Anda di halaman 1dari 6

Nama : Gandes Zahra Kharisma

NIM : 1914301048

NOMOR SATU
1.SEHAT JIWA
-Perilaku sesuai
-Pikiran dan persepsi logis
-Emosi konsisten
-Bersikap positif terhadap diri sendiri
-Mampu tumbuh, berkembang dan mencapai aktualisasi diri
-Mampu mengatasi stress atau perubahan pada dirinya,
-Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan yang diambi
-Mempunyai persepsi yang realistik dan menghargai perasaan serta sikap orang lain
-Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

CONTOH KASUS : bu santi baru saja kehilangan suaminya yang meninggal karena
covid, awalnya dia sangat terpukul, namun dia mulai bangkit demi anak anak nya.
Dia sangat gigih mencari uang untuk menafkahi anak anak nya yang masih kecil, dia
tidak pernah mengeluhkan jumlah yang dia dapat dari dagangan nya karena ia selalu
bersyukur apa yg didapatkan nya. Walaupun kehidupan nya susah, dia tetap
membantu tetangga nya setiap kali ada yg meminta pertolongan. Oleh karena itu, dia
sangat dekat dengan tetangga nya karena ia suka membantu dan memberi pertolongan
kepada orang yang meminta pertolongan.

2. MASALAH PSIKOSOSIAL
Setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat psikologis ataupun
sosial yang mempunyai pengamh timbal balik dan dianggap berpotensi cukup besar
sebagai faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa (atau gangguan kesehatan) Atau
sebaliknya masalah kesehatan jiwa yang berdampak pada lingkungan sosial.
-Cemas, khawatir bcrlcbihan, takut
-Mudah tersinggung dan mudah merasa kecewa
-Sulit konsentirasi
-Bcrsifat ragu-ragu/merasa rendah diri
- Pemarah dan agresif
- Reaksi fisik seperti: jantung berdebar, otot tegang,
- Sakit kepala
-Pikiran kadang menyimpang
- Reaksi emosional berlebihan
-Pcrilaku kadang tidak sesuai

CONTOH KASUS : -Tuan BM usia 45 tahun dengan diagnosa menderita Basalioma


Lukapada kulit kelopak mata kanan. Pada awalnya adalah sebuah tahi lalat
yangtumbuh 11 tahun yang lalu. Dan 5 tahun terakhir menjalar menutupi matasebelah
kanan dan membuat mata kanannya hilang/lubang. Karena kurangnyaedukasi
kesehatan akhirnya Tuan BM mengambil tahi lalat yang tumbuhmenjadi besar tanpa
bantuan tim medik. Akhirnya Tuan BM dibawa ke RSkarena mata kanannya tidak
bisa melihat pada tanggal 7 Januari 2013. Dandilakukan pembedahan kepala leher
pada tanggal 15 februari 2013. Akibat tidak mampu melihat tuan BM merasa malu
dengan kondisinya saat ini dan wajahnya terlihat pucat.

Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain , dirinya sudahtidak berarti lagi.
cemas, dan siapa yang akan mengurus anak dan istrinyakalau tidak sembuh
penyakitnya dan beraktifitas seperti keadaannormal. cemas memikirkan
penyakitnyamalas untuk beribadah pada waktusakit karena merasa frustasi. Selain itu
Klien tampak malu dengan kondisinyasaat ini. Klien terlihat melamun, Klien terlihat
sedih karena tidak bisa beraktifitasseperti dulu., Klien terlihat raut wajahnya tampak
muram, Klien terlihat tidakbersemangat, Klien terlihat malu bertemu dengan orang
lain,Klien terlihat diam, Klien terlihat sedih saat mengatakan hal mengenai
keluarganya.
3.GANGGUAN JIWA
Suatu pembahan-perubahan akibat masalah (biop sycho-s osial-cultural) yang
menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, fisik dan sosial, yang menimbulkan
penderitaan pada individu bahkan keluarga dan masyarakat dan atau hambatan
individu dalam melaksanakan peran sosial.
■ ICD-10: Suatu sindroma/pola perilaku/psikologik yg secara klinis bermakna &
berkaitan dengan suatu penderitaan (distress) atau hendaya dalam fungsi manusia
(fungsi pekerjaan dan sosial).

CONTOH KASUS : -Pasien laki-laki umur 12 tahun diantar oleh kedua orangtuanya,
menggunakan baju kaos putih berlengan pendek dan celana jeans pendek, serta
memakai sandal jepit. Rambut pasien pendek bergelombang. Pasien dikeluhkan
berbicara sendiri dan cenderung mengatakan hal-hal yang berhubungan dengan
Dewa. Selain itu, pasien juga menunjukkan sikap atau perilaku yang aneh seperti
kedua tangan menyihir atau seperti orang memegang genta pada saat menjawab
pertanyaan dokter yang memeriksa. Pasien juga cenderung menantang dokter ketika
ditanya dan menjawab dengan perkataan kasar. Selama wawancara pasien cenderung
tidak menjawab sesuai pertanyaan, senyum-senyum sendiri, serta menunjukkan
perilaku yang aneh dengan menggerakkan kedua kaki dan tangannya.

Menurut ayah pasien, anaknya mulai bicara sendiri sejak 1 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan diawali dengan sakit kepala. Kemudian sesaat sebelum tidur
pasien sempat melihat barong di kamarnya, yang membuat dirinya takut, namun ibu
pasien menenangkan pasien sehingga pasien dapat tidur.

Menurut ibu pasien, pasien melihat hantu selama di rumah, dan sering mengamuk,
serta berbicara dengan nada teriak-teriak terutama ketika tidak dituruti
permintaannya. Pasien bahkan akan menghancurkan barang dan bicara dengan
mengancam jika sedang mengamuk. Perilaku pasien dirasa berubah oleh keluarga
semenjak sakit, karena sebelum sakit pasien lebih penurut, hormat, dan terbuka pada
keluarga. Aktifitas sehari-hari pasien sebelumnya dikatakan normal (makan, mandi,
sekolah tidur seperti biasa). Namun saat belajar di sekolah, pasien dikeluhkan oleh
gurunya sering bersikap aneh (seperti saat ditanya, jawaban pasien tidak sesuai).

NOMOR 2
Menurut kelompok kami dalam rentang sehat sakit klienberada pada rentang
"masalah psikososial" dikarenakan klien terkadang berpikir menyimpang seperti tidak
sanggup menjalani hidup, reaksi emosi berlebihan seperti melamaun dan menangis
serta menarik diri dari masyakarat dan sosial.

NOMOR 3
Neurotik
Gangguan kepribadian neurotik menggambarkan kondisi seseorang yang disuasanai
dengan kecemasan. Kondisi neurotik atau neurosis ini tidak sama dengan kecemasan
karena trauma (PTSD, post traumatic stress disorder, gangguan stress setelah trauma).

Kecemasan dalam neurosis masih berada dalam jangkauan rasio, dan rata-rata orang
dengan gangguan kepribadian neurotik masih cukup dapat menjalani kehidupannya.
Hal ini pulalah yang membuatnya tidak mudah mengakui diri memiliki masalah dan
terbuka untuk mencari pertolongan.

Psikotik
Psikosis atau gangguan psikotik adalah kondisi di mana penderitanya mengalami
kesulitan untuk membedakan kenyataan dan imajinasi. Gejala yang muncul dari
penderita psikosis umumnya berupa delusi atau waham, dan halusinasi. Kondisi
psikosis lebih merujuk pada suatu gejala penyakit lain.
Orang yang mengalami kondisi psikosis dapat melihat atau mendengar sesuatu, yang
sebenarnya tidak ada, atau disebut dengan gejala halusinasi. Selain halusinasi,
penderita psikosis juga kerap meyakini suatu hal, yang sebenarnya tidak benar, atau
delusi. Jadi, delusi tidak sama dengan halusinasi.

NOMOR 4
Menurut catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia (2018), prevalensi gangguan emosional pada penduduk berusia
15 tahun ke atas, meningkat dari 6% di tahun 2013 menjadi 9,8% di tahun 2018.
Prevalensi penderita depresi di tahun 2018 sebesar 6,1%. Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi bunuh diri pada penduduk berusia 15
tahun ke atas (N=722.329) sebesar 0,8% pada perempuan dan 0,6% pada laki-laki.
Sementara itu prevalensi gangguan jiwa berat, skizofrenia meningkat dari 1,7% di
tahun 2013 menjadi 7% di tahun 2018. Melalui pemantauan Aplikasi Keluarga Sehat
pada tahuin 2015, sebanyak 15,8% keluarga mempunyai penderita gangguan jiwa
berat (Juniman, 2028). Jumlah tersebut belum diperhitungkan dari keseluruhan
penduduk Indonesia karena pada tahun 2018 baru tercatat 13 juta keluarga. Hasil
riskesdas di provinsi lampung Pada tahun 2007 dan 2013, mengukur semua indikator
kesehatan utama, yang meliputi status kesehatan (morbiditas disabilitas, status gizi,
dan cedera), kesehatan lingkungan (higienis, sanitasi, jamban, air Laporan Provinsi
Lampung, Riskesdas 2018 dan perumahan), pengetahuan-sikap-perilaku kesehatan
(pencarian pengobatan, PHBS, penggunaan tembakau, minum alkohol, aktivitas fisik,
perilaku konsumsi makanan berisiko), berbagai aspek mengenai pelayanan kesehatan
(akses, cakupan, mutu layanan, pembiayaan kesehatan) dan pengukuran serta
pemeriksaan yang dilaksanakan seperti berat badan, tinggi/ panjang badan, lingkar
perut, lingkar lengan atas,kesehatan gigi, tekanan darah, kadar hemoglobin, glukosa
darah puasa dan 2 jam pasca pembebanan, RDT malaria dan pengambilan spesimen
darah untuk parameter kimia klinik sebagai faktor resiko terkait dengan faktor risiko
penyakit menular dan penyakit tidak menular dengan tingkat representative Nasional.
NOMOR 5
Ya,termasuk bencana alam. Karena menurut undang-undnag bencana nomor 24/2007
menyatakan 3 jenis bencana, Bencana Alam, Non Alam, Sosial. bencana Non Alam
itu contohnya wabah/pandemi. Sekarang Indonesia dalam posisi tanggap darurat
bencana non alam pandemi covid-19

NOMOR 6
Skizpfrenia : Klien mengatakan ada suara-suara yang menyuruhnya untuk tidak
melakukan aktivitas, merasa tidak mampu melakukan aktivitas. Klien tampak
mondar-mandir dan bicara sendiri, menundukkan kepala. Klien mengeluh kulitnya
gatal-gatal, tampak menggaruk-garuk tubuhnya. pakaian tidak rapi, rambut
berantakan.

Gangguan kecemasan : Ny. E mengatakan sangat cemas dan takut dengan


kondisinya.klien mengatakan perasaannya gelisah, tidak bisa tidur, pasien juga
mengatakan nyeri di bagian kepala.

NOMOR 7
Tidak sama, Ilusi adalah suatu keadaan seseorang yang mengalami persepsi panca
indra disebabkan adanya rangsang panca indra yang ditafsirkan salah.
Halusinasi adalah keadaan seseorang yang mengalami persepsi panca indra tanpa
rangsang pada reseptor - reseptor panca indra

Anda mungkin juga menyukai