Anda di halaman 1dari 12

EDUKASI BAHAYA KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)

TERHADAP IBU HAMIL


Imas Nurjanah, Hazel Maganda, Raden Erliza, Zelitha Ayu, Dila Amalia
Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor
indiranurjanah83@gmail.comh

Abstrak

Berdasarkan data riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan tahun 2017-2018 prevalensi KEK pada ibu hamil di Indonesia
sebesar 17,3% dan prevalensi anemia pada ibu hamil sekitar 48,9%. Tujuan dilakukan
penyuluhan ini adalah untuk mengetahui apakah ibu paham pengertian kekurangan energi
kronik pada ibu hamil, manfaat, serta betapa pentingnya pencegahan kekurangan energi
kronik pada saat kehamilan.

Metode pelaksanaan ini dilakukan pada 10 ibu hamil dengan melakukan pengisian
kuesioner Pre-test dan Post-test secara offline. Hasil dari perhitungan uji statistik dengan
menggunakan sistem komputerisasi yaitu menggunakan aplikasi SPSS, diperoleh nilai t = -
2.449 dan p = 0.037 (p < 0.05). Dari hasil ini menunjukkan bahwa pentingnya memberikan
edukasi KEK Pada Ibu Hamil untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu mengenai KEK
Pada Ibu Hamil. Hasil evaluasi menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu-ibu dari yang
sebelumnya banyak yang belum mengetahui mengenai bahaya nya KEK pada ibu hamil
menjadi mengetahuinya, diliat dari kenaikan hasil post-test yang dilakukan. Selain
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu dari kegiatan penyuluhan ini
diharapkan ibu-ibu dapat menerapkannya kepada diri sendiri untuk melalukan pencegahan
KEK dan menjaga nutrisi nya pada saat hamil.
PENDAHULUAN
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, kekurangan gizi
akan mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,
menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat
meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap
individu, sejak janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja,
dewasa, sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena
membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar
dapat melahirkan bayi yang sehat (Wahyuningsih et al., 2020)

Wanita Usia Subur (WUS) dengan kelompok usia 20 sampai 35 tahun merupakan
kelompok yang memiliki risiko paling tinggi mengalami kurang energi kronis (KEK) pada
kehamilan (Prabayukti, 2019). Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada
masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal, dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan
sangat bergantung keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Hasibuan & Rahmi, 2019)

KEK merupakan salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada kehamilan
(Rakhmawati & Wulandari, 2022). Kekurangan Energi Kronik pada ibu hamil merupakan
kondisi ibu hamil karena ketidakseimbangan asupan zat gizi energi dan protein, sehingga
zat yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi (Eko, 2019)

Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan cara penilaian pelayanan antenatal yang
dapat dilakukan yaitu penelitian status gizi secara langsung (antropometri gizi, biokimia,
penilaian klinis, dan biofisik) secara tidak langsung (survey konsumsi makanan, survey
vital dan ekologi) (Lia Idealistiana & Donata Ela, 2018).

Tetapi saat pelayanan antenatal ini asuhan keperawatan yang dapat dilakukan yaitu
penilaian status gizi secara langsung (antropometri gizi) yaitu dengan mengukur tinggi
badan, menimbang berat badan, mengukur lingkar lengan atas, dan kadar
hemoglobin. Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) bertujuan untuk mengetahui ibu
hamil memiliki resiko KEK ambang batas LiLA dengan resiko KEK di Indonesia
adalah 23,5 cm, apabila <23,5 cm artinya ibu hamil tersebut mempunyai status
gizi yang buruk dan jika ≥23,5 cm artinya ibu hamil tersebut berstatus gizi baik
(Musaddik et al., 2022)
Berdasarkan data riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan tahun 2017-2018 prevalensi KEK pada ibu hamil di Indonesia
sebesar 17,3% dan prevalensi anemia pada ibu hamil sekitar 48,9% (Musaddik et al., 2022)

Data yang di dapatkan pada tahun 2020, Ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Cijeruk keseluruhannya adalah sekitar 2.012 orang, dengan jumlah ibu hamil
yang kekurangan darah sebanyak 9 orang, dan Ibu hamil yang ukuran LILA < 23.5 cm
berjumlah 64 orang (3,2%). Data terbaru di dapatkan bahwa di tahun 2021, jumlah ibu hamil
keseluruhannya yaitu sekitar 2.055 orang dan jumlah ibu hamil yang LILA < 23.5 cm yaitu
bertambah menjadi 99 orang (4,8%). Terlihat dari data tersebut bahwa telah terjadi
peningkatan 1,6% kasus gizi kurang pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Cijeruk
(Kemenkes RI, 2022)

Bahaya kehamilan dengan status gizi kurang pada janin adalah pertumbuhan,
pembentukan, dan perkembangan organ janin kurang optimal, fungsi organ janin kurang
optimal, di khawatirkan akan terjadi cacat bawaan pada bayi yang dilahir, ukuran kepala
bayi kecil sehingga perkembangan otak tidak optimal, bayi lahir premature, berat bayi lahir
rendah yaitu kurang dari 2500 gram, dan ini memungkinkan terjadinya kematian pada bayi.
Dampak lain gizi kurang saat hamil juga terjadi ketika ibu menjalani persalinan. Seperti
persalinan sulit, prematur, pendarahan setelah persalinan, dan persalinan dengan operasi
(SC) karena kondisi ibu yang cenderung lemah dan kurang bertenaga untuk melahirkan
normal. (Pratiwi, 2020).

Upaya Pemerintah dalam menanggulangi ibu hamil dengan risiko KEK menurut
Kemenkes RI yaitu dengan cara meningkatkan pendidikan gizi ibu hamil tentang KEK
melalui pemberian Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), memberikan pelayanan gizi dan
pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) pada ibu hamil berupa pemberian tablet Fe,
melakukan skrining terhadap ibu hamil risiko KEK, dan Pemberian Makanan Tambahan
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi ibu hamil dengan risiko KEK melalui
bimbingan gizi dan KIA secara berjenjang (Novitasari, 2018)

MASALAH
Permasalahan Gizi Pada Hakikatnya merupakan masalah kesehatan masyarakat dimana
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. Masalah gizi disebabkan multifaktor, sehingga dalam penanggulangannya
harus membutuhkan keterlibatan dari beberapa sektor yang terkait. Salah satu
penanggulangan untuk mengatasi permasalahan gizi adalah diadakannya program perbaikan
Gizi. Edukasi dan Konseling Gizi dapat meningkatkan status gizi ibu hamil yang
mengalami KEK sebelum dan sesudah pemberian Intervensi.Edukasi dan Konseling gizi
mampu meningkatkan pengetahuan Ibu Hamil KEK. Peningkatan pengetahuan tersebut
dapat membentuk sikap dan kesadaran. Selanjutnya sikap dan kesadaran tersebut akan
membentuk perilaku.

METODE PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan yaitu dengan memberikan materi
dan diskusi kepada ibu-ibu hamil dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan. Selain itu dilakukan metode evaluasi menggunakan rancangan pre dan post-
test dengan 15 pertanyaan. Setelah pemberian materi kegiatan dilanjutkan dengan diskusi
aktif dan tanya jawab. Penyuluhan dilakukan pada hari Kamis, tanggal 07 September
2023 pada pukul 10.00 WIB, dimana sampel dalam penyuluhan ini berjumlah 10 orang.

Teknik pengambilan sampel adalah sampling jenuh yaitu mengambil jumlah


keseluruhan dari populasi. Kemudian instrumen yang digunakan yaitu kuisioner dengan 15
pertanyaan mengenai pengetahuan ibu terhadap KEK Pada Ibu Hamil . Responden
diberikan pre dan post-test tentang KEK Pada Ibu Hamil. Untuk mengetahui hasil sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan analisa data yang digunakan adalah Uji Beda Mean
Dependent (Paired Test). Tahap awal yang dilakukan adalah menganalisis data dengan
menggunakan analisis univariat yang bertujuan untuk prasyarat yang harus dipenuhi yaitu
uji normalitas dan diperoleh signifikasi 0.037 (p<0.05). Analisis ini dilakukan untuk melihat
pengetahuan ibu-ibu di Posyandu Flamboyan 1 Cipicung.

HASIL
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan selama 1 hari melalui pemaparan materi langsung
dan diskusi aktif kepada ibu-ibu. Berupa materi mengenai KEK Pada Ibu Hamil berupa
leaflet dan poster dibuat secara semenarik mungkin. Untuk mengevaluasi pengetahuan
ibu-ibu diakhir materi dilakukan sesi tanya jawab, ada beberapa ibu yang memberikan
pertanyaan mengenai KEK Pada Ibu Hamil. Selain itu untuk menambah pengetahuan dan
referensi ibu-ibu diberikan leaflet tentang Edukasi KEK Pada Ibu Hamil.

Untuk mengetahui indikator tercapainya tujuan dan tolak ukur dari kegiatan
penyuluhan yang telah dilakukan, maka dilakukan pre dan post test sebelum dan sesudah
ceramah. Hal ini dianggap akan sangat efektif untuk mengukur tingkat pengetahuan baik
dari sisi kuantitas dan kualitas ibu-ibu seperti penjelasan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Hasil Pre-test dan


Hasil Post-test
Pretest Posttest
Pengetahuan
N % N %
Kurang 7 70.0 3 30.0
Baik 3 30.0 7 70.0
Total 10 100.0 10 100.0
Berdasarkan tabel 1, dari 10 responden yang mengikuti pretest mempunyai
pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (70.0%). Sedangkan dari hasil posttest responden
yang memiliki pengetahuan kurang menjadi berkurang menjadi 3 orang (30.0%).

Tabel 2. Skor Pretest dan Post-test

Pengetahuan Mean Standar Deviasi


Pretest 1.30 0.483
Posttest 1.70 0.483

Berdasarkan tabel 2 uji analisis sampel paired test yang diperoleh dapat dilihat rata-rata
hasil pretest dengan jumlah kenaikan poin 0.3.

Tabel 3. Hasil Analisis Uji T Pengetahuan Ibu-ibu Tentang Edukasi KEK Pada Ibu
Hamil

Pengetahuan Mean Selisih Nilai T p Value


Pretest
-0.400 -2.449 0.037
Posttest

Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai t -2.449 dan p = 0.037 (p <0.05), artinya ada
pengaruh tentang edukasi buku KIA terhadap ibu-ibu di Posyandu Flamboyan 1 Cipicung.
Pada kegiatan penyuluhan ini pemberian pretest dan posttest akan menjadikan para
peserta lebih memahami materi yang disampaikan saat penyuluhan. Dari hasil diatas nilai
pretest peserta rata-rata 1.30, rata-rata nilai posttest 1.70 dan presentase kenaikannya
adalah 0.4. Dapat dilihat terdapat peningkatan nilai peserta yang sebelumnya kurang
menjadi meningkat setelah materi dari penyuluhan telah tersampaikan dengan baik.
Peningkatan pengetahuan peserta sangat baik dan mereka dapat memahami betapa
pentingnya pengetahuan KEK Pada Ibu Hamil.

Kekurangan Energi Kronik pada ibu hamil merupakan kondisi ibu hamil karena
ketidakseimbangan asupan zat gizi energi dan protein, sehingga zat yang dibutuhkan tubuh
tidak tercukupi. (Eko, 2019)

Menurut Notoatmodjo, pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia


terhadap suatu obyek tertentu (Pamungkas et al., 2020). Pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh
pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan
gizi yang cukup bagi bayinya. Hal ini terlebih lagi kalau seorang ibu tersebut memasuki
masa ngidam, dimana perut rasanya tidak mau diisi, mual dan rasanya tidak karan.
Walaupun dalam kondisi yang demikian jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik
maka ia akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya.

Hasil pengetahuan ibu-ibu saat pretest dan posttest mengalami peningkatan. Hal ini
terjadi karena peserta mampu memahami materi yang diberikan. Selain melakukan edukasi,
ibu-ibu juga diberikan leaflet yang dapat membantu mengingat materi sehingga ibu-ibu
dapat membacanya berulang-ulang.

PEMBAHASAN
Penyuluhan kepada masyarakat khususnya kepada ibu hamil diawali dengan Posyandu
Bayi, Balita dan Anak di Posyandu Flamboyan 1 yaitu di depan Kantor Desa Cipicung,
Gambar 1. Pada tahap ini juga dilakukan pengamatan secara langsung ke masyarakat
setempat terutama untuk mengetahui aspek pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
datang ke Posyandu setiap bulan nya. Selanjutnya tim mempersiapkan materi berupa
leaflet, poster serta kuisyoner yang terdiri dari post dan pre-test. Kegiatan penyuluhan ini
dilakukan oleh 4 Mahasiswi dari Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor.
Gambar 1. Posyandu Bayi, Balita dan Anak

Kegiatan penyuluhan atau kelas ibu dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 07
September 2023 bertempat di depan Kantor Desa Cipicung (Posyandu Flamboyan) dengan
jumlah peserta 10 orang ibu hamil.

Kegiatan penyuluhan dibuka oleh Ketua Koordinasi Bidan PKM Cijeruk, Ibu Yuliana
Susanti S.Tr.Keb Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi pertama dari Bidan dan
kemudian dilanjutkan materi kedua dari anggota tim kelas ibu seperti pada foto Gambar 2.

Gambar 2. Pemberian Materi Pertama Dari Bidan dan Kemudian Dilanjutkan Materi
Kedua dari Anggota Tim Kelas Ibu

Acara dilanjutkan dengan presentasi materi. Pemateri pertama disampaikan oleh Raden
Erliza yang menjelaskan isi dari leaflet yaitu Definisi KEK, Tanda Gejala KEK, Faktor
Yang Mempengaruhi KEK, dan Komplikasi KEK seperti foto Gambar 3. Pemateri kedua
disampaikan oleh Dila Amalia yang menjelaskan isi dari poster yaitu tentang Pencegahan
KEK dan Penatalaksanaan KEK.
Gambar 3. Pemaparan Materi

Metode yang digunakan dengan cara pemaparan materi dan dilanjutkan dengan diskusi
dan tanya jawab oleh peserta. Peserta juga melakukan pre-test dan pos-test tentang KEK,
seperti pada Gambar 4a mengerjakan pre-test dan Gambar 4b mengerjakan post-test.

Gambar 4. Pengerjaan (a) Pre-test dan (b) Post-test

Kegiatan diakhiri dengan foto bersama tim Penyuluhan Kelas Ibu dan peserta bersama
Dosen Pembimbing, Bidan Desa, dan kader seperti terlihat pada foto Gambar 5.

Gambar 5. Foto Dokumentasi Bersama


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penyuluhan yang dilakukan tentang Edukasi Bahaya Kekurangan
Energi Kronik (KEK) Terhadap Ibu Hamil di Posyandu Flamboyan 1 Cipicung disimpulkan
bahwa tingkat pengetahuan ibu mengenai KEK sebelum diberikan edukasi ada pada
kategori kurang. Tingkat pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan tentang KEK
menjadi lebih baik. Kegiatan pengabdian masyarakat di Posyandu Flamboyan 1 Cipicung
dapat terlaksana dengan baik dan memberikan pengetahuan yang baru bagi masyarakat.

SARAN
Saran kedepannya adalah untuk melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan
responden yang akan diberikan intervensi supaya tidak terjadi miss komunikasi dengan
responden.Untuk masyarakat diharapkan lebih sadar dan memperhatikan permasalahan gizi
yang ada di lingkungan sekitar serta dapat merubah dan meningkatkan pengetahuan, sikap,
dan perilaku terkait dengan penerapan Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terimakasih kepada Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor
atas dukungan material guna pelaksanaan penyuluhan Edukasi Kekurangan Energi Kronis
Pada Ibu Hamil Di Posyandu Flamboyan 1 Cipicung dan terimakasih kepada Bidan-bidan
Desa yang telah mengizinkan untuk dilakukannya penyuluhan. Ucapan terimakasih ini
penulis sampaikan juga kepada ibu-ibu yang telah bersedia menjadi responden dalam
penyuluhan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal :
Farid, T. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan KEK di Puskesmas Kelayan
Timur Banjarmasih. 1(1), 10.
Wahyuningsih, S., Lukman, S., Rahmawati, R., & Pannyiwi, R. (2020). Pendidikan,
Pendapatan dan Pengasuhan Keluarga dengan Status Gizi Balita. Jurnal Keperawatan
Profesional, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.36590/kepo.v1i1.22

Buku Online dan Teks :


Herawati, & Sattu, M. (2023). Dasar Gizi Ibu Hamil (Efitra & Supriano (eds.)). PT. Sonpedia
Publishing Indonesia.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=BWW4EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1
&ots=YVg80Au_gI&sig=HSc7OWHEksgheHPsFVMJarHGzVo&redir_esc=y#v=onep
age&q&f=false
Julita, A. (2021). Standar Kehamilan. 1–23.
Kemenkes RI. (2022). Buku Komplikasi Kesehatan Tahun 2022 Kabupaten Bogor. In
Pemerintah Daerah Dinas Komunikasi dan Informasi (Issue Mi).
https://opendata.bogorkab.go.id/media/Buku_Kompilasi_2_2022.pdf

Skripsi/Tesis :
Fransiska, Y., Murdiningsih, M., & Handayani, S. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Kurang Energi Kronis pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 22(2), 763. https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i2.1817
Hasibuan, S. P. B., & Rahmi, W. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Ujong Rimba Kabupaten Pidie. Journal of
Healthcare Technology and Medicine, 4(1), 147. https://doi.org/10.33143/jhtm.v4i1.997
Irwanto. (2022). Kegiatan Sosialisasi Stunting Yang Dilaksanakan Oleh Kkm Tematik 2
Untirta Di Desa Pengandikan Kecamatan Lebak Wangi Kabupaten Serang. Community
Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 1352–1361.
https://doi.org/10.31004/cdj.v3i3.7577
Eko, C. (2019). Bagaimana Pola Makan dan Penambahan Berat Badan Kaitannya Dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Desa Wukirsari, Kecamatan
Imogiri, Kabupaten Bantul. Universitas Andalas, 10(3), 1.
Lia Idealistiana, & Donata Ela. (2018). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian
Berat Badan Lahir Rendah. Jurnal Antara Kebidanan, 1(1), 12–19.
https://doi.org/10.37063/ak.v1i1.3
Musaddik, Putri, L. A. R., & M, H. I. (2022). Hubungan Sosial Ekonomi dan Pola Makan
dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Nambo Kota Kendari. Jurnal Gizi Ilmiah, 9(2), 20.
Novitasari. (2018). Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I Pada Ny. Z Dengan Kek
(Kekurangan Energi Kronik) Di Bpm Az Desa Wedung Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak. Universitas Andalas, 10(3), 1.
Prabayukti, A. (2019). Kekurangan Energi Kronis Pada Kehamilan. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 21–25. http://www.elsevier.com/locate/scp
Pratiwi, A. S. (2020). Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Ensiklopedia of Journal, 2(2), 184–192.
http://jurnal.ensiklopediaku.org
Rakhmawati, N., & Wulandari, Y. (2022). Posyandu Balita Kalingga Banyuanyar Surakarta.
2(6), 8–12.

Anda mungkin juga menyukai