Anda di halaman 1dari 4

F3.

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA


BERENCANA (KB)
“KELAS IBU HAMIL DI DESA KEBO KECAMATAN LILIRILAU
KABUPATEN SOPPENG”

Disusun Oleh:

dr. Shinta, S.Ked

Pembimbing:

dr. Hj. Markani Daharu, S.Ked

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS BARINGENG WATANSOPPENG
SULAWESI SELATAN
2019
F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA
BERENCANA (KB)
“KELAS IBU HAMIL DI DESA KEBO KECAMATAN LILIRILAU
KABUPATEN SOPPENG”

I. LATAR BELAKANG
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran
(Depkes, 2009:1). Dan pada setiap materi kelas ibu hamil yang akan
disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap
mengutamakan materi pokok (Depkes, 2009:7).
Tingginya angka kematian ibu (AKI) adalah indikator kritis status
kesehatan para perempuan, kematian seorang ibu dalam keluarga memiliki
dampak hebat,tidak hanya dalam hal kehilangan suatu kehidupan namun juga
karena efeknya pada kesehatan dan usia hidup anggota keluarga yang
ditinggalkan. World Health Organization (WHO) tahun 2007 memperkirakan
sekitar 75-85% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta mengancam jiwanya.
Departemen kesehatan menyebutkan angka kematian ibu di Indonesia tahun
2012 mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian
ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan,
Penyebab langsung kematian ibu yaitu perdarahan sebesar 28%, eklamsia
sebesar 24%, dan infeksi sebesar 11%, sedangkan penyebab tidak langsung
kematian ibu adalah Kurang Energi Kronik (KEK) pada saat kehamilan
sebesar 37%,dan anemia pada saat kehamilan sebesar 40% (Puspitasari,
2012:1054-1060).
Untuk mempercepat pencapaian program MDG’s diperlukan upaya
percepatan penurunan AKI dengan diharapkan kesadaran terhadap
pentingnya kesehatan selama kehamilan menjadi meningkat, program yang
diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan untuk mendukung langkah
tersebut adalah kelas ibu hamil (Puspitasari, 2012:10541060).
Pada dasarnya pelaksanaan kelas ibu hamil merupakan bentuk intervensi
yang dilakukan petugas kesehatan dengan buku KIA yang menjadi referensi
utamanya, kelas ibu hamil dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
pendekatan belajar orang dewasa (BOD), metode yang digunakan
pendekatan belajar orang dewasa adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi
dan praktik, curah pendapat, penugasan, stimulasi diharapkan mampu
mengoptimalisasi peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil
mengenai kehamilan dan perawatan bayi baru lahir (Dinkes, 2009 :12). Ibu
beserta suami dan anggota keluarga yang lain harus sudah merencanakan
persalinan yang aman oleh tenaga kesehatan (Depkes,2009:25).

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT


Masalah kesehatan pada ibu selama kehamilan sampai proses persalinan
dan masa nifas masih kurang banyak mendapat perhatian dan pengetahuan.
Masyarakat masih banyak yang menganut adat istiadat setempat bahkan
sampai mitos. Salah satu upaya dalam mendukung kesehatan di Indonesia
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan, seperti ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir (Kemenkes RI, 2011). Upaya kesehatan
pada ibu hamil bertujuan untuk mencapai kualitas hidup ibu setelah
melahirkan. Kualitas hidup ibu akan tercapai bila ada kepuasan ibu akan
kesehatan ibu dan bayinya.

III. PEMILIHAN INTERVENSI


Oleh karena permasalahan yang terjadi di masyarakat adalah berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil, maka perlu diadakan beberapa program untuk
melaksanakan Kelas Ibu Hamil, seperti penyuluhan yang dilakukan pada ibu
hamil di setiap Desa.
IV. PELAKSANAAN
Kegiatan Kelas Ibu Hamil dilaksanakan pada tanggal 19 September
2019 pada pukul 10.00 – selesai di Ruang Pertemuan Kantor Desa Kebo.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara pemateri dengan
peserta Kelas Ibu Hamil.

V. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
Dokter dan petugas puskesmas lainnya datang tepat waktu dimana
masyarakat yang akan mengikuti kegiatan Kelas Ibu Hamil sudah
berkumpul.
b. Evaluasi Proses
Pada Kelas Ibu Hamil ini, jumlah peserta yang hadir sebanyak 17
orang. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil berjalan sebagaimana yang
diharapkan dimana ibu hamil memberikan pertanyaan kepada
pemateri, dan para ibu hamil bisa menjawab pertanyaan yang diajukan
pemateri. Hampir sebagian besar ibu hamil menjadi lebih memahami
mengenai kesehatan selama hamil, persalinan, dan nifas.
c. Evaluasi Hasil
Pada Kelas Ibu Hamil ini, lebih dari 80% dari ibu hamil yang hadir
mampu menjawab pertanyaan dari Dokter tentang materi yang
disampaikan. Hal ini membuktikan bahwa peserta memperhatikan
materi yang disampaikan.
Baringeng, Oktober 2018
PESERTA PENDAMPING

dr. Shinta dr. Hj. Markani Daharu


NIP. 19770626 200502 2 003

Anda mungkin juga menyukai