Anda di halaman 1dari 13

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

ANALISIS ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MAUK


KABUPATEN TANGERANG
Bunga Tiara Carolin1, Jenny Anna Siauta2, Dewi Utami Herliyani3
1,2,3
Prodi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nasional
Corresponding author: bunga.tiara@civitas.unas.ac.id

Abstrak
Tingginya angka kejadian anemia pada ibu hamil ini di Puskesmas Mauk Kabupaten
Tangerang tahun 2019 yang menunjukkan angka 77 orang (8,8%) yang menderita anemia ringan
dan 2 orang (0,3%) yang mengalami anemia berat dari 875 ibu hamil, dan juga dampak yang sering
terjadi akibat anemia yaitu, perdarahan 23 orang (29,1%), BBLR 17 orang (21,5%), kematian 4
orang (5%). Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis anemia pada ibu hamil di Puskesmas
Mauk Kabupaten Tangerang. Penelitian ini termasuk survey analitic dengan pendekatan cross
sectional. Sampel penelitian diambil menggunakan rumus Slovin dan diperoleh sampel sebanyak
151 dengan teknik pengambilan sampel quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan alat
ukur kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat.dengan uji chi-square.
Hasil analisis univariat menunjukkan dari 151 orang ibu hamil mayoritas mengalami anemia 64,2%,
paritas primipara 67,5%, pengetahuan kurang 61,6%, status ekonomi kurang 66,9%, status gizi
kurang 60,9%, dan jarak kehamilan kurang baik (< 2 tahun) 69,5%. Hasil analisis bivariat adanya
hubungan yang bermakna antara paritas (p-value 0,030), pengetahuan (p-value 0,000), status
ekonomi (p-value 0,001), status gizi (p-value 0,000), dan jarak kehamilan (p-value 0,026) dengan
anemia pada ibu hamil. Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar tetap memberikan konseling atau
pendidikan kesehatan terlebih mengenai gizi bagi ibu hamil melalui program kelas ibu hamil agar
dapat mengelola bahan makanan yang terjangkau dan bergizi untuk menekan tingginya angka
kejadian anemia pada ibu hamil.
Kata Kunci : Anemia; Ibu hamil; Puskesmas

Abstract
Based on the high incidence of anemia in pregnant women at the Mauk Public Health Center
Tangerang Regency in 2019 which there were 77 people (8.8%) suffer from mild anemia and 2
people (0.3%) who experience severe anemia out of 875 mothers. The impact of anemia in
pregnancy including bleeding 23 people (29.1%), low birth weigth 17 people (21.5%), death of 4

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


1
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

people (5%). To determine/analysis of anemia in pregnant women at Mauk Public Health Center,
Tangerang Regency. This study was an analytic survey with a cross sectional approach. The
research sample was taken using the Slovin formula and obtained a sample of 151 with a quota
sampling technique. The research instrument used was a questionnaire measuring tool. Data
analysis used univariate and bivariate analysis with the chi-square test. The results of univariate
analysis showed that out of 151 pregnant women, the majority of them had anemia (64.2%),
primiparous parity (67.5%), poor knowledge (61.6%), poor economic status (66.9%), malnourished
(60.9%), and pregnancy interval less than two years (69.5%). The results of the bivariate analysis
with the chi square test found that there was a relationship between parity (p-value 0.030),
knowledge (p-value 0.000), economic status (pvalue 0.001), nutritional status (p-value 0.000), and
pregnancy distance (p-value 0.026) with anemia in pregnant women. Therefore, it is hoped that
health workers will continue to provide counseling or health education, especially regarding
nutrition for pregnant women through the pregnant women class program. Thus, they can manage
affordable and nutritious foodstuffs to reduce the high incidence of anemia in pregnant women.
Keywords: Anemia, Pregnant women, Public Health Center.

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


2
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

Pendahuluan Kemenkes RI menyebutkan penyebab


Kehamilan merupakan suatu keadaan kematian ibu diantaranya hipertensi sebanyak
yang fisiologis namun dalam prosesnya dapat 33,07%, perdarahan obstetrik 27.03%,
menjadi patologis atau suatu keadaan yang komplikasi non obstetric 15.7%, komplikasi
dapat menyebabkan kematian ibu maupun obstetric lainnya 12.04% infeksi pada
bayi, yang dalam hal ini berkaitan dengan kehamilan 6.06% dan penyebab lainnya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka 4.81% (Kemenkes RI, 2019).
Kematian Bayi (AKB). Data World Health Di Indonesia prevalensi anemia pada
Organization (WHO) tahun 2018 kehamilan masih tinggi yaitu tahun 2013
menyebutkan bahwa 41,8% penyebab sekitar 42%, tahun 2014 sebanyak 39% ,
kematian ibu di negara berkembang berkaitan tahun 2015 sebanyak 60% ibu hamil
dengan anemia dalam kehamilan. Salah satu menderita anemia kekurangan gizi (BPS,
komplikasi kehamilan yang sering terjadi 2015). Pada pengamatan lebih lanjut yang
adalah anemia dimana kisarannya antara 20% dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik)
sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% Propinsi Banten menunjukkan bahwa
sebagai dasarnya. Di Maroko, melalui survei kebanyakan anemia yang diderita masyarakat
yang dilakukan di tingkat nasional atau karena kekurangan zat besi yang dapat diatasi
regional menunjukkan bahwa anemia masih melalui pemberian zat besi secara teratur dan
merupakan masalah kesehatan terutama bagi peningkatan gizi. Prevalensi anemia gizi besi
perempuan. Prevalensi anemia defisiensi besi di Propinsi Banten pada ibu hamil tahun 2017
pada ibu hamil adalah 37,2% dan 32,6% pada sebesar (26,5 %). Sedangkan prevalensi
wanita usia subur (Kemenkes RI, 2019). anemia di Kabupaten Tangerang (43%)
Anemia pada ibu hamil merupakan (Profil Kesehatan Kab. Tangerang, 2017)
salah satu masalah yang sampai saat ini masih Penyebab langsung anemia pada
ada, yang dapat meningkatkan resiko kehamilan adalah defisiensi zat besi dan
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Hasil kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya
survei Badan Kependudukan dan Keluarga berkaitan erat karena kehilangan darah dalam
Berencana Nasional (BKKBN) dan Badan jumlah besar diserai hilangnya zat besi dalam
Pusat Statistik (BPS) per empat tahun hemoglobin serta habisnya simpanan zat besi
diketahui penyebab kematian ibu yang paling pada saat kehamilan. Kebutuhan total ibu
besar adalah perdarahan 30,3%, eklamsi akan zat besi yang dipicu oleh kehamilan rata-
27,1% dan infeksi 7,3%. Pada tahun 2019 rata mendekati 1000 mg yang jauh melebihi

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


3
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

simpanan zat besi sebagian besar wanita. memberikan pendidikan kesehatan mengenai
Penyebab tidak langsung dari anemia pada ibu hamil. Tablet tambah darah dapat
kehamilan di antaranya adalah umur ibu, menghindari anemia besi dan anemia asam
status ekonomi, pekerjaan, pendidikan, folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk
paritas, umur kehamilan, jarak kelahiran, mengonsumsi tablet zat besi minimal 90
status gizi (Leveno, 2012). tablet selama hamil, namun kejadian yang
Salah satu penyulit kehamilan yang terjadi di lapangan, tetap saja angka kejadian
sering terjadi adalah anemia pada ibu hamil. anemia masih tinggi. Oleh karena itu sangat
Jika kadar Hb di bawah normal dan tidak dibutuhkan peran aktif dari berbagai lapisan
adanya penanganan yang tepat dan akurat yang dalam hal ini dititikberatkan pada tenaga
akan mengakibatkan turunnya kadar kesehatan terkait. (Depkes, 2017).
hemoglobin di bawah nilai normal dan dapat Data penelitian Astriana (2017) yang
menyebabkan abortus, persalinan dilakukan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
prematuritas, mola hidatisoda, perdarahan Tanjung Agung Kabupaten OKU yang
antepartum, ketuban pecah dini (KPD) mengalami kejadian anemia pada ibu hamil
(Prawirohardjo, 2016). Prevalensi anemia ditemui adanya hubungan yang bermakna
yang tinggi dapat membawa akibat negatif antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan
seperti gangguan dan hambatan pada paritas dan usia ibu. Hasil penelitian Prahesti
pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, (2017) yang dilakukan di Puskesmas
Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan Prambanan, Sleman, Yogyakarta,
kurangnya oksigen yang dibawa sel tubuh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
maupun ke otak pada ibu hamil dapat bermakna antara pendidikan dengan kejadian
mengakibatkan efek bentuk pada ibu itu anemia pada ibu hamil. Hasil penelitian
sendiri maupun pada bayi yang di lahirkan Purwaningtyas dan Prameswari (2017)
(Depkes, 2017). tentang hubungan status gizi ibu hamil
Untuk mengatasi masalah anemia pada dengan kejadian anemia di wilayah kerja
ibu hamil Dinas Kesehatan Kabupaten Puskesmas Karang Anyar Kota Semarang,
Tangerang mempunyai program yaitu dengan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
program kelas ibu hamil dan pemberian antara status gizi dengan kejadian anemia
suplementasi tablet tambah darah (Fe) yang pada ibu hamil. Untuk hasil penelitian.
bisa didapatkan di Puskesmas daerah. Kelas Puskesmas Mauk Kabupaten Tangerang
ibu hamil dilakukan dengan maksud untuk adalah salah satu Puskesmas yang ada di

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


4
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2017 slovin). Penelitian ini dilaksanakan di


terjadi 150 orang (16,2%) ibu hamil terkena Puskesmas Mauk Kabupaten Tangerang.
anemia dari 926 ibu hamil. Pada tahun 2018 Intrumen penelitian menggunakan kuisioner.
mengalami penurunan, menurut hasil laporan Untuk kadar HB melihat dari data rekam
tahunan bagian KIA Puskesmas Mauk medik. Analisa data menggunakan uji chi
Kabupaten Tangerang terdapat 68 orang square.
(8,2%) yang menderita anemia ringan (8-
11mg/dl) dan 2 orang (0,25%) yang Hasil Penelitian
mengalami anemia berat (tahun 2017 yaitu 1. Hasil Univariat
perdarahan sebanyak 15 orang (10%), BBLR Tabel 1
sebanyak 13 orang (8,7%) dan yang Distribusi Frekuensi variabel
meninggal 4 orang (2,7%), dan mengalami Variabel Frekuensi Persentase
(f) (%)
peningkatan yang sangat signifikan pada
Kejadian Anemia
tahun 2018 perdarahan 20 orang (28,6%), Anemia 97 64,2
Tidak 54 35,8
BBLR 14 orang (20%), kematian 3 orang
Anemia
(4,3%), begitu pula di tahun 2019, perdarahan Total 151 100
menjadi 23 orang (29,1%), BBLR 17 orang Paritas
Primipara 102 67,5
(21,5%), kematian 4 orang (5%). Berdasarkan Multipara 49 32,5
kejadian ini maka peneliti tertarik untuk Pengetahuan
Kurang 93 61,6
melakukan penelitian yang berjudul Analisis Baik 58 38,4
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Mauk Status Ekonomi
Kurang 101 66,9
Kabupaten Tangerang. Baik 50 33,1
Status Gizi
Kurang 92 60,9
Metode Baik 59 39,1
Penelitian ini menggunakan metode Jarak Kehamilan
Kurang 105 69,5
survey analitic, dengan pendekatan cross Baik 46 30,5
sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Mauk Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat
Kabupaten Tangerang periode Januari – Mei bahwa dari 151 orang ibu hamil di Puskesmas
tahun 2020 yaitu sebanyak 243 orang. sampel Mauk Kabupaten Tangerang, sebagian besar
yang digunakan pada penelitian ini adalah yang mengalami anemia yaitu sebanyak 97
151 responden (dihitung berdasarkan rumus orang (64,2%), paritas primipara yaitu

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


5
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

sebanyak 102 orang (67,5%), pengetahuan Pembahasan


kurang yaitu sebanyak 93 orang (61,6%), Analisis Univariat
besar status ekonomi yang kurang yaitu Anemia ibu hamil
sebanyak 101 orang (66,9%), status gizi yang Berdasarkan hasil penelitian ini
kurang yaitu sebanyak 92 orang (60,9%), diperoleh bahwa sebagian besar ibu hamil di
jarak kehamilan yang kurang baik (< 2 tahun) Puskesmas Mauk Kabupaten Tangerang
yaitu sebanyak 105 orang (69,5%). mengalamai anemia. Menurut Manuaba
2. Hasil Bivariat (2015) menyatakan bahwa Anemia pada
Tabel 2 kehamilan adalah anemia karena kekurangan
Hubungan paritas, pengetahuan, status
zat besi dan merupakan jenis anemia yang
ekonomi, status gizi, jarak kehamilan
dengan kejadian anemia pada ibu hamil pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.
Penentuan derajat anemia diambil
Anemia pada Ibu
berdasarkan atas ketentuan kadar Hb < 11
Hamil Jumlah p-
Variabel
Anemia Tidak value g/dl.
N % n % n % Hal ini sesuai dengan pernyataan
Paritas
Primipara 72 70,6 30 29,4 102 100 Tarwoto (2013) bahwa Departemen
0,030
Multipara 25 51 24 49 49 100 Kesehatan menetapkan derajat anemia sebagai
Total 97 64,2 54 33,8 151 100
Pengetahuan berikut : anemia ringan (Hb 8 g/dl - < 11
Kurang 73 78,5 20 21,5 93 100 g/dl), anemia sedang (Hb 5 g/dl - < 8 g/dl),
0,000
Baik 24 41,4 34 58,6 58 100
Total 97 64,2 54 35,8 151 100 anemia berat (Hb < 5 g/dl). Hasil penelitian
Status Ekomomi ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Kurang 75 74,3 26 25,7 101 100
0,001 Kafiyanti (2016) tentang pengetahuan ibu
Baik 22 44 28 56 50 100
Total 97 64,2 54 35,8 151 100 hamil trimester III di Puskesmas Jetis Kota
Status Gizi Yogyakarta, menunjukkan bahwa dari 61
Kurang 76 82,6 16 17,4 92 100
0,000 responden terbanyak mengalami anemia
Baik 21 35,6 38 64,4 59 100
Total 97 64,2 54 35,8 151 100 ringan yaitu sebanyak 37 orang (60,7%).
Jarak Kehamilan
Kurang 74 70,5 31 29,5 105 100 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
0,026
Baik 23 50 23 50 46 100 penelitian yang dilakukan Yanti dkk (2015)
Total 97 64,2 54 35,8 151 100
tentang hubungan primigravida dengan
kejadian anemia pada ibu di wilayah kerja
Puskesmas Pringsewu Lampung, yang
menunjukkan hasil bahwa dari 168 orang,

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


6
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

sebagian besar ibu hamil yang mengalami paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah
anemia yaitu sebanyak 106 orang (64,3%). dengan keluarga berencana. Sebagian
Menurut peneliti banyaknya angka kehamilan pada paritas adalah tidak
kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah direncanakan. Dalam pernyataannya yang lain
Puskesmas Mauk karena, banyaknya faktor Herlina (2017) menyatakan bahwa Paritas
yang mempengaruhinya, seperti paritas, adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh
pengetahuan, status ekonomi, status gizi dan seorang ibu baik lahir hidup maupun lahir
jarak kehamilan, hal inilah yang banyak mati. Seorang ibu yang sering melahirkan
mengakibatkan tingginya angka kejadian mempunyai risiko mengalami anemia pada
anemia pada kehamilan. kehamilan berikutnya apabila tidak
memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena
Analisis Bivariat selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk
1) Hubungan paritas dengan anemia pada ibu dan untuk janin yang dikandungnya.
ibu hamil Begitu pula dengan pernyataan Soebroto
Dari hasil analisis bivariat pada (2015) bahwa Paritas >3 dapat meningkatkan
penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
hubungan yang bermakna antara paritas persalinan, seperti meningkatkan risiko
dengan anemia pada ibu hamil. Yang mana terjadinya kematian janin didalam kandungan
ibu hamil yang pernah melahirkan 1 kali atau dan pendarahan sebelum dan setelah
primipara memiliki risiko lebih besar melahirkan, lebih sering dijumpai pada wanita
mengalami anemia dibandingkan dengan hamil yang anemia dan hal ini dapat berakibat
multipara. vatal, sebab wanita hamil yang anemia tidak
Hasil penelitian ini sesuai dengan dapat mentoleransi kehilangan darah.
pendapat yang dikemukakan oleh Herlina Hasil penelitian ini sesuai dengan
(2017) yang menyatakan bahwa Paritas 2-3 penelitian yang dilakukan Astriana (2017)
merupakan paritas paling aman ditinjau dari yang dilakukan di Wilayah Kerja UPTD
sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten OKU
tinggi >3 mempunyai angka kematian periode Agustus – Oktober 2017,
maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, menunjukkan bahwa hasil analisis bivariat
lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada diketahui adanya korelasi antara kejadian
paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan anemia pada ibu hamil dengan paritas. Hasil
obstetrik lebih baik, sedangkan risiko pada penelitian Ansari, et al (2016) menunjukkan

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


7
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

bahwa terdapat hubungan yang signifikan berpengaruh terhadap pola konsumsi


antara paritas dengan kejadian anemia pada makanan terutama zat besi. Kekurangan zat
kehamilan. Hal ini juga selaras dengan besi dalam jangka waktu yang relatif lama
penelitian Akhyar, et al (2016) yang akan menyebabkan terjadinya anemia.
menunjukkan bahwa adanya hubungan antara Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
paritas dengan tingkat resiko kejadian anemia penelitian Kafiyanti (2016) yang di
pada kehamilan. Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta pada ibu
Menurut peneliti adanya hubungan hamil dengan kejadian anemia, hasil analisis
antara paritas dengan anemia pada ibu hamil bivariat melalui uji chi-square menunjukkan
dikarenakan paritas salah satu faktor yang bahwa terdapat hubungan yang bermakna
menyebabkan kejadian anemia pada ibu antara pengetahuan dengan kejadian anemia
hamil. Hal ini dikarenakan sebagian besar pada ibu hamil trimester III. Begitu pula
responden yang diteliti dan mengalami dengan hasil penelitian Haswane, et al (2015)
anemia ada pada jarak kehamilan kurang baik di Maroko, yang menunjukkan bahwa ada
(< 2 tahun). hubungan signifikan antara pengetahuan
2) Hubungan pengetahuan dengan anemia dengan kejadian anemia pada kehamilan.
pada ibu hamil Hasil penelitian Akhyar, et al (2016) juga
Dari hasil analisis bivariat pada menunjukkan bahwa adanya hubungan usia
penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat ibu dengan resiko kejadian anemia pada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan kehamilan.
dengan anemia pada ibu hamil. Yang mana Menurut peneliti hubungan yang
ibu hamil pengetahuan kurang memiliki risiko bermakna antara pengetahuan dengan anemia
lebih besar mengalami anemia dibandingkan pada ibu hamil dikarenakan pengetahuan
dengan ibu hamil pengetahuan baik. merupakan faktor dominan pembentuk
Hasil penelitian ini sesuai dengan perilaku seseorang. Semakin baik atau tinggi
pendapat yang dikemukakan oleh pengetahuan seseorang maka akan semakin
Notoatmodjo (2017) yang menyatakan bahwa baik pula perilaku kesehatan orang itu, begitu
Pengetahuan dapat diperoleh melalui pula dengan perilaku ibu hamil dalam
pengalaman sendiri maupun dari orang lain. menjaga kesehatan kandungannya.
Sementara itu ibu hamil adalah orang yang Banyaknya ibu hamil yang berpengetahuan
paling bertanggung jawab terhadap gizi bayi kurang pada penelitian ini, dikarenakan
yang dikandungnya sendiri. Pengetahuan ibu sebagian besar ibu hamil ada pada tingkat

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


8
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

pendidikan rendah. Pada ibu dengan tingkat terbanyak mengandung zat besi adalah yang
pendidikan rendah tentunya sulit untuk dapat berasal dari protein hewani yang harganya
bisa menerima dan memahami masukan atau cukup mahal, mahalnya bahan makanan
konseling yang diberikan oleh bidan. tersebut memungkinkan tidak dapat dijangkau
3. Hubungan status ekonomi dengan masyarakat rendah.
anemia pada ibu hamil Hasil penelitian Ansari, et al (2016)
Dari hasil analisis bivariat pada menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat signifikan antara sosial ekonomi dengan
hubungan yang bermakna antara status kejadian anemia pada kehamilan. Begitu pula
ekonomi dengan anemia pada ibu hamil. dengan jurnal internasional Chowdhury, et al
Yang mana ibu hamil status ekonomi kurang (2015), yang menunjukkan bahwa adanya
memiliki risiko lebih besar mengalami anemia hubungan yang bermakna antara sosial
dibandingkan dengan ibu hamil status ekonomi dengan resiko anemia pada ibu ibu
ekonomi baik. hamil. Hal ini juga selaras dengan penelitian
Hasil penelitian ini sesuai dengan Akhyar, et al (2016) yang menunjukkan
pendapat yang dikemukakan oleh Arisman bahwa adanya hubungan antara sosial
(2015), mengatakan bahwa status ekonomi ekonomi dengan tingkat resiko kejadian
sangat erat kaitannya dengan pendapatan. anemia pada kehamilan.
Pendapatan merupakan faktor yang paling Menurut peneliti adanya hubungan yang
menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. bermakna antara status ekonomi dengan
Semakin banyak mempunyai uang berarti anemia pada ibu hamil dikarenakan status
semakin baik makanan yang diperoleh, ekonomi merupakan faktor penentu dalam
dengan kata lain semakin tinggi penghasilan, pemenuhan kebutuhan kehidupan terlebih
semakin besar pula persentase dari dalam hal konsumtif kesehatan. Semakin baik
penghasilan tersebut untuk membeli buah, status ekonomi seseorang maka akan semakin
sayuran dan beberapa jenis makanan lainnya. baik pula tingkat kehidupannya terlebih dalam
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hal pemenuhan gizi kehamilan dengan
pernyataan Depkes (2017) yang menyatakan demikian akan terhindar dari kejadian anemia
bahwa status ekonomi dianggap memiliki pada kehamilan. Banyaknya ibu hamil yang
dampak yang signifikan terhadap berstatus ekonomi kurang dikarenakan daerah
kemungkinan terjadinya kejadian anemia. Hal tempat dilakukan penelitian ini merupakan
ini dikarenakan sumber makanan yang daerah pedesaan yang tingkat atau taraf

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


9
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

kehidupannya masih rendah sehingga memicu psikis, perilaku, penurunan kerja fisik dan
tingkat status ekonomi yang rendah pula. daya ingat, penurunan daya tahan terhadap
Dengan keadaan keluarga yang berstatus keletihan, peningkatan angka kesakitan dan
ekonomi rendah menyababkan daya beli kematian.
konsumtif dan daya beli untuk kebutuhan gizi Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
bagi ibu hamil tentunnya sangat terbatas, hal penelitian Purwaningtyas dan Prameswari
ini bisa menyebabkan kejadian anemia (2017) yang dilakukkan di Wilayah Kerja
dikarenakan ibu hamil kekurangan gizi. Puskesmas Karang Anyar Kota Semarang
4. Hubungan status gizi dengan anemia pada ibu hamil dengan kejadian anemia, hasil
pada ibu hamil analisis bivariat melalui uji chi-square
Dari hasil analisis bivariat pada menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat bermakna antara status gizi dengan kejadian
hubungan yang bermakna antara status gizi anemia pada ibu hamil. Hasil penelitian
dengan anemia pada ibu hamil. Yang mana Weldekidan, et al (2018) menunjukkan bahwa
ibu hamil status gizi kurang memiliki risiko terdapat hubungan yang signifikan antara
lebih besar mengalami anemia dibandingkan status gizi dengan kejadian anemia pada
dengan ibu hamil status gizi baik. kehamilan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Menurut peneliti adanya hubungan yang
pendapat yang dikemukakan oleh Mantri bermakna antara status gizi dengan anemia
(2011) yang menyatakan bahwa Anemia pada ibu hamil dikarenakan status gizi
merupakan salah satu dari berbagai masalah merupakan tolak ukur dari kesehatan
gizi di Indonesia yang harus ditanggulangi seseorang, jadi bisa dipastikan bila status gizi
secara serius, terutama anemia izi besi. ibu baik maka ibu tidak akan terkena anemia,
Penyebab anemia gizi besi ialah karena terbukti dari hasil penelitian ini dimana pada
kurangnya pemasukan zat besi, berkurangnya ibu hamil yang mengalami anemia,
sediaan zat besi dalam makanan, mengalami status gizi kurang, karena status
meningkatnya kebutuhan akan zat besi seperti gizi ini berhubungan dengan status ekonomi
saat menstruasi, kehilangan darah yang dengan kemampuan daya beli masyarakat
kronis, penyakit malaria, dan infeksi- infeksi yang kurang terhadap pemenuhan gizi, maka
lain serta pengetahuan yang kurang tentang akan meningkatkan kejadian anemia pada ibu
anemia gizi besi. Anemia gizi besi dapat hamil.
berdampak pada perkembangan fisik dan

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


10
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

5. Hubungan jarak kehamilan dengan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang


anemia pada ibu hamil bermakna antara jarak kehamilan dengan
Dari hasil analisis bivariat pada kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil
penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat penelitian Akhyar, et al (2016) juga
hubungan yang bermakna antara jarak menunjukkan bahwa adanya hubungan jarak
kehamilan dengan anemia pada ibu hamil. kelahiran dengan resiko kejadian anemia pada
Yang mana ibu hamil pada jarak kehamilan kehamilan.
kurang baik memiliki risiko lebih besar Menurut peneliti adanya hubungan yang
mengalami anemia dibandingkan dengan ibu bermakna antara jarak kehamilan dengan
hamil pada jarak kehamilan yang baik. anemia pada ibu hamil dikarenakan pada jarak
Hasil penelitian ini sesuai dengan kehamilan yang pendek sudah dapat
pendapat yang dikemukakan oleh Depkes dipastikan alat reproduksi ibu belum
(2017) yang menyatakan bahwa makin sering berfungsi dengan baik dan secara
seorang wanita mengalami kehamilan dan keseluruhan, sehingga dapat berdampak pada
melahirkan, akan makin banyak kehilangan kehamilan yang berikut. Hal ini terbukti dari
zat besi termasuk juga, terlalu kerap hamil hasil penelitian ini dimana ibu yang jarak
(jaraknya < 2 tahun), terjadinya perdarahan kehamilan kurang baik (< 2 tahun) sebagian
yang berulangulang pada kehamilan besar dengan anemia sebanyak 74 orang
sebelumnya, semuanya bisa menjadi faktor (70,5%)
penyebab terjadinya anemia. Hasil penelitian
ini juga sesuai dengan pernyataan FKM-UI Simpulan dan Saran
(2012) yang menyatakan bahwa Berbagai Simpulan
penelitian membuktikan bahwa status gizi ibu Berdasarkan hasil penelitian yang telah
hamil belum pulih sebelum 2 tahun pasca dilakukan pada 151 orang ibu hamil di
persalinan sebelumnya, oleh karena itu belum Puskesmas Mauk Kabupaten Tangerang,
siap untuk kehamilan berikutnya. dapat disimpulkan dari 151 ibu hamil, yang
Hasil penelitian penelitian Haswane, et mengalami anemia sebesar 64,2%, mayoritas
al (2015) di Maroko, yang menunjukkan paritas primipara 67,5%, pengetahuan kurang
bahwa ada hubungan signifikan antara jarak 61,6%, status ekonomi 66,9%, status gizi
kehamilan dengan kejadian anemia pada kurang 60,9%, dan jarak kehamilan kurang
kehamilan. Begitu pula dengan jurnal baik 69,5%. Terdapat hubungnan yang
internasional Rosmawati, et al (2012), bermakna antara, pengetahuan, status

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


11
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

ekonomi, status gizi, dan jarak kehamilan Ansari, et al. 2016. Anemia Prevalence and
dengan anemia pada ibu hamil. Risk Factors in Pregnant Women in an
Urban Area of Pakistan. Journal, The
Saran United Nations University
Dikarenakan pada hasil penelitian ini Arisman. 2015. Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi
ditemukan bahwa tingkat kemungkinan Dalam Daur Kehidupan. EGC, Jakarta
terjadinya anemia pada ibu hamil tertinggi Astriana. W. 2017. Kejadian Anemia pada Ibu
pada status gizi dan mengingat banyaknya ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia.
hamil dengan anemia terjadi pada ibu dengan KTI. STIKES Al-Ma’arif, Baturaja
status gizi kurang dan status ekonomi yang Chowdhury, et al. 2015. Factors associated
kurang juga maka sangat diharapkan tenaga with maternal anaemia among pregnant
kesehatan di Puskesmas Mauk Kabupaten women in Dhaka city, Artikel, BioMed
tangerang dapat memberikan pendidikan Ceddntra
mengenai simulasi pengolahan bahan Depkes RI. 2017. Buku Pintar Kehamilan dan
makanan yang mudah dan murah secara Melahirkan. Depkes RI, Jakarta.
personal pada ibu hamil maupun pada kelas Hasswane, dkk. 2015. Prevalence and Factors
ibu hamil yang sudah berjalan. Dikarenakan Associated with Anemia Pregnancy in a
pada hasil penelitian ini terlihat banyaknya Group of Moroccan Pregnant Women.
jarak kehamilan kurang baik yang mengalami Kenitra : University Ibn Tufail-
anemia maka sangat diharapkan pula agar CNESTEN
tenaga kesehatan lebih menggalakan lagi Herlina. 2017. Faktor-Faktor Yang
kegiatan safari KB nya, agar masyarakat Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
terlebih lagi ibu-ibu dapat menjadi akseptor Pada Ibu Hamil. Jakarta
KB sehingga dapat mengatur jarak kehamilan. Kafiyanti, N. 2016. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Daftar Pustaka Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada
Akhyar, et al. 2016. Analysis of Factors Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas
Associated with Anemia in Pregnant Jetis Kota Yogyakarta, Skripsi, FIKES-
Women at Prambanan Community Universitas ’Aisyiyah, Yogyakarta
Health Center, Sleman, Yogyakarta, Kemenkes RI. 2019. Strategi Penurunan AKI
Journal, Faculty of Medicine, dan Neonatal. Dirjen Kesmas, Jakarta
Universitas Sebelas Maret

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


12
JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL

http://journal.unas.ac.id/health article

Leveno, K. 2012. Obstetri Williams panduan Attending Antenatal Clinic in Public


ringkas. (Brahm U. Pendit, Health Facilities at Durame Town:
Penerjemah.). EGC, Jakarta Unmatched Case Control Study.
Mantri. 2011. Hubungan Tingkat Journal, Arba Minch University, Arba
Pengetahuan Dengan Anemia, Minch, Ethiopia
http://mantrisiaga.com, diakses tanggal Yanti, dkk. 2015. Faktor-Faktor Terjadinya
15 April 2020, pukul 19.55 WIB Anemia Pada Ibu Primigravida di
Manuaba, IBG. 2015. Ilmu Kebidanan, Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu
Penyakit Kandungan dan KB. EGC, Lampung, Skripsi, STIKES
Jakarta. Muhammadiyah Pringsewu Lampung,
Notoadmodjo, S. 2017. Promosi Kesehatan & Lampung.
Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta,
Jakarta
Prahesti, R. 2017. Analisis Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Prambanan, Sleman, Yogyakarta,
Skripsi, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta
Prawirohardjo, S. 2016. Ilmu Kebidanan.
Edisi ke 4, Cetakan Keempat. YBPSP,
Jakarta.
Purwaningtyas dan Prameswari. 2017. Faktor
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang,
Semarang
Soebroto, I. 2015. Cara Mudah Mengatasi
Problem Anemia. Bangkit, Jogjakarta.
Tarwoto. 2017. Buku Saku Anemia Pada Ibu
Hamil. Trans Info Media, Jakarta
Weldekidan, et al. 2018. Determinants of
Anemia among Pregnant Women

JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN NASIONAL 2021; 3 (2)


13

Anda mungkin juga menyukai