id
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan periode penting
penentu kesehatan dan kecerdasan sumber daya manusia di masa depan.
Periode 1000 HPK dimulai dari fase kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat pada periode 1000
HPK (Sasube dan Luntungan, 2017). Salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam periode 1000 HPK yaitu jarak
kelahiran anak (Karundeng et al., 2015). Anak dengan jarak kelahiran kurang
dari 2 tahun akan mengalami gangguan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan (Yuniantini et al., 217) Sampai tahun 2018 data Riskesdas
(Kemenkes, 2018) menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan tinggi badan
pada anak 1000 HPK sebesar 37.2% sebagai masalah yang belum selesai
(Martianto, 2016). Selanjutnya Bappenas, Health Sector Review (2014)
mengatakan bahwa anak Baduta (pada 1000 HPK) yang mengalami gangguan
pertumbuhan tinggi badan serius berupa sangat pendek ada 19.2%. Data
tersebut merupakan gambaran tren anak 1000 HPK underweight dan stunting
tahun 2007-2013 sehingga menjadi target RPJMN Tahun 2014 dalam gerakan
masyarakat untuk tatalaksana perbaikan status gizi anak 1000 HPK.
Beberapa survey yang dilakukan banyak ditemui kejadian
perkembangan anak yang kurang baik pada kasus jarak anak yang sangat
dekat, dalam hal ini utamanya pada jarak kehamilan yang terjadi saat ibu
masih dalam masa menyusui ekslusif dan terjadi kehamilan kembali dapat
menimbulkan permasalahan pada perkembangan anak. Dimasyarakat jawa
dikenal dengan istilah sundulan yaitu ibu yang masih menyusui mengalami
kehamilan lagi. Hal ini masih sangat banyak dijumpai di daerah pinggiran,
yang sebagian besar masyarakatnya belum berpendidikan cukup tentang
kesehatan. Pengetahuan tentang kesehatan seperti halnya yang bisa
berhubungan dengan kehamilan, KB,
1
library.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
yaitu:
1. Bagaimana hasil analisis Hubungan Sundulan ≤ 6 bulan dengan
perkembangan anak 1000 HPK?
2. Bagaimana hasil analisis Hubungan ASI Eksklusif 6 bulan dengan
perkembangan anak 1000 HPK ?
3. Bagaimana hasil analisis Hubungan pola asuh dengan perkembangan anak
1000 HPK?
4. Bagaimana hasil analisis Hubungan riwayat sakit dengan perkembangan
anak 1000 HPK?
5. Bagaimana hasil analisis Hubungan KIE kehamilan dengan perkembangan
anak 1000 HPK?
6. Bagaimana hasil analisis Hubungan KIE KB dengan perkembangan anak
1000 HPK?
7. Bagaimana hasil analisis Hubungan KIE 1000 HPK dengan perkembangan
anak 1000 HPK?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis kejadian sundulan dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan perkembangan anak pada1000 HPK
2. Tujuan Khusus
library.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empirik adanya
hubungan kejadian sundulan dengan perkembangan anak pada1000 hari
pertama kehdupan
2. Manfaat Metodologis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diujicobakan pada upaya gerakan
masyarakat program 1000 HPK di Posyandu dan Puskesmas sebagai
tatalaksana perbaikan perkembangan anak 1000 HPK
3. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat secara praktis digunakan untuk
talaksana kejadian sundulan dalam pemantauan perkembangan anak pada
1000 hari pertama kehidupan.
E. Penelitian Relevan
1. Nama Peneliti : Maharani dan Dasuki (2010)
Judul : Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
library.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
sikap 9,5% dan praktik gizi seimbang 13,9% dengan nilai p < 0,05.
6. Nama Penelitian : Maesya Zulfia, Ulfa (2016)
Judul :Hubungan Kegiatan Intervensi Spesifik Program 1000
HPK dengan Status Kesehatan dan Status Gizi 1000
HPK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu
dengan pemeriksaan kesehatan pasca melahirkan, Pemberian M-ASI
dengan status kesehatan 1000 HPK serta imunisasi dan pemantausn
pertumbuha dengan status gizi 1000 HPK.
7. Nama Peneliti : Widya Rahmawati, Nia Novita Wirawan, Catur
Saptaning Wilujeng, Eriza Fadhilah, Fajar Ari
Nugroho, Intan Yusuf Habibie, Ilmia Fahmi,
Agustiana Dwi Indiah Ventyaningsih(2016)
Judul : Gambaran Masalah Gizi pada 1000 HPK di Kota dan
Kabupaten Malang
Hasil menunjukkan bahwa prevalensi masalah gizi pada ibu hamil,
menyusui, bayi dan 1000 HPK masih tergolong tinggi. Sebanyak 18,9%
ibu hamil kurus dan 30,3% gemuk diawal kehamilan, serta penambahan
BB/minggu kurang=49,3%. Status gizi kurang pada ibu menyusui=8,4%.
Kurus dan pendek termasuk kategori “masalah sedang” pada bayi dan 1000
HPK (kurus: 7,5% vs. 7,8%; pendek: 21,0% vs. 21,2%). Persentase
pemberian ASI termasuk tinggi (94,4%), namun pemberian prelakteal dan
MP ASI dini tinggi (52,8% dan 66,5%), dan ASI Eksklusif rendah
(28,8%).
8. Nama Peneliti :Deepthi Kattula, Rajiv Sarkar, Prabhu
Sivarathinaswamy,Vasanthakumar Velusamy,
Srinivasan Venugopal, Elena N Naumova,
Jayaprakash Muliyil, Honorine Ward, Gagandeep
Kang (2014).
Judul The first 1000 days of life: prenatal and postnatal risk
factors for morbidity and growth in a birth cohort in
southern India
library.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
keluarga dan frekuensi kehadiran anak ke posyandu dengan status gizi anak
usia 1-2 tahun. Terdapat hubungan bermakna antara asupan energi dan
protein dengan status gizi anak usia 1-2 tahun.
11. Nama Peneliti Permatasari, Sylvia Medika (2013)
Judul Hubungan antara status gizi dengan perkembanga anak
usia 1000 Hari Pertama Kehidupan
Tujuan mengetahui hubungan antara status gizi dengan
perkembangan anak usia 1000 hari pertama kehidupan
dengan mengontrol variabel lain (tingkat pendidikan
formal ibu, status pekerjaan ibu dan jumlah saudara)
observasional analitik dengan pendekatan cross
Metode sectional. Sampel penelitian ini adalah anak usia 2
tahun yang terdaftar di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Jaten I dan II, Kabupaten Karanganyar,
sampel dipilih dengan cara teknik purposive sampling
sebanyak 60 orang. Sampel yang memenuhi kriteria
inklusi dan tidak terdapat kriteria eksklusi diukur tinggi
badan lalu di lakukan tes Denver II.
Setelah dilakukan tes Denver II lalu dilakukan
penentuan hasil perkembangan.
Hasil Penelitian: hasil analisis uji bivariat status gizi dan tingkat pendidikan
menunjukkan p < 0,25. Uji regresi logistik multivariat antara status gizi
dengan perkembangan anak usia 1000 hari pertama kehidupan
menunjukkan OR = 9,361 ; IK 95%= 1,288 – 68,031; dan p = 0,027, yang
berarti status gizi berhubungan dengan perkembangan anak usia 100 hari
pertama kehidupan. Subjek dengan status gizi pendek memiliki risiko lebih
berat dibandingkan dengan status gizi normal (tes Denver 9,361). Hasil uji
regresi logistik multivariat antara tingkat pendidikan menengah ibu dengan
perkembangan anak usia 1000 hari pertama kehidupan menghasilkan nilai
OR= 0,463; IK 95%= 0,073 – 2,935; p= 0,414, sedangkan tingkat
pendidikan tinggi ibu memiliki nilai OR= 0,195; IK 95%= 0,023 – 1,653;
p= 0,195.
library.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
dengan perkembangan anak pada 1000 HPK (kasus fix desease anak baduta
sundulan dan anak yang disundul) belum pernah dilakukan. Ada data tentang
sundulan dengan perkembangan anak pada1000 hari pertama kehidupan. Ada
hubungan kejadian gizi buruk pada anak Balita dengan inisiasi menyusu dini,
jenis kelamin, pendidikan orang tua, dan tingkat ekonomi.
F. Kebaruan /Novelty
Kejadian sundulan di Indonesia belum banyak diketahui penyebab dan
besarnya masalah yang ditimbulkan serta analisis tentang kejadian sundulan
baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kejadian sundulan sampai saat ini
masih dianggap kejadian alami dari kehamilan seorang ibu pada saat anak
terakhir masih harus mendapatkan ASI Ekslusif 6 bulan. Kejadian sundulan
umumnya disebabkan kesuburan pasangan usia subur (PUS) yang lupa ber-KB
(lupa minum pil KB) atau unsur ketidak sengajaan sehingga ibu menyusui
mengalami hamil lagi. Data di Jawa Tengah jumlah akseptor KB sudah
mencapai 85% sementara yang 15% belum tercatat, ada kemungkinan
diantaranya mengalami sundulan (Tatas, BKKBN Jateng, 2018). Penelitian
yang sudah dulakukan umumnya membahas jarak kelahiran sehingga
penelitian untuk disertasi ini memiliki orisinalitas tentang kejadian sundulan
(kasus fix desease anak baduta sundulan dan anak baduta yang disundul)
dalam pemantauan perkembangan anak pada 1000 hari pertama kehidupan di
Indonesia. Kebaruan penelitian Disertasi ini menganalisis hubungan kejadian
sundulan dengan perkembangan anak, riwayat sakit anak, pola asuh, ASI
eksklusif. Selain itu juga menganalisis hubungan KIE kehamilan, KIE KB,
KIE 1000 HPK dengan sundulan dan perkembangan anak baduta fix desease
berdasarkan KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan). Diharapkan pula
hasil temuan ini dapat melestarikan salah satu kearifan lokal yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia dalam bentuk pelestarian bahasa “Sundulan” yang
mana istilah bahasa jawa yang sebenarnya kejadian tersebut bisa terjadi
diseluruh belahan dunia.