Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN


JL. Randu No 38 Surabaya

TELP. ( 031 ) 3767737

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


POSYANDU BALITA
UPTD PUSKESMAS SIDOTOPO WETAN

A. PENDAHULUAN
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik negara miskin,
negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung sangat membutuhkan
penanganan masalah gizi, imunisasi dan kesehatan Ibu balita, sehingga sangat
dibutuhkan pelayanan posyandu. Pengertian dari posyandu adalah kegiatan kesehatan
dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan.

Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam
menciptakan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Upaya
peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan
pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi , perawatan yang
baik dan Imunisasi yang lengkap. Dengan lingkungan keluarga yang sehat, maka
hadirnya infeksi menular ataupun penyakit masyarakat lainnya dapat dihindari. Di
tingkat masyarakat faktor-faktor seperti lingkungan yang higienis, ketahanan pangan
keluarga, pola asuh terhadap anak dan pelayanan kesehatan posyandu sangat
menentukan dalam membentuk balita yang sehat.

Salah satu prioritas pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah upaya


perbaikan gizi yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal.
Kurang gizi akan berdampak pada penurunan kualitas SDM yang lebih lanjut dapat
berakibat pada kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan,
menurunkan produktivitas, meningkatkan kesakitan serta kematian . Visi posyandu
adalah “Mewujudkan kesehatan balita yang optimal”.

B. LATAR BELAKANG
Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan masalah
kesehatan dan infeksi, oleh karena itu masalah kesehatan balita perlu ditangani secara
cepat dan tepat dengan upaya pelayanan kesehatan terpadu di posyandu. Salah satu
1
cara untuk menanggulangi masalah kesehatan dasar adalah dengan menjadikan
Posyandu sebagai upaya untuk menangani setiap permasalahan kesehatan balita
yang ditemukan.

Puskesmas Sidotopo Wetan memiliki 41 posyandu dengan pembagian strata, yaitu


pratama ada 2 posyandu, madya ada 4 posyandu, purnama ada 32 posyandu dan
mandiri ada 3 posyandu.

C. TUJUAN
C. 1. Tujuan Umum
Sebagai acuan menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu
hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas.
C. 2. Tujuan Khusus
C.2.1. Meningkatkan pengetahuan ibu balita akan pertumbuhan dan
perkembangan balitanya, serta cara pola asuh dan perawatan balita.
C.2.2. Meningkatkan Peran serta untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat dan sejahtera.
C.2.3. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,
gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


D.1. Dana : Berasal dari APBD Kota Surabaya tahun 2016
D.2. Pengukuran Antropometri :
D.2.1. Tujuan : Sebagai pedoman kerja bagi petugas gizi dalam melakukan
pengukuran antropometri kepada sasaran agar pelaksanaannya
sesuai dengan pedoman sehingga dapat dilakukan intervensi
gizi sesuai dengan kondisi sasaran.
D.2.2. Alur Proses Pengukuran Antropometri
D.2.2.1. Persiapan alat dan materi
D.2.2.2. Memanggil sasaran
D.2.2.3. Melakukan pengukuran
D.2.2.4. Membandingkan dengan standar
D.3. Cara Melakukan pengukuran Berat Badan balita :
D.3.1. Ibu kader memasang timbangan dacin di tempat yang terang.
D.3.2. Ibu kader menggantungkan celana timbang atau sarung timbang.
D.3.3. Ibu kader memasang kantung alat penyeimbang berupa Beras atau pasir.
D.3.4. Ibu kader memastikan jarum timbangan dacin pada angka nol

2
D.3.5. Ibu kader meminta ibu balita untuk membuka/melepaskan sepatu,
sandal atau benda-benda lain pada anaknya yang dapat mempengaruhi
pengukuran berat badan
D.3.6. Ibu kader membaca dan menuliskan pada kertas kecil angka yang
ditunjuk oleh bandul timbangan dacin.
D.4. Cara Melakukan pengukuran panjang badan bayi
D.4.1. Ibu kader meletakkan alat di tempat yang terang dan datar.
D.4.2. Ibu kader meminta ibu bayi untuk membuka / melepaskan sepatu,
sandal .
D.4.3. Ibu kader menidurkan bayi pada alat pengukur tinggi badan bayi dengan
kepala menempel pada batas atas alat pengukur
D.4.4. Ibu kader menarik/meletakkan batang indikator pada kaki bayi.
D.4.5. Ibu kader membaca angka yang ditunjuk oleh meteran / pengukur.
D.4.6. Ibu kader mencatat hasil pengukuran tinggi badan dalam status bayi.
D.5 Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
D.5.1 Peran Lintas Program
Lintas Program terdiri dari semua petugas kesehatan yang ada di
Puskesmas Tnah Kalikedinding untuk Mensosialisasikan kegiatan
penimbangan di tingkat RT, RW, kelurahan dan kecamatan sebelum hari
pelaksanaan dan Menginformasikan mekanisme pelaksanaan
penimbangan kepada kader posyandu.
D.5.2 Peran Lintas Sektor
Lintas Sektor terdiri dari RT, RW, kelurahan dan kecamatan untuk
membantu menginformasikan pada masyarakat dan monitoring
Pelaksanaan Penimbangan di semua posyandu.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
E. 1. Kader mengundang ibu hamil, ibu nifas dan balita hadir di posyandu
E. 2. Meja 1 (Meja Pendaftaran) : Balita yang hadir didaftar
E. 3. Meja 2 (Meja Penimbangan) : Balita ditimbang berat badannya (BB) dan diukur
tinggi badan (TB) atau panjang badan (PB). Hasil pengukuran Antropometri
ditulis di kertas kecil.
E. 4. Meja 3 (Meja Pencatatan) : Data pengukuran antropometri balita dimasukkan
dalam grafik kartu KMS dan buku SIP Posyandu. Bila diketahui balita tersebut
bermasalah dengan pertumbuhan pada grafik kartu KMS, Ibu balita mendapat
penyuluhan di Meja 4
E. 5. Meja 4 (Meja Penyuluhan) : Apabila diketahui ada balita yang bermasalah
dengan pertumbuhan pada grafik kartu KMS, akan dilakukan penyuluhan oleh
kader
E. 6. Meja 5 : Petugas Kesehatan melakukan imunisasi, suntik KB dan konsultasi.
3
F. SASARAN
Sasarannya adalah semua balita Ibu hamil, dan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas
Sidotopo Wetan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan ke
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Posyandu

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi kegiatan posyandu didapat dari ibu kader setelah penimbangan selesai.
Kemudian dilaporkan ke puskesmas Sidotopo Wetan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan Kegiatan posyandu dicatat didalam fom laporan hasil penimbangan.
Hasil kegiatan posyandu diserahkan kepada petugas puskesmas atau pemegang
program puskemas Sidotopo Wetan.

Kepala UPTD
Puskesmas Sidotopo Wetan

dr. Basilius Agung S


Pembina IV / A
NIP. 19760614 200501 1 008

Anda mungkin juga menyukai