DINAS KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
Generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Jika Anak-
anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pengasuhan yang
berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan
pembangunan bangsa. Sebaliknya jika anak- anak terlahir dalam pengasuhan yang
buruk kualitas tumbuh kembang tidak optimal salah satunya adalah kejadian anak
stunting atau anak kerdil.
Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak berusia dibawah 5 tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari
janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong Stunting apabila panjang atau
tinggi badannya berada dibawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak
seumurnya.
Dari hasil kegiatan Pendampingan Balita Tahun 2021 diketahui penyebab
terjadinya permasalah stunting maupun gizi buruk pada balita disebabkan secara
langsung oleh asupan makanan yang kurang adekuat dan kurang bervariasi sebesar
89,3% dan penyakit infeksi yang diderita sebesar 69,9%, sedangkan penyebab secara
tidak langsung dapat disebabkan oleh pola asuh yang salah dalam pemeliharaan
kesehatan balita seperti cuci tangan sebesar 74,1%.
Untuk itu pada tahun 2022 perlu adanya kegiatan pendampingan balita dalam
rangka meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian keluarga untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan kesehatan balita, terutama dalam pencegahan dan penanganan
balita dengan permasalahan gizi seperti stunting.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Risekesdas) 2018 menunjukkan di tingkat
nasional prevalensi stunting sebesar 30,8%, sedangkan di tingkat Provinsi Jawa Timur
sebesar 32,8% , dan di tingkat kota Surabaya sebesar 28,6%. Di kelurahan bulak
banteng sendiri berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan pada tahun 2021 terdapat
44 anak balita stunting.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Melakukan kegiatan pendampingan pada Keluarga dengan permasalahan gizi pada
balitanya dalam rangka perbaikan masalah gizi yang dialami melalui upaya
perubahan perilaku pola pengasuhan yang lebih baik.
b. Tujuan Khusus
1) Melakukan kunjungan kerumah sasaran balita dampingan dengan kegiatan
berupa advokasi/ penyuluhan, diskusi, demonstrasi masak, serta edukasi
terkait gizi dan Kesehatan.
2) Bekerjasama dengan lintas sektor untuk melakukan intervensi sensitif.
3) Melakukan penilaian status gizi balita setiap bulan guna memantau
perkembangan status gizi balita dampingan.
4) Sebagai upaya mempercepat penurunan angka stunting di wilayah kerja
puskesmas bulak banteng.
F. SASARAN
Sasaran pendampingan ini adalah keluarga yang mempunyai balita dengan
permasalahan gizi stunting dan gizi buruk.
Kepala UPTD
Puskesmas Sidotopo Wetan