Anda di halaman 1dari 17

MINI PROJECT

SOSIALISASI TENTANG MDN ( MATERNAL DEATH NOTIFICATION) DALAM


UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DI PUSKESMAS UBUNG -
LOMBOK TENGAH

Oleh:
dr. Mediana Adrianne Riyanto
dr. Nicholas Hugo
Pendamping:
dr. Fila

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PERIODE JULI - SEPTEMBER 2020
PUSKESMAS UBUNG
LOMBOK TENGAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan Mini Project kami yang berjudul
SOSIALISASI TENTANG MDN (MATERNAL DEATH NOTIFICATION) DALAM
UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DI PUSKESMAS UBUNG -
LOMBOK TENGAH yang dilaksanakan di Desa Ubung pada bulan Agustus 2020.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai peserta


PIDI (Program Internsip Dokter Indonesia) selama bertugas di Puskesmas. Kegiatan
ini dilakukan karena bertepatan dengan masa pandemi COVID-19 (Corona Viruses
Disease – 19).

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pembimbing, kepada pihak


Puskesmas Ubung, pihak Desa Ubung dan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan kegiatan ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman seperjuangan para dokter intersip yang telah mendukung kami sehingga bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Semoga laporan kegiatan ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan pengalaman bagi penulis serta semoga bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Ubung, 25 Agustus 2020

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian Ibu (Maternal Mortality Rate), merupakan salah satu
indikator pembangunan kesehatan di seluruh dunia. Definisi Kematian Ibu
adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah
berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan/ cedera. Angka Kematian Ibu (AKI) dihitung berdasarkan jumlah
kematian per 100.000 kelahiran hidup dalam jangka waktu tertentu di suatu
wilayah.
Surveilans untunk memperoleh data AKI bisa memaluli dua
mekanisme yaitu survei dan/ atau pelaporan. Di Indonesia hingga tahun 2018
data AKI diperoleh melalui mekanisme survei saja. Dilakukan proses
perhitungan terhadap data survei yang menggunakan sampel. Data bukan
berasal dari total populasi. Hal tersebut terjadi karena sampai dengan saat ini
belum ada mekanisme pelaporan yang akurat dan cepat untuk memperoleh
data kematian maternal di seluruh Indonesia. Beberapa wilayah / daerah
memang telah memulai berusaha mengembangkan mekanisme pelaporan
yang akurat da cepat, namun masih bersifat regional.
Pada tahun 2018, Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia
(HOGSI) sebagai salah satu himpunan dalam organisasi Perkumpulan
Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) berupaya membuat inovasi baru agar
Indonesia memiliki mekanisme pelaporan yang akurat, cepat dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan taktis. Inovasi tersebut berupa
sistem Notifikasi Kematian Ibu atau Maternal Death Notification (MDN).
Menurut data WHO tahun 2017, setiap hari, 830 ibu di dunia
meninggal oleh karena komplikasi kehamilan yang dapat dicegah dan 94%
kematian tersebut terjadi pada negara berkembang dan negara miskin.
Berdasarkan survei demografi kesehatan indonesia tahun 2012, angka
kematian ibu di indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Menurut data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa tempat
bersalin dengan penyebab lain-lain atau tidak langsung merupakan faktor

3
penting yang dapat menjadi penyebab kematian ibu. Proporsi kelahiran
berdasarkan tempat bersalin di Indonesia sebesar 38 % di rumah bersalin/
klinik/ praktek Nakes, 29,6% di rumah / lainnya, 21,4% di rumah sakit, 7,3
% di puskesmas, dan 3,7% di polindes/ poskesdes.
Berdasarkan data yang diperoleh jumlah ibu yang melahirkan pada bulan
April - Juni 2020 di desa cakupan Puskesmas Ubung tercatat 418 orang.
Diantaranya tercatat ibu hamil dengan komplikasi yaitu anemia 23 orang dan
Kekurangan Energi Kalori 52 orang. Jumlah ibu yang meninggal saat bersalin
di Puskesmas Ubung tercatat 1 orang pada tahun 2018.
Pelaksanaan Sosialisasi MDN di Puskesmas Ubung belum pernah
dilakukan. Para tenaga medis belum mengetahui tentang adanya aplikasi MDN
sehingga pencatatan Angka Kematian Ibu belum lengkap dan menyeluruh.
Oleh karena itu, akan dilakukan program sosialisasi MDN kepada para
tenaga kerja di Puskesmas Ubung. Kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan efektifitas pencatatan data dan dapat membantu menurunkan
Angka Kematian Ibu.

B. Rumusan Masalah
Apakah para tenaga kesehatan mengetahui dan mengerti cara pemakaian
aplikasi MDN?

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan umum
Untuk membantu mengurangi angka kematian ibu di Indonesia
dengan pengumpulan data yang cepat dan akurat.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan tentang aplikasi MDN yang
digunakan untuk mengumpulkan data kematian ibu di Indonesia.
b. Meningkatkan rasa tanggung jawab bersama antar para tenaga kerja agar
mampu mengurangi angka kematian ibu di Indonesia.

D. Manfaat Kegiatan
1. Puskesmas

4
a. Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan tentang dan cara
menggunakan aplikasi MDN.
b. Meningkatkan capaian pengumpulan data Angka Kematian Ibu di
Puskesmas Ubung.
c. Meningkatkan rasa tanggung jawab setiap tenaga kerja agar bersama
dapat membantu mengurangi Angka Kematian Ibu di Indonesia secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Masyarakat
Sebagai penerima manfaat dari kebijakan yang nantinya akan
membantu mengurangi Angka Kematian Ibu sehingga tercipta masyarakat
yang sehat khususnya para Ibu.
3. Dokter Internsip
Sebagai tambahan pengalaman dan ilmu dalam meningkatkan
kompetensi sebagai dokter umum terutama dalam hal promotif dan preventif.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Angka Kematian Ibu (AKI)

a) Pengertian dan Sasaran secara Keseluruhan

Angka Kematian Ibu atau AKI adalah kematian selama kehamilan atau
dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang
terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan/ cedera.1 Meningkatkan kesehatan ibu dan mencegah
kematian ibu merupakan hal yan sangat penting terutama mengingat hal ini sering
terjadi pada wanita usia produktif. 6 Menurunkan mortalitas maternal merupakan
salah satu prioritas dari agenda internasional oleh World Health Organization
(WHO) dengan target yaitu menurunkan angka kematian ibu menjadi <70 per
100.000 kelahiran hidup7, sehingga pada tahun 2030 diusahakan tidak ada negara
yang memiliki AKI lebih dari 140/100.000 kelahiran hidup. 8 Prioritas ini
ditunjukkan dengan dijadikannya salah satu Millenium Develpoment Goals
(MDGs). Fokus daripada MDG ini adalah menurunkan AKI antara tahun 1990
sampai 2015 sebanyak 75% dan memberikan akses kesehatan bagi ibu hamil
secara universal. Namun, masih sangat banyak negara yang jauh dari target MDG
ini meskipun sudah dijadikan sebuah prioritas.9

b) Faktor - faktor yang Mempengaruhi AKI

i. Faktor Penyakit

Meskipun AKI menurun sebanyak 38% secara universal antara tahun


2000 dan 2017, sekitar 800 wanita meninggal setiap hari pada tahun 2017
karena etiologi yang dapat dicegah seperti perdarahan, infeksi, komplikasi
persalinan, dan preeklamsia.6 Pada studi yang dilakukan oleh Zalvand et al di
Iran, menunjukkan bahwa data yang diperoleh dari 25 penelitian mengenai
kematian ibu dari berbagai sumber termasuk Maternal Mortality
Surveillance System (MMSS) di Iran, bahwa 816 (30,7%) penyebab kematian
ibu adalah perdarahan obstetris, diikuti dengan kelainan hipertensif
kehamilan, persalinan, dan puerperial (17,3%), infeksi kehamilan (7,9%), dan

6
penyakit lain non-obstetris (20,6%).Setengah dari penyebab kematian ibu
oleh penyakit non-obstetris adalah karena kelainan sirkulatori yaitu
embolisme.9 Sedangkan menurut penelitian oleh Testafaye et al di Etiopia,
yang kematian maternal diidentifikasi sesuai ICD, menunjukkan bahwa
penyebab kematian ibu utama adalah perdarahan post-partum (46,5%) yang
persisten menjadi penyebab utama sejak tahun 2008, diikuti dengan kelainan
hipertensif (16,3%), dan kekerasan oleh pasangan serta kecelakaan
transportasi (14%).8 Dari kedua studi tersebut dapat dilihat bahwa dari dua
negara yang berbeda, penyebab kematian ibu paling tinggi adalah kelainan
obstetris berupa perdarahan terutama perdarahan post-partum.

ii. Faktor Sosio-ekonomi

Status sosioekonomi merupakan salah satu faktor risiko mortalitas


maternal. Beberapa negara dengan pendapatan yang rendah memiliki lebih
dari 100 kali lipat rasio mortalitas maternal dibandingkan dengan negara
dengan pendapatan yang tinggi disebabkan oleh berbagai etiologi, obstetris
dan non-obstetris. Pendapatan merupakan salah satu risiko utama penyebab
kematian ibu, karena diasosiasikan dengan tiga penundaan (keputusan untuk
mencari pertolongan, akses fasilitas, serta ketepatan waktu dan kualitas
pelayanan kesehatan). Pendapatan yang rendah juga bisa menyebabkan
kurangnya penggunaan fasilitas kesehatan ibu hamil seperti Ante-natal Care
(ANC).6 Adanya masalah lain seperti pendataan yang akurat mengenai angka
kematian ibu menggunakan registrasi sipil, yang seringkali kasus kematian
ibu hamil dilaporkan sebagai kasus kematian biasa atau tidak dilaporkan
sama sekali. Pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga
menengah, kecuali jika >95% wanita melahirkan di fasilitas kesehatan, data
dari rumah sakit tidak bisa digeneralisasikan ke seluruh populasi.7

Kematian ibu juga diasosiasikan dengan akses ke fasilitas medis


karena komplikasi, area residensi bisa diasosiasikan juga dengan tingginya
risiko kematian ibu.6 Berdasarkan penelitian oleh Tesfaye et al di Etiopia,
88,4% dari kasus kematian ibu tinggal di daerah pedesaan, 72,.1% memiliki
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, dan 83,7% tidak berpendidikan. 8 Data
yang serupa juga terdapat pada studi oleh Zalvand et al di Iran, dengan 90%

7
dari 993 kasus kematian ibu memiliki pendapatan yang rendah, 55% dari
1.431 kasus tinggal di pedesaan. Studi ini juga mendapatkan bahwa 72%
kasus kematian ibu dari 1.858 kasus, melahirkan di rumah sakit atau fasilitas
kesehatan, 14% kasus kematian ibu terjadi di jalan ke fasilitas kesehatan, dan
14% lagi tidak diketahui.9 Hasil studi ini dapat menunjukkan bahwa adanya
kesulitan ibu hamil mencapai ke fasilitas kesehatan meskipun tidak
dispesifikasi waktu tepat dan penyebab pasti kasus-kasus kematian ibu
tersebut. Adanya juga kemungkinan tingginya komplikasi persalinan dan
setelah persalinan disebabkan oleh rendahnya penggunaan fasilitas kesehatan
saat hamil seperti ANC, karena masalah biaya, seperti yang dijabarkan pada
studi oleh Wongjeon et al.6

B. MATERNAL DEATH NOTIFICATION (MDN)

Maternal Death Notification (MDN) merupakan aplikasi pelaporan kematian


maternal yang cepat dan terstruktur, dengan memanfaatkan teknologi informatika
terkini. Disebut cepat karena data dapat segera mencapai pengampu kebijakan tingkat
daerah sampai pusat segera setelah data terkirim melalui MDN. Dalam Buku
Pedoman AMP disebutkan adanya kematian maternal dilaporkan ke Puskesmas ( bila
terjadi di masyarakat/FKTP) atau Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota (Bila terjadi di
RS/FKTL) setempat dalam waktu 3 hari.

Aplikasi MDN dibuat dengan tujuan mendapatkan laporan kematian maternal


sedini mungkin dengan data yang akurat dan disertai dengan analisis statistik
sederhana guna meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan bersumber data.
Agar dapat digunakan pada berbagai lapisan tenaga kesehatan maka operasional
aplikasi MDN dibuat mudah dan relatif murah. Bantuan yang diharapkan dapat
diperoleh dari MDN adalah berupa proses pelaporan yang mudah dan murah, cakupan
yang luas sampai daerah terpencil (yang terjangkau sinyal SMS telepon seluler), dan
kecepatan pengambilan keputusan bersumber data yang nyata. Tantangan yang dapat
dihadapi dalam implementasi MSN antara lain: investasi alat, SDM terampil
elektronika, dan SDM yang loyal dan jujur yang dengan segera dan konsisten
melaporkan adanya kematian maternal melalui MDN.

8
A.A. Mekanisme Kerja

Tahapan mekanisme kerja MDN adalah sebagai berikut:

1. Pelapor yang mengetahui adanya kejadian kematian maternal melaporkan


menggunakan telepon cerdas yang sudah terpadang aplikasi MDN.

2. Aplikasi MDN dalam telepon cerdas merubah isian formulir menjadi data
digital dan membentuk SMS untuk dikirimkan kepada Pusat Data di server
Pusdatin Kementerian Kesehatan RI.

3. Di dalam Pusat Data terdapat koneksi ke SMS gateway yang merubah


sinyal SMS menjadi Data.

4. Data dilakukan proses Regionalisasi, Kategorisasi dan Verifikasi.

5. Apabila Data sudah lengkap maka akan menjadi suatu Laporan Kematian
yang disajikan dalam 3 bentuk : Layar Utama (Dashboard), Daftar Kematian
dan Rekapitulasi Kematian.

6. Apabila Data belum lengkap atau terjadi duplikasi laporan, maka


memerlukan Verifikasi dahulu sebelum menjadi Laporan Kematian.

7. Laporan Kematian oleh alat SMS gateway dirubah menjadi sinyal SMS,
kemudian dikirimkan kepada Penerima dan Pelapor yang sesuai hak
aksesnya.

8. Aplikasi MDN dalam telepon cerdas (Penerima dan Pelapor) menerima


SMS dari Pusat Data dan merubah menjadi tampilan MDN di telepon cerdas.

9. Penerima melakukan analisis terhadap laoran yang masuk guna mengambil


kebijakan yang diperlukan.

10. Untuk daerah dengan jangkauan internet yang lancar, proses pelaporan dan
penerimaan laporan dapat dilakukan melalui jejaring internet.

9
A. B. Konektifitas ke Server

Aplikasi MDN secara otomatis menyesuaikan cara pengiriman data yang


tersedia di suatu lokasi. Dipilih yang paling cepat, murah, dan mampu laksana. Urutan
prioritas yang digunakan adalah Internet, GSM 4G, GSM 3G, dan GSM 2G. apabila
pada suatu saat terjadi kegagalan mengirim data ke server karena masalah
konektifitas, maka dara tersimpan dalam memory gadget sampai terdapat koneksi
pada kesempatan pertama.

A. C. Manajemen Akses

Terdapat dua jenis akses aplikasi MDN yaitu dengan jejaring internet (web)
dan telepon cerdas. Akses melalui internet (web based) dapat dimanfaatkan oleh
semua pengguna, sedangkan akses melalui telepon cerdas hanya dapat dimanfaatkan
oleh pelapor dan penerima laporan.

A. D. Manajemen Data

Data lengkap dari pelapor dilakukan regionalisasi dan kategorisasi kemudian


di tampilkan pada Tampilan Umum (dashboard), siap dilakukan analisis. Detail data
ditampilkan pada Tampilan Khusus : Daftar Kematian / Rekapitulasi Kematian
(tergantung hak akses pengguna).
10
Data tidak lengkap ( tanpa NIK, belum terisi lengkap) dari pelapor akan
tertahan di tingkat Dinkes Kabupaten/Kota, ditampilkan berurutan di Layar Daftar
Kematian Kabupaten/Kota bersangkutan, perlu dilakukan Verifikasi oleh verifikator
Kabupaten/Kota dahulu agar bisa tampil pada Layar Utama (dashboard).

Regionalisasi adalah proses pengelompokan berdasarkan Alamat.


Regionalisasi dilakukan terhadap Pengguna (Pelapor, Penerima Laporan, Verifikator,
Administrator) dan Data dasar (NIK, Domisi).

Kategorisasi adalah proses pengelompokan berdasarkan Data dasar (Umur,


Status Pernikahan, Kehamilan ke) danData kematian (tempat meninggal, masa terjadi,
dugaan penyebab).

A. E. Organisasi Pengguna

Pengguna MDN terdiri dari 4 (empat) jenis yaitu Pelapor, Penerima laporan,
Verifikator, Administrator. Jenis pengguna ini mempengaruhi cara dan hak akses
data. Cata akses menggunakan telepon cerdas hanya dapat digunakan oleh Pelapor
dan Penerima, tetapi semua personalia dapat mengakses MDN menggunakan jejaring
internet/ web.

Untuk menjaga konfidensialitas kasus, sesuai peraturan yang berlaku maka


data detai (nama ibu dan nama pelapor) hanya ditampilkan pada tingkat Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota ( beserta jejaringnya) guna pelacakan kasus dan persiapan
Audit Maternal Perinatal.

Hak akses dokter umum dan bidan rumah sakit sesuai dengan dokter umum
dan bidan puskesmas. Administrator diregistrasi menggunakan akun dinas (akun
bersama). verivikator adalah orang yang selama ini bertugas untuk melaporkan data
kematian maternal dan neonatal.

Pelapor mempunyai hak melihat laporan yang dikirimnya dan dari pelapor lain
dalam Kabupaten/ Kota yang sama, dan memiliki tugas untuk melaporkan melalui
aplikasi MDN di telepon cerdas dan/atau web. Penerima mempunyai hak untuk
melihat laporan (sesuai hak aksesnya), melalui aplikasi di telepon cerdas dan/atau
jejaring internet (web) dan bertugas untuk emlakukan analisis terhadap informasi

11
yang ada. Verifikator mempunyai hak melihat seluruh detail laporan di wilayah
kerjanya, dan bertugas menambah dan mengedit laporan (validasi, verifikasi, dan
finalisasi data) yang diterima pusat data dalam Kabupaten/Kota. Verifikator tidak bisa
menghapus data yang masuk. Administrator mempunyai hak untuk melihat data
pengguna di wilayah kerjanya dan bertugas menambah, mengedit dan menghapus
pengguna. Semua pengguna mempunyai hak untuk melihat tampilan umum
(dashboard) Propinsi dan Kabupaten/Kota lain sesuai pilihan.

A. F. Tampilan

Tampilan disesuaikan dengan cata akses yaitu malalui jejaring internet (web)
atau telepon cerdas (smartphone).

A. F.A. Jejaring Internet (web)

Tampilan pada dashboard meliputi data nasional, data wilayah, tabulasi harian
berdasarkan dugaan penyebab, tabulasi harian berdasarkan wilayah, dan resume
proporsi. Data nasional akan selalu ditampilak di layar tengah atas dan tidak akan
bergeser saat scrolling. Angka kuning menunjukkan keadaan saat ini lebih besar
daripada saat bulan lalu pada tanggal dan jam yang sama. Data wilayah ditampulkan
di layar tengah atas dibawah data nasional, akan ikut bergeser bila kursor menuju ke
bawah.

Resume proporsi ditampilkan sesuai wilayah dan waktu yang dipilih dan akan
ditampilkan berupa tabel dan diagram, terhadap 6 kategori yaitu: dugaan penyebab,
status pernikahan, tempat meninggal, masa terjadi, kehamilan ke, dan umur ibu hamil.

12
13
A. F.B. Tampilan Telepon Cerdas (Smart Phone)

Pada telepon cerdas terdapat tiga halaman yaitu Beranda, Profil pengguna, dan
Laporan kematian. Beranda merupakan halaman terdepan setelah memasuki aplikasi
MDN versi Android, berisi Resume laporan kematian sesuai dengan wilayah kerja
pengguna saat registrasi.

14
A. G. Registrasi

Registrasi pengguna hanya dapat dilakukan melalui jejaring internet dan tidak
dapat dilakukan melalui aplikasi android. Untuk registrasi dapat menggunakan link
http://mdn.kemkes.go.id. apabila sudah terdaftar, masukkan Username dan Password,
kemudian klik Sign in. Apabila belum terdaftar klik Registrasi.

BAB III

KEGIATAN
A. Nama dan Jenis Kegiatan
Aplikasi MDN dibuat dengan tujuan mendapatkan laporan kematian
maternal sedini mungkin dengan data yang akurat dan disertai dengan analisis
statistik sederhana guna meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan
bersumber data. Survei pengetahuan Nakes tentang aplikasi ini adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dalam rangka membantu mengumpulkan data angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia khususnya di Puskesmas Ubung dengan
harapan akan membantu menurunkan AKI di Ubung maupun di tempat lain di
seluruh Indonesia.
Kegiatan ini merupakan gambaran secara deskriptif, dimana hanya
bertujuan untuk menyajikan gambaran mengenai definisi dan cara
menggunakan aplikasi MDN kepada para Nakes. Sebagai tambahan akan
dilakukan sosialisasi terhadap Buku KIA baru kepada para perwakilan Nakes
di Puskesmas Ubung.

15
A. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah
pada minggu terakhir bulan Agustus, tempat dan waktu disesuaikan dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah.

B. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh atau perwakilan tenaga kesehatan
yang bertugas di kawasan Puskesmas Ubung pada tanggal yang telah ditetapkan
dan memenuhi kriteria inklusi serta ekslusi sebagai berikut:
Dengan krtiteria inklusi :
- Seluruh atau perwakilan tenaga kesehatan yang sedang bertugas di
kawasan Puskesmas Ubung.
Kriteria Eksklusi :
- Tenaga kesehatan yang berhalangan hadir.

C. Teknis Pelaksanaan
Teknik pelaksanaan dengan cara sebagai berikut :
 Memberikan edukasi mengenai cara mendownload,dan
menggunakan aplikasi MDN.
 Memberikan edukasi mengenai isi buku KIA 2020.

D. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dokter Internsip Puskesmas Ubung
Kabupaten Lombok Tengah, yaitu:
1. dr. Mediana Adrianne Riyanto
2. dr. Nicholas Hugo

E. Gambaran Umum Kegiatan


Kegiatan ini berisi edukasi mengenai cara menggunakan aplikasi MDN dan
diharapkan mengembangkan rasa tanggung jawab setiap tenaga kesahatan
untuk melaporkan kejadian kematian ibu.

16
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
No. Kegiatan Minggu
1 2 3 4
1. Perencanaan
Identifikasi masalah dan penyebab
Perencanaan untuk intervensi masalah
2. Pengorganisasian
Pembagian tugas
3. Pelaksanaan
Pemberian intervensi
4. Pengawasan
Pemantauan seluruh kegiatan intervensi
yang telah dilakukan
5. Evaluasi

Tabel 1. Rencana Kegiatan Survei Pengetahuan MDN

G. Anggaran Dana
Anggaran dana pada kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Pengeluaran Jumlah Total (Rp)


Sosialisasi
Proposal Mini Project 10 100.000

Total 100.000

Tabel 2. Anggaran Dana Kegiatan Survei Pengetahuan MDN

17

Anda mungkin juga menyukai