Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS BATUNYALA
Alamat : Jalan Raya Praya-Mujur KM 05 Batunyala
Email: Puskesmasbatunyala@gmail.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI


TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan profesional di semua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan
kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi di Puskesmas, baik pada Puskesmas Rawat
Inap maupun pada Puskesmas Non Rawat Inap. Pendekatan pelayanan gizi dilakukan
melalui kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga peran program dan sector terkait harus
berjalan sinergis. Pembinaan tenaga kesehatan/tenaga gizi puskesmas
dalam pemberdayaan masyarakat menjadi hal sangat penting.
Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam
gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Kegiatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan
dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya pelayanan
gizi pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam
pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan
yang bermutu, sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat
proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat diwujudkan apabila
tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan 4 pilar
dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan
masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor,
bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah
ekonomi dan perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan
pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi
masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup
masyarakat.

II. LATAR BELAKANG


Saat ini indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda,di satu sisi masih banyak
kejadian balita dengan status gizi kurang mau gizi buruk, di satu sisi lainnya terdapat balita
dengan gizi lebih
Status gizi di UPTD Puskesmas batunyala pada tahun 2022 berdasarkan hasil
pekan penimbangan yang dilakukan pada tahun tersebut, diperoleh data Balita Gizi
Kurang BB/TB %, Resiko Gizi Lebih %, Gizi Lebih %, dan Balita Stunting %
Berdasarkan analisis data masalah gizi tahun 2022 diketahui bahwa ibu hamil
yang menderita Anemia dan KEK serta KEP balita di wilayah UPTD Puskesmas
Batunyala sebagian besar berasal dari keluarga miskin, dan yang menikah dini, tingkat
pendidikan orang tua balita dan ibu hamil rendah, pekerjaan kepala keluarga sebagai
buruh, kondisi rumah tidak sehat
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur
jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama, di masyarakat dalam
penanggulangan masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan
aktif dalam kegiatan penanggulangan masalah gizi.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menurunkan masalah gizi dan meningkatkan cakupan program gizi demi
mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
b. Tujuan Khusus
1. Menurunkan prevalensi Anemia
2. Menurunkan prevalensi KEK
3. Menurunkan prevalensi KEP
4. Menurunkan angka stunting
5. Meningkatkan cakupan vitamin A
6. Meningkatkan cakupan garam beryodium
7. Meningkatkan pengetahuan masyarakat
8. Meningkatkan status gizi masyarakat
9. Meningkatkan kesehatan masyarakat
10. Meningkatkan partisipasi masyarakat di Posyandu
11. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk
menanggulangi masalah gizi
12. Terselenggaranya kegiatan penanggulangan masalah gizi secara rutin dan
mandiri

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN


A. Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari upaya promotif, preventif, dan
kuratif serta rehabilitatif baik rawat jalan maupun rawat inap yang dilakukan di
dalam puskesmas. Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari 2 (dua) jenis
yaitu :
1. Pelayanan gizi rawat jalan
2. Pelayanan gizi rawat inap
Pelayanan Gizi Rawat Jalan dan rawat inap merupakan serangkaian kegiatan yang
meliputi :
a. Pengkajian Gizi
b. Penentuan diagnosa gizi
c. Intervensi gizi
d. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
B. Kegiatan Pelayanan Gizi di Luar Gedung
Secara utuh kegiatan pelayanan gizi di luar gedung tidak sepenuhnya dilakukan
hanya di luar gedung, melainkan tahap perencanaan dilakukan di dalam gedung.
Kegiatan pelayanan gizi di luar gedung ditekankan ke arah promotif dan preventif
serta sasarannya adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Beberapa kegiatan
pelayanan gizi di luar gedung dalam rangka upaya perbaikan gizi yang dilaksanakan
oleh Puskesmas antara lain:
1. Edukasi gizi
a) Konseling Asi Eksklusif dan PMBA
b) Konseling Gizi melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(Posbindu PTM).
c) Edukasi Dalam Rangka Pencegahan Anemia pada Remaja Putri dan WUS.
2. Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
3. Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A
4. Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
5. Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT-Pemulihan
a. MP-ASI
MP-ASI Bufferstock adalah MP-ASI pabrikan yang disiapkan oleh
Kementerian Kesehatan RI dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi
terutama di daerah rawan gizi / keadaan darurat / bencana. MP-ASI
Bufferstock didistribusikan secara bertingkat.
MP-ASI Lokal adalah MP-ASI yang dibuat dari makanan lokal setempat
dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tenaga
kesehatan. MP- ASI lokal dapat dialokasikan dari dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau dana
lain sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sasaran MP-ASI lokal: balita gizi
kurang
b. PMT-Pemulihan
PMT Pemulihan untuk balita gizi kurang adalah makanan ringan padat gizi
dengan kandungan 350--400 kalori energi dan 10--15 gram protein. PMT bumil
KEK Bufferstock diberikan dalam bentuk makanan padat gizi dengan kandungan
500 kalori energi dan 15 gram protein.
Lama pemberian PMT Pemulihan untuk balita dan Ibu Hamil KEK adalah 90
hari makan anak (HMA) dan 90 hari makan bumil (HMB).
6. Surveilence Gizi
Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan
data yang dilakukan secara terus menenus, penyajian serta diseminasi informasi
bagi Kepala Puskesmas serta Lintas Program dan Lintas Sektor terkait di tingkat
kecamatan. Informasi dari kegiatan surveilans gizi dimanfaatkan untuk melakukan
tindakan segera maupun untuk perencanaan program jangka pendek, menengah,
maupun jangka panjang. Sebagai acuan bagi petugas gizi puskesmas dalam
melakukan surveilans gizi bisa menggunakan buku Surveilans Gizi, Kementerian
Kesehatan RI, 2014.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Pelayanan Gizi dalam Gedung
1. Rawat Jalan
a) Pengkajian Gizi
Mengidentifikasi masalah gizi dan faktor penyebab melalui pengumpulan,
verifikasi dan interprestasi data secara sistemmatis meliputi Data:
a. Data Antropometri
b. Data Pemeriksaan Fisik/klinis
c. Data Riwayat Gizi
d. Data laboratorium
b) Penentuan Diagnosis Gizi
Tujuan diagnosa gizi adalah mengidentifikasi adanya masalah gizi, faktor
penyebab, serta tanda dan gejala yang ditimbulkan
c) Intervensi gizi
Intervensi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk
mengubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan
individu. Intervensi gizi dalam rangka pelayanan gizi meliputi :
a. Penentuan jenis diet sesuai dengan kebutuhan gizi individual
b. Edukasi Gizi/Penyuluhan
c. Konseling Gizi
d) Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan,
keberhasilan pelaksanaan intervensi gizi pada klien / pasien dengan cara:
a. Menilai pemahaman dan kepatuhan pasien / klien
terhadap intervensi gizi.
b. Menentukan apakah intervensi yang dilakukan sesuai
dengan rencana diet yang telah ditetapkan
c. Mengidentifikasi hasil asuhan gizi yang positif maupun negatif.
d. Menginformasikan yang menyebabkan tujuan intervensi
gizi tidak tercapai.
e. Menetapkan kesimpulan yang berbasis fakta

e) Mengevaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap hasil kesehatan


pasien secara menyeluruh, meliputi perkembangan penyakit, data hasil
pemeriksaan laboratorium dan status gizi.
2. Rawat inap
a) Pengkajian gizi
b) Penentuan diagnosis gizi
c) Intervensi gizi meliputi pelayanan makanan, pemantauanasupan, perubahan
diet dan konseling
d) Monitoring dan Evaluasi asuhan gizi
B. Pelayanan gizi luar gedung
1. Edukasi gizi
2. Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu Pengelolaan Pemantauan
Pertumbuhan di Posyandu
3. Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A
4. Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri di
Tk.SLTP SLTA Sederajat
5. Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT-Pemulihan
6. Surveilence Gizi
VI. SASARAN
a. Bayi, Balita, Ibu Hamil, PUS , WUS, Remaja dan Lansia
b. Sekolah TK/PAUD, SD, SLTP SLTA Sederajat
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Posyandu di Puskesmas Penujak sebanyak 62 posyandu melaksanakan kegiatan
posyandu setiap bulan yang pelaksanaannya oleh tim posyandu sesuai SK Kepala UPTD
Puskesmas dengan jadwal yang telah disusun setiap tahunnya.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi akan dilakukan setiap satu bulan
sekali oleh Tim Posyandu
2. Evaluasi dilakukan pada saat
minilolakakarya
b. PELAPORAN
Pelaporan dilakukan satu bulan sekali di akhir bulan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a. PENCATATAN
Pencatatan hasil Posyandu di rekap oleh masing –masing tim
b. PELAPORAN
Ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan
ditembuskan ke Kecamatan
c. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap bulanan, tiga bulan sekali dan dibahas pada saat
minilokakarya tingkat kecamatan
Mengetahui Batunyala, 2 Januari 2023
Kepala Puskesmas Batunyala Koordinator Program Gizi

Sumarni, S.Kep., Ns Baiq Adriani Sukarno, AMG


NIP. 19810309 200501 2 013 NIP. 19800615 201001 2 018

Anda mungkin juga menyukai