A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional,
tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
yang optimal.
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakes, terjangkau
oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya sacara adil sesuai visi, Misi, Puskesmas Doko.
1. Visi Puskesmas Doko
“Menuju Kecamatan Doko Lebih Sejahtera, Maju Dan Berdaya Saing”
2. Misi Puskesmas Doko
a. Mendorong kemandirian masyarakat Doko untuk hidup sehat
b. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat serta
lingkungan
e. Pemberdayaan masyarakat melalui Desa Siaga
3. Tata nilai
a. BERSIH
Menciptakan lingkungan kerja yang bersih meliputi manusianya (petugas,penderita )
dan lingkungannnya.
b. EMPATI
Petugas selalu menunjukkan sikap empati serta memahami perasaan pelanggan
dalam memberikan layanan pada pelanggan internal dan external
c. RAMAH
Petugas selalu menunjukan sikap ramah, sopan dan santun bagi semua pelanggan
dalam memberikan pelayanan
d. INOFATIF
Kami selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dengan meningkatkan
kemampuan dan bertanggung jawab
e. M U T U
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman.Peningkatan kwalitas yang
terus menerus (UKM,ADMEN,UKP dan audit 3 bulan sekali
f. AKUNTABLE
Memberikan layanan kesehatan secara akuntable sesuai pedoman dan setandar
pelayanan yang ditetapkan sehingga dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.
g. NYAMAN
Menciptakan lingkungan kerja dengan rasa nyaman untuk petugas dan pelanggan.
B. LATAR BELAKANG
Gizi buruk terjadi karena kekurangan gizi tingkat berat yang bila tidak ditangani
dengan segera dapat mengakibatkan kematian. Untuk itu surveilens gizi buruk dilakukan
dengan baik sehingga upaya menanggulangi balita gizi buruk dapat ditingkatkan.
Berdasarkan Riskesda 2010 sebanyak 13% anak berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9%
berstatus gizi buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6%
anak sangat kurus dan 17% anak sangat pendek. Keadaan ini berpengaruh pada tingginya
angka kematian bayi. Menurut WHO > 50% kematian bayi dan anak terkait gizi kurang dan
gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani dengan cepat.
Masalah kekurangan gizi merupakan dampak rendahnya pemberian ASI Eksklusif
sampai 6 bulan dan pemberian MP-ASI yang tidak tepat karena diberikan terlalu dini atau
terlambat, jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan tidak bergizi seimbang.
Hanya 41% keluarga yang mempunyai perilaku pemberian makanan bayi yang benar.
Buruknya perilaku kebersihan individu dan lingkungan mengakibatkan bayi /balita sering
terkena diare dan penyakit infeksi sehingga memperburuk status gizinya.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga terutama pada
anak balita berdampak pada asupan makanan yang dikonsumsi balita mulai sumber
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Gizi kurang dan gizi buruk yang terus
terjadi dapat menjadi factor penghambat dalam pembangunan nasional
Pada tahun 2019 jumlah penemuan gizi buruk adalah sebanyak 7 anak, meningkat
dari tahun sebelumnya. Salah satu cara menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk
adalah dengan melakukan pelacakan gizi buruk untuk mengidentifikasi masalah yang
dialami oleh balita gizi buruk sehingga dapat dilaksanakan tatalaksana gizi buruk dengan
tepat.
C. TUJUAN
-Tujuan Umum :
Mengetahui kondisi dari balita gizi buruk.
- Tujuan Khusus :
1. Mengetahui status gizi balita gizi buruk.
2. Mengetahui riwayat kehamilan, kelahiran, dan riwayat penyakit balita gizi bururk
3. Mengetahui kondisi lingkungan dari balita gizi buruk
4. Mengetahui pola makan dan pola asuh dari balita gizi buruk.
5. Melakukan tatatlaksana penanganan gizi buruk secara tepat.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara wawancara berdasar formulir yang telah
disiapkan.
F. SASARAN
G. JADWAL PELAKSANAAN
Setiap ditemukan kasus gizi buruk baru
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Evaluasi dilakukan oleh tim managemen Puskesmas terhadap ketepatan pelaksanaan
kegiatan dengan jadwal yang telah di tentukan.
2. Laporan evaluasi kegiatan harus disusun setiap akhir kegiatan oleh tim
3. Managemen Puskesmas kepada kepala Puskesmas
Mengetahui