A. PENDAHULUAN
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan tujuan
perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Terbentuknya sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas SDM dan bisa dicapai dengan status gizi yang baik.
Sejalan dengan hal tersebut, maka diambil langkah-langkah dalam upaya perbaikan gizi
masyarakat yang diselenggarakan oleh puskesmas.
Pada bayi dan balita, kekurangan gizi dapat mengakibatnya terganggunya
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan
tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Sebab kematian bayi
sangat erat hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi, keadaan gizi dan pelayanan
kesehatan.
B. LATAR BELAKANG
Masalah gizi dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan. Kecenderungan peningkatan kasus
penyakit yang terkait gizi pada semua kelompok rentan mulai dari ibu hamil, anak,
remaja hingga lansia, memerlukan penatalaksanaan gizi secara khusus.
Pada masa balita, anak belajar berbicara, melakukan tindakan seperti yang ia
lihat. Anak mulai mengenal segala hal yang ia temui. Sayang sekali pada masa ini anak
juga masih sangat rentan terhadap penularan penyakit, terutama penyakit infeksi.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya
tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak ke depan jika
kesehatan terabaikan.
Adapun penatalaksanaanya disesuaikan dengan protokol kesehatan yang sudah
ditetapkan oleh World health Organisation (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan Program Gizi dalam memberikan
informasi dan pendidikan gizi terutama kepada keluarga dengan balita resiko tinggi
dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita.
2. Tujuan Khusus
a. Terpantaunya status gizi balita dengan resiko tinggi;
b. Terdeteksinya faktor resiko tinggi pada balita oleh tenaga Kesehatan;
c. Memenuhi kecukupan gizi balita resti dengan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Balita
d. Menyusun rencana tindak lanjut dalam upaya penanganan balita resti.
F. SASARAN
Balita dengan resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Citra Medika.
G. METODE
Metode yang digunakan berupa penimbangan berat badan, pengukuran panjang badan,
tinggi badan dan pembagian PMT balita secara langsung.
H. TEKNOLOGI
Teknologi yang digunakan ialah timbangan berat badan, stadiometer, buku pemantuan
dan PMT balita
I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan 3 (tiga) kali dalam setahun.