1 Januari 2022
pISSN 2614-5073, eISSN 2614-3151
Telp. +62 853-3520-4999, Email: jurnalmakes@gmail.com
Online Jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
The Factors that Influence the Incidence of Chronic Energy Deficiency in Women of
Childbearing Age in the Maiwa Sub-district, Enrekang District
ABSTRAK
Prevalensi KEK pada ibu hamil sebesar 31,6 %, jumlah ibu hamil sebanyak 155 orang
sedangkan ibu hamil yang menderita KEK sebanyak 49 orang. Tujuan penelitian ini untuk melihat
pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan keluarga dan pola makan terhadap kejadian KEK pada
wanita usia subur di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang.Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel dalam
penelitian ini yaitu wanita usia subur di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang sebanyak 98 orang,
adapun teknik pengambilan sampel menggunakan purposive-sampling. Analisis data menggunakan
uji statistik Chi Square dan Fisher Exact Test. Hasil penelitian ini diperoleh 12,2% wanita usia subur
yang menderita KEK, tidak ada pengaruh antara tingkat pendidikan (p=0,329), pendapatan keluarga
(p=0,659) terhadap kejadian KEK dan ada pengaruh antara pola makan (p=0,027) terhadap kejadian
KEK. Diharapkan wanita usia subur agar dapat memperhatikan dan memenuhi kebutuhan gizinya,
agar terhindar dari KEK dan aktif dalam mencari informasi dan banyak bertanya kepada yang lebih
paham tentang kesehatan khususnya terkait masalah KEK.
Kata Kunci : Kejadian KEK, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Keluarga, Pola Makan
ABSTRAK
Prevalensi KEK of at pregnant mother equal to 31,6 %, pregnant mother amount as much
155 people of while pregnancy mother suffering CED as much 49 people. this Research target to see
the influence mount the education, earnings of family and pattern eat to occurence CED of at fertile
age woman in Subdistrict of Maiwa of Regency Enrekang.Metode used in this research is descriptive
method with the approach of Cross Sectional Study. The sample in this study were 98 women of
childbearing age in the Maiwa sub-district, Enrekang district, while the sampling technique used
purposive sampling. Analyse the data use the statistical test of Chi Square and Fisher Exact Test.
Result of this research is obtained 12,2% woman of fertility age suffering KEK, there no influence of
among/between education storey;level ( p=0,329), family earnings ( p=0,659) to occurrence CED and
there is influence of among/between pattern eat the ( p=0,027) to occurence CED. It is hoped that
women of childbearing age can pay attention to and fulfill their nutritional needs, in order to avoid
CED and be active in seeking information and ask many questions to those who understand more
about health, especially related to CED issues.
Keyword : Chronic Energy Deficiency Event, Level Of Education, Family Income, Dietary Habitat
penting dari kekurangan gizi buruk dan juga menggambarkan adanya resiko KEK pada
kedua masalah utama di negara berkembang. WUS. Kekurangan energi kronis pada WUS
Hal ini terjadi karena Ketidaktahuan akan sedang menjadi fokus pemerintah dan tenaga
hubungan makanan dan kesehatan, prasangka kesehatan sekarang ini. Selain itu,kekurangan
buruk terhadap bahan makanan tertentu, gizi menimbulkan masalah kesehatan
adanya kebiasaan/pantangan yang merugikan, (morbiditas,mortalitas,dan disabilitas), juga
keterbatasan penghasilan keluarga, dan jarak menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia
kelahiran yang rapat juga berpengaruh pada (SDM) suatu bangsa. Dalam skala yang lebih
pengetahuan tentang gizi di masyarakat. luas, kekurangan gizi dapat menjadi ancaman
Dinegara-negara berkembang seperti bagi ketahanan dan kelangsungan hidup suatu
Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar, Nepal bangsa. 4
Srilangka dan Thailand prevalensi wanita Salah satu indikator untuk mengukur
yang mengalami KEK adalah 15-47 % yaitu derajat kesehatan yang optimal antara lain
dengan BMI < 18,5. Adapun negara yang dengan melihat unsur kualitas hidup serta
memiliki prevalensi tertinggi adalah unsur-unsur kematian yang memengaruhinya,
Bangladesh yaitu 47% sedangkan Indonesia yaitu kesakitan dan status gizi. Status gizi pada
menjadi urutan ke empat terbesar setelah India negara berkembang terutama dipengaruhi oleh
dengan prevalensi 35,5 % dan yang paling pola makan yang kurangbaik dapat
rendah adalah Thailand dengan prevalensi 15- menimbulkan suatu gangguan kesehatan pada
25 %. 2
ibu. Sedangkan tingkat sosial ekonomi
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan meliputi pendidikan dan pendapatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi merupakan penyebab tidak langsung dari
kurang energi kronik (KEK) pada wanita usia masalah gizi5. Faktor–faktor yang
subur (WUS) di Indonesia pada umur 15-19 mempengaruhi KEK pada WUS terbagi
tahun yang hamil sebanyak 33.5% dan tidak menjadi dua, yaitu faktor internal dan
hamil sebanyak 36.3%, sedangkan pada umur eksternal. Internal (individu) yaitu genetik,
45-49 tahun yang hamil sebanyak 11.1% dan riwayat obstetrik, seks dan lain sebagainya.
tidak hamil sebanyak 6%. Di Sulawesi Selatan, Sedangkan eksternal adalah gizi, obat–obatan,
prevalensi KEK wanita hamil umur 15-49 lingkungan, keluarga, dan penyakit. 6
secara nasional adalah 17.3% dan prevalensi Data yang dikumpulkan melalui Profil
KEK pada WUS secara nasional adalah 15.5%. Kesehatan Kecamatan Maiwa tahun 2019,
Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Timur tercatat bahwa jumlah wanita usia subur
Indonesia masih memerlukan perhatian yang (WUS) di Maiwa sebanyak 4.226 orang,
lebih besar dalam upaya peningkatan gizi jumlah ibu hamil sebanyak 155 orang
masyarakat. 3 sedangkan ibu hamil yang mengalami KEK
Di Indonesia digunakan ambang batas sebanyak 49 penderita. Oleh karena itu,
nilai rerata LILA <23,5 cm untuk peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
476
Vol. 5, No. 1 Januari 2022
dikonsumsi oleh responden adalah kelapa yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak maka
sawit ( skor 30,4 ) yang dikonsumsi >1x/hari dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
(Tabel 10). Pola Makan dengan kejadian KEK di
Berdasarkan tingkat pendidikan dari Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang.
98 responden terdapat 12 responden yang
menderita KEK 14,9% pada Tingkat PEMBAHASAN
tidak menderita KEK 85,1% pada kategori pembentukan pribadi, pendidikan diartikan
sedang + tinggi dan 93,5% kategori rendah. sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan
Dari hasil uji chi-square diperoleh p value sistemik terarah kepada terbentuknya
0,329 > α 0,05 yang berarti Ha ditolak dan Ho kepribadian peserta didik. Tingkat pendidikan
diterima maka dapat disimpulkan bahwa tidak yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau
ada pengaruh antara Tingkat Pendidikan informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik
dengan kejadian KEK di Kecamatan Maiwa sehingga bisa memenuhi asupan gizinya. 7
Berdasarkan pendapatan keluarga dari menggunakan uji Chi- Square diperoleh hasil
98 responden terdapat 12 responden yang yang menunjukkan tidak ada hubungan yang
menderita KEK 15,4% pada Pendapatan signifikan antara Tingkat Pendidingan dengan
Keluarga kategori rendah (< Rp.2.860.000) kejadian KEK pada WUS di Kecamatan
perbulan, 11,8% kategori tinggi (> Maiwa Kabupaten Enrekang dengan nilai p =
responden yang tidak menderita KEK 84,6% Dimana kejadian KEK pada WUS
pada kategori rendah, 88,2% pada kategori banyak terjadi pada tingkat pendidikan tinggi
tinggi.Dari hasil uji chi-square diperoleh p sebanyak 14,9%. Sedangkan tidak KEK
value 0,659 > α 0,05 yang berarti Ha ditolak sebanyak 85,1%. Dari hasil analisis dengan
dan Ho diterima maka dapat disimpulkan taraf kepercayaan 95% maka wanita usia subur
bahwa tidak ada hubungan antara Pendapatan yang tingkat pendidikannya tinggi, memiliki
Keluarga dengan kejadian KEK di Kecamatan peluang lebih besar tidak menderita KEK
9,2% pada Pola Makan kategori kurang, 36,4% WUS sudah cukup mampu dalam memilih
kategori cukup. Sedangkan dari 86 responden makanan yang kaya akan nutrisi untuk
yang tidak menderita KEK 90,8% kategori memenuhi asupan gizinya, Seseorang
kurang, 63,6% pada kategori cukup. Dari hasil yang hanya tamat SD (Sekolah
uji chi-square diperoleh p value 0,027 < α 0,05 Dasar) sampai SMP (Sekolah
478
Vol. 5, No. 1 Januari 2022
memilih bahan makanan dan kepercayaan 95% maka wanita usia subur yang
yang disukai meskipun makanan lebih besar tidak menderita KEK dibandingkan
tersebut tidak bergizi tinggi. dengan wanita usia subur yang mengalami
Pola makan adalah gambaran pola pada saat penelitian keadaan WUS
menu, frekuensi dan jenis bahan makanan yang dikategorikan tidak mengalami KEK.
480
Vol. 5, No. 1 Januari 2022
7. Rusmalina Fuspita Rini, Tomi Herutomo, 11. Suhardjo. Berbagai Cara Pendidikan
Irwan Haryanto. Faktor-Faktor yang Gizi.Jakarta. Bumi Aksara;2003.
Berhubungan dengan Kejadian Kurang 12. Fitrianingsih. Hubungan Pola Makan dan
Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jati Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada
Luhur Purwakarta. Jurnal of Holistic and Ibu Hamil di Puskesmas Tompobulu
Health Sciences;2017: Vol. 2 no 1. Kabupaten Gowa Tahun 2014
8. Ausa, Erma Syarifuddin, dkk. Hubungan [skripsi].Makassar: UIN Alauddin
Pola Makan Status Sosial Ekonomi dengan Makassar;2011.
Kejadian KEK pada Ibu Hamil di 13. Nurkhaira Mazita. Analisis Risiko KEK
Kabupaten Gowa Tahun 2013 (EJurnal). Ibu Hamil di Kota Parepare: Universitas
Available: Muhammadiyah Parepare;2018.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/hand 14. Pratiwi, A. H.Pengaruh Kekurangan Energi
le/123456789/jurnal.pdf.(diakses pada Kronik (KEK) dan Anemia Saat
tanggal 03 November 2019);2013. Kehamilan Terhadap Berat Badan Lahir
9. Notoadmodjo S. Metodologi Penelitian Rendah (BBLR) Dan Apgar. Skripsi
Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta;2012. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat
10. Johanis A.Hubungan Tingkat Sosial Universitas Jember;2014.
Ekonomi dengan Kurang Energi Kronik 15. Puli T. Hubungan Sosial Ekonomi dengan
pada Ibu Hamil di Kelurahan Kombos Kekurangan Energi Kronik pada Wanita
Barat Kecamatan Singkil Kota Prakonsepsi di Kota Makassar tahun 2014
Manado.Skripsi. Universitas Sam [skripsi]. Makassar: Universitas
Ratulangi;2011. Hassanudin;2014.
482
Vol. 5, No. 1 Januari 2022
LAMPIRAN
Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan kejadian KEK di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang
Kurang Energi Kronik Frekuensi (f) Persen (%)
KEK 12 12,2
Tidak KEK 86 87,8
Total 98 100,0
Sumber : Data Primer (2020)
Rendah 31 31,6
Sedang + Tinggi 67 68,4
Total 98 100,0
Sumber : Data Primer (2020)
n 40 48 10 0 0 98
Cumi- s 0 0 240 780 0 1.020 10,4
cumi n 0 0 16 78 4 98
Kerang s 0 0 0 890 0 890 9,0
n 0 0 0 89 9 98
Udang s 0 0 300 720 0 1.020 10,4
n 0 0 20 72 6 98
Kepiting s 0 0 285 790 0 1.075 10,9
n 0 0 19 79 0 98
Belut s 0 0 525 530 0 1.055 10,7
n 0 0 35 53 10 98
Dangke s 0 0 0 520 0 520 5,3
n 0 0 0 52 46 98
Telur s 0 0 390 570 0 690 9,7
Ikan n 0 0 26 57 15 98
Sumber : Data Primer (2020)
485
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
Tabel 10. Frekuensi Konsumsi Minyak dan Lemak Responden di Kecamatan Maiwa
Kabupaten Enrekang
Jenis Frekuensi Makanan
makanan >1x 1x/ 3-6x/mgg 1-2x/ Tidak Total Skor
/hari hari mgg pernah Rata-
Skor 50 25 15 10 0 rata
Minyak dan Lemak
Margarine s 0 0 0 180 0 180 1,8
n 0 0 0 18 80 98
Mentega s 0 0 0 350 0 350 3,5
n 0 0 0 35 63 98
Santan s 0 0 945 350 0 1.295 13,2
n 0 0 63 35 0 98
Kelapa s 1.500 1.150 330 0 0 2.980 30,4
Sawit n 30 46 22 0 0 98
Sumber : Data Primer (2020)
Tabel 11. Hubungan antara Tingkat pendidikan dengan kejadian KEK pada wanita usia subur
di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang
KEK
Tingkat Menderita Tidak Total
pendidikan Menderita
N % N % n % P
Rendah 2 6,5 29 93,5 31 100,0
Sedang +Tinggi 10 14,9 57 85,1 67 100,0 0,329
Total 12 12,2 86 87,8 98 100,0
Sumber : Data Primer (2020)
Tabel 12. Hubungan antara Pendapatan Keluarga dengan kejadian KEK pada Wanita Usia Subur
di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang
KEK
Pendapatan Menderita Tidak Menderita Total
Keluarga n % N % n % P
Rendah 2 15,4 11 84,6 13 100,0
Tinggi 10 11,8 75 88,2 85 100,0 0,659
Total 12 12,2 86 87,8 98 100,0
Sumber : Data Primer (2020)
Tabel 13. Hubungan antara Pola Makan dengan kejadian KEK pada wanita usia subur
di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang
KEK
Pola Menderita Tidak Menderita Total
Makan n % n % n % P
Kurang 8 9,2 79 90,8 87 100,0
Cukup 4 36,4 7 63,6 11 100,0 0,027
Total 12 12,2 86 87,8 98 100,0
Sumber : Data Primer (2020)
486