Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

L
DI PMB BIDAN E DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TELAGASARI KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2020

Laporan Tugas Akhir


Diajukan untuk memenuhi persyaratan menempuh
Pendidikan Program Studi DIII Kebidanan
Universitas Singaperbangsa Karawang

DISUSUN OLEH :
NAMA : TIKA ANASTASIA ROSSEMI
NPM : 1610630100003

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG TAHUN AKADEMIK
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu

keadaan yang fisiologis, namun dalam prosesnya terdapat

kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi

bahkan dapat menyebabkan kematian, (Maharani Reski, 2017)

(Maharani Reski, Persalinan Berbasis Kompetensi, Jakarta: EGC,

2017)

Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan

sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

penyimpangan, karena setiap kehamilan mempunyai resiko. Pelayanan

kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur

kesehatan, AKI merupakan parometer kemajuan pelayanan kesehatan.

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup masih

terlalu lambat untuk mencapai target tujuan pembangunan meilenium

(Milenium Development Goals/MDGs)

Dalam mencapai SDG’s seorang bidan dapat berperan dalam

pencapaian target ketiga dari SDG’s, yaitu kehidupan sehat dan

sejahtera, khususnya terkait kesehatan ibu dan bayi. Masalah


kesehatan ibu dan bayi menjadi salah satu isu penting yang dihadapi

Indonesia dalam dekade ini.

World Health Organization (WHO) tahun 2018, menunjukan bahwa

sebanyak 295/100.000 kelahiran hidup perempuan meninggal selama

dan setelah persalinan normal pada tahun 2017. Afrika Sub-sahara dan

Asia selatan menyumbang sekitar 85% (254.000) dari perkiraan kematia

ibu global pada tahun 2017. Sub-sahara sendiri menyumbang sekitar

dua pertiga (196.000) dari kemtian ibu sementara Asia selatan

menyumbang sekitar (58.000). Resiko kematian ibu di dunia yang paling

utama adalah remaja perempuan dibawah 15 tahun dan komplikasi

dalam kehamilan dan persalinan lebih tinggi diantara remaja

perempuan usia 10-19 (dibandingkan dengan perempuan berusia 20-

24 tahun), sedangkan komplikasi utama yang menyebabkan hampir

75% dari semua kematian ibu yang pertama ialah perdarahan

(kebanyakan perdarahan setelah melahirkan), tekanan darah tinggi

selama masa kehamilan (pre-eklampsia dan eclampsia), komplikasi dari

persalinan aborsi yang tidak aman. Sisanya yang disebabkan oleh atau

terkait dengan infeksi seperti malaria atau terkait dengan kondisi jantung

atau diabetes.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi AKI dan AKB

tersebut yaitu dengan melakukan pendekatan sinkronisasi dan

koordiasi pada program-program antar instansi dan antar pemerintah


dan lemaga swadya yang ada didunia dengan memperhatikan

beragamnya factor-faktor yang jadi penyebab kematian bayi, maka

kontribusi berbagai sector dalam mendukung upaya mencapai derajat

kesehatan bayi sangat diperlukan diantaranya melalui perlindungan dan

pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas, (WHO, 2018)

Referensi:http://who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-

mortality

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2015, AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup,

sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari hasil SDKI tahun 2017

adalah 4912 kasus kematian per 100.000 kelahiran hidup, turun dari

4.999 tahun 2015. Lebih dari tiga perempat dari semua kematian bayi

terjadi dalam tahun pertama kehidupan anak dan mayoritas kematian

bayi terjadi pada priode neonatus.

Upaya yang dilakukan untuk menangani kasus AKI AKB 2015-2019

diantaranya melalui penempatan bidan desa, pemberdayaan keluarga

dan masyarakat dengan menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak

(buku KIA), Program persalinan Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta penyediaan fasilitas kesehatan,

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di

Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency

Komprehensif (PONEK) di rumah sakit. Upaya lain yang dapat


dilakukan pemerintah yaitu dengan diadakannya program jampersal

(Jaminan Persalinan) yang diselenggarakan sejak tahun 2011.

Sedangkan (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan indicator yang

sangat sensitive. Berdasarkan pelaporan dan pencatatan SDKI 2015

AKB sebesar 30/1.000 kelahiran hidup, dan tercatat 3.077 kematian

bayi meningkat 5 orang di banding tahun 2016 yang tercatat 3.072

kematian bayi tersebut di sebabkan oleh BBLR 43 %, asfiksia 35 % dan

22 % lainnya.

Hasil data yang di dapat upaya yang mampu dilakukan oleh SDKI

untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan meningkatkannya pelayanan

kesehatan terutama yang berhubungan dengan bayi baru lahir dan

perinatal (Media Indonesia, 2017). (http://pkbi.ac.id)

Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Barat tahun 2017 AKI sebanyak

305 dari 100.000 kelahiran hidup. Ada beberapa faktor yang menjadi

penyebab AKI adalah perdarahan sebanyak 2 orang (30%), hipertensi

dalam kehamilan sebanyak 215 orang (31%), infeksi 58 orang ( 4%),

persalinan lama 15 orang (1%), dan lain-lain sebanyak 207 (34%),

sedangkan AKB sebanyak 3.254 dari 1000 kelahiran hidup, disebabkan

antara lain adalah BBLR sebanyak 1185 bayi (38,5%), asfiksia

sebanyak 865 bayi (28,3%), infeksi 130 bayi (3,6 %), kelainan

kongiental sebanyak 351 bayi (10.9%), ikterus sebanyak 55 bayi (0,9%)

diikuti dengan tetanus sebanyak 43 bayi (0,5%), dan lain-lainnya


sebanyak 625 bayi (17,3%). (Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa

Barat 2017).

(Profil Kesehetan Indonesia 2017, diunduh pada tanggal 14 maret

2020)

Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tahun

2018, jumlah kematian ibu mencapai 43 kasus. Penyebab kematian

tersebut adalah PEB dan Eklamsi 50% kasus, perdarahan 25% kasus,

infeksi 8,8% kasus, dan lain–lain 16,2% kasus. Jumlah kematian bayi

pada tahun 2018 mencapai 162 kasus, yang terdiri dari BBLR 40%

kasus, kelainan kongenital 11,3% kasus, infeksi/sepsis 5% kasus,

asfiksia 29,4% kasus dan lain–lain 14,3 kasus. Sedangkan pada tahun

2017 tercatat 59 kasus kematian ibu dan 173 kasus kematian Bayi.

Menurut Dinkes dari data 2 tahun terakhir ini terlihat bahwa kasus

jumlah AKI dan AKB mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan

target Nasional, dan untuk tahun 2019 tercatat 7 kasus kematian ibu

dan 22 kasus kematian bayi di Karawang, Upaya untuk menanggulangi

hal teesebut diantaranya dinkes memiliki program kualitas pelayanan

gawat darurat ibu dan bayi, baik di PKM maupun di rumah sakit wilayah

karawang, upaya lainnya ialah melakukan pendampingan oleh

pendamping dari Dinas Kesehatan Karawang serta melakukan deteksi


dini resiko tinggi ibu hamil (Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang,

2019). http://www.faktajabar.co.id

Menurut data dari Puskesmas Telagasari Kabupaten Karawang

Pada Tahun 2018, angka kematian ibu berjumlah 3 jiwa dari 1.447

kelahiran hidup yang disebabkan oleh 3 kasus yaitu Pre-eklasmi Berat,

Anemia, dan hipertensi. Sedangkan angka kematian bayi berjumlah 3

jiwa dari 1.455 kelahiran hidup yang disebabkan oleh BBLR. (Laporan

Bulanan PKM Telagasari)

Menurut menteri kesehatan salah satu upaya terobosan dan terbukti

mampu meningkatkan indikator proksi (persalinan oleh tenaga

kesehatan) dalam penurunan AKI dan AKB adalah Program

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program

dengan menggunakan stiker ini, dapat meningkatkan peran aktif suami

(suami Siaga), keluarga dan masyarakat dalam merencanakan

persalinan yang aman. Program ini juga meningkatkan persiapan

menghadapi komplikasi pada saat kehamilan, termasuk perencanaan

pemakaian alat/ obat kontrasepsi pasca persalinan.

Selain itu, program P4K juga mendorong ibu hamil untuk

memeriksakan kehamilan, bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang

dilahirkan oleh tenaga kesehatan terampil termasuk skrining status

imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil. Kaum ibu juga
didorong untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dilanjutkan

pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

P4K berperan dalam pencapaian salah satu target program 100 hari

Kementerian Kesehatan yaitu terdatanya ibu hamil di 60.000 desa di

seluruh Indonesia. Perencanaan persalinan dapat dilakukan manakala

ibu, suami dan keluarga memiliki pengetahuan mengenai tanda bahaya

kehamilan, persalinan dan nifas, asuhan perawatan ibu dan bayi,

pemberian ASI, jadwal imunisasi, serta informasi lainnya. Semua

informasi tersebut ada di dalam Buku KIA yang diberikan kepada ibu

hamil setelah didata melalui P4K. Buku KIA juga berfungsi sebagai alat

pemantauan perkembangan kesehatan ibu hamil serta pemantauan

pertumbuhan bayi sampai usia 5 tahun. Buku ini dapat diperoleh di

Puskesmas, Pada kesempatan tersebut Menkes mengajak semua ibu

hamil, suami dan keluarga melaksanakan P4K. Kepada organisasi

profesi dan rumah sakit menyediakan dan menggunakan Buku KIA di

sarana kesehatan lebih ditingkatkan.

Menurut Menkes, upaya yang telah dilakukan Kementerian

Kesehatan akan lebih optimal apabila semua khususnya Pemerintah

Daerah berperan aktif, mendukung dan melaksanakan semua program

percepatan penurunan AKI dan AKB (Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia, 2010)
Hal inilah yang membuat penulis tertarik mengambil kasus pada Ny.

L, karena klien bersedia menerima pelayanan kebidanan dari mulai

hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, yang diberikan oleh penulis

dan pasien terlihat kooperatif dengan penulis, sehingga dapat

mempermudah penulis dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan

serta penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai

penerapan manajemen ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir

dengan judul “Laporan Tugas Akhir pada Ny. L di PMB Bd. Hj. Endeh

Amd.Keb Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang Tahun 2020”.

Dengan harapan bahwa manajemen asuhan kebidanan ibu hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang dilakukan ini dapat berpartisipasi

dalam menurunkan AKI dan AKB.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan manajemen asuhan kebidanan

komprehensif pada Ny. L di PMB Bd. E Desa Telagasari Kecamatan

Telagasari Kabupaten Karawang tahun 2020. Dengan melakukan

pendekatan pada klien sesuai dengan standar pelayanan

kebidanan dengan pendekatan manajemen kebidanan dan

mendokumentasikannya.
2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengumpulan data dasar Asuhan Kebidanan

Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir meliputi data

subjektif dan objektif pada Pada Ny. L.

b. Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi

diagnose atau masalah pada Pada Ny. L.

c. Mampu menetapkan diagnosa dan masalah potensial serta

kebutuhan akan tindakan segera sesuai dengan masalah pada

Pada Ny. L

d. Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,

konsultasi, kolaborasi dengan dokter jika terjadi hal yang tidak

diinginkan pada Ny. L

e. Mampu menyusun perencanaan Asuhan Kebidanan sesuai

prioritas masalah, mendeteksi dini komplikasi yang dapat

menyertai pada Pada Ny. L

f. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang efisien dan aman

sesuai dengan rencana yang telah disusun pada Pada Ny. L

g. Mampu mengevaluasi efektifitas asuhan yang telah diberikan

pada Pada Ny. L

h. Mampu melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir yang dilakukan

dalam bentuk SOAP pada Ny. L


C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penulisan ini dapat digunakan untuk pengembangan ilmu

kebidanan khususnya tentang Kehamilan, Persalinan, Nifas dan

BBL.

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai asuhan kebidanan

komprehensif normal dari mulai kehamilan, persalinan, bayi baru

lahir, dan nifas sehingga semua tahapan kehamilan sampai ibu

dalam masa nifas bisa dilewati tanpa komplikasi atau normal dan

penulis bisa lebih memperdalam lagi tentang kasus Sisa Plasenta.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tempat Praktik

Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para

tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan Kehamilan,

Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir pada ibu sesuai dengan

ketentuan yang berlaku sehingga dapat mencegah komplikasi

yang terjadi, dengan ini diharapkan dapat untuk menurunkan AKI

dan AKB.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi

kemampuan mahasiswa dalam penyusunan Laporan


Komprehensif, serta sebagai sumber bacaan dan referensi bagi

perpustakaan di instansi pendidikan.

c. Bagi Klien

Pasien mendapatkan asuhan kebidanan komprehensif dan

pengetahuan tambahan yang sesuai dengan standar pelayanan

kebidanan.

D. Waktu dan Tempat

Asuhan Waktu Tempat


ANC 05 Desember 2020 PMB Bdn E
19 Januari 2020 PMB Bdn E
23 Januari 2020 Di Rumah Klien
28 Januari 2020 PKM Telagasari
22 Februari 2020 PMB Bdn E

E. Gambaran Kasus

1. Kehamilan

Asuhan kehamilan yang dilakukan kepada Ny. L, mendapatkan

informasi berupa data sekunder dari buku KIA dan data primer yang

dikaji secara langsung oleh penulis. Berdasarkan data subjektif

pada Ny.L berusia 25 tahun G1P0A0 HPHT 20-10-2019 TP 27-07-

2020 hamil minggu, Berdasarkan data objektif: Ny L melakukan

pemeriksaan Laboratorium sebanyak 1 kali pada usia kehamilan 6

minggu, pemeriksaan Hb baru dilakukan sebanyak 1 kali oleh


penulis pada saat trimester I dengan hasil Hb: 13, gr% Ny. L

melakukan imunisasi TT sebanyak 2 kali pada saat usia kehamilan

9 minggu dan 17 minggu dan ibu mengalami kenaikan berat badan

sebanyak 2 kg selama kehamilan Trimester 1 dan pada Trimester

2.

Trimester 1 dilakukan pada tanggal 05 Desember 2020 oleh

Bidan E di PMB. Saat ini merupakan kontak pertama Ny. L dengan

tenaga kesehatan. Keluhan saat ini Ny,L mengeluh mual. Hasil

pemeriksaan keseluruhan normal. Usia kehamilan 6 minggu.

Masalah tidak ada. Diberikan terapi Nor dan Bcomplex. Pada

pemeriksaan Laboratorium Ny. L Hb 13% mg/dl, VCT Non reaktif (-),

HBsAg Non reaktif (-) Sifilis Non reaktif (-). Nasihat tentang makan

sedikit, namun sering dan kunjungan ulang.

Tanggal 19 Januari 2020 oleh Bidan E di PMB. Merupakan

kontak kedua dengan tenaga kesehatan. Keluhan tidak ada, karena

pada kolom keluhan tidak tercatat keluhan yang dirasakan Ny. L

sehingga penulis menyimpulkan pada Ny. L tidak memiliki keluhan.

Hasil pemeriksaan keseluruhan normal. Usia kemungkinan hamil 10

minggu. Masalah tidak ada. Diberikan terapi SF dan Licokalk.

Nasihat tentang makan sedikit, namun serius dan kunjungan ulang.

Trimester kedua tanggal 23 Januari 2020 oleh Bidan E di PMB.

Merupakan kontak ketiga dengan tenaga kesehatan dan ini


merupakan kontak pertama dengan penulis. Berdasarkan data

subjektif : Keluhan tidak ada,. Hasil pemeriksaan keseluruhan

normal dan ibu dilakukan pemeriksaan penyuntikan TT1 Usia

kehamilan 13 minggu. (dihitung menggunakan rumus neagle)

Masalah tidak ada. Diberikan terapi SF dan Licokalk. Nasihat

tentang makan sedikit, namun serius dan kunjungan ulang..

Tanggal 28 januari 2020 di Puskesmas Telagasari.

Merupakan kontak keempat dengan tenaga kesehatan dan ini

merupakan kontak kedua dengan penulis. Berdasarkan data

subjektif : Keluhan tidak ada. Hasil pemeriksaan keseluruhan

normal. Usia kehamilan 14 minggu. (dihitung menggunakan rumus

neagle) Masalah tidak ada. Terapi meneruksan kembali terapi SF

dan Licokalk. Nasihat tentang USG dan nutrisi.

tanggal 22 Februari 2020 di Posyandu . Merupakan kontak

kelima dengan tenaga kesehatan. Keluhan saat tidak ada. Hasil

pemeriksaan keseluruhan normal. Usia kehamilan 17 minggu.

Masalah tidak ada. Di berikan penyuntikan TT2 dan terapi SF,

Nasihat tentang nutrisi yang baik, makan buah dan kunjungan ulang.

Anda mungkin juga menyukai