Pembahasan Jurnal
Kematian ibu akibat penyakit yang diderita sebelum kehamilan pada dasarnya
dapat dicegah dengan melakukan deteksi sejak dini. Deteksi dan intervensi dini pada
kehamilan menjadi metode paling efisien untuk menurunkan risiko tersebut.
Antenatal care menjadi media skrining yang seharusnya efektif untuk mendeteksi dini
penyakit jantung. Deteksi dini penyakit jantung dalam kehamilan dapat dilakukan
melalui metode sederhana seperti anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Gejala-gejala
seperti sesak nafas, orthopnea, edema pada ekstremitas bawah, kelelahan, tidak dapat
melakukan aktivitas ringan atau berat patut dicari sejak pertama kali ANC. Riwayat
penyakit jantung pada keluarga, riwayat kematian mendadak juga dapat menjadi
petunjuk yang mengarah ke penyakit jantung dalam kehamilan.
Selama kehamilan, akan terjadi peningkatan volume darah ibu sebesar 30-50% yang dimulai
sejak trimester pertama, dan mencapai puncaknya pada kehamilan minggu ke-24.
Peningkatan volume ini akan menyebabkan jantung bekerja “lebih keras” untuk
memompakan darah lebih banyak darah. Denyut jantung juga akan meningkat 10-15
denyutan diatas nilai sebelum kehamilan. Dan dalam kondisi normal, tekanan darah akan
sedikit menurun pada trimester pertama dan kedua kehamilan dan biasanya kembali
mencapai nilai awal pada trimester ke-3. Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita
hamil dapat melakukan toleransi terhadap perubahan–perubahan fisiologis tersebut. Namun
pada wanita dengan penyakit jantung, perubahan ini justru menimbulkan risko untuk dirinya
dan janinnya. Berikut perjalanan penyakit jantung pada kehamilan :