Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN

PROGRAM GIZI

TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS BULULAWANG


Jl. Stasiun No. 11 – 13 Bululawang Telp. (0341) 833021 kode Pos 65171
Email : puskesmasbululawang@yahoo.com
A. Pendahuluan
Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama dalam mewujudkan sumber
daya manusia yang sehat dan berkualitas. Masalah gizi dapat terjadi di setiap
siklus kehidupan, dapat terjadi sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa
atau usia lanjut. Periode dua pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena
pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat.Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat di
pulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.

B. Latar Belakang
Hasil capaian program gizi di Puskesmas Bululawang tahun 2021 balita
stunting (pendek) 23,26 %. Angka tersebut termasuk tinggi dibandingkan dengan
target PKP 18,4%, hal ini menunjukkan bahwa masih ada permasalahan gizi balita
di wilayah kerja Puskesmas Bululawang terutama masalah stunting. Data masalah
program gizi selanjutnya adalah capaian pemberian asi eksklusif (0-6 bulan) tahun
2021 sebesar 27,55% kurang dari target PKP sebesar 45% yang berarti belum
semua bayi mendapatkan asi eksklusif dan beresiko terjadinya gizi kurang pada
usia-usia selanjutnya. Cakupan IMD hanya sebesar 35,69% kurang dari target PKP
yaitu 62% yang bisa menjadi pemicu kegagalan pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
Pemberian PMT-P pada balita gizi kurang sebesar 11,2 % kurang dari target PKP
sebesar 85%. Pemberian PMT-P pada Bumil KEK juga masih rendah 68,8% kurang
dari target PKP 82%. Terkait tingkat partisipasi masyarakat di posyandu, hanya
59,89% dari target yang diharapkan 75% balita yang dipantau status pertumbuhan
secara rutin, dan N/D hanya tercapai 26,98% kurang dari target 84%, hal ini
berdampak pada kurangnya sistem kewaspadaan dini di masyarakat tentang
permasalahan gizi.
Beberapa masalah gizi yang kurang memenuhi target dari PKP , maka
diperlukan beberapa program yang bisa menjadi daya ungkit untuk mencapai target,
minimal ada kenaikan hasil. Karena itulah perlu Kerjasama lintas program dan lintas
sector terkait hal tersebut.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan umum
Sebagai upaya untuk mewujudkan kondisi gizi yang baik dalam setiap siklus
kehidupan manusia sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2. Tujuan khusus
a. Memantau perkembangan masalah gizi di wilayah kecamatan Bululawang
b. Mencegah masalah gizi di wilayah kecamatan Bululawang
c. Mengatasi masalah gizi di wilayah kecamatan Bululawang
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
a. Upaya pencegahan dan penanggulangan KEP (Kurang Energi Kronis)
b. Upaya pencegahan stunting
c. Upaya pencegahan Kekurangan Vitamin A (KVA)

2. Rincian Kegiatan
a. Monitoring hasil penimbangan per nama Balita semua balita 0-59 bulan
b. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada balita gizi
kurang /gizi buruk dan Ibu hamil KEK
c. Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada balita 6 – 59 bulan
d. Distribusi Tablet FE ke Rematri dan BUmil
e. Pelaksanaan Operasi Timbang
f. Pelatihan Kader posyandu balita tentang pertumbuhan dan perkembangan
3. Lokakarya mini bulanan
a. Lokakarya mini bulanan yang pertama
b. Lokakarya mini bulanan rutin
4. Lokakarya mini tribulanan
a. Lokakarya mini tribulanan pertama
b. Lokakarya mini tribulanan rutin

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Metode pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah dilakukan koordinasi dengan
bidan desa dan kader posyandu
b. Metode pelaksanaan PMT-P dengan koordinasi dengan petugas terkait
(Gizi,KIA,bagian keuangan),perencanaan, pembelian bahan makanan dan
distribusi PMT-P.
c. Metode pelaksanaan kegiatan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
melakukan koordinasi dengan KIA,Farmasi dan posyandu.
d. Metode pelaksaan kegiatan distribusi Tablet tambah Darah ke Rematri koordinasi
dengan perawat desa dan pihak sekolah, sedangkan kepada ibu hamil
melibatkan bidan desa.
e. Metode pelaksanaan kegiatan Operasi Timbang dilakukan koordinasi dengan
kader posyandu
f. Metode monitoring garam beriodium dilakukan koordinasi dengan pihak sekolah
dan Pemegang Program UKS
g. Lokakarya mini lintas program
1. Lokakarya mini bulanan yang pertama
a. Masukan:
 Uraian tugas setiap pegawai Puskesmas
 Data capaian Puskesmas tahun sebelumnya
 Data capaian Puskesmas tahun sebelumnya
 Informasi tentang tata cara penyusunan RPK tahunan dan RPK bulanan
Puskesmas
b. Proses:
 Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang peran,
tanggung jawab, dan kewenangan setiap pegawai Puskesmas
 Inventaris kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan/daerah
binaan.
 Analisis beban kerja tiap pegawai
 Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab daerah
binaan (darbin)
 Penyusunan RPK tahun berjalan berdasarkan RUK yang telah
ditetapkan
 Penyususnan RPK bulanan berdasarkan RPK tahunan
 Penyusunan RUK untuk tahun selanjutnya
 Penyusunan Rencana Lima Tahunan untuk periode selanjutnya
c. Luaran:
 Tersusunnya RPK tahunan berdasarkan prinsip keterpaduan dan
kesinambungan
 Tersusunnya RPK bulanan
 Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan RPK bulanan
 Matriks pembagian tugas dan darbin
 Bahan Musrenbangdes
 Draft RUK untuk tahun selanjutnya
 Draft Rencana Lima Tahunan
2. Lokakarya mini bulanan rutin
a. Masukan:
 Laporan hasil kegiatan bulan lalu
 Rencana awal pelaksana program/kegiatan bulan ini
 Informasi tentang hasil rapat di kecamatan, informasi tentang kebijakan,
program dan kosep baru
 Hasil pelaksanaan audit internal dalam rangka pelaksanaan akreditasi,
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh tim audit internal
b. Proses:
 Melakukan analisis capaian kinerja bulanan Puskesmas dan hasil
pelaksanaan audit internal
 Memetakan masalah dan penyebab masalah yang dikaitakan dengan
kepatuhan terhadap standar operasional prosedur yang telah disusun
 Menyusun rencana tindak lanjut berupa rencana kerja pemecahan
masalah berdasarkan daerah binaan yang disesuaikan dengan RPK
yang ada. Jika tindak lanjut yang diputuskan tidak terakomodir oleh RPK
maka kegiatannya diinventarisir dan dikomunikasikan pada lokakarya
tribulanan
 Pada periode tengah tahun, dapat dilakukan evaluasi tengah tahun
(midterm evaluation) kinerja Puskesmas dalam enam bulan pertama
terhadap target yang ditetapkan, dan bila memungkinkan, RPK
semester selanjutnya dapat disesuaikan dengan hasil evaluasi
 Pembahasan RUK untuk tahun selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi terkini

c. Luaran:
 Rencana tindak lanjut yang berupa RUK bulan berikutnya
 Komitmen untuk melaksanakan RPK yang telah disusun
 Bahan yang akan disampaiakan pada lokakarya mini tribulanan
 Rekomendasi pertemuan tinjauan manajemen
h. Lokakarya mini lintas sektor
1. Lokakarya mini tribulanan pertama
a. Masukan :
 Kebijakan program dan konsep baru tentang puskesmas
 Data capaian puskesmas periode sebelumnya
 Kebijakan dan rencana kegiatan dari masing masing sektor yang
berhubungan dengan kesehatan
 Kebijakan dan rencana kegiatan dari masing masing sektor yang
berhubungan dengan kesehatan
 Dukungan yang diperlukan dari lintas sektor untuk menyelesaikan
masalah prioritas kesehatan di kecamatan
 Nama calon anggota tim dari masing masing sektor berdasarkan
pemetaan peran masing masing sector
b. Proses :
 Penggalangan tim yang di lakukan melalui dinamika kelompok
 Menginformasikan dan mengidentifikasi capaian puskesmas periode
sebelumnya
 Inventarisasi peran dari masing masing sektor
 Menganalisis dan memutuskan kegiatan berdasarkan masalah dan
rencana kegiatan yang sudah ada di masing masing sektor
 Menganalisis sumber daya masing-masing sektor yang memungkinkan
untuk digunakan dalam tindak penyelesaian masalah kesehatan
c. Luaran :
 Rencana kegiatan masing-masing sektor yang terintegrasi
 Komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil lokakarya mini dalam
bentuk penandatanganan kesepakatan
 Usulan bidang kesehatan yang telah disepakati bersama untuk dibawa
pada tingkat musrenbangcam
2. Lokakarya mini tribulanan rutin
a. Masukan :
 Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor
terkait
 Inventarisasi masalah / hambatan dari masing masing sektor
 Pemberian informasi baru
b. Proses :
 Analisis hambatan dan masalah program kesehatan
 Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing masing sektor
 Merumuskan cara pemecahan masalah
 Menyusun rencana pelaksana kegiatan dan menyepakati kegiatan
berikutnya
c. Luaran :
 Rencana pelaksanaan kegiatan berikutnya
 Kesepakatan bersama untuk menjalankan rencana

F. Tata Nilai
S : Sepenuh hati
Melaksanakan pelayanan dengan sepenuh hati (dinilai dari prosentase/ hasil
survey kepuasan pelanggan)

E : Edukatif
Memberikan informasi tentang kesehatan kepada masyarakat yang dilayani baik
didalam gedung maupun diluar gedung (dilihat dari hasil capaian promosi
kesehatan tentang penyuluhan kepada masyarakat)

G : Gerak Cepat
Pelaksanaan program dilaksanakan secara cepat dan tepat (lap. Bulanan, sp2tp,
online, lap tribulan, lap semester)

A : Akuntable
Semua tugas dan pekerjaan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya (dilihat dari
capaian PKP, SPM, ketepatan absensi karyawan)

R : Responsif
Membrikan respon cepat (keluhan pasien, kebutuhan masyarakat, capaian UKP)

G. Sasaran
a. Sasaran kegiatan pencegahan dan penanggulangan KEP (Kurang Energi
Protein) adalah balita gizi kurang /BGM/Gizi buruk dan Ibu hamil KEK.
b. Sasaran kegiatan pencegahan stunting adalah Baduta, WUS dan Rematri, Bumil
c. Sasaran Kegiatan Operasi timbang semua balita 0-59 bulan
d. Sasaran Kegiatan pencegahan Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah balita usia 6-
59 bulan dan Ibu nifas.
e. Sasaran Pelatihan Pertumbuhan dan Perkembangan semua kader posyandu
balita
H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Nama Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Distribusi Tablet V
Tambah Darah
desa ( bumil dan
rematri

2. Penyuluhan PP V V
dan edukasi gizi

5 Sweeping Vitamin V V
A

6 Operasi Timbang V V

7 EEPBGM V V V V V V V V V V V V

8. Konsultasi Gizi V V V V V V V V V V V V

10. Sweeping balita V V V V V V V V V V V V


gizi buruk

11. Pemberian PMT-P V V V V V V V V V V V


balita kurus

12. Pemberian PMT-P V V V V V V V V V V V


Bumil KEK

13. Konseling GIZI V V V V V V V V V V V V


(Rawat dan Rajal )

14. Pembinaan Kader V V


Gizi

15. Kunjungan rumah V V V V V V V V V V V


ke kasus gizi

16. Asuhan GIzi Rajal V V V V V V V V V V V V


dan Ranap

17. Pemantauan V V V V V V V V V V V V
Pemberian Fe1
dan Fe 3 untuk ibu
hamil dan Rematri

18 Pemantauan V V
Pemberian ASI

19 Pemantauan V V V V V V V V V V V V
pemberian Vitamin
A Bufas

I. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali,
sedangkan evaluasi dilakukan tiga bulan sekali.

J. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan


Pencatatan Pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan
sekali.

K. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan program gizi, Sebagian dari sumber dana BOK, APBD,
Kemenkes dan ADD

L. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan program Gizi ini kami susun kiranya dapat
menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan pada program Gizi tahun 2022.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Bululawang Penanggung Jawab
Program Gizi

dr. TITIS ARI RESPATILATSIH Diyan Tauhidah R, S.Tr. Gizi


NIP. 19730524 200212 2 007 NIP. 1930613 200501 2 008

Anda mungkin juga menyukai