Kelompok 3
Pengelolaan SIK Manual, dimana pengelolaan informasi di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan secara manual
atau paper based melalui proses pencatatan pada buku register, kartu, formulir-formulir khusus, mulai dari
proses pendaftaran sampai dengan pembuatan laporan.
Pengelolaan SIK Komputerisasi Offline, pada jenis ini pengelolaan informasi di pelayanan kesehatan sebagian
besar/seluruhnya sudah dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer, baik itu dengan menggunakan
aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) maupun dengan aplikasi perkantoran elektronik biasa, namun
masih belum didukung oleh jaringan internet online ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi/bank
data kesehatan nasional.
Pengelolaan SIK Komputerisasi Online, pada jenis ini pengelolaan informasi di pelayanan kesehatan
sebagian besar/seluruhnya sudah dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer, dengan
menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan sudah terhubung secara online melalui jaringan
internet ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi/bank data kesehatan nasional untuk memudahkan
dalam komunikasi dan sinkronisasi data.
5 Gambaran Sistem Informasi Kesehatan di Kabupaten /Kota
a. Permintaan Data dan Informasi Kesehatan kepada pihak yang terkait dengan
pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan;
b. Pengumpulan dan/atau penggabungan data rutin dan nonrutin dari sumber data;
c. Pengolahan Data Kesehatan;
d. Penyimpanan, pemeliharaan, dan penyediaan cadangan Data dan Informasi
Kesehatan;
e. Pemberian umpan balik ke sumber data;
f. Pelaksanaan analisis data sesuai kebutuhan;
g. Penyebarluasan Informasi Kesehatan dengan menggunakan media
elektronik dan/atau media nonelektronik sesuai kebutuhan;
h. Pengiriman Data dan Informasi Kesehatan yang dibutuhkan dalam
pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan provinsi dan nasional; dan
i. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama.
Berdasarkan, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31
TAHUN 2019 TENTANG SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
z
Berdasarkan, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31
TAHUN 2019 TENTANG SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
z
Sejatinya suatu sistem informasi yang terintegrasi harus
memenuhi kebutuhan berbagai lintas sector dan lintas program
yang dapat di akses sebagai informasi yang dapat menjadi
pertimbangan dalam pengambilan berbagai keputusan dan
kebijakan
a) Mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung
b) Mengolah data
c) Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
d) Memelihara arsip/file/ bank data Puskesmas
e) Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan
manajemen unit Puskesmas
f) Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya
Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan di Tingkat Rumah Sakit
a) Memantau indikator kegiatan-kegiatan penting rumah sakit (penerimaan pasien, lama rawat, pemakaian
tempat tidur, mortalitas, waktu tunggu, dan lain-lain)
b) Memantau kondisi finansial rumah sakit (cost recovery)
c) Memantau pelaksanaan sistem rujukan
d) Mengolah data
e) Mengirim laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota/ Provinsi/ Pusat
f) Memelihara bank data
g) Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan manajemen unit rumah
sakit
h) Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak
i) berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya.
Kegiatan Sistem Informasi Kesehatan di Tingkat Dinas Kab/Kota