Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEHAMILAN DENGAN ANEMIA

1. Topik
Kehamilan dengan Anemia
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami tentang kehamilan dengan anemia, serta bagaimana pencegahan
dan penanganan pada kehamilan dengan anemia .
b. Tujuan Khusus
a. Ibu dapat mengetahui apa itu Anemia, dan bagaimana kehamilan dengan
anemia.
b. Ibu dapat mengetahui tentang penyebab Kehamilan dengan anemia.
c. Ibu dapat mengetahui dan mengenali tanda dan gejala kehamilan dengan
anemia.
d.Ibu dapat mengetahui bagaimana klasifikasi anemia
e. Ibu dapat mengetahui bagaimana resiko Kehamilan dengan Anemia
f. Ibu dapat mengetahui bagaimana cara mencegah dan menangani kehamilan
dengan anemia,

3. Sub Pokok
a. Definisi Kehamilan dengan Anemia
b. Penyebab Kehamilan dengan Anemia
c. Tanda dan gejala Kehamilan dengan Anemia
d. Klasifikasi Anemia
e. Resiko Kehamilan dengan Anemia
f. Cara mencegah dan menangani kehamilan dengan anemia
4. Sasaran
a. Jumlah : 20 orang
b. Audience : Ibu hamil
5. Tempat dan Waktu
a. Hari / Tanggal : / -11-2013
b. Tempat : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD. dr.
Moh. Saleh Probolinggo
c. Waktu : 08.30 09.00
6. Metode
Ceramah Tanya jawab
Kuis

7. Langkah

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan:
Penyampaian Salam Membalas salam
Perkenalan Memperhatikan
Menjelaskan topik Memperhatikan dan memberi
penyuluhan respons
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
Kontrak Waktu Memperhatikan

2. 15 menit Pelaksanaan :
Penyampaian materi Memperhatikan penjelasan dan
mencermati materi
Sesi tanya jawab
Menanyakan hal-hal yang belum
jelas

3. 5 menit Evaluasi: Partisipasi Aktif


Memberikan pertanyaan
lisan ( menanyakan
kembali )

4. 5 menit Terminasi:
Menyimpulkan hasil Memperhatikan
penyuluhan
Menjawab Salam
Mengakhiri dengan salam

8. Media
a. Media : Leaflet
b. Sarana :
1. Meja,
2. Kursi
3. Ruang Tunggu Poli Kebidanan dan Kandungan RS. dr. Moh.
Saleh - Problinggo
9. Evaluasi
a. Evaluasi Hasil
Ibu dapat mengerti dan memahami serta dapat menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh narasumber.

b. Evaluasi proses
Pada saat dilakukan penyuluhan, ibu kooperatif dengan adanya pertanyaan.
Proses penyampaian informasi / penyuluhan berlangsung lancar dan tepat
waktu serta dihadiri oleh audience yang datang.
MATERI PENYULUHAN

KEHAMILAN DENGAN ANEMIA

A. Definisi Kehamilan dengan Anemia


Anemia adalah keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan
eritrosit dibawah nilai yang normal. Dimana kadar hemoglobin normal adalah:
Anak pra sekolah : 11 gr%
Anak sekolah : 12 gr%
Wanita Hamil : 12 gr%
Wanita dewasa : 12 gr%
Pria dewasa : 13 gr%
( Ratna Dewi Pudiastuti, 2012 : 199 )

Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb sesuai


dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsertasi Hb tampak
menurun kecuali pada perempuan yang telah memiliki kadar Hb rendah ( < 11,5 g /
dL). Konsentrasi paling rendah didapatkan pada trimester kedua, yaitu pada usia
kehamilan sekitar 30 minggu. Pada trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb,
kecuali pada perempuan yang sudah memiliki kadar Hb tinggi (>14,6 g dL) pada
pemeriksaan pertama.
(Sarwono Prawirohardjo, 2009 :775)

B. Penyebab Kehamilan dengan Anemia


Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritropetein. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel dabrah merah
( eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi
yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi
penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.
(Sarwono Prawirohardjo, 2009:775)
Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Seringkali defisiensinya
bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk, atau
kelainan herediter seperti hemoglobinopati. Namun, penyebab mendasar anemia
nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi yang tidak kuat, bertambahnya
zat gizi yang hilang. Kebutuhan yang berlebihan, dan kurangnya utilisasi nutrisi
hemopolietik.
(Sarwono Prawirohardjo, 2009:777)
Anemia disebabkan oleh:
- Rusaknya butir darah merah
- Gangguan pembentukan darah akibat beberapa bahan essensial seperti kekurangan
zat besi, vit. B kompleks, vit. C, dan asam folat
- Kehilangan darah baik yang akut maupun kronis ( perdarahan, cacing tambang)

Terdapat sejumlah faktor yang memperberat terjadinya anemia yaitu :


Status ekonomi yang lebih rendah menimbulkan nutrisi buruk yang lebih tinggi
sehingga mengakibatkan anemia defisiensi yang lebih tinggi
Ras, dimana rata orang kulit hitam kadar hemigelobinnya lebih rendah dari pada
orang kulit putih tingkat sosioekonomi
Wanita perokok karena terjadi kompetesi untuk tempat mengikat oksigen pada sel
darah merah
Wanita yang tinggal didataran tinggi yaitu karena konsentarasi oksigen yang rendah
dalam atmosfir menunjukkan kadar hemogelobin dan hematokrit yang lebih tinggi
karena tubuh mereka beradaptasi untuk mempertahankan oksigenasi adekuat
(Varney, Helen. 2006:47)
C. Tanda dan gejala Kehamilan dengan Anemia
- Pucat
Lesu
Lidah, bibir, kuku pucat
Gampang mengantuk
Cepat letih
Mata Berkunang-kunang
Ikterus
Hipotensi ortostatik
Edema perifer
Pusing
Pica
Nafsu makan kurang
Perubahan mood
Perubahan kebiasaan tidur
(Varney, Helen. 2006:47)

D. Klasifikasi Anemia
Anemia Ringan
Merupakan keadaan dengan kadar Hemoglobin antara 9-10 gr%
Anemia Sedang
Merupakan keadaan dengan kadar Hemoglobin antara 7-8 gr%
Anemia Berat
Merupakan keadaan kadar Hemoglobin < 7 gr%

E. Resiko Kehamilan dengan Anemia


Resiko atau bahaya anemia bagi kehamilan:
Dapat menyebabkan perdarahan waktu persalinan sehingga membahayakan jiwa
ibu
Mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan
Berat badan bayi dibawah berat normal

F. Cara mencegah dan menangani kehamilan dengan anemia


- Cara mencegah:
1. Makan yang banyak mengandung zat besi misalnya daging,
sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung,
kacang-kacangan, dan lain-lain.
2. Makan tablet tambah darah sehari 1 tablet/ minimal 90 tablet
selama hamil
Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil agar tidak terkena anemian
yaitu:
Trimester I
Makan porsi kecil tapi sering
Makanan yang segar-segar contohnya susu, sop, buah-buahan,
biskuit, dan lain-lain
Trimester II
Meningkatkan makanan zat tenaga seperti nasi, roti, mie, dan
meningkatkan makanan zat pembangun berupa lauk pauk dan
zat pengatur yaitusayur dan buah.
Perlu tambahan konsumsi makanan sehari-hari seperti:
Nasi/ Pengganti : 0,5 piring
Sayuran : 1,5 mangkok
Ikan/ pengganti : 0,5 potong
Susu : 1 gelas
Tempe/ pengganti : 1 potong
Air : 2 gelas
Trimester III
Jumlah makanan yang dibutuhkan sama dengan kehamilan
Trimester II
Minum tablet tambah darah 1 butir/ hari ( minimal 90 butir
selama hamil)
( Ratna Dewi Pudiastuti, 2012 : 201 )
Cara Mengatasi:
Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi. Anemia
difesiensi besi merupakan tahap defisiensi yang paling parah, yang ditandai oleh
penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum dan saturasi transverin yang rendah,
dan konsentrasi hemoglobin atau hematokrit yang menurun pada eritrpoiesis,
kehilangan darah pada saat persalinan dan laktasi yang jumlah keseluruhannya dapat
mencapai 900 mg atau setara dengan 2 liter darah.
Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan suplementasi besi
dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan 60 mg besi selama 6 bulan
untuk memenuhi kebutuhan fisiologik selama kehamilan. Namun, banyak literatur
menganjurkan dosis 100 mg besi setiap hari selama 16 minggu, atau lebih pada
kehamilan. Diwilayah - wilayah dengan prevalensi anemia yang tinggi, dianjurkan
untuk meberikan suplementasi sampai 3 bulan postpartum.
Anemia tipe megaloblastik karena defisiensi asam folat merupakan penyebab
kedua terbanyak anemia defisiensi zat gizi. Anemia megaloblastik adalah kelainan
yang disebakan oleh gangguan sintesis DNA dan disertai adanya sel-sel megaloblastik
yang khas untuk jenis anemia ini.
Penatalaksanaan defisiensi asam folat adalah pemberian folat secara oral
sebanyak 1 - 5 mg perhari. Pada dosis 1 mg anemia umumnya dapat dikoreksi
meskipun pasien mengalami malabrsorpsi. Ibu hamil sebaiknya mendapat sedikitnya
400 mikrogram folat perhari.
(Sarwono Prawirohardjo, 2009:779)
Secara umum, wanita hamil harus menerima suplemen zat besi dalam bentuk
zat besi vero 30 mg/hari (150 mg feru sulvat, 300 mg eruglukonat/100 mg
ferufumarat) selama trimester kedua dan trimester ketiga.
Suplemen ini bertujuan memenuhi kebutuhan untuk sintesis hemogelobin
selama kehamilan,baik pada ibu maupun janin,untuk mengganti kehilangan darah
pada persalinan.
Penggunaan suplemen zat besi mengurangi angka kejadian anemia difisiensi
zat besi.jika seorang wanita mengalami anemia,diperlukan dosis suplemen lebih
tinggi.Zat besi tanpa heme mengandung sebagian zat besi dalam makanan.daging-
dagingan sayur-sayuran serta buah-buahan dengan kandungan yang asam askorbat
yang tinggi meningkatkan absobsi zat besi non heme.teh, kopi dan susu sebaliknya
dapat mengurangi absorpsi non heme.Wanita hamil sebaiknya dianjurkan
menkomsumsi pil zat besi bersama jus jeruk pada waktu makan.Suplemen asam folat
sebanyak 200-400 mikro gram,atau total 0,4-08 mg setiap hari mengurangi resiko
anemia megaloblastik dalam jumlah besar dan sebaiknya digunakan bersamaan zat
besi jika wanita menunjukkan indikasi anemia.Penggunaan 400 mikro gram asam
folat untuk mengurangi resiko melahirkan bayi dengan spina livida atau kelainanan
syaraf lainnya hanya efektif sebelum terjadi konsepsi dan selama 6-8 minggu pertama
kehamilan.
Vitamin C 250 mg per hari yang dikonsumsi bersama makanan,akan
meningkatkan absobsi zat besi non heme dari sumber makanan.Vitamin C juga dapat
meningkatkan absobsi zat besi dari suplemen zat besi dan dapat menjadi profilaksis
hemogik pasca partum
(Varney, Helen. 2006:47)
Efek samping tablet besi
Pemberian preparat tablet besi ini mempunyai efek samping seperti mual, nyeri
lambung, muntah, kadang diare dan sulit buang air besar atau sembelit. Agar tidak
terjadi efek samping dianjurkan untuk minum tablet besi atau sirup besi setelah makan
pada malam
hari. Setelah minum tablet besi atau sirup zat besi biasanya kotoran (feses) berwarna
kehitaman. Hal ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Waktu dan cara minum tablet besi yang benar
Penyerapan besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup zat besi dengan
memakai air minum yang sudah dimasak. Selain itu tablet besi sebaiknya diminum
pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual.
Tablet besi baik dikonsumsi jika bersamaan dengan vitamin C untuk membantu
penyerapan dari zat besi ini. Tablet besi sebaiknya tidak dikonsumsi dengan teh atau
kopi karena dapat menghambat penyerapannya.
(Varney, Helen. 2006:47)
DAFTAR HADIR PENYULUHAN

HARI/

TANGGAL : Rabu/ 09-10-2013

TEMPAT : Ruang Tunggu Poli Kandungan dan Kebidanan RSUD. dr.


Moh. Saleh Probolinggo

MATERI PENYULUHAN : Kehamilan dengan Anemia

NO NAMA ALAMAT TTD


Probolinggo, November 2013

Mengetahui

Eva Maria Agustin

NIP. 1975 0820 200604 2011

DAFTAR PUSTAKA

Coad, Jane. dkk. 2006. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan . Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. BP - SP

Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan Patologi.
Yogyakarta : Nuhamedika
Simkin, Penny. dkk. Edisi Revisi Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi.
Jakarta : EGC.

Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEHAMILAN DENGAN ANEMIA


DI POLI KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

RSUD Dr. MOHAMAD SALEH PROBOLINGGO


RSUD Dr. MOHAMAD SALEH
KOTA PROBOLINGGO
Jalan Mayjen Panjaitan No. 65

Probolinggo 67219

JAWA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai