Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SISKA ARYANI

NIM : 2015201020

RESUME JURNAL 1
Pengembangan Boklet Pranikah Sebagai Media Informasi Dalam Pelayanan
Kesehatan Untuk Calon Pengantin
Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 11 No 2. Juli 2020 (01- 10), Gita Kostania et.al (Pengembangan
Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi)”

Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu perlu
diupayakan secara menyeluruh dan bersama-sama dengan masyarakat untuk
mengatasinya. Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan diupayakan dekat dengan
masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan
Karwati, 2011). Salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian bagi
pemerintah adalah kematian ibu dan bayi. Angka kematian ibu dan bayi baru lahir
berdasarkan laporan evaluasi Millenium Development Goals tahun 2015 masih
tercatat sebesar 305/100.000 kelahiran hidup, padahal target yang dicanangkan
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah 102 per 100.000 kelahiran (Achadi, 2019).
Upaya menurunkan kematian ibu dan bayi tidak hanya dilakukan dengan upaya
kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga melalui upaya preventif dan promotif yang dapat
menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan bayi. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor risiko sebelum dimulainya
kehamilan (pra konsepsi) sehingga asuhan yang tepat dapat disiapkan sesuai kondisi
ibu.
Dalam kajian asuhan kebidanan, kesehatan pranikah merupakan bagian dari asuhan
prakonsepsi. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi,
diantaranya memungkinkan identifikasi penyakit medis, pengkajian kesiapan
psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan hidup (Varney dalam Kriebs&Gegor,
2012). Penelitian Dean et al. (2013), mengemukakan bahwa topik-topik penting yang
disarankan dalam perawatan prakonsepsi meliputi pendidikan kesehatan pada wanita
dan pasangannya (health promotion), identifikasi faktor risiko (risk assessment) dan
asuhan sesuai dengan faktor risiko (interventions) pada wanita dan pasangannya untuk
mengurangi faktor risiko yang dapat mempengaruhi kehamilannya pada masa yang
akan datang.
Asuhan prakonsepsi adalah program yang dicanangkan oleh World Health
Organisation (WHO) pada tahun 2012 di Geneva yang bertujuan untuk menurunkan
angka kematian ibu, bayi dan kecacatan.A suhan prakonsepsi juga memiliki potensi
untuk memberikan dampak positif bagi 208 juta kehamilan di seluruh dunia setiap
tahun (Dean et al., 2013). Asuhan prakonsepsi berguna untuk mengidentifikasi hal-hal
yang berkaitan dengan masalah kesehatan, kebiasaan gaya hidup, atau masalah sosial
yang kurang baik yang memungkinkan mempengaruhi kehamilan (Dean et al., 2013).
Adapun sasaran program asuhan prakonsepsi adalah pasangan pengantin. Masa
sebelum konsepsi bagi pasangan pengantin sangat penting untuk diperhatikan dalam
rangka mempersiapkan kehamilan yang sehat. Menurut Kemenkes RI (2014),
pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan
perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta
memperoleh bayi yang sehat.
Asuhan prakonsepsi merupakan bagian dari upaya preventif dan promotif yang
menjadi tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak. Faktor risiko
yang mempengaruhi kehamilan seseorang dapat dikurangi dengan cara
mengidentifikasi faktor risiko tersebut sebelum dimulainya kehamilan. Sehingga
pelayanan kesehatan pada calon pengantin yang komprehensif merupakan momentum
yang tepat untuk mengawali pencegahan kehamilan beresiko.
Pelayanan kesehatan calon pengantin dilakukan secara komprehensif di
Puskesmas bekerja sama dengan kementerian agama. Pelayanan tersebut berupa
skrining pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas) yang
meliputi tes laboratorium, pemeriksaan fisik dan konseling pranikah. Konseling
pranikah yang dilakukan Puskesmas lebih difokuskan pada persiapan prakonsepsi.

RESUME JURNAL 2
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Wanita Usia Subur Dengan Anemia
Jurnal Kementrian Kesehatan, (2019), Fillah Fithra Dieny, dkk.

Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi
pengangkut oksigen dalam sirkulasi darah kurang dari batas normal. Sehingga
fungsinya sebagai pengangkut oksigen keseluruh jaringan tidak terpenuhi. Anak-anak
dan wanita usia subur adalah kelompok yang paling berisiko, dengan perkiraan
prevalensi anemia pada balita sebesar 47%, pada wanita hamil sebesar 42%, dan pada
wanita tidak hamil usai 15-49 tahun sebesar 30%. Wanita dewasa dengan cadangan zat
besi tubuh rendah akan lebih mudah mengalami anemia pada saat hamil. Untuk
menjaga keseimbangan besi tubuh selama kehamilan, kecukupan zat besi sangat
bergantung pada suplei zat besi cadangan dalam tubuh.
Resume jurnal ini bertujuan untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan 7
langkah menurut Helen Varney dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP.
Berdasarkan hasil dari referensi bahwa tindakan yang dilakukan untuk
penatalaksanaan anemia pada wanita usia subur yaitu anamnesa, pemeriksaan fisik
serta tanda-tanda vital dan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
kadar hemoglobin. Selain itu, memberikan konseling tentang pemenuhan zat gizi
terutama zat besi. Melakukan pendekatan dengan memberikan dukungan spiritual
dengan tetap menerapkan integrasi keislaman di dalamnya.
Kesimpulan dari hasil resume jurnal yang didapat dari 74 sumber, yaitu
didapatkannya keadaan wanita usia subur dengan anemia. Jika dilakukan pendekatan
dan tatalaksana yang cepat, tepat, dan sesuai maka dari hasil evaluasi didapatkan
keadaan pasien lebih baik tanpa adanya penyulit serta masalah atau komplikasi yang
timbul.
RESUME JURNAL 3
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Prakonsepsi Dengan Kekurangan Energi
Kronik
Jurnal Gizi Indonesia, (2019), Fillah Fithra Dieny, dkk.

Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu
hamil. Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat berdampak pada kesehatan ibu
selama kehamilan, persalinan dan kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkannya.
Ibu hamil memerlukan nutrisi dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan gizi ibu
sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya, agar tidak terjadi komplikasi
yang disebabkan oleh kekurangan energi kronik.
Karya tulis ini menggunakan metode penelitian studi kepustakaan resume jurnal
dengan mengumpulkan berbagai referensi baik dari buku, jurnal nasional maupun
jurnal internasional melalui pendekatan 7 langkah Varney.
Dari hasil telah berbagai sumber diagnosa kekurangan energi kronis ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan Lingkar Lengan Atas kurang dari 23,5 cm, indeks masa
tubuh kurang dari 18,5 Kg/m2, konjungtiva pucat, Hb kurang dari (11 gr%), nafsu
makan kurang, mual badan lemas, mata berkunang-kunang. Penatalaksanaan
kekurangan energi kronis yaitu pemberian konseling pentingnya mengkonsumsi
makanan tambahan zat besi dan kunjungan rumah, kunjungan ke puskesmas secara
teratur untuk memantau pola makan, pola istirahat, pemantauan Lingkar Lengan Atas,
tekanan darah dan berat badan ibu untuk mencegah terjadinya komplikasi pada ibu
dan janin, abortus, BBLR dan anemia.
Kesimpulan dari resume jurnal ini yakni komplikasi pada ibu dan janin tidak terjadi
jika asuhan yang diberikan kepada ibu dengan kehamilan yang disertai dengan
kekurangan energi kronis sudah sesuai standar asuhan kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai