Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS SELAWI
Jalan Beringin Raya Perumnas Selawi Lahat

Kerangka Acuan Pemberian Vitamin A


Puskesmas Selawi Lahat
Tahun 2017

A. Pendahuluan
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang kesehatan, khususnya pada
Bab VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara
lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta
teknologi. Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah secara
bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan program pemberian vitamin A pada balita 6-
59 bulan.
B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah
yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan
hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan
perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang
kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya
kesehatan dan dampak ke depan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang
optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat.
Salah satu masalah gizi utama di lndonesia adalah kekurangan vitamin A. Capaian
pemberian vitamin A di Puskesmas Selawi tahun 2016 adalah 87 %. Untuk pencegahan
kurang vitamin A pada balita maka dilakukan distribusi vitamin A pada bulan Februari dan
Agustus.
C. Tujuan
Tujuan Umum
 Meningkatkan keberhasilan kegiatan pemberian vitamin A melalui pembinaan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan sehingga kegiatan
pencegahan kekurangan vitamin A dapat berjalan dengan baik.
Tujuan Khusus

 Memberikan kapsul vitamin A sesuai umur balita yaitu balita 6-11 blan kapsul
warna biru (100.000 IU) dan balita 12-59 bulan kapsul warna merah (200.000 IU).
  Semua bayi 6-11 bulan dan balita usia 11-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Selawi mendapatkan vitamin A.
D. Tata Nilai Program
Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan program memperhatikan sosial budaya
dasar masyarakat di wilayah kerja.
D. Tata Hubungan Kerja (Peran Lintas Upaya dan Lintas Sektor)

No Lintas Upaya dan Lintas Peran


Sektor
1 Bidan Membagikan vit A di posyandu balita setiap
Februari dan Agustus (vit A biru umur 6-11 bulan,
vit A merah 12-59 bulan)
2 Kader Membantu memberikan vit A

F.  Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1.   Kegiatan Pokok
    Pemberian vitamin A
2.    Rincian Kegiatan
a.    Perencanaan meliputi data jumlah sasaran, jadwal pelaksanaan
b.   Pengadaan vitamin A
c.    Pelaksanaan Distribusi vitamin A di posyandu dan sweeping balita yang tidak
datang ke posyandu
d.   Monitoring dan evaluasi
G. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan pemberian kapsul vitamin A pada balita di Posyandu dilakukan dengan
cara:
1.   Petugas gizi mengumpulkan data jumlah sasaran vitamin A
2.   Petugas gizi mengusulkan kebutuhan vitamin A melalui bidang Farmasi Puskesmas
3.   Petugas gizi mendistribusikan kapsul vitamin A ke bidan desa saat rapat koordinasi
bidan
4.   Bidan mendistribusikan kapsul vitamin A ke sasaran (balita 6-59 bulan) di posyandu
5.   Kader melakukan sweeping balita yang tidak datang ke posyandu
6.   Bidan melaporkan hasil distribusi kapsul vitamin A ke petugas gizi puskesmas.
7.   Petugas gizi merekap laporan dari posyandu dan melaporkan hasil kegiatan kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten.
H. Sasaran
Sasaran pemberian kapsul vitamin A di Posyandu (vit A biru umur bayi umur 6-11 bulan,
vit A merah umur 12 -59 bulan)
I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pemberian kapsul vitamin A di Posyandu dilaksanakan pada bulan Februari
dan Agustus 2017.
J.  Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke
koordinator program UKM dan kepala puskesmas.
K. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas Selawi dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Lahat.
E. Pencatatan dan Pelaporan
Dilakukan setiap bulan sekali yang akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
F. Evaluasi
Penyuluhan telah dilakukan sehingga masyarakat daat paham dan mengetahui tentang
diare.

Ditetapkan di : Lahat
Pada Tanggal : 2017
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Selawi Pelaksana Program Gizi

Eliya Agustina,SKM,MM. Febriani ekasari,AMG


NIP.197108071992032003 NIP. 1974
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS SELAWI
Jalan Beringin Raya Perumnas Selawi Lahat

Kerangka Acuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


Bagi Balita Kurus
Puskesmas Selawi Lahat Tahun 2017

A. Pendahuluan
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang kesehatan, khususnya pada
Bab V111 tentang Gizi, pada pasal 141 ayat I menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara
lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu
serta teknologi. Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah
secara bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan program Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan (PMT-P) Balita Kurang Energi Protein (KEP).

B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan
masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai
sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan
masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang, kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan.
Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka
harapan hidup masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah Kecamatan Loano berdasarkan hasil
Pemantauan Status Gizi (PSG) kegiatan operasi timbang pada tahun 2015 dengan
indikator BB/U diperoleh data balita status gizi sangat kurang 0,8 %, kurang 7,9%, baik
90,4% dan lebih 0,74%. Dengan indikator TB/U terdapat balita dengan status gizi sangat
pendek 3,02%, pendek 8,8% dan normal 87,47% tinggi 0,43%. Sedangkan dengan
indikator BB/TB terdapat balita dengan sangat kurus 0,06 status gizi kurus 3,82 % normal
93,02% dan gemuk 28,9%.
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran
kernentrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalarn penanggulangan
masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam
kegiatan penganggulangan masalah gizi. Kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok
balita di Kecamatan Loano diatasi dengan menyelenggarakan Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan (PMT-P) yaitu bahan modisco (susu, minyak, gula) dan biscuit.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menurunkan prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) pada balita
b. Tujuan Khusus
 Meningkatkan cakupan balita, gizi buruk yang mendapat perawatan
 Meningkatkan cakupan N/D Posyandu
 Menurunkan prevalensi KEP balita
 Meningkatkan status gizi masyarakat

D. Tata Nilai Program


Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan program memperhatikan sosial budaya
dasar masyarakat di wilayah kerja.

E. Tata Hubungan Kerja (peran Lintas Program dan Lintas Sektor)

No Lintas Upaya dan Peran


Lintas Sektor
1 Ukp (Perawat, Dokter)  Melakukan perneriksaan kesehatan balita gizi buruk/
gizi kurang
 Merujuk ke faskes yang lebih tinggi bila diperlukan
2 Bidan  Melakukan SDIDTK tiap 6 bulan sekali
3 Promkes  Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
4 PKK  Menggerakkan masyarakat dalam kegiatan posyandu
balita
 Memotivasi Posyandu supaya aktif
5 Kader  Kader Pendampingan dan pemantauan pemberian
PMT

F. Kegiatan Pokok dan RincianKegiatan


Pengadaan bahan makanan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P),
pendistribusian dan pemantauan pemberian PMT-P kepada sasaran balita Kurang Energi
Protein (KEP) terutama dari keluarga tidak mampu atau miskin.

G. Cara Melakukan Kegiatan


Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) balita KEP dilakukan
dengan cara :
1. Petugas gizi mengumpulkan data jumlah sasaran balita penerima bantuan PMT-P
2. Petugas gizi mengusulkan kebutuhan PMT-P
3. Pengadaan bahan makanan PMT-P
4. Petugas gizi melakukan distribusi PMT-P ke sasaran dengan cara, kunjungan rumah
5. Petugas gizi memberikan edukasi dan mencatat pemberian PMT-P
6. Petugas gizi melakukan pemantauan dan evaluasi.
7. Petugas gizi melaporkan hasil kegiatan pemberian PMT-P ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.

H. Sasaran
Sasaran Pembedan Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) balita KEP yaitu:
1. Balita status gizi sangat kurus dan kurus usia 6-59 bulan terutama dari keluarga
miskin
2. Balita status gizi sangat kurang dan gizi kurang usia 6-59 bulan terutama dari
keluarga miskin

I. Jadwal Pelaksanaan kegiatan


N Bulan Pelaksanaan Tahun 2016
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengadaan PMT- v
P
Distribusi PMT-P v v v
Pemantauan v v v
PMT-P

J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke    
koordinator program UKM dan kepala puskesmas setiap bulan selama pemberian PMT-P

Ditetapkan di : Lahat
Pada Tanggal : 2017
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Selawi Pelaksana Program Gizi

Eliya Agustina,SKM,MM. Febriani ekasari,AMG


NIP.197108071992032003 NIP. 1974
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS SELAWI
Jalan Beringin Raya Perumnas Selawi Lahat

Kerangka Acuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


Bagi Ibu Hamil KEK
Puskesmas Selawi Lahat Tahun 2017

A. Pendahuluan
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pada
Bab VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat I menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara
lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu
serta teknologi. Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah
secara bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan program Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan (PMTP) Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK).

B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan
masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai
sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan
masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan.
Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka
harapan hidup masyarakat.
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan
masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai
sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan
masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang kesehatan dipenganihi oleh rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan.
Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka
harapan hidup masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah Puskesmas Selawi adalah Prevalensi ibu hamil
KEK 26,08 % dan anemia gizi besi 7,1 %. Dampak yang timbul dari masalah Anemia dan
KEK tersebut adalah adanya kasus kematian bayi lahir mati ada 3 selama tahun 2015 dan
kelahiran BBLR selama tahun 2015 ada 22 kasus.
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari strkutur jaiaran
kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan
masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam
kegiatan penganggulangan masalah gizi. Kekurangan gizi terutama Makanan dengan gizi
seimbang yang terjadi pada kelompok ibu hamil KEK di Kecamatan Lahat diatasi dengan
menyelenggarakan Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil KEK.

C. Tujuan
c. Tujuan Umum
Menurunkan prevalensi Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu Hamil
d. Tujuan Khusus
 Menurunkan Angka Kelahiran Bayi Lahir dengan BB Rendah
 Menurunkan Angka Kematian Ibu
 Menurunkan Angka Kematian Bayi
 Meningkatkan status gizi Ibu Hamil

D. Tata Nilai Program


Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan program memperhatikan sosial budaya
dasar masyarakat di wilayah kerja.

E. Tata Hubungan Kerja (peran Lintas Program dan Lintas Sektor)

No Lintas Upaya dan Peran


Lintas Sektor
1 Ukp (Perawat, Dokter)  Melakukan perneriksaan kesehatan Ibu Hamil beresiko
 Merujuk ke faskes yang lebih tinggi bila diperlukan
2 Bidan  Melakukan ANC terpadu
3 Promkes  Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
4 PKK  Menggerakkan masyarakat dalam pemeriksaan Ibu
Hamil di posyandu
 Memotivasi Posyandu supaya aktif
5 Kader  Kader Pendampingan dan pemantauan pemberian
PMT pada ibu hamil KEK

F. Kegiatan Pokok dan RincianKegiatan


Pengadaan bahan makanan Pemberian Makanan Tambahan ,pendistribusian dan
pemantauan pemberian PMT-P kepada sasaran Ibu Hamil KEK terutama dari keluarga
tidak mampu atau miskin.
G. Cara Melakukan Kegiatan
Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil KEK dilakukan dengan cara :
1. Petugas gizi mengumpulkan data jumlah sasaran ibu hamil KEK penerima bantuan
PMT
2. Petugas gizi mengusulkan kebutuhan PMT
3. Pengadaan bahan makanan PMT
4. Petugas gizi melakukan distribusi PMT ke sasaran dengan cara, kunjungan rumah
5. Petugas gizi memberikan edukasi dan mencatat pemberian PMT
6. Petugas gizi melakukan pemantauan dan evaluasi.
7. Petugas gizi melaporkan hasil kegiatan pemberian PMT Ibu Hamil KEK ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

8. Sasaran
Sasaran Pembedan Makanan Tambahan Ibu Hamil KEK yaitu ibu Hamil KEK
terutama dari keluarga miskin.

1. Jadwal Pelaksanaan kegiatan

N Bulan Pelaksanaan Tahun 2017


Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengadaan PMT v
2. Distribusi PMT v v v
3. Pemantauan PMT v v v

2. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke    
koordinator program UKM dan kepala puskesmas setiap bulan selama pemberian PMT
Ibu hamil KEK.

Ditetapkan di : Lahat
Pada Tanggal : 2017
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Selawi Pelaksana Program Gizi

Eliya Agustina,SKM,MM. Febriani ekasari,AMG


NIP.197108071992032003 NIP. 1974
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS SELAWI
Jalan Beringin Raya Perumnas Selawi Lahat

Kerangka Acuan ASI Ekslusif


Puskesmas Selawi Lahat Tahun 2017

A. Pendahuluan
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pada
Bab VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat I menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara
lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu
serta teknologi.
Kesehatan Merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat,mutu
hidup,produktivitas tenaga kerja,angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi
dan anak anak,menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan
mentaladalah akibat lengsung atau tidak langsung dari maslah gizi yang paling
utama.Tingginya angka kekurangan gizi pada bayia karena Air Susu Ibu (ASI) tersebut.

B. Latar Belakang
Program pembanguna kesehatan di indonesia dewasa ini masih do prioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak terutama pada kelompok yang
paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil ,bersalin dan bayi pada masa perinatal.Hal ini
ditandai dengan tingginya angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Sesuai dengan buku edoman ASI Ekslusif dalam pemberian makanan bayi dan
dan abak dumilai dari Inisiasi Menyusui Dini (IMD),ASI Ekslusif selama 6 Bulan dan
diteruskan dengan pemberian ASI selama 2 tahun disertai dengan pemberian makanan
pemdamping ASI (MP ASI) dengan gizi seimbang membantu pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta mental anak yang optimal, maka puskesmas selawi berupaya
melakukan motivasi kepada masyarakat untuk memberikan ASI ekslusif melalui Kader
kesehatan yang ada di Desa.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut maka akan dibentuk Kelompok
pendukung ASI Ekslusif. Kelompok Pendukung ASI Ekslusif merupakan kelompok
pendukung ibu yang menyusui untuk dapat menyusui bayinya. Metode yang akan
digunakan yaitu dengan pendampingan oleh kader kesehatan .
Bayi yang mendapat ASI Ekslusif selama 6 bulan secara signifikan dapat
menurunkan terjadinya resiko Diare,ISPA, dibandingkan dengan bayi yang tidak
mendapatkan ASI Ekslusif. Pendampingan ini dilakukan oleh kader kesehatan untuk lebih
mudah diterima oleh masyarakat dan ibu ibu senang memiliki tempat untuk membantu
dalam problema Menyusui.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan Cakupan ASI Ekslusif
b. Tujuan Khusus
 Menurunkan Angka Kelahiran Bayi Lahir dengan BB Rendah
 Menurunkan Angka Kematian Ibu
 Menurunkan Angka Kematian Bayi
 Meningkatkan status gizi Ibu Hamil

D. Tata Nilai Program


Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan program memperhatikan sosial budaya
dasar masyarakat di wilayah kerja.

E. Tata Hubungan Kerja (peran Lintas Program dan Lintas Sektor)

No Lintas Upaya dan Peran


Lintas Sektor
1 Ukp (Perawat, Dokter)  Melakukan perneriksaan kesehatan Ibu Hamil beresiko
 Merujuk ke faskes yang lebih tinggi bila diperlukan
2 Bidan  Melakukan ANC terpadu
3 Promkes  Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
4 PKK  Menggerakkan masyarakat dalam pemeriksaan Ibu
Hamil di posyandu
 Memotivasi Posyandu supaya aktif
5 Kader  Kader Pendampingan dan pemantauan pemberian
PMT pada ibu hamil KEK

F. Kegiatan Pokok dan RincianKegiatan


Pengadaan bahan makanan Pemberian Makanan Tambahan ,pendistribusian dan
pemantauan pemberian PMT-P kepada sasaran Ibu Hamil KEK terutama dari keluarga
tidak mampu atau miskin.

G. Cara Melakukan Kegiatan


Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil KEK dilakukan dengan cara :
H. Petugas gizi mengumpulkan data jumlah sasaran ibu hamil KEK penerima bantuan PMT
I. Petugas gizi mengusulkan kebutuhan PMT
J. Pengadaan bahan makanan PMT
K. Petugas gizi melakukan distribusi PMT ke sasaran dengan cara, kunjungan rumah
L. Petugas gizi memberikan edukasi dan mencatat pemberian PMT
M. Petugas gizi melakukan pemantauan dan evaluasi.
N. Petugas gizi melaporkan hasil kegiatan pemberian PMT Ibu Hamil KEK ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

O. Sasaran
Sasaran Pembedan Makanan Tambahan Ibu Hamil KEK yaitu ibu Hamil KEK
terutama dari keluarga miskin.

3. Jadwal Pelaksanaan kegiatan

N Bulan Pelaksanaan Tahun 2017


Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengadaan PMT v
2. Distribusi PMT v v v
3. Pemantauan PMT v v v

4. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke    
koordinator program UKM dan kepala puskesmas setiap bulan selama pemberian PMT
Ibu hamil KEK.

Ditetapkan di : Lahat
Pada Tanggal : 2017
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Selawi Pelaksana Program Gizi

Eliya Agustina,SKM,MM. Febriani ekasari,AMG


NIP.197108071992032003 NIP. 1974
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS SELAWI
Jalan Beringin Raya Perumnas Selawi Lahat

Kerangka Acuan Penimbangan Balita Di Posyandu


Puskesmas Selawi Lahat Tahun 2017

A. Pendahuluan
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang kesehatan, khususnya pada
Bab V111 tentang Gizi, pada pasal 141 ayat I menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara
lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu
serta teknologi. Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah
secara bertahap dan berkesinambungan yaitu dengan program Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan (PMT-P) Balita Kurang Energi Protein (KEP).

B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan
masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai
sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan
masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang, kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan.
Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka
harapan hidup masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah Kecamatan Loano berdasarkan hasil
Pemantauan Status Gizi (PSG) kegiatan operasi timbang pada tahun 2015 dengan
indikator BB/U diperoleh data balita status gizi sangat kurang 0,8 %, kurang 7,9%, baik
90,4% dan lebih 0,74%. Dengan indikator TB/U terdapat balita dengan status gizi sangat
pendek 3,02%, pendek 8,8% dan normal 87,47% tinggi 0,43%. Sedangkan dengan
indikator BB/TB terdapat balita dengan sangat kurus 0,06 status gizi kurus 3,82 % normal
93,02% dan gemuk 28,9%.
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran
kernentrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalarn penanggulangan
masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam
kegiatan penganggulangan masalah gizi. Kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok
balita di Kecamatan Loano diatasi dengan menyelenggarakan Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan (PMT-P) yaitu bahan modisco (susu, minyak, gula) dan biscuit.

C. Tujuan
e. Tujuan Umum
Menurunkan prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) pada balita
f. Tujuan Khusus
 Meningkatkan cakupan balita, gizi buruk yang mendapat perawatan
 Meningkatkan cakupan N/D Posyandu
 Menurunkan prevalensi KEP balita
 Meningkatkan status gizi masyarakat

D. Tata Nilai Program


Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan program memperhatikan sosial budaya
dasar masyarakat di wilayah kerja.

E. Tata Hubungan Kerja (peran Lintas Program dan Lintas Sektor)

No Lintas Upaya dan Peran


Lintas Sektor
1 Ukp (Perawat, Dokter)  Melakukan perneriksaan kesehatan balita gizi buruk/
gizi kurang
 Merujuk ke faskes yang lebih tinggi bila diperlukan
2 Bidan  Melakukan SDIDTK tiap 6 bulan sekali
3 Promkes  Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
4 PKK  Menggerakkan masyarakat dalam kegiatan posyandu
balita
 Memotivasi Posyandu supaya aktif
5 Kader  Kader Pendampingan dan pemantauan pemberian
PMT

F. Kegiatan Pokok dan RincianKegiatan


Pengadaan bahan makanan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P),
pendistribusian dan pemantauan pemberian PMT-P kepada sasaran balita Kurang Energi
Protein (KEP) terutama dari keluarga tidak mampu atau miskin.

G. Cara Melakukan Kegiatan


Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) balita KEP dilakukan
dengan cara :
1. Petugas gizi mengumpulkan data jumlah sasaran balita penerima bantuan PMT-P
2. Petugas gizi mengusulkan kebutuhan PMT-P
3. Pengadaan bahan makanan PMT-P
4. Petugas gizi melakukan distribusi PMT-P ke sasaran dengan cara, kunjungan rumah
5. Petugas gizi memberikan edukasi dan mencatat pemberian PMT-P
6. Petugas gizi melakukan pemantauan dan evaluasi.
7. Petugas gizi melaporkan hasil kegiatan pemberian PMT-P ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.

H. Sasaran
Sasaran Pembedan Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) balita KEP yaitu:
1. Balita status gizi sangat kurus dan kurus usia 6-59 bulan terutama dari keluarga
miskin
2. Balita status gizi sangat kurang dan gizi kurang usia 6-59 bulan terutama dari
keluarga miskin

I. Jadwal Pelaksanaan kegiatan

N Bulan Pelaksanaan Tahun 2016


Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengadaan PMT- v
P
Distribusi PMT-P v v v
Pemantauan v v v
PMT-P

J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke    
koordinator program UKM dan kepala puskesmas setiap bulan selama pemberian PMT-P

Ditetapkan di : Lahat
Pada Tanggal : 2017
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Selawi Pelaksana Program Gizi

Eliya Agustina,SKM,MM. Febriani ekasari,AMG


NIP.197108071992032003 NIP. 1974

Anda mungkin juga menyukai