DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEDURUS
JL, Raya Mastrip 46 Surabaya (60223 )
Tlp 7663237
A. PENDAHULUAN
Gizi buruk adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan asupan
nutrisi, berupa Kurang Energi Protein (KEP). Kasus Kurang Energi Protein masih
sering kita jumpai di Indonesia. KEP terbagi menjadi 3, yaitu kwasiorkor, marasmus,
dan marasmik-kwasiorkor. Penderita gizi buruk sebagian besar adalah anak-anak, hal
itu disebabkan beberapa faktor antara lain : penyakit, asupan nutrisi, ekonomi,
pendidikan orang tua, pola asuh.
Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam
menciptakan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya
peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan
pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan perawatan
yang baik. Dengan lingkungan keluarga yang sehat, maka hadirnya infeksi menular
ataupun penyakit masyarakat lainnya dapat dihindari. Di tingkat masyarakat faktor-
faktor seperti lingkungan yang higienis, ketahanan pangan keluarga, pola asuh
terhadap anak dan pelayanan kesehatan primer sangat menentukan dalam
membentuk anak yang tahan gizi buruk.
B. LATAR BELAKANG
Kurang Energi Protein pada anak masih menjadi masalah gizi dan kesehatan
masyarakat di indonesia.Berdasrkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010,sebanyak
13% anak berstatus gizi kurang,diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk.Data yang sama
menunjukkan 13,3% anak kurus,diantaranya 6,0% anak sangat kurus dan 17,1% anak
memiliki kategori sangat pendek. Keadan ini berpengaruh pada masih tingginya angka
kematian bayi.
1
Berdasarkan hasil Pendampingan Balita Kurang Gizi tahun 2015, masih ditemukan
beberapa anak yang mengalami gizi buruk. Hal ini yang mendasari tetap dilakukannya
Pelacakan Gizi Buruk.
C. TUJUAN
C. 1. Tujuan Umum
Untuk menangani kasus gizi buruk di wilayah Puskesmas Kedurus
C. 2. Tujuan Khusus
C.2.1. Memantau pertumbuhan dan perkembangan balita
C.2.2. Memberikan Pemberian makanan tambahan pemulihan (susu
PANENTERAL )
C.2.3. Memberikan penyuluhan
D.2 Anggaran
Anggaran kegiatan pelacakan kasus gizi buruk didapatkan dari dana alokasi
kegiatan (DAK) tahun anggaran 2016.
2
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Petugas datang kerumah balita. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan. Recall makanan sehari-hari balita. Petugas juga mengamati rumah dan
lingkungan tempat tinggal balita. Hasil kegiatan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.
F. SASARAN
Sasaran adalah balita yang memiliki status gizi sangat kurus atau gizi buruk.
Bulan ke
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelacakan Gizi Buruk x x x x x x x x x x x x
Kepala UPTD
Puskesmas Kedurus