Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting

dari pembangunan Nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan

kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang optimal. Keberhasilan pembangunan Kesehatan berperan penting

dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia

Indonesia.Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting

dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat

AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu

penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama

kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)

tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100 ribu kelahiran hidup

(KH) (Kemenkes RI, 2009).

Angka Kematian Bayi (AKB) terjadi akibat BBLR, asfiksia lahir

ataupun dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan. Selain itu, kematian

perinatal dapat dipengaruhi oleh status ekonomi (kemiskinan) sehingga

menyebabkan bayi berpotensi memiliki gizi buruk dan status kesehatan

yang buruk pula.


Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam

Capaian Kinerja Kemenkes RI tahun 2015 – 2017 jumlah kematian ibu

turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 4.912 di tahun 2016 dan di tahun

2017 (semester 1) sebanyak 1712 kasus. Demikian pula dengan angka

kematian bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun

2016 dan di tahun 2017 di semester 1 sebanyak 10.294 kasus.

(www.depkes.go.id)

Dari data Kabupaten Sumedang tahun 2018 Jumlah kematian ibu

ada 16 orang dengan penyebab kematian terbanyak disebabkan oleh

penyakit jantung, Hipertensi dalam kehamilan, perdarahan, eklamsi dan

lain – lain, yang seharusnya komplikasi tersebut dapat terdeteksi lebih

awal pada saat ANC sehingga pada saat Pengelolaan Komplikasi Obsetri

dapat lebih optimal sehingga dapat mencegah Angka Kematian Ibu.

Jumlah kematian neonatal di Kabupaten Sumedang tahun 2018 ada

99 orang dan bayi 33 orang dengan penyebab kematian neonatal terbanyak

disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Komplikasi neonatal ini pun dapat

dicegah pada saat pengelolan kehamilan sehingga tidak terjadi BBLR yang

pada akhirnya dapat menekan Angka Kematian Bayi.

Di wilayah Puskesmas Padasuka data kematian Ibu pada tahun

2016 terjadi 1 kasus kematian dengan penyebab Pre Eklamsi Berat, pada

tahun 2017 dan 2018 tidak ada kasus kematian ibu . Sedangkan Jumlah

kematian neonatal pada tahun 2016 ada 5 kasus dan pada tahun 2017

mengalami peningkatan yaitu 7 kasus kematian dan 3 kasus IUFD. Pada


tahun 2018 untuk kematian neonatal mengalami penurunan yaitu 2 kasus

akan tetapi untuk IUFD meningkat menjadi 6 kasus.

Beberapa upaya pemerintah yang telah dilakukan untuk penurunan

Aki melalui pengintegrasian beberapa program yang terkait mulai sejak

awal masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi, balita dan pasangan usia

subur melalui beberapa program seperti : Safe Motherhood, Making

Pregnancy, Safer, Gerakan Sayang Ibu (GSI), Program Perencanan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), Pos Pelayanan Terpadu

(Posyandu), Gerakan Membangun Masyarakat Sehat (Gerbangmas),

Parent Education, dan Kelas Ibu Hamil (Kemenkes RI, 2011).

Program kelas ibu hamil di Indonesia dimulai sejak tahun 2010.

Melalui kelas ibu hamil diharapkan adanya interaksi dan berbagi

pengalaman antar peserta (Ibu hamil dengan pendampingnya) dan ibu

hamil dengan bidan atau tenaga kesehatan tentang kehamilan, perubahan

tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,

perawatan nifas, perawatan bayi, mitos atau kepercayaan setempat,

penyakit dan akte kelahiran, sehingga melalui kelas ibu hamil diharapkan

ibu hamil dan pendamping ibu hamil memiliki kemampuan melakukan

deteksi dini factor resiko selama kehamilan sehingga dapat menurunkan

angka kematian dan kesakitan ibu (Kemenkes RI, 2011).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas

Padasuka, diketahui jumlah IUFD pada tahun 2018 terdiri dari 6 kasus.

Meningkat dari tahun sebelumnya, ini tidak terlepas dari peran


pendamping ibu hamil baik itu suami maupun keluarga yang kurang

mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan meskipun ibu hamilnya

mengetahui namun untuk pembuat keputusan tetap keluarga / pendamping

yang memegang peran penting.

B. Pereumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

bagaimana pengaruh pelaksanaan kelas pendamping ibu hamil dengan

pengetahuan pendamping ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di

wilayah Puskesmas Padasuka Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten

Sumedang tahun 2019

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kelas pendamping ibu

hamil dengan pengetahuan pendamping ibu hamil tentang tanda

bahaya kehamilan di wilayah Puskesmas Padasuka Kecamatan

Sumedang Utara Kabupaten Sumedang tahun 2019

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pelaksanaan kelas pendamping ibu hamil di

wilayah Puskesmas Padasuka Kecamatan Sumedang Utara

Kabupaten Sumedang
b. Untuk mengetahui pengetahuan pendamping ibu hamil terhadap

tanda bahaya kehamilan di wilayah Puskesmas Padasuka

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang

c. Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kelas pendamping ibu

hamil dengan pengetahuan pendamping ibu hamil tentang tanda

bahaya kehamilan di wilayah Puskesmas Padasuka Kecamatan

Sumedang Utara Kabupaten Sumedang tahun 2019

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian sebagai masukan dan dapat dijadikan tambahan

pengetahuan dan dasar pemikiran untuk penelitian lanjutan guna

peningkatan kualitas pendidikan khususnya mengenai pelaksanaan

kelas pendamping ibu hamil. Hasil penelitian ini semoga bermanfaat

bagi kajian ilmu kesehatan khususnya kesehatan Ibu dan Anak

2. Manfaat Praktik

a. Manfaat Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan pendamping ibu hamil tentang

pentingnya kelas pendamping ibu hamil sehingga dapat mendeteksi

tanda bahaya kehamilan sedini mungkin

b. Manfaat Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran serta masukan

bagi bidan dalam pelaksanaan kelas pendamping ibu hamil.


c. Manfaat Bagi Puskesmas

Dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam peningkatan

pelaksanaan program-program kesehatan ibu dan anak khususnya

program kelas pendamping ibu hamil .

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh antara

pelaksanaan kelas pendamping ibu hamil dengan pengetahuan pendamping

kelas ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Padasuka

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang tahun 2019. Desain

penelitian ini adalah quasi experiment yang bertujuan untuk mengetahui

suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya

perlakuan tertentu. Penelitian dilakukan terhadap pendamping ibu hamil di

wilayah Puskesmas Padasuka dengan mengambil data melalui kusioner

pre tes sebelum diberikan perlakuan dan post tes setelah di beri perlakuan.

Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai