Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sri Ayuni Citra

Nim : 183313010069

Tugas pre test dan post test Teknologi Informasi Kesehatan sems 5B

PRE TEST

1. Apa yang anda ketahui tentang Sistem Informasi Puskesmas?


Jawab: Sistem Informasi Puskesmas yang dulunya dikenal dengan nama sistem
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) dan sistem informasi manajemen
puskesmas (Simpus). Kemudian direvisi karena banyak perubahan dan perkembangan
IPTEK, dalam pencatatan dan pelaporan yang membuat simpus/SP2PT sudah tidak
jaman lagi sehingga perlu dilakukannya revisi.
SIP yaitu program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan informasi
mengenai keadaan kesehatan masyarakat di puskesmas mulai dari data diri orang sakit,
ketersediaan obat sampai data penyuluhan.
SIP ini diartikan dalam Pengertian (Pasal 1 PMK 31/2019) yaitu:
 Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas
dalam mencapai sasaran kegiatannya.
 Pencatatan adalah serangkaian kegiatan untuk mendokumentasikan hasil pengamatan,
pengukuran, dan/atau penghitungan pada setiap langkah upaya kesehatan yang
dilaksanakan Puskesmas.
Pelaporan adalah penyampaian data terpilah dari hasil pencatatan kepada pihak terkait
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan yang telah ditentukan.
Kemudian SIP ini dilakukan dengan tujuan pada Pasal 2 PMK 31/2019 yaitu:
1. Mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas yang terintegrasi;
2. Menjamin ketersediaan data dan informasi yang berkualitas, berkesinambungan, dan
mudah diakses;
Meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui penguatan
manajemen Puskesmas
POST TEST

1. Menurut saudara, kenapa SIP perlu di Puskesmas?


Jawab: Sistem informasi ini sangat perlu di puskemas karena dapat mengetahui dan
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui program program yang sudah
ditetapkan kemudian dapat menyajikan informasi secara jelas dan tepat, sehingga
informasi yang disampaikan dapat disajikan puskesmas dalam pengambilan keputusan
diberbagai tingkat sistem kesehatan baik untuk memenejemen pasien, unit pelayanan dan
sistem pelayanan sehingga dapat meninkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada
masyarakat.
Kemudian SIP ini dapat mempermudah dalam mengakses data puskesmas, melakukan
penctatan dan pelaporan dan menakurasikan data.
Setiap puskesmas juga perlu melakukan keiatan sistem informasi baik secara elektronik
maupun non elektronik karena SIP merupakan bagian da ri sistem informasi kesehatan
kabupaten/kota. Dalam menyelengarakan SIP puskesmas wajib menyampaikan laporan
secara berkala kepada dinkes kab/kota. Laporan kegiatan puskesmas ini merupakan
sumber ata dari pelaporan data kesehatan prortas yan diselenggarakan melalui komunkasi
data.

SIP ini juga perlu dipuskesmas karena sudah terdapat Kewajiban Penyelenggaraan Sistem
Informasi Puskesmas (Pasal 3 PMK 31/2019) yang harus terlaksana yaitu:

(1) Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas.

(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian
dari sistem informasi kesehatan kabupaten/kota.

(3) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diselenggarakan secara elektronik dan/atau secara nonelektronik.

SIP (PMK 31 Tahun 2019) :

•Mengatur pelaporan & pencatatan yang terintegrasi/tidak ada duplikasi


•Standar pelaporan diatur dalam PMK 31 Tahun 2019 & standar pencatatan diatur dalam
Kepmenkes

•PMK 31 dirumuskan oleh seluruh unit program, telah mengintegrasikan &


menyederhanakan formulir-formulir pencatatan dan pelaporan

•Mengakomodir kebutuhan data tingkat nasional sesuai dengan renstra, SPM, IKK, IKU

•Mengatur mekanisme penambahan muatan laporan melalui Dinkes Kabupaten/Kota

•Dikelola oleh tim.

2. Menurut saudara apa yang menjadi factor penguat bila SIP ini di implementasikan
di Puskesmas?
Jawab: yang menjadi factor penguat sehingga SIP perlu diimplementasikan di Puskesmas
yaitu karena ada hal hal yang harus dilaksanakan di pusat seperti membuat harmonisasi
yang terkait dengan SIP, melakukan penyesuaian standart data Sikda Generik, melakukan
pembentukan tim untuk monitoring dan melakukan integrasi aplikasi yang ada di
puskesmas. Kemudian yang dapat dilaksanakan di provinsi yaitu sosialisasi dan
monitoring & evaluasi pelaksanan SIP. Pada tingkat kabupaten/kota dilaksanakan
sosialisasi PMK ke kepala puskesmas, adanya pelatihan petugas puskesmas, melakukan
advokasi untuk pembentukan tim, penyediaan pangkalan data, penyediaan anggaran dan
menyesuaikan aplikasi pelaporan di puskesmas dengan standart PMK. Sehingga semua
yg dilaksanakan pada tingkat pusat, provinsi dan kabupaten menghasilkan data pelaporan
dan pencatatan yang baik, berkualitas, mudah diakses dan terintegrasi dengan adanya
survey di lapanan dan membuat laporan pada lintas sector dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan diwilayah kerja.
Kemudian ada factor penyebab atau kendala dalam mengimplementasikan SIP di
puskesmas yang setiap provinsi atau kabupaten/kota berbeda yaitu masih banyak data
yang tidak lengkap, tidak valid dan tidak connect ke pusat karena adanya kesenjanan
jaringan data dan tidak tepat waktu, kemudian adanya format laporan yang berbeda beda.

Anda mungkin juga menyukai