Disusun Oleh:
Pembimbing:
I. LATAR BELAKANG
Pemantauan Pertumbuhan Balita
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
155/Menkes/Per/I/2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi
Balita, perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk
memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari
yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami
kekurangan gizi, sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang
seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi.
Menurut Departemen Kesehatan RI yang dikutip oleh Siahaan (2005),
pemantauan pertumbuhan balita di Indonesia telah dilaksanakan sejak Tahun 1975
melalui penimbangan bulanan di posyandu dengan menggunakan Kartu Menuju
Sehat (KMS). Dengan penimbangan setiap bulannya diharapkan gangguan
pertumbuhan setiap anak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat ditanggulangi
secara cepat dan tepat. Pembinaan perkembangan anak yang dilaksanakan secara
tepat dan terarah menjamin anak tumbuh kembang secara optimal sehingga
menjadi manusia yang berkualitas, sehat cerdas, kreatif, produktif, bertanggung
jawab dan berguna bagi bangsa dan negara.;
Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari : (1)
Penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan berat badan
setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasil
penimbangan berat badan; dan (2) Menindaklanjuti setiap kasus gangguan
pertumbuhan.
Pada saat ini pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama
posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 260 ribu yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007 yang dikutip dari
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155/Menkes/Per/I/2010
Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita menunjukkan
bahwa sebanyak 74,5% (sekitar 15 juta) balita pernah ditimbang minimal 1 kali
selama 6 bulan terakhir, 60,9% di antaranya ditimbang lebih dari 4 kali, dan
sebanyak 65% (sekitar 12 juta) balita memiliki KMS. Tindak lanjut hasil
pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan
tambahan, pemberian suplementasi gizi dan rujukan.
IV. PELAKSANAAN
Pada bulan September 2019 dilakukan penimbangan balita sebanyak 136
orang dari jumlah 156 balita yang teregister. Sebanyak 120 balita datang rutin tiap
2 bulan untuk ditimbang. Berdasarkan hal tersebut angka keberhasilan balita yang
ditimbang di posyandu desa Masing pada bulan Juli sebesar 87,18% dan yang
ditimbang 2 bulan berturut-turut sebesar 88,24%
V. EVALUASI
1. Penimbangan balita dilakukan tiap bulannya dilakukan di Desa Masing.
Sebanyak 136 balita ditimbang pada September 2019.
2. Kendala : masih terdapat beberapa balita yang tidak dating rutin ke untuk
dilakukan penimbangan di Posyandu Desa Masing sehingga penilaian
angka keberhasilan penimbangan tiap bulannya sulit dilakukan.
3. Saran : perlunya edukasi langsung kepada para ibu-ibu seperti penyuluhan
akan pentingnya penimbangan balita guna menilai status gizi balita.