OLEH
SANHAJI, S.Kep
A. Pengertian
Kepala ruang adalah perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan
mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang perawatan.
B. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang rawat yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
C. Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan atau asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga
lain yang akan bekerja di ruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan atau standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan diruang rawat inap.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksanaan perawatan dan tenaga lain
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang perawatan antara lain
melalui pertemuan ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang atau peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar tercapai pelayanan optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang
diperlukan diruang rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
k. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada
cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite) unutk pemeriksaan
pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampaikan kepada staf
untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya diruang rawat menurut
tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi, untuk memindahkan pemberian
asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah
yang dihadapinya.
p. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas
kewenangannya.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem peralatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar untuk
tindakan keperawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh
kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi, dan kepala unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara susunan kerja yang baik antara petugas, pasien
dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan pasien,
kemudian memeriksa dan meneliti saat pengkajian sesuai dengan diitnya.
x. Memelihara buku register dan buku catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan lain
diruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien.
d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain diruang rawat.
DAFTAR PUSTAKA
Ratna Sitono, Yulia. 2006. Metode praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit.Jakarta :
EGC.
A. Perencanaan
1. Mengatur penjadwalan perawat
Jadwal praktek perawat saat ini 4 perawat semua masuk sore dimulai pada pukul
14.00 - 19.00 WIB.
2. Pembagian tim
Pengelolaan pasien R. hasanah dikelola oleh perawat sebanyak 20 orang menjadi 4
tim yang saat ini telah berjalan di Ruang hasanah RS Haji .Untuk laporan saat ini
disimulasikan pada Tim B dengan pembagian 1 orang Kepala Ruangan, 1 orang
Ketua Tim dan 3 Perawat Assosiate.
3. Menunjuk yang menjadi ketua tim
Untuk tanggal 03 januari 2024 sebagai Ketua Tim adalah Ns. Rosidah
4. Menunjuk yang menjadi pelaksana
Pelaksana pada tanggal 03 januari 2024 yaitu Zr popi dan Zr Fera, .
5. Mengadakan laporan antar shift
Disepakati laporan antar shift dilakukan pada siang hari sebelum shift siang dimulai.
6. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
Menurut Douglas (1992) pada suatu layanan profesional jumlah tenaga yang
dibutuhkan bergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien
terhadap keperawatan yaitu minimal, partial, total.
B. Pengorganisasian
1. Merumuskan metode penugasan.
Metode penugasan yang digunakan adalah metode tim.
2. Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim.
a. Tugas Ketua Tim :
1) Mengelola asuhan keperawatan pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Mengkaji, merencanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan pasien
yang menjadi tanggung jawabnya dan berpartisipasi dalam pemberian
asuhan langsung maupun tidak langsung.
3) Melakukan konsultasi dengan karu tentang kondisi pasien.
4) Mendelegasikan beberapa tugas kepada anggota Tim dengan tepat.
5) Mempersiapkan pasien atau keluarga apabila pasien akan pulang.
b. Tugas Anggota Tim :
1) Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan perawat primer
(PP).
2) Memberi bimbingan terapeutik dengan pasien atau keluarga sebagai
lanjutan kontrak yang sudah dilakukan perawat primer (PP).
3) Menerima pasien baru.
4) Melakukan tindakan keperawatan.
5) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
6) Mengikuti visite dokter bila perawat primer (PP) tidak ada ditempat.
7) Memberikan kerapihan dan kelengkapan status.
8) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik.
9) Berperan serta dalam pemberian pendidikan kesehatan.
10) Membantu tim lain yang membutuhkan.
3. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan.
Untuk siang ini tenaga keperawatan kurang mencukupi, 1 katim dan 2 perawat
asosiate.
4. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
Kebutuhan semua pasien terpenuhi atau tercukupi.
5. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik.
Mahasiswa praktik dari STIKES Abdi Nusantara Jakarta sebanyak 4 orang
mengelola pasien kamar 4 (tim B).
6. Pendelegasian tugas kepada ketua tim.
Tugas untuk membagi pasien kelolaan kepada praktikan diserahkan kepada ketua
tim.
7. Mengidentifikasi masalah-masalah dan cara penangganan.
Ditugaskan kepada ketua tim untuk mengidentifikasi masalah pasien dan penanganan
masalahnya bila perlu koordinasi dengan kepala ruang.
8. Mengatur waktu laporan tenaga shift.
Ditugaskan kepada ketua tim untuk mengidentifikasi masalah untuk di diskusikan
pada jam 18.30 WIB.
C. Pengarahan
1. Memberi pengarahan kepada ketua tim tentang tugas.
Tugas ketua tim dibacakan supaya diketahui dan ditindak lanjuti.
2. Menginformasikan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Dimohon untuk memperhatikan hal-hal yang penting untuk mencegah pasien jatuh,
monitoring tetesan infus dan perawatan luka.
3. Memberi bimbingan kepada ketua tim dan anggota tim.
Bekerja sesuai prosedur, apabila menemui kesulitan agar berkoordinasi dengankepala
ruang.
4. Memberi pujian dan motivasi.
Memberi pujian dengan memberikan reward positif dan memberikan motivasi
kepada petugas yang belum mencapai tugas yang diberikan.
5. Mengadakan laporan tugas shift.
D. Pengawasan
1. Mengadakan ronde keperawatan.
Bersama dengan ketua tim melakukan ronde keperawatan kepada semua pasien
kelolaan, sekaligus melakukan evaluasi tingkat kepuasan pasien serta keluhan-
keluhan pasien.
2. Menilai kinerja anggota.
Untuk penilaian kinerja anggota dapat dilakukan pada saat melakukan ronde
keperawatan atau menggunakan angket yang diberikan kepada pasien atau keluarga
pada saat pasien akan pulang.
3. Mengevaluasi pelaksanaan dengan rencana keperawatan.
Dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan ketua tim membandingkan rencana
dengan pelaksanaan.
4. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan kolaboratif dan tindaklanjutnya.
Hal-hal yang dalam pelaksanaannya memerlukan tindakan kolaboratif harus tercatat
untuk di evaluasi sudah dilakukan atau belum.
E. Struktur Organisasi
Kepala Ruang
Pasien Pasien
RENCANA KEGIATAN HARIAN KEPALA RUANGAN
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA RUANGAN
Sanhaji, S. Kep
ANGGOTA TIM
ANGGOTA TIM
Popi Maulana, SKep
Fera marliana, SKep
PASIEN PASIEN
LOS :Jumlah hari Minggu dalam 1 tahun + cuti+ hari besar x € Perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
: 52 + 12 + 14 = 79 hari x 15 = 4,14
286 286
Non Nursing Job :Jumlah tenaga perawat+loss day x 25
100
: 15 + (3,49 x 25) =15 + 87,25 = 1,0
100 100
Jadi jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + faktor koreksi
= 15 + 4,14 + 1 = 20,14
Dibulatkan menjadi 20 orang perawat, dengan rincian sebagai berikut :
Dinas Pagi = 20 x 47% = 9,46 = 9,5 dibulatkan menjadi 10
Dinas Sore = 20 x 35% = 7
Dinas Malam = 20 x 17% = 3,4 dibulatkan menjadi 3
2. Perencanaan penyelesaian masalah
a. Bersama Katim membagi PA menjadi dua bagian.
b. Bersama Katim memeriksa ketersediaan form yang mendukung pelaksanaan
ASKEP di masing-masing papan kardeks pasien.
c. Bersama Katim, melengkapi papan kardeks dengan form pengkajian, renpra
dan evaluasi SOAP.
d. Melakukan supervisi terhadap kerja Katim dalam pembuatan diagnosa
keperawatan.
e. Melakukan supervisi terhadap kinerja PA dalam pelaksanaan ASKEP.
f. Memberi pujian terhadap hal – hal positif yang telah dilakukan tim.
3. Implementasi, kendala dan penyelesaiannya
Kegiatan dimulai dengan karu bekerjasama dengan katim memeriksa
kelengkapan form pada papan kardeks masing – masing pasien, kemudian
melengkapi papan tersebut dengan form pengkajian sampai lembar evaluasi SOAP.
Kemudian Katim melakukan pengkajian terhadap seluruh pasien dan menegakkan
diagnosa keperawatannya.Sementara itu, PA memulai kegiatan dengan melakukan
intervensi keperawatan dari diagnosa yang telah dibuat oleh Katim. Terakhir, PA
melakukan implementasi dan hasil evaluasi serta melakukan pencatatan dan
pendokumentasian pada form yang tersedia. Selama pelaksanaan ASKEP, Karu
mensupervisi kinerja Katim dan PA.
Sebelum operan dengan dinas malam, bersama Katim memeriksa hasil
pendokumentasian yang dilakukan PA dan memberi pujian terhadap kinerja tim yang
sudah baik.
4. Evaluasi
Evaluasi yang didapatkan adalah tim harus melakukan tahap orientasi ruangan yang
baik agar proses adaptasi tidak memerlukan waktu lama, sehingga efisiensi kerja
dapat lebih ditingkatkan. Tim juga mendapat pengetahuan baru tentang pelaksanaan
kegiatan ruangan seperti system operan dan pelaksanaan ASKEP ruangan.
5. Pembahasan
Masalah, penyelesaian dan kendala yang muncul telah berusaha diselesaikan dengan
mengacu kepada fungsi dan peran Karu dalam manajemen.Salah satunya dengan
menggunakan teknik komunikasi, pembagian tugas dan tanggung jawab. Dengan
cara tersebut, fungsi perencanaan, ketenagaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian dapat dijalankan walaupun hasilnya belum optimal.
6. Evaluasi diri
Mendapatkan peran sebagai Karu pada hari ke 3 praktek manajemen menurut
saya sangat sulit karena saya belum paham tentang tugas Karu yang
sebenarnya.Untuk mewujudkan hal tersebut saya membaca beberapa referensi.Saya
juga mempelajari tupoksi yang ada dan berusaha mengimplementasikan tupoksi
tersebut. Namun, saya pikir apa yang saya lakukan belum maksimal dan butuh lebih
banyak latihan lagi untuk dapat menjadi pemimpin yang baik. Untuk itu,saya
membutuhkan banyak masukan dan kritik untuk kemajuan saya nanti.