Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DI PUSKESMAS


PARMONANGAN

A. Pendahuluan
Stunting adalah gambaran kondisi kegagalan tubuh secara patologis dalam mencapai
potensi pertumbuhan linear sesuai usianya (Gibson, 2005).Stunting mencerminkan kondisi
kronis dari terhambatnya pertumbuhan karena kurang gizi dalam jangka panjang (WHO,
2010). Menurut WHO ChildGrowth Standart stunting didasarkan pada indeks Panjang Badan
atau Tinggi Badan menurut umur (PB/U) atau (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2
Standar Deviasi (SD).
Gangguan pertumbuhan linear atau stunting ini banyak terjadi pada kelompok usia 1-2
tahun (1000 HPK) (Gibson, 2005). Hal tersebut dikarenakan balita merupakan kelompok
rawan gizi yang dalam periode ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat
sehingga harus diimbangi dengan asupan zat gizi sesuai dengan kebutuhannya. (Kartasapoetra
dkk, 2010).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting terbagi menjadi dua yaitu faktor
langsung dan tidak langsung. Faktor langsung yang menyebabkan malnutrisi baik itu stunting
adalah intake zat gizi dan penyakit infeksi, serta faktor tidak langsung dapat disebabkan
karena ketersediaan pangan di rumah tangga, pola asuh, fasilitas kesehatan, sanitasi
lingkungan. Keadaan ekomomi, sosial politik pula menjadi dasar permasalahan malnutrisi
yang tidak kunjung usai (UNICEF, 1990).

B. Latar Belakang
Masyarakat millennial pada saat ini masih banyak menghadapi masalah gizi. Salah satu
masalah gizi yang dihadapi adalah stunting. Tinggi nya angka prevalensi stunting berdasarkan
data dari study survey gizi Indonesia tahun 2021 tercatat 24,4%, sementara angka prevalensi
stunting diaceh mencapai 33.3%.Oleh karena nya upaya perbaikan harus meliputi upaya untuk
mencegah dan mengurangi gangguan secara lansung (intervensi gizi spesifik). Dan upaya
untuk mencegah serta mengurangi gangguan secara tidak langsung (intervensi gizi sensitif).
Intervensi gizi spesifik umum nya dilakukan disector kesehatan, namun hanya berkontribusi 3
0%, sedangkan 70% nya merupakan kontribusi intervensi gizi sensitive yang melibatkan
berbagai sector.
Seperti ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan
kemiskinan, pendidikan, social dan sebagainya. Upaya intervensi gizi spesifik untuk balita
pendek difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu Ibu Hamil,
Ibu Menyusui dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan balita pendek yang paling efektif
dilakukan pada 1.000 HPK.
Untuk mengatasi permasalahan kronis ini diperlukan kerja sama lintas sektor yang aktif
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut puskesmas
merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan tingkat pertama menjadi
penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi yaitu dengan melakukan
kegiatan sosialisasi dan penggalangan komitmen semua lintas sektor yang terkait dalam
penurunan stunting di tingkat Kecamatan Parmonangan.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di wilayah kerja puskesmas parmonangan
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pendampingan pada balita stunting
b. Melakukan pemantauan perkembangan dan pertumbuhan balita
c. Meingkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang stunting
D. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan Rincian Kegiatan
Pemantauan status gizi balita  Melalukan pengukuran Antropometri seperti
berat badan, tinggi badan, lingkar lengan,
dan lingkar kepala balita.
 Melakukan perhitungan status giji balita
berdasarkan kategori BB/U, TB/U, BB/TB.
 Melakukan pencatatan hasil antropometri
balita
Konseling ASI Ekslusif  Melalukan konseling pada pasien yang
berkunjung ke ruang MTBS/ KIA.
 Melaksanakan konseling saat kegiatan kelas
ibu hamil
 Melaksanakan konseling saat kunjungan
kerumah ibu hamil dan ibu nifas.

Kunjungan rumah balita stunting  Melakukan pengukuran antropometri pada


balita
 Menentukan Status giji balita
 Melakukan pencatatan antropometri dan
status giji pada balita
 Melakukan wawancara pada keluarga balita
terkait data balita, pola asuh, kondisi
kesehatan, komponen rumah, sarana sanitasi,
prilaku penghuni rumah dan pola makan
anak
 Memberikan konseling dan edukasi tentang
stunting pada keluarga balita
Pertemuan lintas sector (Koordinasi  Mengadakan pertemuaan dengan lintas
dengan kecamatan, kelurahan dan program dan lintas sector dalam rangka
rumah sakit) membahas rencana kegiatan pencegahan dan
penurunan stunting
 Melakukan pemaparan rencana kegiatan
pencegahan dan penurunan stunting
 Melakukan diskusi tentang peran lintas
program dan lintas sector
 Mendapatkan kesepakatann berdasarkan
hasil diskusi
Pemberian makanan tambahan bagi  Melakukan pemberiaan PMT bagi balita
balita kurus dan ibu hamil KEK kurus
 Melakukan pemberiaan PMT bagi Ibu Hamil
KEK
 Melakukan pemantauan pada balita kurus
dan ibu hamil KEK
Pemberian Vitamin A  Melakukan perhitungan jumlah kebutuuhan
vitamin A
 Mengajukan kebutuhan kapsul vitamin A
biru dan merah
 Melakukan distribusi kapsul vitamin A,
bekerja sama dengan bidan dan kader
setempat
Pemberian TTD bagi ibu hamil  Memastikan ibu hamil mendapatkan dan
minimal 90 tablet semasa mengkonsumsi TTD Minimal pada
kehamilan dan TTD bagi remaja trismester 3
putri  Memberikan TTD pada remaja putrid pada
saat posyandu remaja atau pada kegiatan
UKS dan PKPR di sekolah
Koordinasi dengan lintas program  Membentuk TIM Percepatan penanganan
stunting dan melakukan koordinasi dengan
lintas program
Pemeriksaan Balita stunting  Melakukan Rujukan BPJS Balita Stunting
dirumah sakit untuk di periksa di rumah sakit
 Pengantaran balita stunting dilakukan
sebulan sekali
 pemeriksaan oleh dokter spesialis anak
 Melakukan Kontrol atau kunjungan ulang
sebulan 1 kali untuk memantau
perkembangan dan pertumbuhan.

E. SASARAN
a. Pemantauan status gizi dan tumbuh kembang balita
Balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja puskesmas parmonangan
b. Konseling ASI Ekslusif
Ibu hamil dan Ibu nifas di wilayah kerja puskesmas parmonangan
c. Kunjungan Rumah Balita Stunting
Balita stunting wilayah kerja puskesmas parmonangan
d. Pertrmuan Lintas Sektor
Koordinasi dengan kecamatan dan Kelurahan di wilayah kerja puskesmas parmonangan
e. Pemberian makanan tambahan bagi balita kurus dan ibu hamil KEK
Balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus dan ibu hamil KEK di wilayah kerja
puskesmas parmonangan
f. Pemberian kapsul vitamin A
Kapsul Vitamin A Biru : usia 6-11 bulan
Kapsul Vitamin A Merah : usia 12-59
Bulan
g. Pemberian TTD
Ibu hamil dan remaja putri yang ada di wilayah kerja puskesmas parmonangan
h. Koordinasi Lintas Program
Pembina wilayah puskesmas parmonangan
i. Pemeriksaan Ke Rumah Sakit
Balita stunting di wilayah kerja puskesmas parmonangan

F. JADWAL
KEGIATAN JADWAL PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemantauan status gizi balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
Konseling ASI Ekslusif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan

Kunjungan rumah balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan


stunting
Pertemuan lintas sector √ √
(Koordinasi dengan kecamatan,
kelurahan dan rumah sakit)
Pemberian makanan tambahan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
bagi balita kurus dan ibu hamil
KEK
Pemberian Vitamin A √ √ Bidan
Pemberian TTD bagi ibu hamil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
minimal 90 tablet semasa
kehamilan dan TTD bagi remaja
putri
Koordinasi dengan lintas √ Bina Wilayah
program Bidan
Pemeriksaan Balita stunting √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
dirumah sakit

G. BIAYA
Kegiatan ini di biayai menggunakan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)

H. Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan


Penanggungjawab program memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal, dan jika
terjadi penyimpangan terhadap jadwal harus melaporkan kepada penanggung jawab UKM
Puskesmas

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Keseluruh Kegiatan


a. Pencatatan
Pencatatan kegiatan dalam bentuk dokumen rekap hasil kegiatan
b. Pelaporan
Pelaporan kegiatan dibuat sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan sesuai hasil
kegiatan, laporan disampaikan pada PJ UKM dan akan dilaporkan kepada kepala
puskesmas
c. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan cara : melihat kesesuaian jadwal dan pelaksanaan,
kehadiran sasaran, dan kendala/ hambatan saat pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas
Parmonangan

dr. Bobby Handoco Sihaloho


NIP. 198708142017041001

Anda mungkin juga menyukai