LAPORAN KATIM
O (Opportunity) :
a. Adanya dukungan dari kepala ruangan dan manajemen rumah sakit
b. Mudahnya komunikasi dengan institusi lain dalam penambahan
wawasan baru mengenai kasus-kasus keperawatan
c. Merupakan tempat praktik dan belajar mahasiswa Keperawatan
T (Threathened) :
a. Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang maksimal dan lebih
professional
b. Semakin maju dan berkembangnya pemikiran serta pendidikan
masyarakat sehingga mampu membandingkan atau memilih pelayanan
yang lebih baik.
c. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
d. Hukum dan pelayanan etik semakin diperhatikan orang
Struktur organisasi
KARU
AUGY ALFANDITO
KATIM 1 KATIM 2
GANDES ZAHRA SYARI MUTYARA
A (Actuating) :
a. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada perawat pelaksana
b. Memantau kinerja perawat pelaksana
c. Memberikan masukan untuk tindakan yang diberikan perawat pelaksana
d. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan sikap
e. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan pasien
f. Meningkatkan kolaborasi
C (Controling) :
a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
b. Melalui supervise :
- Pengawasan langsung melalui inspeksi mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki atau mengawasi
kelemahan-kelemahan yang ada saat ini.
- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca
dan memeriksa rencana asuhan keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilakukan (dokumentasikan).
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Hari terkait : Ka.tim temasuk pengkajian kondisi klien secara umum (lengkap ada
pada catatan keperawatan di RS) dan tingkat ketergantungan klien.
Jumlah pasien ada 20 :
TIM I
No Nama Pasien Dx Medis Dx. Keperawatan Tingkat
Ketergantunga
n
140
1 Febry ACL Nyeri akut Partial care
2 M. Andika NPD Gangguan mobilitas Partial care
fisik
3 Dedi Anemia + NHL Intoleransi aktivitas Partial care
on kemo
4 Suparno Abses skrotum Nyeri akut Partial care
141
1 Rohmat Combusio Gangguan integritas Partial care
kulit
2 Iskandar Dj. Stent Pola nafas tidak Partial care
efektif
3 Ridwan Abses hepar Nyeri akut Partial care
4 Tasiman Abses mandibula Nyeri akut Partial care
142
1 Makmur Batu ginjal Pola nafas tidak Partial care
efektif
2 Rohman Efusi pleura Intoleransi aktivitas Partial care
3 Heber Tumor Pola nafas tidak Partial care
mediastinum efektif
4 kardi Neglected Nyeri akut Partial care
fraktur femur
143
1 Jumari Peritonitis Gangguan mobilitas Partial care
fisik
2 Wagiyo Burst abdomen Intoleransi aktivitas Partial care
3 Rahim CKR + Fraktur Nyeri akut Partial care
radius ulna
4 Odin Fraktur lumbal Nyeri akut Partial care
Combusio
1 Siti solekhah Combusio Nyeri akut Partial care
2 Suprihatin Massa bulli Intoleransi aktivitas Partial care
3 Darno Fraktur femur Gangguan mobilitas Partial care
fisik
4 Waris Ulkus diabetes Gangguan integritas Partial care
kulit
IV. PEMBAHASAN
Fokus masalah, penyelesaian, kendala yang muncul (kaitkan dengan teori-teori
manajemen dan kepemimpinan) :
- Kurang efektifnya proses manajemen dalam metode tim
Menurut Sitorus dan Panjaitan (2011) metode tim merupakan metode pemberian
asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
sekelompok pasien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
- Masalah yang ditemukan dalam tim adalah kurang efktifnya proses dalam
perannya didalam team, kurangnya kebiasaan dalam melakukan berbagai
tindakan sesuai prosedur membuat segala tatanan dalam tim kurang optimal.
- Penyelesaian : penetapan prosedur dan menetapkan peran serta memberikan
evaluasi untuk semua anggota tim. Koordinasi dibutuhkan dalam metode tim,
komunikasi harus lebih ditingkatkan dalam proses manajemen.
V. EVALUASI DIRI
Selama berperan sebagai ketua tim, peran yang didapatkan lebih rumit karena harus
mengatur anggota tim yang ada. Mungkin dalam melakukan peran ini belum optimal
dan masih banyak lagi belajar terutama dalam menegakan diagnosa pasien. Masih
banyak diperlukan perbaikan untuk evaluasi diri terutama dalam komunikasi antar
tim serta mengenai intervensi yang akan diberikan kepada pasien.
Paraf Mahasiswa
Paraf Pembimbing Lahan