com
PENILAIAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN HIV-AIDS
STUDI KASUS
Lucy adalah seorang wanita berusia 21 tahun. Dia adalah seorang mahasiswa seni di
universitas nasional di tahun kedua. Dia suka pergi ke pub. Lucy masih lajang tetapi telah
berkencan dengan beberapa anak laki-laki sejak tahun pertamanya. Dia menggunakan
kondom hampir sepanjang waktu dan melakukan pap smear secara teratur.
- Status
nutrisi. Status gizi dinilai dengan - Statusneurologis. Status neurologis
mendapatkan riwayat diet dan ditentukan dengan menilai tingkat
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat kesadaran; orientasi pada orang, kecepatan,
mempengaruhi asupan oral.
dan waktu; dan penyimpangan memori.
- Integritaskulit. Kulit dan membran mukosa
- Keseimbangan cairan dan elektrolit.
diperiksa setiap hari untuk mencari bukti
Status F&E dinilai dengan memeriksa kulit
kerusakan, ulserasi, atau infeksi.
dan membran mukosa untuk turgor dan
kekeringan.
- Status pernapasan. Status pernapasan
dinilai dengan memantau pasien untuk - Tingkat pengetahuan. Tingkat
batukproduksi sputum, sesak napas, pengetahuan pasien tentang
ortopnea, takipnea, dan dada nyeri. penyakit dan cara penularan penyakit
dievaluasi.
P em eriksaan HIV dilakukanuntuk saya ncegahsedini mu
ngkinterjadi nya
penularanataupeningan ka tan ke
jadianinfeksi HIV, berdasar ka nprinsip :
- Ko nfidensialitas
- Sampai tujuan
- Ko nseling
- Catatan
- Laporan
- Ru jukan
Pr insipkonfidensialitas, artinya hasil pemeriksaan
harus dirahasiskandanh a ny a dapat dibuka kepada:
program) Ke luargaterdekat
Pa sanganseksual
Pi haklainyangsesuai
KONSELING
- KTS : proses konsel ing sukarela dan tes HIV atas inisiatif individu
yang bersangkutan.
-Serologi/deteksi
antibodi : rapid test,
ELISA, Western Blot
(untuk konfirmasi)
- Sinar X dada
- Tes fungsi paru
- Biopsi
- EEG, MRI, CT scan otak, EMG
- dll
UJI INDIKASI DILAKUKAN
LABORATORIUM
- Konsel ing dapat dilakukan di kl inik VCT oleh konsultan dan di tempat
praktek , Puskesmas oleh petugas kesehatan
REAKSI PSIKOLOGIS PASIEN HIV
untukerbaTAS langsungASaya