Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA HARIAN

LAPORAN KATIM

Nama Praktikan : Gandes Zahra


Tanggal : Jumat, 08 Maret 2024
Jam Datang : 07.00 WIB
Jam Pulang : 14.00 WIB

A. Peran Dalam Agen Pembaharuan


Peran sebagai : Ketua Tim Pagi
Peran individu dalam Project hari ini :
Kegiatan yang dilakukan : Roleplay pre conference dan timbang terima pasien
Hasil pre conference : mengetahui kondisi ruang bedah pria dan pasien
Hasil timbang terima :
a. Mengetahui kondisi pasien saat ini
b.Mengetahui diagnosa keperawatan dan diagnosa medis pasien
c. Mengetahui tindakan yang sudah dilakukan kepada pasien
d.Mengetahui hasil yang sudah dilakukan kepada pasien
e. Mengetahui rencana tindak lanjut untuk pasien

Hasil Analisis SWOT terhadap Ruangan Pada Saat


Kegiatan : S (Strength) :
a. Sistem yang digunakan dalam ruangan Bedah Kutilang adalah model
keperawatan team dimana memungkinkan antar anggota tim
berkordinasi satu sama lain, keperawatan yang menyeluruh serta
komunikasi yang lebih efektif di antara tim.
b. Ketenagakerjaan yang ada di ruangan cukup untuk memberikan asuhan
keperawatan yang optimal
c. Terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Asuhan
Keperawatan (SAK)
d. Terdapat kebijakan berupa pelatihan atau diklat eksternal dan internal
kepada perawat. Contoh seperti pelatihan PPI
e. Tim dibagi menjadi 2 tim dengan 35 pasien
f. Terdapat ruangan khusus yaitu ruang tindakan bedah burn akut
W (Weakness) :
a. Belum terdapat bentuk fisik struktur organisasi di ruang Bedah Kutilang
b. Diperlukan waktu untuk berkoordinasi dengan anggota tim satu sama
lain, sehingga untuk melaksanakan tindakan diperlukan lebih banyak
waktu
c. Untuk presentasi kasus belum dilaksanakan secara rutin, namun biasanya
dilakukan saat adanya kasus yang perlu analisa lebih dalam
d. Ronde keperawatan jarang dilaksanakan, dilaksanakan pada saat
situsional saja

O (Opportunity) :
a. Adanya dukungan dari kepala ruangan dan manajemen rumah sakit
b. Mudahnya komunikasi dengan institusi lain dalam penambahan
wawasan baru mengenai kasus-kasus keperawatan
c. Merupakan tempat praktik dan belajar mahasiswa Keperawatan

T (Threathened) :
a. Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang maksimal dan lebih
professional
b. Semakin maju dan berkembangnya pemikiran serta pendidikan
masyarakat sehingga mampu membandingkan atau memilih pelayanan
yang lebih baik.
c. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
d. Hukum dan pelayanan etik semakin diperhatikan orang

Kegiatan Yang Direncanakan Pada Hari Ini :


P (Planning) :
a. Mengkaji pasien
b. Menentukan diagnosa keperawatan
c. Menentukan prioritas masalah diagnosa
d. Menyusun tujuan dan kriteria hasil
e. Menyusun intevensi
O (Organizing) :
a. Menunjuk perawat pelaksana serta tugasnya masing-masing
b. Mengikuti timbang terima pasien di shift sebelumnya
c. Merencanakan strategi pelaksanaan perawat
d. Membuat rincian tugas perawat pelaksana
e. Mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak berada ditempat kepada
perawat pelaksana
f. Terdiri dari 2 katim
g. Katim 1 membawahi 1 PP
h. Katim 2 membawahi 1 PP

Struktur organisasi
KARU
AUGY ALFANDITO

KATIM 1 KATIM 2
GANDES ZAHRA SYARI MUTYARA

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


YUZA HAURA SALSA SERLI ERA TANIA

A (Actuating) :
a. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada perawat pelaksana
b. Memantau kinerja perawat pelaksana
c. Memberikan masukan untuk tindakan yang diberikan perawat pelaksana
d. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan sikap
e. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan pasien
f. Meningkatkan kolaborasi
C (Controling) :
a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
b. Melalui supervise :
- Pengawasan langsung melalui inspeksi mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki atau mengawasi
kelemahan-kelemahan yang ada saat ini.
- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca
dan memeriksa rencana asuhan keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilakukan (dokumentasikan).

Inovasi Kegiatan Yang Direncakan :


- Merencanakan tindakan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien
- Mengevaluasi hasil tindakan anggota

Hasil dan Evaluasi


- Pasien berjumlah 35 pasien.
- Terdiri dari 1 katim pagi dengan tanggung jawab 20 pasien

B. Peran Dalam Pengelolaan Ruangan

Tanggal : Jumat 08 maret 2024

Peran sebagai : Katim Pagi (Gandes Zahra K.)


Nama Anggota : Perawat Pelaksana (Yuza Haura)

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Hari terkait : Ka.tim temasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada
pada catatan keperawatan di RS) dan tingkat ketergantungan klien.
Jumlah pasien ada 20 :

TIM I
No Nama Pasien Dx Medis Dx. Keperawatan Tingkat
Ketergantunga
n
140
1 Febry ACL Nyeri akut Partial care
2 M. Andika NPD Gangguan mobilitas Partial care
fisik
3 Dedi Anemia + NHL Intoleransi aktivitas Partial care
on kemo
4 Suparno Abses skrotum Nyeri akut Partial care
141
1 Rohmat Combusio Gangguan integritas Partial care
kulit
2 Iskandar Dj. Stent Pola nafas tidak Partial care
efektif
3 Ridwan Abses hepar Nyeri akut Partial care
4 Tasiman Abses mandibula Nyeri akut Partial care
142
1 Makmur Batu ginjal Pola nafas tidak Partial care
efektif
2 Rohman Efusi pleura Intoleransi aktivitas Partial care
3 Heber Tumor Pola nafas tidak Partial care
mediastinum efektif
4 kardi Neglected Nyeri akut Partial care
fraktur femur
143
1 Jumari Peritonitis Gangguan mobilitas Partial care
fisik
2 Wagiyo Burst abdomen Intoleransi aktivitas Partial care
3 Rahim CKR + Fraktur Nyeri akut Partial care
radius ulna
4 Odin Fraktur lumbal Nyeri akut Partial care
Combusio
1 Siti solekhah Combusio Nyeri akut Partial care
2 Suprihatin Massa bulli Intoleransi aktivitas Partial care
3 Darno Fraktur femur Gangguan mobilitas Partial care
fisik
4 Waris Ulkus diabetes Gangguan integritas Partial care
kulit

Perencanaan Penyelesaian Masalah Terkait Dengan Masalah Yang Ditemukan


Ket : Untuk Ka Tim : tulis renpra klien yang perlu penanganan ekstra. sedangkan
renpra lengkap ada pada catatan keperawatan di RS. terkait masalah yang ditemukan :
( dapat didahului dengan analisa SWOT : (termasuk rencana pembagian tugas ,
rencana kegiatan harian, dan rencana pemecahan masalah yang ditemukan)
TIM I
No Nama Pasien Perencanaan Penyelesaian Masalah
1 Febri - Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
2 M. Andika - Monitor TTV
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (duduk ditempat tidur)
- Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
3 Dedi - Monitor TTV
- Monitor pola dan jam tidur
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Kolaborasi advise dokter
4 Suparno - Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
5 Rohmat - Monitor karakteristik luka
- monitor tanda-tanda infeksi
- lepaskan balutan dan plaster secara
perlahan
- bersihkan dengan NACL
- bersihkan jaringan nekrotik
- beri salep
- pasang balutan nsesuai jenis luka
- pertahankan teknik steril
6 Iskandar - Monitor TTV
- Monitor pola nafas, saturasi oksigen
- atur posisi semi fowler
- berikan oksigen
- pertahankan kepatenan jalan nafas
7 Ridwan - Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
8 Tasiman - Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
9 Makmur - Monitor TTV
- Monitor pola nafas, saturasi oksigen
- atur posisi semi fowler
- berikan oksigen
- pertahankan kepatenan jalan nafas
10 Rohman - Monitor TTV
- Monitor pola dan jam tidur
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Kolaborasi advise dokter
11 Heber - Monitor TTV
- Monitor pola nafas, saturasi oksigen
- atur posisi semi fowler
- berikan oksigen
- pertahankan kepatenan jalan nafas
12 Kardi - Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
13 Jumari - Monitor TTV
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (duduk ditempat tidur)
- Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
14 Wagiyo - Monitor TTV
- Monitor pola dan jam tidur
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Kolaborasi advise dokter
15 Rahim - Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
16 Odin - Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
17 Siti solekhah - Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
18 Suprihatin - Monitor TTV
- Monitor pola dan jam tidur
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
- Kolaborasi advise dokter
19 Darno - Monitor TTV
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (duduk ditempat tidur)
- Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
20 Waris - Monitor karakteristik luka
- monitor tanda-tanda infeksi
- lepaskan balutan dan plaster secara
perlahan
- bersihkan dengan NACL
- bersihkan jaringan nekrotik
- beri salep
- pasang balutan nsesuai jenis luka
- pertahankan teknik steril

II. IMPLEMENTASI, KENDALI DAN PENYELESAIANNYA


menggunakan pendekatan fungsi manajemen : perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, evaluasi dan pengendalian
Tim 1 :
No Nama Pasien Implementasi Kendala
1 Febri - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor skala nyeri
- Mengatur posisi nyaman
- Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
2 M. Andika - Memonitor TTV Tidak ada
- Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (duduk ditempat
tidur)
- Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
3 Dedi - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor pola dan jam
tidur
- Menganjurkan tirah baring
- Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Kolaborasi advise dokter
4 Suparno - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor skala nyeri
- Mengatur posisi nyaman
- Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
5 Rohmat - Memonitor karakteristik Tidak ada
luka
- Memonitor tanda-tanda
infeksi
- Melepaskan balutan dan
plaster secara perlahan
- Membersihkan dengan
NACL
- Membersihkan jaringan
nekrotik
- Memberi salep
- Memasang balutan nsesuai
jenis luka
- Mempertahankan teknik
steril
6 Iskandar - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor pola nafas,
saturasi oksigen
- Mengatur posisi semi
fowler
- Memberikan oksigen
- Mempertahankan kepatenan
jalan nafas
7 Ridwan - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor skala nyeri
- Mengatur posisi nyaman
- Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
8 Tasiman - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor skala nyeri
- Mengatur posisi nyaman
- Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
9 Makmur - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor pola nafas,
saturasi oksigen
- Mengatur posisi semi
fowler
- Memberikan oksigen
- Mempertahankan kepatenan
jalan nafas
10 Rohman - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor pola dan jam
tidur
- Menganjurkan tirah baring
- Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Kolaborasi advise dokter
11 Heber - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor pola nafas,
saturasi oksigen
- Mengatur posisi semi
fowler
- Memberikan oksigen
- Mempertahankan kepatenan
jalan nafas
12 Kardi - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor skala nyeri
- Mengatur posisi nyaman
- Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
13 Jumari - Memonitor TTV Tidak ada
- Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (duduk ditempat
tidur)
- Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
14 Wagiyo - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor pola dan jam
tidur
- Menganjurkan tirah baring
- Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Kolaborasi advise dokter
15 Rahim - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor skala nyeri
- Mengatur posisi nyaman
- Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
16 Odin - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor skala nyeri
- Mengatur posisi nyaman
- Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
17 Siti solekhah - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor skala nyeri
- Mengatur posisi nyaman
- Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
18 Suprihatin - Memonitor TTV Tidak ada
- Memonitor pola dan jam
tidur
- Menganjurkan tirah baring
- Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
- Kolaborasi advise dokter
19 Darno - Memonitor TTV Tidak ada
- Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (duduk ditempat
tidur)
- Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
20 Waris - Memonitor karakteristik Tidak ada
luka
- Memonitor tanda-tanda
infeksi
- Melepaskan balutan dan
plaster secara perlahan
- Membersihkan dengan
NACL
- Membersihkan jaringan
nekrotik
- Memberi salep
- Memasang balutan nsesuai
jenis luka
- Mempertahankan teknik
steril

III. EVALUASI : terkait dari apa yang telah dilaksanakan


No Nama Pasien Evaluasi
1 Febri S : Mengatakan nyeri pada kaki kirinya
O : Meringis, skala nyeri 4, td: 130/80 Mmhg, rr: 20
x/m, n: 90 x/m, t: 36,5, spo2: 98 %
A : Nyeri akut
P:
- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter

2 M. Andika S : Mengatakan sulit menggerakan ekstremitas


O : adl dibantu keluarga, td: 120/80 mmhg, rr: 21 x/m, n:
85 x/m, t: 36, spo2: 97%
A : gangguan mobilitas fisik
P:
- Monitor TTV
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(duduk ditempat tidur)
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan

3 Dedi S : mengatakan lemas


O : tampak lemah, hb: 2, td: 100/90 mmhg, n: 85 x/m, rr:
20 x/m, spo2: 98 %
A : intoleransi aktivitas
P:
- Monitor TTV
- Monitor pola dan jam tidur
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Kolaborasi advise dokter

4 Suparno S : mengatakan nyeri pada kemaluannya


O : tampak meringis, skala nyeri 6, td: 112/85 mmhg, n:
90 x/m, rr: 20
A : nyeri akut
P:
- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter

5 Rohmat S : mengatakan nyaman setelah dilakukan perawatan luka


O : tampak bersih, tampak nyaman, td: 130/80 mmhg, n:
80 x/m, rr: 20 x/m
A : gangguan integritas kulit
P:
- Monitor karakteristik luka
- monitor tanda-tanda infeksi
- lepaskan balutan dan plaster secara perlahan
- bersihkan dengan NACL
- bersihkan jaringan nekrotik
- beri salep
- pasang balutan nsesuai jenis luka
- pertahankan teknik steril

6 Iskandar S : mengatakan sesak


O : terpasang selang o2 nasal kanul 3 lpm, rr: 22 x/m, td:
130/80 mmhg
A : pola nafas tidak efektif
P:
- Monitor TTV
- Monitor pola nafas, saturasi oksigen
- atur posisi semi fowler
- berikan oksigen
- pertahankan kepatenan jalan nafas

7 Ridwan S : mengatakan nyeri


O : tampak meringis, skala nyeri 5, td: 120/80 mmhg, rr:
20 x/m, n: 89 x/m
A : nyeri akut
P:
- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter

8 Tasiman S : mengatakan nyeri


O : tampak meringis, skala nyeri 5, td: 130/90 mmhg, rr:
20 x/m, n: 80 x/m
A : nyeri akut
P:
- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter

9 Makmur S : mengatakan sesak


O : td: 110/80 mmhg, spo2: 97 terpasang selang o2 nasal
kanul 3lpm, rr: 22 x/m
A : pola nafas tidak efektif
P:
- Monitor TTV
- Monitor pola nafas, saturasi oksigen
- atur posisi semi fowler
- berikan oksigen
- pertahankan kepatenan jalan nafas

10 Rohman S : mengatakan lemas


O : tampak lemah, td: 90/80 mmhg n: 80x/m, rr: 20 x/m
terpasang dc
A : intoleransi aktivitas
P:
- Monitor TTV
- Monitor pola dan jam tidur
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Kolaborasi advise dokter

11 Heber S : mengatakan sesak


O : td: 140/80 mmhg, rr: 22 x/m, spo2: 98% terpasang o2
3lpm, n: 80x/m
A : pola nafas tidak efektif
P:
- Monitor TTV
- Monitor pola nafas, saturasi oksigen
- atur posisi semi fowler
- berikan oksigen
- pertahankan kepatenan jalan nafas

12 Kardi S : mengatakan nyeri


O : tampak meringis, skala nyeri 4, td: 150/80 mmhg, rr:
20 x/m, spo2: 98 %
A : nyeri akut
P:
- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
13 Jumari S : mengatakan sulit menggerakan kakinya
O : adl dibantu keluarga, td: 115/80 mmhg, n: 82 x/m rr:
20 x/m
A : gangguan mobilitas fisik
P:
- Monitor TTV
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(duduk ditempat tidur)
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan

14 Wagiyo S : mengatakan lemas


O : hb: 8,9 td: 80/90 mmhg, sudah masuk prc 1 kolf
A : intoleransi aktivitas
P:
- Monitor TTV
- Monitor pola dan jam tidur
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Kolaborasi advise dokter

15 Rahim S : mengatakan nyeri


O : tampak meringis, skala nyeri 4, td: 120/80 mmhg, rr:
21 x/m
A : nyeri akut
P:
- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter

16 Odin S: mengatakan nyeri


O: skala nyeri 5, tampak meringis, td: 130/85 mmhg, rr:
20 x/m
A: nyeri akut
P:
- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
17 Siti solekhah S: mengatakan nyeri
O: tampak meringis, skala nyeri 5, td: 112/80 mmhg, rr:
20 x/m
A: nyeri akut
P:
- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri
- Atur posisi nyaman
- Berikan teknik relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi advise dokter
18 Suprihatin S: mengatakan lemas
O: td: 120/80 mmhg, n: 70 x/m, spo2: 98 %, rr: 22 x/m
tampak lemah
A: intoleransi aktivitas
P:
- Monitor TTV
- Monitor pola dan jam tidur
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Kolaborasi advise dokter

19 Darno S: mengatakan sulit mengerakan ekstremitas pada


tangannnya
O: td: 120/80 mmhg, n: 70 x/m, spo2: 98 %, rr: 22 x/m
adl dibantu keluarga
A: gangguan mobilitas fisik
P:
- Monitor TTV
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(duduk ditempat tidur)
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
20 Waris S: mengatakan setelah dilakukan perawatan luka merasa
nyaman
O: luka tampak bersih, td: 130/80 mmhg, rr: 20 x/m
A: gangguan integritas kulit
P:
- Monitor ttv
- Ganti balutan/hari

IV. PEMBAHASAN
Fokus masalah, penyelesaian, kendala yang muncul (kaitkan dengan teori-teori
manajemen dan kepemimpinan) :
- Kurang efektifnya proses manajemen dalam metode tim
Menurut Sitorus dan Panjaitan (2011) metode tim merupakan metode pemberian
asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
sekelompok pasien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
- Masalah yang ditemukan dalam tim adalah kurang efktifnya proses dalam
perannya didalam team, kurangnya kebiasaan dalam melakukan berbagai
tindakan sesuai prosedur membuat segala tatanan dalam tim kurang optimal.
- Penyelesaian : penetapan prosedur dan menetapkan peran serta memberikan
evaluasi untuk semua anggota tim. Koordinasi dibutuhkan dalam metode tim,
komunikasi harus lebih ditingkatkan dalam proses manajemen.
V. EVALUASI DIRI
Selama berperan sebagai ketua tim, peran yang didapatkan lebih rumit karena harus
mengatur anggota tim yang ada. Mungkin dalam melakukan peran ini belum optimal
dan masih banyak lagi belajar terutama dalam menegakan diagnosa pasien. Masih
banyak diperlukan perbaikan untuk evaluasi diri terutama dalam komunikasi antar
tim serta mengenai intervensi yang akan diberikan kepada pasien.

Paraf Mahasiswa
Paraf Pembimbing Lahan

Gandes zahra kharisma Ns. Eva Noviyana, S.Kep


NIM.2314901026 NIP. 198311212011012006

Anda mungkin juga menyukai