Anda di halaman 1dari 11

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA


TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN DETEKSI
DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN DI BPM WIDYA
TAHUN 2022

Widya Sari Kasbi


Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
e-mail : widyasarikasbi@gmail.com

ABSTRAK

Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat
kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program- program
kesehatan.Pemerintah mencanangkan suatu program yang bernama Making Pregnancy
Safer (MPS) yang memiliki misi kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung
aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. Menurut data Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI, 2011). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengetahuan
ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di BPM WidyaTahun 2022.
Berdasarkan pengetahuan, umur, pendidikan dan pekerjaan. Metode Penelitian : Jenis
Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif, Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu hamil primigravida yang berada di BPM Widya pada bulan April- Juni 2022 dengan
jumlah 35 ibu hamil. Hasil Penelitian : Dari 35 resonden, sebagian besar mempunyai
pengetahuan baik sebanyak 14 orang (40,0%) dan sebagian kecil responden yang
mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 21 orang (60,0%). Mayoritas ibu hamil
mempunyai pengetahuan dengan kategori kurang tentang tanda bahaya kehamilan dengan
deteksi dimi komplikasi kehamilan terdapat pada usia 20-35 tahun dengan jumlah 9 orang
dan minoritas pengetahuan baik pada usia < 20 tahun dengan jumlah 1 orang. Kesimpulan
: Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya
kehamilan dengan deteksi dini komplikasi kehamilan di BPM Widya Tahun 2022
berdasarkan hasil analisis uji statistic chi-square diperoleh nilai p= 0,046<0,05. Saran :
Ibu hamil diharapkan untuk segera memeriksakan kehamilannya apalagi terdapat tanda
bahaya kehamilan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Tanda bahaya Kehamilan

ABSTRACT

Maternal and infant mortality rates are a benchmark in assessing the health status
of a nation, therefore the government places great emphasis on reducing maternal and
infant mortality through health programs. The government has launched a program
called Making Pregnancy Safer (MPS) which has a pregnancy mission. and childbirth
2

in Indonesia is safe, and babies are born alive and well. According to the Indonesian
Health Demographic Survey data (IDHS, 2011). Research Objectives: To determine the
knowledge of primigravida pregnant women about the danger signs of pregnancy at
BPM Widya in 2022. Based on knowledge, age, education and occupation. Research
Methods: The type of research used is descriptive. The population in this study were all
primigravida pregnant women who were at BPM Widya in April-June 2022 with a total
of 35 pregnant women. Research Results: From 35 respondents, most of them have good
knowledge as many as 14 people (40.0%) and a small proportion of respondents who
have less knowledge are 21 people (60.0%). The majority of pregnant women have
knowledge in the category of less about the danger signs of pregnancy with early
detection of pregnancy complications at the age of 20-35 years with a total of 9 people
and a minority of good knowledge at the age of <20 years with a total of 1 person.
Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge of primigravida
pregnant women about the danger signs of pregnancy with early detection of pregnancy
complications at BPM Widya in 2022 based on the results of the chi-square statistical
test analysis obtained p value = 0.046 <0.05. Suggestion: Pregnant women are expected
to immediately check their pregnancy, especially if there are danger signs of pregnancy.

Keywords: Knowledge, danger signs of pregnancy

PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan Menurut World Health
periode yang sangat rentan, tidak Organization (2019) ,sekitar 810 ibu
hanya bagi ibu hamil saja tetapi juga hamil meninggal setiap harinya karena
bagi keselamatan janin di dalam komplikasi terkait dengan kehamilan
kandungan. Akibat yang dapat terjadi dan persalinan.Komplikasi utama
bila ibu tidak dapat mengenali tanda yang menyebabkan hamper 75% dari
bahaya kehamilan secara dini dan semua kematian ibu hamil di dunia
upaya deteksi dini ibu yang kurang, yaitu karena perdarahan, infeksi,
maka akan mengakibatkan kematian preeklamsia dana borsi yang tidak
pada ibu dan janinnya. aman (WHO, 2019).
Tanda bahaya kehamilan Angka kematian ibu di ASEAN
merupakan tanda yang tergolong paling tinggi di dunia.WHO
mengindikasikan adanya bahaya yang memperkirakan sementara total AKI
dapat terjadi selama masa kehamilan dan AKB di ASEAN SEKITAR 170
atau periode antenatal. Hal inisangat ribu dan 1,3 per tahun sebagai 98%
perlu diketahui oleh ibu hamil dari seluruh AKI dan AKB di kawasan
terutama yang mengancam ini terjadi di Indonesia sebagai negara
keselamatan ibu dan janin yang ada di berkembang,masih memiliki angka
kandungannya, minimal hal yang kematian maternal yang cukup tinggi (
harus diketahui ibu hamil untuk WHO,2008 ).
mengenal tanda bahaya kehamilan Berdasarkan Data Maternal
yaitu seperti perdarahan, gerakan janin Mortality Estimation Inter-Agency
berkurang,nyeri perut dan sakit kepala Group (MMEIG) dalam Maternal
yang hebat (Carloset al.,2020). Mortality Ratio tercatat angka
3

kematian ibu (AKI) diIndonesia kehamilan lainnya, di antaranya


diperkirakan sebesar 177 per100.000 demam tinggi,kejang dan
kelahiran hidup untuk periode 2017. pingsan,anemia serta hipertensi.
Penyebab utama kematian ibu yang Persentasi wanita yang tidak
paling umum adalahpenyebab mengalami komplikasi selama hamil
obstretik langsung yaitu, perdarahan menurun dari 89 persen pada SDKI
28%, preeklamsia/eklamsia 24%, 2007 menjadi 81 persen pada SDKI
infeksi 11 sedangkan penyebab tidak 2017.Perdarahan berlebihan masih
langsung adalah trauma obstretik 5% menjadi gejala komplikasi kehamilan
,dan lain-lainnya 11% (WHO, terabyak yang di laporkan,dengan
UNICEF, UNFPA, Group,&Division, persentasi yang sedikit meningkat dari
2017). SDKI 2007 dari 3 persen menjadi 5
Keberhasilan upaya kesehatan persen SDKI 2017. Salah stau dari
ibu, diantaranya dapat dilihat dari pola karakteristik dan latar belakang
indikator AKI. AKI adalah jumlah komplikasinya meninggal pada
kematian ibu selama masa kehamilan, kehamilan tersebut adalah sepuluh
persalinan dan nifas yang disebabkan persen wanita yang pmengalami
oleh kehamilan, persalinan, dan nifas perdarahan berlebihan,bayinya
atau pengolalaanya tetapi bukan meninggal saat umur satu bulan dan 8
karena sebab-sebab lain seperti persen bersalin melalui metode bedah
kecelakaan,terjatuh, dan lain-lain cesar.
disetiap 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di
Indikator ini tidak hanya mampu Sumatera Utara (Sumut) hingga Juli
menilai program kesehatan ibu, 2021mencapai 119 kasus, dan angka
terlebih lagi mampu menilai derajat kematian bayi baru lahir 299 kasus.
kesehatan masyarakat, karna Karena itu, Pemerintah Provinsi
sensitifnya terhadap pelayanan (Pemprov) Sumut terus melaksanakan
kesehatan, baik dari sisi aksebilitas berbagai program atau kegiatan
maupun kualitas. penurunan angka kematian ibu dan
Laporan survei Demografi bayi.antara lain Sumut terus
Kesehatan Indonesia ( SDKI ) 2017 melaksanakan berbagai program atau
menunjukan gangguan atau kegiatan penurunan angka kematian
komplikasi kehamilan yang di alami ibu dan bayi.antara lain menjalin kerja
oleh wanita 15 -49 tahun yang sama dengan seperti USAID atau
memiliki kelahiran hidup terakhir Lembaga Badan Pembangunan
dalam 5 tahun sebelum survei.Delapan Internasional Amerika Serikat dalam
dari sepuluh ( 81% ) wanita tidak Program MOMENTUM. Yaitu
mengalami kompikasi selama program untuk meningkatkan akses
hamil.Diantara wanita yang dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
mengalami komplikasi kehamilan,5% ibu dan bayi yang baru lahir, sehingga
mengalami perdarahanberlebihan, kematian ibu dan bayi baru lahir dapat
masing – masing 3% mengalami dicegah.
muntah terus menerus dan bengkak Kehamilan merupakan proses
kaki,tangan dan wajah atau sakit yang normal dan alamiah pada seorang
kepala yang disertai kejang,serta wanita dimana dalam masa kehamilan
masing – masing 2% mengalami mulas terjadi perubahan fisik, psikologis dan
sebelum 9 bulan dan ketuban pecah sosial. Setiap kehamilan membawa
dini.8% wanita mengalami keluhan resiko bagi ibu. Antenatal care sebagai
4

salah satu upaya pencegahan awal dari komplikasi kehamilan masih dapat
faktor resiko kehamilan. dikategorikan kurang, hal ini
Pelayananantenatal adalah pelayanan merupakan permasalahan yang tidak
kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk dapat dibiarkan karena akan
ibu selama masa kehamilannya, menimbulkan risisko bahaya
dilaksanakan sesuai dengan standar kehamilan, jika ibu hamil mengetahui
pelayanan antenatal yang ditetapkan tanda bahaya kehamilan maka ibu
dalam standar pelayanan kebidanan. hamil akan waspada dan berhati-hati
Pelayanan antenatal sesuai standar dengan cara memeriksakan kehamilan
meliputi anamnesis pemeriksaan fisik secara rutin agar terhindar dari resiko
(umum dankebidanan), pemeriksaan kematianibu dan janin.
laboratorium atas indikasi, serta Berdasarkan uraian diatas
intervensi dasar dan khusus Menurut peneliti tertarik melakukan penelitian
(Depkes RI, 2015). tentang “Hubungan Tingkat
Faktor pengetahuan ibu hamil Pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang tanda bahaya pada kehamilan tentang tanda bahaya kehamilan
memiliki peranan yang sangat penting dengan deteksi dini komplikasi
dalam medeteksi tana bahaya kehamilan di BPM Widya Tahun
kehamilan sejak dini, sehingga jika ibu 2022.
telah mengetahui tanda-tanda bahaya
dalam kehamilannya dan bila ibu METODE PENELITIAN
sedang mengalami kondisi tersebut Penelitian ini merupakan
ibu dapat segera mengatasi nya. penelitian bersifat deskriptif dengan
Dari survei awal yang dilakukan pendekatan cross sectional dimana
di BPM Widya tahun 2022 didapatkan penelitian diukur sekali saja dalam
jumlah ibu hamil primigravida kurun waktu yang bersamaan untuk
berjumlah 12 ibu hamil. Selain mengetahui hubungan tingkat
mengumpulkan data peneliti juga pengetahuan ibu hamil primigravida
melakukan wawancara singkat kepada tentang tanda bahaya kehamilan
5 ibu hamil yang ada ditempat, dari dengan deteksi dini komplikasi
wawancara singkat peneliti kehamilan di BPM Widya Tahun 2022.
menanyakan 6 pernyataan kepada 5 Tempat Penelitian ini dilakukan
ibu hamil mengenai tanda bahaya. 3 di BPM Widya dengan Waktu
ibuhamil dapat menjawab 5 Penelitian ini dilakukan pada bulan
pernyataan sesuai tanda bahaya Februari sampai april 2022.
kehamilan. 1 ibu hamil menjawab 3 Populasi pada penelitian ini
pernyataan sesuai tanda bahaya adalah semua ibu hamil primigravida
kehamilan dan 1 ibu hamil hanya yang berkunjung di BPM Widya pada
menjawab 1 pernyataan dengan benar. bulan februari 2022 sampai april tahun
Dari 5 ibu hamil 4 patuh 2022 dengan jumlah 35 ibu hamil pada
memeriksakan kehamilan dan 1 ibu saat dilakukan penelitian.
hamil kurang patuh dalam Variabel yang digunakan adalah
memeriksakan kehamilan Rata-rata ke variabel bebas dan terikat.
lima ibu hamil berpendidikan SD Metode Pengumpulan data
sampai SMA. Dari hasil wawancara dilakukan peneliti untuk
dapat diketahui bahwa pengetahuan mengungkapkan dan menjaring
ibu hamil tentang tanda bahaya informasi kuantitatif dari responden
kehamilandengan deteksi dini sesuai lingkup penelitia.
5

Analisi data dilakukan dengan Tabel 2 menunjukkan bahwa


menggunakan Analisis Data, Analisis dari total 35 responden, sebagianbesar
Univariat dan analisis Bivariat. mempunyai Umur < 20 Tahun sebanyak
8 orang (22,9%), umur 20 30 tahun
HASIL sebanyak 17 orang (48,6%) danumur
>30 tahun sebanyak 10 orang (28,6%).
Penelitian ini dilaksanakan untuk
mengetahui tentang Pengetahuan c. Pendidikan Ibu
IbuHamil Primigravida Tentang Tanda
Bahaya Kehamilan dengan deteksi dini Tabel 3 Distribusi Pendidikan Ibu
komplikasi kehamilan di BPM Widya Hamil Primigravida di
Tahun 2022. Jumlah sampel yang diambil BPMWidya Tahun 2022
sebanyak 35 Sampel. Data yang di Pendidika Jumlah Persentase
kumpulkan berdasarkan hasilwawancara n (%)
dan pembagian kuesioner. Dari hasil Dasar 10 28.6
pengolahan data yang dilakukan maka Menengah 16 45.7
dapat disajikan sebagai berikut : 9
Tinggi 25.7
a. Pengetahuan Ibu Total 35 100

Tabel 1. Distribusi Pengetahuan Ibu Tabel 3 menunjukkan bahwa


Hamil Primigravida tentangtanda dari total 35 responden, sebagian besar
bahaya Kehamilan di BPM Widya mempunyai pendidikan dasar sebanyak
Tahun 2022. 10 orang (28,6%), pendidikan
Persentase menengah sebanyak 16 orang (45,7 %)
Pengetahuan Jumlah (%) dan pendidikan tinggi sebanyak 9 orang
(25,7 %)
Baik 14 40,0
Kurang 21 60,0 d. Pekerjaan Ibu
Total 35 100
Tabel 4 Distribusi Pekerjaan Ibu
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari total Hamil Primigravida di BPMWidya
33 responden, sebagian besar Tahun 2022
mempunyai pengetahuan baik sebanyak Pekerjaan Jumlah Persentase
14 orang (40,0%) dan sebagian kecil (%)
responden yang mempunyai IRT 12 34.3
pengetahuan kurang yaitu sebanyak 21 Wiraswast 17 48.6
a
orang (60,0%). PNS 6 17.1
b. Umur Ibu Total 35 100

Tabel 2 Distribusi Umur Ibu Tabel 4 menunjukkan bahwa


Primigravida di BPM Widya dari total 35 responden, sebagian besar
Tahun 2022. mempunyai Pekerjaan IRT sebanyak 12
Umur Ibu Jumlah Persentase orang (34,3%), Pekerjaan Wiraswasta
(%) sebanyak 17 orang (48,6 %), dan
< 20 Thn 8 22,9 Pekerjaan PNS sebanyak 6 orang
20-35 Thn 17 48,6 (17,1%).
>35Thn 10 28,6
e. Riwayat Deeteksi Dini Komplikasi
Total 35 100
Kehamilan
6

Tabel 5. Distribusi Deteksi Dini responden (25,7%) yang memiliki


Komplikasi kehamilan di BPMWidya pengetahuan kurang. Dari 10 responden
Tahun 2022 yang memiliki umur > 35 tahun,
terdapat 5 responden (14,3%)yang
Riwayat Tanda Jumlah memiliki pengetahuan baik dan 5
Persentas
bahaya responden (14,3%) yang memiliki
e (%)
Kehamilan pengetahuan kurang.
Ada Riwayat 22 62.9
Tidak ada 13 37.1 g. Pengetahuan dengan Pendidikan
riwayat
Total 35 100 Ibu
Tabel 7. Distribusi Pengetahuan
Tabel 5 menunjukkan bahwa tentang Deteksi Dini Komplikasi
dari total 35 responden, sebagian besar kehamilan di BPM Widya Tahun
mempunyai riwayat komplikasi 2022 berdasarkan Pendidikan ibu
kehamilan sebanyak 22 orang (62,9%),
dan tidak ada riwayat komplikasi Pendidikan
kehamilan sebanyak 13 orang(37,1 %).

SD- SMA DIII Total


f. Pengetahuan dengan Umur Ibu dan
SMP Sarj
Tabel 6 Distribusi Pengetahuan ana
tentang Deeteksi Dini Komplikasi Pengetahuan Baik 3 5 6
Kehamilan di BPM Widya Tahun
2022 berdasarkan umur ibu Kurang 7 11 3

Umur Total
Total 1 16 9
ibu 0
< 20 Tahun 20- >35 Tabel 7 menunjukkan bahwa
35 Tahun
dari total 35 responden, responden yang
tahun
memiliki pendidikan dasar sebanyak 10
Pengetahuan Baik 1 8 5 14
orang (28,6%), Pendidikan menengah
sebanyak 16 orang (45,7%) dan
Kurang 7 9 5
pendidikan 21tinggi sebanyak 9 orang
Total 8 17 (25,7%).
10 Dari
35 10 orang (28,6%) yang
memiliki pendidkan dasar, terdapat 3
orang (8,6%) yang memiliki
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari total pengetahuan baik dan 7 orang (20%)
35 responden, yang memiliki umur < 20 memiliki pengetahuan kurang. Dari 16
tahun sebanyak 8 orang ( 22,9%), 20- orang (45,7%) yang memiliki
35 tahun sebanyak 17 orang ( 48,6%) pendidikan menengah, terdapat 5 orang
dan > 35 tahun sebanyak 10 orang (14,3%) yang memilikipengetahuan
(28,5%). Dari 8 responden yang baik dan 11 orang (31,4%) yang
berumur < 20 tahun, terdapat 1 orang memiliki pengetahuan kurang. Dari 9
(2,8%) yang memiliki pengetahuan baik orang (25,7%) yang memiliki
dan 7 responden (20 %) yang memiliki pendidikan tinggi, terdapat6 responden
pengetahuan kurang. Dari 17 responden (17,1%) yang berpengetahuan baik dan
yang memiliki umur 20-35 tahun, 3 responden (8,6) berpengetahuan
terdapat 8 responden (22,9%) yang kurang
memiliki pengetahuan baik dan 9
7

h. Pengetahuan dengan Pekerjaan mengetahui tanda bahaya kehamilan


Ibu seorang ibu hamil akan lebih cepat
mencari tempat pelayanan kesehatan
Tabel 8. Distribusi Pengetahuan sehingga risiko pada kehamilan akan
tentang Deteksi Dini Komplikasi dapat terdeteksi dan tertangani lebih
kehamilan di BPM Widya Tahun dini. Faktor pendidikan merupakan
2022 berdasarkan Pekerjaan Ibu. predisposisi dalam perilaku pengguna
sarana kesehatan terhadap penyerapan
Pekerjaan informasi danpengetahuan.
IRT Wiraswasta 1. Pengetahuan Ibu tentang tanda
PN Total bahaya kehamilan dengan deteksi
S
dini komplikasi kehamilan
Pengetahuan 2 9 3 14
berdasarkan Umur
Baik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kurang 10 8 3 21
dari total 35 responden, yang
memiliki umur < 20 tahun sebanyak
8 orang (22,9%), 20-35 tahun
Total 12 17 6 sebanyak 15 orang (48,6%) dan > 35
35
tahun sebanyak 10 orang (28,6%).hal
Tabel 8 menunjukkan bahwa aini disebabkan karena mayoritas
dari total 35 responden, responden yang responden yang memiliki
memiliki pekerjaan IRT sebanyak 12 pengetahuan kurang adalah
orang (34,3%), Pekerjaan Wiraswasta responden dengan usia < 20 tahun
sebanyak 17 orang (48,6%) dan dan > dari 35 tahun
pekerjaan PNS sebanyak 6 orang karenadipengaruhi oleh rendahnya
(17,1%). Dari 12 orang (34,3%) yang pendidikan responden dan kurangnya
memiliki Pekerjaan IRT , terdapt 2 kemampupahaman responden dalam
orang (5,7%) yang memiliki memahami tanda bahaya kehamilan.
pengetahuan baik dan 10 orang (28,6%) Dari 8 responden yang berumur
memiliki pengetahuan kurang. Dari 17 < 20 tahun, terdapat 1 orang (2,8%)
orang (48,6%) yang memiliki Pekerjaan yang memiliki pengetahuan baik dan
Wiaswasta, terdapat 9 orang (25,7%) 7 responden (20%) yang memiliki
yang memiliki pengetahuan baik dan 8 pengetahuan kurang. Responden
orang (22,9%) yang memiliki yang mengalami tanda bahaya
pengetahuan kurang. Dari 6 orang kehamilan adalah responden dengan
(17,1%) yang memiliki Pekerjaan PNS, usia terlalu muda pada saat hamil
terdapat 3 responden (8,6%) yang yakni baru berusia 18-19 tahun
berpengetahuan baik dan 3 responden sehingga responden harus
(8,6%) berpengetahuan kurang. mendapatkan pemantauan
daripetugas kesehatan mengenai
kehamilan dengan usia muda.
PEMBAHASAN Dari 15 responden yang
Penelitian yang dilakukan oleh memiliki umur 20-35 tahun, terdapat
Astuti tahun 2018 menyatakan bahwa 7 responden (20%) yang memiliki
pengetahuan tentang tanda bahaya pada pengetahuan baik dan 8 responden
kehamilan dengan deteksi dini (22,9%) yang memiliki pengetahuan
komplikasi kehamilan sangat membantu kurang. Hal ini disebabkan karena
menurunkan AKI, karena dengan responden dengan usia 20-35 tahun
8

merupakan usia produktif untuk bahwa dari total 35 yang memiliki


proses kehamilan tetapi pengetahuan pendidikan rendah sebanyak 10 orang
responden mayoritas masih kurang (28,6%), Pendidikan menengah
memahami tentang tanda bahaya sebanyak 16 orang (45,7%) dan
kehamilan dengan deteksi dini pendidikan tinggi sebanyak 9 orang
komplikasi kehamilan (25,7%).Hal ini disebabkan karena
sehinggapetugas kesehatan sering pendidikan merupakan salah satu
melakukan penyuluhan mengenai indikator yang dapat mempengaruhi
proses kehamilan dan tanda bahaya perubahan pengetahuan dan
yang terjadi sehingga dapat perkembangan wawasan.
melakukan pencegahan. Penyuluhan Dari 10 orang (28,6%) yang
tersebut biasanya berupa kelas ibu memiliki pendidkan rendah, terdapat
hamil. 3 orang (8,6%) yang memiliki
Dari 10 responden yang pengetahuan baik dan 7 orang (20%)
memiliki umur > 35 tahun, terdapat memiliki pengetahuan kurang.
masing-masing 5 responden (14,3%) Karena dengan hanya terbatas pada
yang memiliki pengetahuan baik dan pendidikan rendah maka akan
kurang. Hal ini disebabkan karena ibu mempengaruhi pengetahuan
dengan umur > 35 tahun merupakan sehingga hanya sebahagian besar
usia risiko untuk hamil sehingga orang yang mendapatkan
responden harus sering melakukan pengetahuan dengan baik
konseling ke petugas kesehatan hanyadengan lewat pendidikan
mengenai kehamilan yang terjadi informal.
diatas 30tahun agar dapat melakukan Dari 16 orang (45,7%) terdapat 5
pencegahan terhadap tanda bahaya orang (14,3%) yang memiliki
kehamilan denga n deteksi dini pengetahuan baik dan 11 orang
komplikasi kehamilan. (31,4%) yang memiliki pengetahuan
Menurut peneliti pada saat kurang.Hal ini disebabkan karena
melakukan penelitiandi BPM Widya pendidikan formal dapat dengan
Kota binjai menunjukkan bahwa mudah meningkatkan pengetahuan
mayoritas ibu yang memeriksakan dan pemahaman karena pada
kehamilannya adalah ibu dengan usia dasarnya pendidikan formal adalah
rata- rata 20-35 tahun dengan pendidikan yang diperoleh dari
pengetahuan yang kurang mengenai bangku pendidikan sehingga dengan
tanda bahaya kehamilan sehingga melalui pendidikan formal
dianjurkan untuk selalu melakukan pengetahuan dan wawasan dapat
konseling kepada petugas kesehatan berkembang dengan cepat. Dari 9
mengenai kehamilan agar dapat orang (25,7%) yang memiliki
meningkatkan pemahaman mengenai pendidikan tinggi, terdapat 6
risiko tinggi kehamilan yaitu responden (17,1%) yang
kehamilan dengan usia sangat muda berpengetahuan baik dan 3 responden
(<20 tahun) dan usia tua (> 35tahun). (8,6) berpengetahuan kurang. Hal ini
disebabkan karena pentingnya akses
2. Pengetahuan Ibu tentang tanda informasi sehingga pengetahuan
bahaya kehamilan dengan deteksi meningkat serta partisipasi setiap
dini komplikasi kehamilan pencari informasi dalam berupaya
berdasarkan Pendidikan mengembangkan wawasan yang
Hasil penelitian menunjukkan dimiliki, karena pada dasarnya
9

pengetahuan bukan hanya diperoleh otot.


secara informal (0todidak) melainkan 4. Hubungan Pengetahuan Ibu
secara formal melalui bangku tentang tanda bahaya kehamilan
pendidikan berdasarkandengan deteksi dini
3. Pengetahuan Ibu tentang tanda komplikasi kehamilan
bahaya kehamilan dengan deteksi Dari 22 orang (62,8%) yang ada
dini komplikasi riwayat komplikasi kehamilan,
kehamilanberdasarkan Pekerjaan terdapat 6 orang (17,1%) yang
memiliki pengetahuan baik dan 16
Hasil penelitian ini
orang (45,7%) yang memiliki
menunjukkan bahwa dari total 35
pengetahuan kurang. Dari 13 orang
responden, sebagian besar
(37,2%) yang tidak ada riwayat
mempunyai Pekerjaan IRT sebanyak
komplikasi kehamilan, terdapat 8
12 orang (34,3 %), Pekerjaan
orang (22,9%) yang memiliki
Wiraswasta sebanyak 17 orang (48,6
pengetahuan baik dan 5 orang
%), dan Pekerjaan PNS sebanyak 6
(14,3%) yang memiliki pengetahuan
orang (17,1%).Dari 12 orang (34,3%)
kurang.
yang memiliki Pekerjaan IRT ,
Penelitian ini sejalan dengan
terdapat 2 orang (5,7%) yang
penelitian yang dilakukan oleh
memiliki pengetahuan baik dan 10
NanienIndriani tahun 2011
orang (28,6%) memiliki pengetahuan
menunjukkan bahwa Riwayat tanda
kurang. Dari 17 orang (48,6%) yang
bahaya kehamilandengan deteksi dini
memiliki PekerjaanWiaswasta,
komplikasi kehamilan seperti
terdapat 9 orang(25,7%) yang
hipertensi, tingginya proteinurine
memiliki pengetahuan baik dan 8
pada ibu hamil, KPD, CPD, dan
orang (22,9%) yang memiliki
Eklampsi/preklamsi harus
pengetahuan kurang. Dari 6 orang
diperhatikan untuk mencegah
(17,1%) yang memiliki Pekerjaan
terjadinya kematian ibu dan bayi.
PNS, terdapat 3 responden (8,6%)
yang berpengetahuan baik dan 3
KESIMPULAN DAN SARAN
responden (8,6%) berpengetahuan
KESIMPULAN
kurang.
Penelitian yang di lakukan 1. Dari 35 responden, sebagian besar
olehPangesti (2012),menjelaskan mempunyai pengetahuan baik
bahwa pekerjaan Seseorang akan sebanyak 14 orang (40,0%) dan
berpengaruh terhadap pengetahuan sebagian kecil responden yang
danpengelaman seseorang. mempunyaipengetahuan kurang
Penjelasan mengapa pekerjaan yaitu sebanyak 21 orang (60,0%).
berpengaruh terhadap seseorang Mayoritas ibu hamil mempunyai
adalahketika pekerjaan tersebutlebih pengetahuan dengan kategori kurang
sering menggunakan otak dari pada tentang tanda bahaya kehamilan
menggunakan otot. Kinerja dan dengan deteksi dimi komplikasi
kemampuan otak seseorang kehamilan terdapat pada usia 20-35
dalammenyimpan (daya ingat) tahun dengan jumlah 9 orang dan
bertambah ataumeningkat ketika minoritas pengetahuanbaik pada usia
sering digunakan, hal ini berbanding < 20 tahun dengan jumlah 1 orang.
lurus ketikapekerjaan seseorang lebih 2. Mayoritas ibu hamil mempunyai
banyak menggunakan otak daripada pengetahuan dengan kategori kurang
10

banyak terdapat pada pendidikan bagi mahasiswa lainnya yang ingin


SMA dengan jumlah11 orang dan menambah ilmu pengetahuan.
minoritas pengetahuan baik dan c. Bagi Tempat Penelitian
kurang pada pendidikan dasar dan Diharapkan kepada BPM Widya
perguruan tinggi dengan jumlah 3 untuk memberikan pengetahuan
orang. dengan memberikan penyuluhan
3. Mayoritas ibu hamil yang kepada ibu- ibu yang hamil, bersalin,
mempunyai pengetahuan kategori dan nifas, untuk memeriksakan
kurang padapekerjaan IRT dengan dirisetiap bulan nya khususnya dalam
jumlah 10 orang dan minoritas pada mencegah dan menangani deteksi
pekerjaan IRT dengan jumlah 2 dini komplikasi kehamilan masalah
orang. padaibu hamil.
4. Mayoritas ibu hamil yang d. Bagi Peneliti Selanjutnya
mempunyai pengetahuan kategori Penelitian ini menjadi sumber
kurang tentangtanda bahaya informasi dan memperkaya khasanah
kehamilan dengan deteksidini ilmu pengetahuan dan bahan acuan
komplikasi kehamilan terdapatpada bagi peneliti selanjutnya dan di
yang ada riwayat dengan jumlah 16 kembangkan dengan meneliti
orang dan minoritas terdapat pada variabel-variabel lainya sehingga
tidak ada riwayat dengan jumlah 5 lebih banyak informasi yang
orang. diperoleh tentang pengetahuan
5. Ada hubungan tingkat pengetahuan tentang tandabahaya kehamilan
ibu hamil primigravida tentang tanda dengan deteksi dini komplikasi
bahaya kehamilan dengan deteksi kehamilan.
dini komplikasi kehamilan di BPM
Widya Tahun 2022 berdasarkan hasil
analisis uji statistic chi-square DAFTAR PUSTAKA
diperoleh nilai p= 0,046<0,05.
Carloset al. 2020. Tanda Bahaya Pada
SARAN Kehamilan. Journal Kehamilan. I
Berdasarkan penelitian dan pembahasan (II),PP: 16-20
serta kesimpulan,maka dapat di Chandra. 2014. Buku Penelitian
kemukakan saran-saran sebagai berikut: Kebidanan. Rineka Cipta, Jakarta
a. Bagi Responden Hadijanto. 2013. Perdarahan Pada
Diharapkan Sebagai bahan informasi Kehamilan Trimester I. Karya
dan wawasan tentang tanda bahaya Jaya, Samarinda
kehamilan dan pentingnya Hailu, dkk. 2013. Maternal Mortality
memeriksakan kehamilan ke Estimation Inter Agency Group
posyandu atau BPM setiap bulannya (MMEIG). Journal AKI. 16 (I),
sehingga deteksi dini komplikasi PP:1-10
kehamilan dapatdicegah. Kusmiaty, dkk. 2013. Asuhan
b. Bagi Institusi Persalinan Normal dan Bayi Baru
Diharapkan kepada insitusi Lahir. Kursa Murni, Jakarta
pendidikan memberikansumber- Marjati. 2014. Ketuban Pecah Dini.
sumber yang lebih terbaru terkait Rineka Cipta, Jakarta
dengan tandabahaya kehamilan Notoadmodjo, S.2012. Metodologi
terutama dalam mengembangkan Penelitian Kesehatan. Rineka
ilmu kebidanan dan sebagai referensi Cipta,Jakarta
11

Rashad / Essa. 2012. Penyebab


Kematian Maternal. Jurnal AKI,
9(2) : 13-17Roger S. 1974.
Metode Penelitian Pendidikan.
Abadi Jaya, Yogyakarta
Saifuddin. 2012. Anemia dalam
Kehamilan. Rineka Cipta, Jakarta
Sujiyatni, dkk. 2014. Manajemen
Aborsi Inkomplet. Rineka Cipta,
Jakarta
Wawan, Dewi. 2014. Faktor-faktor
Mempengaruhi Pengetahuan.
Sumber Jaya
Abadi, Semarang
Wawan, Dewi. 2014. Faktor
Mempengaruhi Pengetahuan. 5
Agustus 2021 : 1– 3

Anda mungkin juga menyukai