Cancer Society, kanker kolorektal
(KKR) adalah kanker ketiga terbanyak dan merupakan
kanker penyebab kematian kedua terbanyak pada pria
dan wanita di Amerika Serikat. Telah diprediksi bahwa
pada tahun 2016 ada 95.270 kasus baru kanker kolon
dan 39.220 kasus baru kanker rectum.
Informasi
prevalensi
anda bs
searching
karsinoma dari kolon yang terjadi dari 714
sampel, ternyata bahwa 15% terdapat di kolon
ascendens, 10% di kolon desendens, 16% di
transversum, sedang 58% terdapat di rektum
atau regtosigmoid (Sujono, 2013)
ANATOMI FISIOLOGI
• Intestinum crassum (usus besar) caecum, appendix
vermiformiis, colon , rectum dan canalis analis
Kelenjar
Getah
Bening
Metastase
Stadium
Ca
Colorectal
MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang paling menonjol adalah perubahan
kebiasaan defekasi dan dapat juga mencakup
anemia yang tidak diketahui penyebabnya,
anoreksia, penurunan berat badan, dan
keletihan
Colon kanan Colon kiri Rectal/ rectosigmoid
• Nyeri dangkal abdomen. • Obstruksi (Nyeri • Evakuasi feses yang
• anemia abdomen dan kram, tidak lengkap setelah
• melena (feses hitam, penipisan feses, defekasi.
seperti ter) konstipasi dan distensi ). • Konstipasi dan diare
• dyspepsia • Adanya darah segar bergantian.
• nyeri diatas umbilicus dalam feses. • Feses berdarah.
• anorexia, nausea, • Tenesmus (perasaan • Perubahan kebiasaan
vomiting buang air besar yang defekasi.
• rasa tdk nyaman diperut hilang timbul) • Perubahan BB
kanan bawah
• teraba masa pada
palpasi
Gejala carsinoma colon : Nyeri biasanya menyebar di area umbilicus atau area
perianal
Gambaran Kolon kanan Kolon kiri Rektum
Klinis
Aspek klinis Kolitis Obstruksi Proktitis
Nyeri Karena penyusupan Karena obstruksi Karena tenesmi
Defekasi Diare /diare berkala Konstipasi progresif Tenesmi terus-menerus
Tidak/jarang
Obstruksi Jarang Hampir selalu
Makroskopik
Darah pada feses Okul Okul /makroskopik
Feses Normal/diare Normal Perub bentuk
Dispepsi Sering Jarang Jarang
Memburuknya keadaan Hampir selalu Lambat Lambat
umum
Anemia Hampir selalu Lambat Lambat
PENGKAJIAN
• Aktivitas/istirahat
Gejala:
• Kelemahan, kelelahan/keletihan
• Perubahan pola istirahat/tidur malam hari;
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi
tidur misalnya nyeri, ansietas dan berkeringat
malam hari.
• Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan
karsinogen lingkungan, tingkat stres tinggi.
Sirkulasi
Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada aktivitas
• Tanda: Dapat terjadi perubahan denyut nadi dan tekanan
darah.
Integritas ego:
Gejala:
• Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara
mengatasi stres (merokok, minum alkohol, menunda
pengobatan, keyakinan religius/spiritual)
• Masalah terhadap perubahan penampilan (alopesia, lesi
cacat, pembedahan)
• Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa,
tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan
kontrol, depresi.
• Tanda: Menyangkal, menarik diri, marah.
Eliminasi:
Gejala: Perubahan pola defekasi, darah pada feses, nyeri pada
defekasi
Tanda:
• Perubahan bising usus, distensi abdomen
• Teraba massa pada abdomen kuadran kanan bawah
Makanan/cairan:
Gejala:
Riwayat kebiasaan diet buruk (rendah serat, tinggi lemak,
pemakaian zat aditif dan bahan pengawet)
Anoreksia, mual, muntah
Intoleransi makanan
Tanda: Penurunan berat badan, berkurangnya massa otot
Nyeri/ketidaknyamanan:
Gejala: Gejala nyeri bervariasi dari tidak ada, ringan sampai
berat tergantung proses penyakit
Keamanan:
Gejala: Komplikasi pembedahan dan atau efek sitostika.
• Tanda: Demam, lekopenia, trombositopenia, anemia
Interaksi sosial
Gejala:
• Lemahnya sistem pendukung (keluarga, kerabat, lingkungan)
• Masalah perubahan peran sosial yang berhubungan dengan
perubahan status kesehatan.
Penyuluhan/pembelajaran:
• Riwayat kanker dalam keluarga
• Masalah metastase penyakit dan gejala-
gejalanya
• Kebutuhan terapi pembedahan, radiasi dan
sitostatika.
• Masalah pemenuhan kebutuhan/aktivitas
sehari-hari
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Barium Enema
• Endoskopi (Sigmoidoscopy atau colonoskopy)
• Biopsi
• Tes Guiaiac mendeteksi bekuan darahdi
dalam feses
• CEA (Carcinoembryonic antigen) Biomarker
PENATALAKSANAAN
• Terapi Radiasi dan Kemoterapi dpt
meningkatkan survival klien dengan ca colon
(Black & Hawk, 2009)
Obat-obatan kemoterapi : fluorouracil (5-FU),
oxaliplatin (Eloxatin), irinotecan (Camptosar),
dan capecitabine (Xeloda) (Black & Hawks, 2009;
Dahlia, 2013)
PENATALAKSANAAN
Pembedahan
1. Kolostomi : Kolostomi Permanen dan
Kolostomi temporer
2. Hemikolektomi
3. Low Anterior resection
4. Abdominoperineal resection
Hemikolektomi
Hemikolektomi kanan dilakukan jika terdapat
tumor pada sekum, kolon asenden atau kolon
tranversum kanan yakni dilakukan ileotransverse
anastomosis. Hemikolektomi kiri yakni reseksi
dari kolon transversum kiri, kolon desenden,
kolon sigmoid dan bagian atas rektum (Dahlia,
2013).
Low Anterior resection & Ultra Anterior Resection
Mandiri :
Lihat stoma/area kulit peristomal pada tiap penggatian kantong. Memantau proses penyembuhan/keefektifan alat dan
Bersihkan dengan air dan keringkan. Catat iritasi, kemerahan mengidentifikasi masalah pada area. Mempertahankan
(warna gelap, kebiru-biruan). kebersihan/mengeringkan area untuk membantu pencegahan
kerusakan kulit. Identifikasi dini nekrosis stoma/iskemia atau
infeksi jamur memberikan intervensi tepat waktu untuk
mencegah komplikasi serius.
Ukur stoma secara periodik, mis,, tiap perubahan kantong selama Sesuai dengan penyembuhan edema pascaoperasi (selama 6
6 minggu pertama. Kemudian sekali sebulan selama 6 bulan. minggu pertama) ukuran kantong yang dipakai harus tepat
(setiap hari) sehingga feses terkumpul sesuai aliran dari ostomi dan kontak
dengan kulit dicegah.
Kosongkan, irigasi dan bersihkan kantong ostomi dengan rutin. Penggantian kantong yang sering mengiritasi kulit dan harus
dihindari.
Sokong kulit sekitar bila mengangkat kantong dengan perlahan. Mencegah iritasi jaringan/kerusakan sehubungan dengan
“penarikan” kantong.
Selidiki keluhan rasa terbakar/gatal/melepuh disekitar stoma. Indikasi kebocoran feses dengan iritasi periostomal, atau
kemungkinan infeksi kandida yang memerlukan intervensi.
Melakukan perawatan luka post operasi laparotomi Meningkatkan proses penyembuhan, mencegah terjadinya
infeksi dan keruskaan kulit yang lebih.
Kolaborasi :
Memberikan obat untuk mengatasi adanya infeksi Untuk mengatasi infeksi.
Cefixime 2x200 mg, PO
Fluconazole 1x100 mg, PO
SELAMAT BELAJAR