Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN GIZI

TENTANG 
SURVEILANS GIZI MELALUI e-PPGBM

No. Dokumen : KAK/ / IX/2022


Tanggal Terbit : Agustus 2022
No. Revisi : 00

DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2022
KERANGKA ACUAN
SURVEILANS GIZI MELALUI EPPGBM

A. Pendahuluan
Dalam Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya
pada Bab VII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya
perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan
dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan
perilaku sadar gizi, dan peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan
sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Upaya pembinaan dan intervensi gizi
yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dan berkesinambungan yaitu
dengan pelaksanaan surveilans gizi melalui e-PPGBM.

B. Latar Belakang
Puskesmas Kemranjen I yang terletak di Kecamatan Kemranjen sebagai unit
pelaksana fungsional berperan sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Salah satu progam di Puskesmas Kemranjen I adalah Program perbaikan gizi
masyarakat, yang merupakan program pokok untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang penanganannya
harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan
pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan
perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang
kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan
pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan
gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan
hidup masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kemranjen I
berdasarkan hasil Operasi Timbang Serentak  pada tahun 2021 diperoleh data
status gizi dengan indeks BB/U  terdapat balita dengan status gizi : BB Sangat
Kurang 1,5%, kurang 6,86%, baik 76,8% dan  lebih  7,37%. Untuk hasil
pemantauan status gizi dengan indeks TB/U terdapat balita dengan status gizi :
sangat pendek  3,13%, pendek 7,4% Normal  80,6%, dan tinggi 1,43%. Hasil
pemantauan status gizi  balita dengan indikator BB/TB, terdapat balita dengan
status gizi  Buruk 0,23%, kurus 3,7%, normal 77%, resiko Gizi Lebih 7,09%, Gizi
Lebih 3,22% dan Obesitas 0,7%. Capaian Pemberian Vitamin A 100%.
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari strkutur
jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam
penanggulangan masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk
berperan aktif dalam kegiatan penganggulangan masalah gizi. Untuk memenuhi
kebutuhan informasi terkait situasi status gizi dan indikator kegiatan pembinaan gizi
yang spesifik di wilayah Puskesmas secara cepat, akurat ,tepat waktu dan
berkelanjutan maka Puskesmas dipandang perlu melaksanakan surveilans Gizi
melalui e-PPGBM secara periodik dan berkesinambungan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mencegah dan menanggulangi masalah gizi termasuk balita pendek (Stunting)
Balita gizi kurang (underweight) dan Balita Kurus( Wasting).
b. Tersedianya data dan informasi gizi
2. Tujuan Khusus
a. Menentukan Status gizi Balita berdasrkan BB/U, TB/U atau PB/U dan BB/TB
b. Semua bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas Kemranjen I mendapatkan
pelayanan gizi.
c. Meningkatkan cakupan pemberian Vitamin A Pada balita
d. Meningkatkan cakupan D/S dan N/D Posyandu
e. Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
f. Tersedianya data pemberian PMT
g. Tersedianya data capaian dan target kegiatan gizi
h. Tersedianya data untuk penentuan tindakan intervensi program gizi
i. Tersedianya data untuk penetapan kebijakan program gizi
j. Tersedeianya data untuk perencanaan dan penganggaran kegiatan gizi

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


NO
KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN WAKTU
.
1. Surveilans Gizi 1. Perencanaan meliputi data jumlah Setiap Bulan
Melalui Eppgbm sasaran di masing- masing
posyandu
2. Menyiapkan dan mengkalibrasi
alat yang akan digunakan dalam
pengukuran
3. Melakukan kegiatan pengkuran
bb, tb di posyandu
4. Memasukan hasil pengukuran ke
aplikasi e- ppgbm Online
5. Menginput data anak bermasalah
gizi yang memperoleh
PMT/Taburia
6. Membuat pelaporan untuk
kebutuhan Peng-SPJ an
7. Meng entry Laporan Rutin Sigizi
online dengan membuat sasaran
untuk satu tahun, RPJMN &
Renstra di entry setiap bulan, dan
indikator kinerja di isi setiap bulan
per desa

E. Sasaran
Sasaran Surveilans Gizi Melalui e-PPGBM ini adalah semua Bayi dan Balita di
Wilayah kerja Puskesmas Kemranjen I

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
NO KEGIATAN POKOK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Surveilans Gizi Melalui            
Eppgbm

G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan
dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program UKM dan kepala
puskesmas.

H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas Kemranjen I dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas setiap bulan.

Mengesahkan
Kepala Puskesmas Kemranjen I

dr. Dri Kusrini


NIP 1970112 200212 2 004
SURVEILANS GIZI MELALUI E-PPGBM
No.Dokume : 440/ /SOP/
n
SOP No Revisi : 0
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Dri Kusrini
KEMRANJEN I NIP 1970112 200212 2 004
1. Pengertian E-PPGBM adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan yang berisi
sebuah data dan informasi tentang gizi yang berharga dan bernilai bila
menggunakan metode yang tepat dan benar agar semua hasil kegiatan
Puskesmas, khususnya program gizi (di dalam dan di luar gedung) dapat
dicatat serta dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan
secara benar, berkala, dan teratur guna menunjang pengelolaan upaya
kesehatan masyarakat
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan
pencatatan dan pelaporan kegiatan gizi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kemranjen I Nomor
Tentang Surveilans Gizi Melalui E- Ppgbm
4. Referensi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi
Peraturan Gubernur Nomor 334 tahun 2014 Tentang Pembentukan,
Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Alat dan ATK
Bahan Laptop
Buku penimbangan posyandu
Formulir EPPGBM
6. Prosedur / Mengumpulkan data identitas balita dan orang tua balita
Langkah- Melakukan pengukuran BB dan TB
langkah Menginput data balita pada aplikasi EPPGBM
Mengapdate data pengukuran balita setiap bulan dari data penimbangan
di posyandu
Menganalisis data jika ada balita yang mengalami masalah Gizi
Mengumpulkan laporan gizi ke seksi Kesga Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Musi Rawas Utara
7. Unit Terkait Poli Ibu Hamil, Posyandu
8.Dokumen Buku penimbangan posyandu, laporan PWS KIA
terkait

Anda mungkin juga menyukai