DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAWANG
Jl. Krueng Mane Sawang, Desa Blang teurakan – Aceh Utara
Email : Puskesmas_sawang@yahoo.com
KERANGKA ACUAN
PROGRAM GIZI
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, diperlukan dukungan dari berbagai
bidang. Puskesmas berperan penting dalam memberikan dukungan secara langsung maupun tidak
langsung, salah satunya dari Program Gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat.
Peran lintas sektor sangat penting dalam mendukung upaya peningkatan gizi masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Saat ini masih banyak permasalahan dibidang kesehatan yang disebabkan rendahnya status gizi
masyarakat, antara lain gizi buruk, ibu hamil anemia dan KEK, balita kekurangan vitamin A, penyakit
karena kekurangan yodium, kurangnya keluarga yang sadar gizi (KADARZI) dan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang gizi. Upaya peningkatan gizi masyarakat, membutuhkan peran lintas
program dan lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan upaya gizi di Puskesmas
maupun di masyarakat.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan Khusus :
- Meningkatkan status gizi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan upaya Gizi Puskesmas.
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi.
- Meningkatkan peran lintas sektor dalam mendukung kegiatan-kegiatan upaya gizi.
D. TATA NILAI
Puskesmas Sawang akan selalu berpihak kepada kepentingan masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan, dengan berupaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
bagi setiap orang tanpa membedakan suku, agama, golongan dan status sosial ekonomi.
Kerjasama Tim
Puskesmas Sawang membangun tim yang utuh dan kompak serta membina kerjasama tim yang
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi.
Integritas Tinggi
Seluruh pegawai Puskesmas Sawang berkomitmen mewujudkan visi dan melaksanakan tugas penuh
integritas, tulus, jujur, berkepribadian teguh serta bermoral tinggi.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sawang, Koordinator Program Gizi,
KERANGKA ACUAN
UPAYA PERBAIKAN GIZI
A. PENDAHULUAN
Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat
dan berkualitas. Masalah gizi dapat terjadi disetiap siklus kehidupan, dapat terjadi sejak dalam
kandungan (janin), bayi, anak, dewasa atau lanjut usia. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan
walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.
B. LATAR BELAKANG
Kurang gizi masih menjadi masalah utama di Indonesia. Menurut RISKESDAS tahun 2015, secara
nasional prevalensi balita (BB/U < -2 SD) gizi kurang sebesar 14,9 % dan buruk sebesar 3,8%,
prevalensi balita sangat kurus (BB/TB < - 3 SD) sebesar 3,7 %. Di Kecamatan Sawang, prevalensi balita
(BB/U < -2 SD), hasil PSG tahun 2015 gizi kurang sebesar 1,7 % dan gizi buruk sebesar 0,06 %. Setiap
anak dengan gizi buruk mempunyai risiko kehilangan IQ 10-13 poin. Proporsi penduduk umur >1
tahun dengan keadaan anemia mencapai 12,7 % secara Nasional. Di Kecamatan Sawang, tahun 2015
prevalensi ibu hamil anemia sebesar 3,8%. Pada ibu hamil, anemia meningkatkan risiko ibu melahirkan
bayi BBLR, premature, risiko kematian ibu dan bayi. Konsumsi garam beryodium tingkat rumah tangga
menunjukkan 73,5 % rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan cukup iodium, 6,5 %
rumah tangga mengonsumsi garam dengan kandungan kurang iodium dan 10,0% rumah tangga
mengonsumsi garam yang tidak mengandung iodium.
Sebagai upaya untuk mewujudkan kondisi gizi yang baik dalam setiap siklus kehidupan manusia
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
Tujuan Khusus :
1. Kegiatan Pokok
a. Upaya pencegahan dan penanggulangan KEP (Kurang Energi Protein)
b. Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi
c. Upaya pencegahan Kekurangan Vitamin A (KVA)
d. Upaya pencegahan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
e. Upaya pencegahan dan penanggulangan obesitas
2. Rincian Kegiatan
a. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT P) pada balita gizi kurang, buruk dan ibu
hamil KEK dan atau ibu hamil anemia.
b. Pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) pada balita 6-23 bulan dari keluarga
miskin
c. Sosialisasi Gerakan Nasional 1000 Hari Pertama Kehidupan (Gernas 1000 HPK)
d. Sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang
e. Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil, ibu nifas dan remaja
f. Pemberian sirup zat besi pada balita gizi kurang / buruk anemia
g. Sosialisasi anemia pada kader, wanita usia subur, dan ibu hamil
h. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 6-59 bulan dan ibu nifas
i. Pemantauan KADARZI
j. Survey garam beryodium
1. Metode pelaksanaan kegiatan PMT P dan MPASI dengan melakukan koordinasi petugas
terkait (Gizi, Poli Umum, KIA, Laboratorium, Farmasi, bagian keuangan), perencanaan,
pembelian bahan makanan, dan distribusi PMT P/MPASI.
2. Metode pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil, ibu nifas, dan
remaja adalah dengan melakukan koordinasi dengan BPU, KIA, Laboratorium, dan Farmasi.
3. Metode pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah pada remaja dilakukan dengan
penyuluhan/sosialisasi tentang anemia gizi besi, koordinasi dengan sekolah dan petugas
Puskesmas terkait.
4. Metode pelaksanaan kegiatan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dengan melakukan
koordinasi dengan KIA, Farmasi, dan Posyandu.
5. Metode Pelaksanaan kegiatan Survey KADARZI dan garam beryodium dilakukan koordinasi
dengan kader Posyandu.
6. Metode pelaksanaan kegiatan penanggulangan obesitas dilakukan dengan penyuluhan,
sosialisasi, dan konseling gizi.
F. SASARAN
1. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan KEP adalah balita gizi kurang dan balita gizi
buruk.
2. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi adalah ibu hamil, wanita
usia subur dan remaja putri.
3. Sasaran kegiatan pencegahan Kekurangan Vitamin A adalah balita 6-59 bulan.
4. Sasaran kegiatan pencegahan GAKY adalah pada tingkat rumah tangga
5. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan obesitas adalah balita dan anak.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Nama Kegiatan
1
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan sudah terlaksana sesuai
jadwal yang telah direncanakan. Evaluasi ini dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pelaporan dibuat dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sawang, Koordinator Program Gizi,