Anda di halaman 1dari 20

ROLEPLAY TIMBANG TERIMA

DAN PRE-POST CONFERENCE

Roleplay ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen keperawatan
Dosen pengampu : Lina ema purwanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Irvrilia Rahma 18631705


Figa Danang Hidayatulloh 18631686

Rahma Tri Fany 18631675


Tutut Setiowati 18631673
Retno Meilani Purbaningsih 18631660

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2022
A. PENGERTIAN

1. Timbang Terima

Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk


menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum, dan perkembangan pasien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore
atau dinas malam secara tertulis dan lisan.

2. Pre-Post Converence

Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim. Sedangkan Post conference
adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift
dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap
perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut).

B. TUJUAN

1. Timbang Terima

Tujuan Umum :

Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.

Tujuan Khusus :

a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).

b. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan


kepada pasien.
c. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya.

d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

2. Pre-Post Converence

Tujuan Pre-

conference

a. membantu mengidentifikasikan masalah pasien, merencanakan asuhan dan


merencanakan evaluasi hasil

b. mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan

c. memberikan kesempatan untuk berdiskusi tantang keadaan

pasien Tujuan Pos-conference :

Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan


membandingkan masalah yang dijumpai

C. MANFAAT

1. Timbang Terima

Manfaat Timbang Terima Menurut Nursalam (2014), dibagi menjadi 2 sebagai


berikut :

1) Manfaat bagi perawat

a) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat

b) Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat

c) Perawat dapat mengukuti perkembangan pasien secara paripurna

2) Manfaat bagi pasien dan keluarga

Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.

2. Pre-Post Converence

Asmuji (2011) menjelaskan keuntungan pelaksanaan pre dan postconference yaitu:


a. Perawat dapat mengetahui rencana kegiatan harian pada shift dinas

b. Perawat dapat mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan


keperawatan dan merencanakan evaluasi hasil.

c. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan.

d. Perawat dapat berdiskusi tentang keadaan pasien

e. Perawat dapat mengetahui hasil kegiatan sepanjang shift

f. Perawat dapat mendiskusikan penyelesaian masalah, dan membahas masalah


yang dijumpai.

D. PROSEDUR

1. Timbang Terima

a) Persiapan

1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian sif/ operan.

2. Prinsip timbang terima,semua pasien baru masuk dan pasien yang


dilakukan timbang terima khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang
belum/dapat teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut

3. PA/PP menyampaikan timbang terima kepada PP (yang menerima


pendelagasian) berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima:

1) aspek umum yang meliputi: M1 s/d M5

2) jumlah pasien

3) identitas pasien dan diagnosis medis

4) data (keluhan/subjektif dan objektif)

5) masalah keperawatan yang masih muncul

6) intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara


umum)

7) intervensi kolaboratif dan dependen


8) rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dan program lainnya).

b) Pelaksanaan

1. Nurse Station

1) Kedua kelompok dinas sudah siap (sif jaga)

2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan

3) Kepala ruang membuka acara timbang terima

4) Penyampaian yang jelas,singkat dan padat oleh perawat jaga (NIC). 5.


Perawat jaga sif selanjutnya dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan
melakukan validasi terhadap halhal yang telah ditimbang terimakan dan
berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.

2. Di Bed Pasien

1) Kepala ruang menyampaikan salam dan PP menanyakan kebutuhan dasar


pasien

2) Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara penuh terhadap masalah


keperawatan, kebutuhan, dan tindakan yang telah/belum
dilaksanakan,serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan

3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang


sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.

c) Post Timbang Terima

1. Diskusi

2. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format


timbang terima yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang
jaga berikutnya diketahui oleh Kepala Ruang

3. Ditutup oleh KARU.


2. Pre-Post Converence

Prosedur Preconference

a. Persiapan

a) Masing-masing tim menyiapkan tempat pelaksanaan pre conference

b) Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan kegiatan pre conference

b. Pelaksanaan

a) Melakukan konferensi setiap hari segera setelah dilakukan pergantian


dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal pelaksana.

b) Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Isi conference:

 Rencana tiap asuhan (rencana harian).

 Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim.

c) Konferensi dihadiri oleh ketua tim dan perawat pelaksana.

d) Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien berdasarkan hasil


evaluasi kemarin dan kondisi pasien yang dilaporkan oleh dinas malam.

e) Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi: Keluhan pasien, TTV,


kesadaran pasien, hasil pemeriksaan, laboratorium atau diagnosis terbaru,
masalah keperawatan, rencana keperawatan hari ini, perubahan keadaan
terapi medis, dan rencana medis.

f) Ketua tim mendikusikan dan mengarahkan perawat pelaksana tentang


masalah yang terkait dengan perawatan pasien yang meliputi :

g) Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan


pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan.

 Ketepatan pemberian infuse

 Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.

 Ketepatan pemberian obat / injeksi.


 Ketepatan pelaksanaan tindakan lain

 Ketepatan dokumentasi.

h) Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan

i) Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan


kemajuan masing–masing perawatan asosiet.

j) Membantu perawat pelaksana menyelesaikan masalah yang tidak dapat


diselesaikan

c. Penutup

Ketua tim atau penanggung jawab tim menutup acara dengan ucapan
selamat bekerja

Prosedur Postconference

a. Persiapan

1. Masing-masing tim menyiapkan tempat pelaksanaan post conference.

2. Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan kegiatan post


conference

b. Pelaksanaan

1. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh ketua tim.

2. Ketua tim menanyakan hasil dan hambatan dari pemberian asuhan pada
masing-masing pasien.

3. Ketua tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan dan
perawat pelaksana menyampaikan hasil asuhan pada kasus yang
ditangani.

4. Ketua tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus di


operkan kepada perawat shift berikutnya.

5. Ketua tim memberikan reinforcement.

6. Ketua tim menutup acara dengan salam.


c. Dokumentasi

1. Ketua tim mendokumentasi hasil dari post conference

2. Kepala ruangan menilai kemampuan ketua tim dalam melakukan post


conference

d. Evaluasi

Kepala ruang mengisi format evaluasi post conference untuk ketua tim

E. ALUR DAN FORMAT

Alur Timbang Terima


Menurut Nursalam (2015), alur timbang terima meliputi Sittuation (kondisi terkini yang
terjadi pada pasien), sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan, serta
dokter yang merawat dan sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum
atau sudah teratasi/keluhan. Kemudian selanjutnya Background (info penting yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini) dengan menjelaskan intervensi yang telah
dilakukan dan respons pasien dari setiap diagnosis keperawatan dan menyebutkan riwayat
alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif dan obat-obatan termasuk cairan infus
yang digunakan. Serta mejelaskan tentang penyakit yang diderita kepada pasien dan keluarga
terhadap diagnosis medis. Selanjutnya Assesment (hasil pengkajian dari kondisi pasien saat
ini) menjelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital, skor nyeri,
tingkat kesadaran, braden, restrain, risiko jatuh, pivas score, status nutrisi, kemampuan
eliminasi dan lain-lain serta menjelaskan informasi klinik lain yang mendukung dan
selanjutnya Recomendation yaitu merekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan
perlu dilanjutkan (refer to nursing care plan) termasuk discharge planning dan edukasi
pasien dan keluarga.
Berikut Digambarkan Dalam Gambar Alur Timbang Terima

SITUATION

Data Demografi Medis Diagnosa Keperawatan (Data)

BACKGROUND

Riwayat Keperawatan

Assessment
KU; TTV; GCS; Skala Nyeri; Skala Risiko Jatuh; dan ROS (point yang penting)

Rekomendation
Tindakan yang sudah
Dilanjutkan
Stop
Modifikasi
Startegi Baru
Format Timbang Terima
SITUATION Nama pasien :
Umur :
No. RM :
Diagnosis Medis :
Diagnosis Keperawatan :
Lama Hari Rawat :
Klasifikasi Pasien : Total Care Parsial Care Minimal Care
Keluhan Pasien :
BACKGROUND Riwayat penyakit sekarang/terdahulu/keluarga :

Riwayat alergi : Tidak Ya Obat : Makanan :


Riwayat penyakit menular :
Info penting yang berhubungan selama pasien dirawat :
ASSESSMENT Tanda – tanda vital; GCS; Skala nyeri; Skala resiko jatuh
B1 (SISTEM PERNAFASAN)
Keluhan : Sesak Batuk Nyeri saat nafas
Irama Nafas : Teratur Tidak teratur
Suara Nafas : Vesikuler Rhonchi D/S wheezing D/S Rales D/S
Oksigen :………..L/menit Masker Nasal

B2 (SISTEM KARDIOVASKULAR)
Keluhan nyeri dada : Ya Tidak
Irama jantung : Teratur Tidak teratur
CRT : < 3 detik > 3 detik
Konjungtiva pucat : Ya Tidak

B3 (SISTEM PERSARAFAN)
Kesadaran : Composmentis Apatis Somnolen Sopor Koma
GCS : E=……. V=……. M=…….
Keluhan pusing : Ya Tidak
Pupil : Isokor Anisokor, Diameter:………..mm/…..........mm
Nyeri : Tidak Ya, Skala nyeri…………., Lokasi…………….

B4 (SISTEM PERKEMIHAN)
Keluhan : Kencing menetes Inkontinensia Retensi urine
Gross hematuri Disuria Poliuri
Anuria Oliguri
Kandung kemih : Membesar Tidak
Nyeri tekan : Ya Tidak
Alat bantu : Kateter Foley Kateter kondom
Intek cairan : Oral……….cc/hr, Warna…………… Bau…………….
Produksi urin : ………………ml/hr, Warna…………... Bau……………

B5 (SISTEM PENCERNAAN)
TB : …..cm, BB……kg, LLA : …….cm, Lingkar Abdomen….....cm
Mukosa Mulu : Lembab Kering Merah Stomatitis
Tenggorokan : Sulit Menelan Nyeri menelan
Abdomen : Supel Tegang Nyeri Tekan, Lokasi…………….
Luka Operasi Jejas, Lokasi……………
Mual : Ya Tidak
Muntah : Ya Tidak
Bising Usus...................................x/Menit
Terpasang NGT : Ya Tidak
Diet : Padat Lunak Cair
Frekwensi : …………..x/hr. jumlah : …………….. Jenis ……….
BAB : …………..x/hr. Konsistensi : ……………..
Padat Lunak Cair Lendir/Darah
Konstipasi : Ya Tidak

B6 (SISTEM MUSKULUSKLETAL Dan INTEGUMEN)


Pergerakan Sendi : Bebas Terbatas
Fraktur : Ya Ya, Lokasi………..
Traksi/Spalk/gips : Ya Ya, Lokasi………..
Kompartemen sindrom : Tidak Ya, Lokasi……….
Kulit : Ikterik Sianosis Kemerahan
Hiperpegmentasi Dekubitus
Akral : Hangat Panas Dingin Kering Basah
Turgor : Baik Kurang Jelek
Lukas : Jenis : ……………………. Luas : ……………..
Tes Diagnostik :

RECOMMENDATION  Rekomendasikan intervensi keperawatan yang sudah dan perlu


dilanjutkan (refer ke Nursing Care Plan)
 Dilanjutkan/stop/modifikasi/strategi baru
NIC shift : NIC shift selanjutnya:

Karu :

Alur pre dan post conference


a. Tujuan yang telah dibuat dalam conference seharusnya dikonfirmasikan terlebih
dahulu
b. Diskusikan yang dilakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip kelompok yang
c. Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan berpegang
kepada fokus yang dibicarakan, tanpa mendomisilinya dan memberikan umpan balik
yang diperlukan secara tepat
d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-poin penting
selama diskusi berlangsung
e. Suasana diskusi seharusnya mendukung agar kelompok partisipasi aktif, mau
memberikan respon dan menerima pendapat atau pandangan yang berbeda agar dapat
disepakati bersama
f. Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung (face to face)
g. Pada kesimpulan akhir dari comference ringkasan dan kesimpulan seharusnya berikan
oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu pada tujuan pembelajaran dan sifat
applicability pada situasi dan kondisi yang lain

Format Pre Conference


No Aspek yang dinilai Dilakukan Tidak
1. Semua anggota tim hadir dalam diskusi awal
Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2. Memberikan pengarahan kepada anggota
tim tentang rencana asuhan pasien pada hari
tersebut berdasarka evaluasi kemarin dan
kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas
malam, hal-hal yang disampaikan oleh PP
meliputi:
 Keadaan umum klien
 Keluhan klien
 Tanda-tanda vital dan kesadaran
 Hasil pemeriksaal laboratorium/
diagnostik terbaru
 Masalah keperawatan
 Rencana keperawatan hari ini
 Perubahan terapi medis
 Rencana medis
3. Memberi penugasan kepada anggota tim
bila ada pasien baru
4. Memberi penugasan kepada anggota tim
untuk bertanya
5. Memberi penekanan pada hal-hal yang perlu
diperhatikan
6. Memberi kesempatan pada pendidikan
pasien
7. Membahas pasien-pasien yang menjadi
prioritas pada shift tersebut
8. Menanyakan kesiapan fisik, mental anggota
dalam melakukan asuhan
9. Semua anggota tim menyepakati pertemuan
diskusi akhir
10. Mengucapkan selamat bekerja kepada
anggota tim
Total Nilai
Format Post Conference
No Aspek yang dinilai Dilakukan Tidak
1. Semua anggota tim hadir dalam
konferensi akhir
2. Menanyakan hasil dari kegiatan yang
sudah dilaksanakan anggota tim terkait
dengan asuhan keperawatan
3. Mengevaluasi tentang kelengkapan
dokumentasi ASKEP, Pelaksanaan
program dan administrasi pasien
4. Memberikan pujian akan apa yang telah
dilaksanakan dengan baik
5. Mengevaluasi hambatan yang dialami
setiap anggota Tim
6. Memberi umpan balik kepada anggota
tentang pelaksanaan yang telah
dilakukan
7. Mengucap terima kasih atas kerjasama
anggota tim
8. Semua anggota tim menyepakati
pertemuan konferensi selanjutnya
Total Nilai
SKENARIO TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN
Kelompok 1 Manajemen Keperawatan
Kepala ruangan : Figa Danang
Ka tim pagi : Irvrilia Rahma
Ka tim siang : Rahma Tri
Fany
Perawat pelaksana 1 : Tutut Setiowati
Perawat pelaksana 2 : Retno Meilani
Pasien : Tutut Setiowati

Narasi : timbang terima dilakukan setiap pergantian sift pagi, siang dan malam
1. PRE KONFERENSI
Tempat : Nurse Station
Kepala Ruangan : Assalamu’alaikum wr wb, sebelum kita melakukan overan,
marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah swt.
Karena rahmat serta karunianya lah kita dapat berkumpul
disini. Pada siang hari ini hari Rabu tanggal 17 April 2014 akan
dilakukan kegiatan overan yang rutin kita lakukan setiap
pergantian shift.
(perkenalan perawat pagi dulu gak ma? Siapa aja..)
Kepada perawat pelaksana yang dinas pagi dipersilahkan
menjelaskan kondisi masing-masing pasien saat ini ke perawat
pelaksana yang dinas sore. Dan untuk masing-masing ketua tim
saya persilahkan memvalidasi data yang sudah ada untuk
merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya.

PP Tim 1(pagi) : Assalamu’alaikum Wr Wb, Terima Kasih Untuk Kesempatan


Yang Diberikan Kepada Saya Untuk Menjelaskan Kondisi
Pasien Saat Ini, Jumlah Pasien Dari Tim 1 Saat Ini Adalah 4
orang Dengan Tingkat Ketergantungan Minimal 2 orang,
Parsial 2 orang dan Total care 1 orang.
Identitas Pasien Yang Pertama Nama Ny.S, umur 55 tahun,
Tingkat Ketergantungan minimal care Diagnosa Medis Ca.
Mammae. Keadaan Umum Pasien baik. Ttv Terakhir Pukul
13.00 Tens, 120/80 mmHg, Suhu 36,80c, Nadi 8x/i, RR 20x/I
GCS 15. pasien Mengeluhkan nyeri bagian mammae. Masalah
Keperawatan Yang Ditemukan Adalah gangguan rasa nyaman
nyeri.
Implementasi Yang Sudah Dilakukan
1. Mengkaji tingkat nyeri dengan hasil nyeri sedang
2. mempertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang,
3. sedikit penerangan
4. Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.
5. Membatasi aktivitas.
6. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan.
Intervensi Yang Belum Terlaksana
1. Hindari merokok atau menggunakan nikotin. (yang ini
perlu gak ma soalnya kan di RS)
2. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti
kompres es, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan
imajinasi,
3. hindari konstipasi.
Evaluasi (Soap)
S : pasien mengatakan nyeri mammae berkurang
O : pasien Nampak rileks
A : masalah nyeri sebagian teratasi
P : lanjutkan intervensi.
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien
di ruang anggrek saat ini.
NB: adakah rencana pemberian kemoterapi?, IV line
terpasang gak? Berapa tts/menit?, dokternya sudah visit
apa belum?

Dan begitu juga pada perawat pelaksana tim 2 melaporkan keadaan pasien saat ini.
NB: sarma berarti kita kekurangan orang ya buat jd ka tim
2 nya ya…
PP Tim 2(Pagi) : Assalamu’alaikum Wr Wb, Terima Kasih Untuk kesempatan
yang diberikan Kepada Saya Untuk Menjelaskan Kondisi
Pasien Saat Ini, Jumlah Pasien Dari Tim 1 Saat Ini Adalah 3
orang Dengan Tingkat Ketergantungan Parsial care 2 orang dan
Total care 1 orang. Identitas Pasien Yang Pertama Nama Tn.R,
umur 50 tahun, Tingkat Ketergantungan partial care. Diagnosa
Medis Fraktur Femur 1/3 distal. Keadaan Umum Pasien lemah
TTV Terakhir Pukul 13.00. Tensi 130/70 mmHg, S: 37,50c.
Nadi 64x/mnt. Rr : 22x/mnt. Gcs 15. Pasien Mengeluhkan tidak
bisa beraktivitas seperti biasa.
Masalah Keperawatan Yang Ditemukan adalah hambatan
mobilitas fisik b/d terpasangx gips/traksi. Implementasi Yang
Sudah Dilakukan
1. Mengkaji kemampuan klien dalam beraktivitas.
2. Mengkaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas
3. Memberikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan
penggunaan, menyikat gigi / rambut dengan duduk dan
sebagainya ditempat tidur.
Intervensi Yang Belum Terlaksana
1. Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih periode
aktivitas.(Seperti jadwal meningkatkan toleransi terhadap
kemajuan aktivitas dan mencegah kelemahan).
2. Jelaskan pada pasien pentingnya melakukan aktivitas sesuai
kemampuan.
Evaluasi (Soap)
S : pasien mengatakan sebagian aktivitasnya bisa dilakukan di
tempat tidur.
O : pasien nampak terbaring lemah
A : masalah belum teratasi
P : ulangi intervensi
Demikian Yang Dapat Saya Sampaikan Tentang Keadaan
Pasien Di Kamar Dahlia Saat Ini
NB: dokternya sudah visit belum? Terpasang gips gak?
Kepala Ruangan : Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telah
menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin ada
yang perlu ditambahkan dari masing-masing ketua tim untuk
memvalidasi data. Kalau tidak ada tambahan mari kita
langsung saja menuju ke ruangan pasien.

2. KONFERENSI SAAT BERADA DI RUANGAN PASIEN


Kepala Ruangan : ”Assalamu’alaikum Wr Wb, Bagaimana Keadaannya ibu Santi
Saat Ini? Seperti Biasa , Ibu, Kita Disini Akan Melakukan
Kegiatan Timbang Terima Yang Rutin Setiap Pergantian Shift,
Tujuan Dari Timbang Terima Ini Adalah Mengkomunikasikan
Keadaan Ibu Sekarang Dan Menyampaikan Informasi Yang
Penting Antar Shift Jaga. Perkenalkan kepada perawat
pelaksana sore dari tim satu ada Ns.Alief Dan Ns Bia. Dari
tim 2 ada Ns Ridno dan Ns Syafa (vero dan k edi bukan ma?)
Yang akan bertugas menggantikan perawat pelaksana pagi ini.
Masing-masing perawat pelaksana dari tim 1 dan tim 2 yang dinas sore melakukan
validasi langsung ke pasien.
PP (Sore) : Apa yang dirasakan bu Santi Saat ini apakah sudah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya?
Pasien : Iya suster saya masih lemas dan sakit pada bagian dada
terutama pada payudara dan kepala saya jd pusing.
PP (Sore) : Iya ibu, lemas dan sakit pada bagian kepala yang dirasakan
merupakan efek dari proses penyakit, namun ibu jangan terlalu
cemas karena sudah ada perawatan yang akan memberikan
terapi obat yang di berikan dokter untuk mengatasi masalah
yang diderita ibu saat ini, (perawat memberikan posisi
senyaman mungkin pada pasien dan mengajarkan teknik
distraksi, relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri) baik ya
ibu, tidak perlu sungkan bila memerlukan bantuan (sory
ma kalo ini kan tindakan keperawatan ya dikerjakannya
saja 15 menit kaya gak usa ya saat kita operan) kecuali kalo
kita evaluasi aja buat tindakan tersebut kalo sudah
diajarkan atau bahasanya nanti kami akan ajarkan ibu
melakukan teknik relaksasi napas dalam setelah operan
nie, kami akan akan selalu siap memberikan pelayanan yang
terbaik.
Demikian perawat pelaksana dari masing-masing tim (sore) menanyakan secara
bergantian keluhan dari semua pasien yang ada di ruang perawatan untuk memvalidasi
data yang dilaporkan oleh perawat pelaksana pada masing-masing tim (pagi).
Kepala ruangan : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang
perlu didiskusikan kembali ? Jika tidak saya ucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah mengikuti timbang terima
ini. Wassalamu’alaikum wr wb. sambil berjabat tangan dengan
semua anggota timbang terima sambil meninggalkan kamar
pasien dan akan menuju ke nurse station)

3. POST KONFERENSI
Kepala ruangan : Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang
terima, saya berharap dengan adanya kegiatan ini proses
pendelegasian tugas antar shift bisa jelas dan terstruktur.
Mungkin dari pasien tadi ada yang masih harus di diskusikan
lagi? Perawat pelaksana dari tim 1 dan tim 2 yang dinas sore
mengklarifikasikan hasil validasi kepada Karu, Katim 1 dan 2,
serta Perawat pelaksana tim 1 dan 2 yang dinas pagi.
PP (Sore) : Iya, ada tambahan dari pasien kamar VII atas nama Ny. Nursia
masih mengeluh nyeri bagian post oprasi.
PP (Pagi) : Sudah diberikan terapi obat tramadol Yang sesuai dengan
anjuran dari dokter.
Ketua Tim : untuk intervensi selanjutnya pasien Ny. Nursia berikan posisi
yang nyaman dan ajarkan teknik distraksi relaksasi, bila perlu
konsulkan lagi ke dokter jaga untuk terapi obat apakah masih
bisa diberikan atau diganti dngan obat yang lain.
Kepala ruangan : Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim 1 dan ketua tim
2 beserta perawat pelaksana yang telah bekerja dengan baik.
Demikian tadi timbang terima ini semoga apa yang telah kita
lakukan hari ini memberikan banyak keuntungan bagi kita
semua, dan kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan
tugas masingmasing. Demikian saya akhiri Wassalamu’alaikum
wr, wb.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional:
Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional:
Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika
Amalia, E., Akmal, D. and Sari, Y.P., 2015. Hubungan Pre Dan Post Conference
Keperawatan Dengan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Rsud Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Perintis, 2(2).
DIANTI, PINA . 2019. Hubungan Pelaksanaan Pre Dan Post Conference Dengan Kepuasan
Kerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sambang Lihum Tahun 2018. Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Swanburg, R.C (2012). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.
(Terjemahan). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai