Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN

JL. Randu No 38 Surabaya

TELP. ( 031 ) 3767737

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDAMPINGAN STUNTING
UPTD PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN

A. PENDAHULUAN
Generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Jika Anak-
anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pengasuhan yang
berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan
pembangunan bangsa. Sebaliknya jika anak- anak terlahir dalam pengasuhan yang
buruk kualitas tumbuh kembang tidak optimal salah satunya adalah kejadian anak
stunting atau anak kerdil.
Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak berusia dibawah 5 tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari
janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong Stunting apabila panjang atau
tinggi badannya berada dibawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak
seumurnya.
Dari hasil kegiatan Pendampingan Balita Tahun 2021 diketahui penyebab
terjadinya permasalah stunting maupun gizi buruk pada balita disebabkan secara
langsung oleh asupan makanan yang kurang adekuat dan kurang bervariasi sebesar
89,3% dan penyakit infeksi yang diderita sebesar 69,9%, sedangkan penyebab secara
tidak langsung dapat disebabkan oleh pola asuh yang salah dalam pemeliharaan
kesehatan balita seperti cuci tangan sebesar 74,1%.
Untuk itu pada tahun 2022 perlu adanya kegiatan pendampingan balita dalam
rangka meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian keluarga untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan kesehatan balita, terutama dalam pencegahan dan penanganan
balita dengan permasalahan gizi seperti stunting.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Risekesdas) 2018 menunjukkan di tingkat
nasional prevalensi stunting sebesar 30,8%, sedangkan di tingkat Provinsi Jawa Timur
sebesar 32,8% , dan di tingkat kota Surabaya sebesar 28,6%. Di kelurahan bulak
banteng sendiri berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan pada tahun 2021 terdapat
44 anak balita stunting.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Melakukan kegiatan pendampingan pada Keluarga dengan permasalahan gizi pada
balitanya dalam rangka perbaikan masalah gizi yang dialami melalui upaya
perubahan perilaku pola pengasuhan yang lebih baik.
b. Tujuan Khusus
1) Melakukan kunjungan kerumah sasaran balita dampingan dengan kegiatan
berupa advokasi/ penyuluhan, diskusi, demonstrasi masak, serta edukasi
terkait gizi dan Kesehatan.
2) Bekerjasama dengan lintas sektor untuk melakukan intervensi sensitif.
3) Melakukan penilaian status gizi balita setiap bulan guna memantau
perkembangan status gizi balita dampingan.
4) Sebagai upaya mempercepat penurunan angka stunting di wilayah kerja
puskesmas bulak banteng.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1) Mengawal Pelaksanaan Aksi 1 (Analisis Data); Aksi 2 (Rencana Kegiatan); Aksi
3 (Rembug Stunting) Kota Surabaya sebagai Lokus Percepatan Pencegahan
Stunting.
2) Melakukan baseline data, verifikasi data balita stunting/gizi buruk dan entry data
dampingan pada aplikasi yang telah ditentukan.
3) Mempelajari karakteristik keluarga meliputi status Pendidikan, kependudukan dan
rutinitas ke posyandu serta memotret permasalahan gizi dan Kesehatan yang
dihadapi oleh keluarga balita.
4) Memastikan balita mendapatkan layanan paripurna : minimal 8 kali penimbangan
dalam setahun, mendapatkan vitamin A setiap 6 bulan sekali, imunisasi rutin
lengkap, SDIDTK setiap 6 bulan sekali.
5) Melakukan penilaian status gizi balita saat sebelum dan sesudah kegiatan
pendampingan serta pemantauan status gizi dilakukan setiap bulan dalam bentuk
grafik.
6) Melakukan kegiatan penggalian potensi dan sumber daya keluarga untuk
menunjang keberhasilan kegiatan pendampingan.
7) Mengkaji dan merencanakan kegiatan pendampingan berdasarkan data- data
permasalahan dan potensi yang ada.
8) Melakukan kunjungan pendampingan kerumah sasaran dengan kegiatan berupa
advokasi/ penyuluhan, diskusi, demonstrasi masak, pemberian informasi tentang
gizi dan Kesehatan serta pembuatan menu keluarga yang terjangkau harga dan
kebiasaan keluarga.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan pendampingan balita stunting dilakukan selama 12 bulan mulai dari bulan
januari 2022 hingga desember 2022. Pada tahap awal dilakukan base line data dan
verifikasi data untuk mengetahui status gizi serta keadaan sosial ekonomi balita.
Berdasarkan data yang telah terkumpul dapat dipetakan balita yang butuh dampingan
dan yang tidak membutuhkan dampingan, serta dapat diketahui permasalahan
mendasar apa saja yang menjadi penyebab stunting dan gizi buruk. Kemudian
melakukan dampingan terhadap sasaran dengan cara melakukan penilaian status gizi
balita setiap bulan guna memantau perkembangan status gizi balita, selain itu juga
melakukan edukasi terkait gizi dan Kesehatan serta melakukan demonstrasi masak
untuk meningkatkan pengetahuan keluarga. Selain itu memotivasi keluarga
khususnya orangtua/ pengasuh untukmelakukan perubahan perilaku menjadi kearah
yang lebih baik agar dapat menunjang perbaikan status gizi balita. Sedangkan untuk
intervensi sensitif dapat dilakukan dengan cara berkordinasi dengan lintas sektor
setempat.

F. SASARAN
Sasaran pendampingan ini adalah keluarga yang mempunyai balita dengan
permasalahan gizi stunting dan gizi buruk.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Mengawal Aksi 1; Aksi 2; Aksi 3 surabaya


sebagai Lokus Percepatan pencegahan stunting.

2 Melakukan baseline data, verifikasi data balita


stunting dan entry data dampingan pada aplikasi
yang sudah ditentukan.

3 Mempelajari karakteristik keluarga meliputi status


Pendidikan, kependudukan dan rutinitas ke
posyandu serta memotret permasalahan gizi dan
Kesehatan yang dihadapi keluarga balita

4 Memastikan balita mendapatkan layanan paripurna


: minimal 8 kali penimbangan dalam setahun,
mendapatkan vitamin A setiap 6 bulan sekali,
imunisasi rutin lengkap, SDIDTK setiap 6 bulan
sekali.

5 Melakukan penilaian status gizi balita saat


sebelum dan sesudah kegiatan pendampingan serta
pemantauan status gizi dilakukan setiap bulan
dalam bentuk grafik.

6 Melakukan kegiatan penggalian potensi dan


sumber daya keluarga untuk menunjang
keberhasilan kegiatan pendampingan.

7 Mengkaji dan merencanakan kegiatan


pendampingan berdasarkan data- data
permasalahan dan potensi yang ada.

8 Melakukan kunjungan pendampingan kerumah


sasaran dengan kegiatan berupa advokasi/
penyuluhan, diskusi, demonstrasi masak,
pemberian informasi tentang gizi dan Kesehatan
serta pembuatan menu keluarga yang terjangkau
harga dan kebiasaan keluarga.

H. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI

No Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi

1. Pendampingan Pencatatan Pelaporan Evaluasi


balita dilakukan dalam dilakukan setiap kegiatan
No Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi

buku kunjungan bulannya kepada dilaksanakan


Dinas Kesehatan setiap bulan
melalui entry sekali
pada aplikasi
Sikader Surya

Kepala UPTD
Puskesmas Sidotopo Wetan

dr. Basilius Agung S


Pembina IV / A
NIP. 19760614 200501 1 008

Anda mungkin juga menyukai