Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 6 :

Howa Mellina Ahiyate


Nur Rahma Awalia
Srihastuti
Asma Nurjanah
Defenisi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat
lain melampui batas politik/negara ataupun batas
administratif/batas bagian dalam suatu negara.
Jadi, migrasi sering di artikan sebagai perpindahan
yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah
lain.
Beberapa pengertian dalam studi
migrasi

1) Migrasi masuk (imigration)


2) Migrasi keluar (outmigration)
3) Migrasi neto (netmigration)
4) Migrasi bruto (gross migration)
5) Migrasi semasa hidup (life time
migration)
6) Migrasi risen (recent migration)
7) Migrasi total (total migration)
8) Migrasi internasional (international
migration)
9) Arus migrasi (migration stream)
10) Angka migrasi parsial (partial
migration rate)
11) Urbanisasi (urbanization)
12) Transmigrasi (transmigration)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI MIGRASI

Pada dasarnya, faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi dapat


dikelompkkan menjadi dua, yaitu faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penarik.
Faktor-faktor pendorong (push factors) dapat berupa hal-hal seperti berikut ini.
1. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal.
3. Adanya tekanan-tekanan politik, agama, dan suku sehingga mengganggu hak
asasi penduduk di daerah asal.
4. Alasan pendidikan, pekerjaan, atau perkawinan.
5. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang,
atau adanya wabah penyakit.
Faktor-faktor penarik (pull factors) antara lain sebagai
berikut.

 Adanya harapan akan


memperoleh kesempatan untuk
memperbaiki kehidupan.

 Adanya kesempatan untuk


memperoleh pendidikan yang
lebih baik.

 Keadaan lingkungan dan


keadaan hidup yang
menyenangkan, seperti iklim,
perumahan, sekolah, dan  Adanya aktivitas-aktivitas di
fasilitas-fasilitas publik lainnya. kota besar, tempat-tempat
hiburan, atau pusat kebudayaan
yang merupakan daya tarik bagi
orang-orang daerah lain untuk
bermukim di kota besar.
UKURAN-UKURAN MIGRASI
Angka Mobilitas (m)
Angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah perpindahan dalam
suatu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun) dengan jumlah
penduduk yang berisiko pindah (population at risk).

dimana :
m : angka mobilitas
M : jumlah perpindahan
P : Penduduk yang berisiko (population at risk)
k : konstanta (1000)
Angka migrasi masuk (mi)

Angka yang menunjukan banyaknya


migran yang masuk per 1.000 0rang
penduduk, Daerah tujuan dalam waktu
satu tahun.

mi= angka migrasi masuk


I = jumlah migran masuk (inmigrant)
P = jumlah penduduk pertahun
K = konstanta (1.000)
Angka migrasi keluar (mo)

Angka yang menunjukan banyaknya


migran yang keluar per 1.000 orang
penduduk, daerah asal dalam waktu satu
tahun.

mo= angka migrasi keluar


O = jumlah migran keluar (out migrant)
P = jumlah penduduk pertahun
K = konstanta (1.000)
Angka migrasi neto (mn)

Angka yang menunjukan selisih banyaknya


migran masuk dan keluar, dari suatu
daerah per 1.000 orang penduduk dalam
waktu satu tahun.

mn= angka migrasi neto


I = jumlah migran masuk (inmigrant)
O = jumlah migran keluar (out migrant)
P = jumlah penduduk pertahun
K = konstanta (1.000)
ETIMASI MIGRASI

Etimasi angka migrasi dapat di lakukan secara langsung dengan


mengunakan data perpindahan penduduk, atau secara tidak
langsung dengan mengunakan metode kelangsungan hidup anta
dua sensus (intercensal survival ratio method) dan tabel kematian
(lif table survival method)
Intercensal survival ratio method

Metode ini merupakan suatu cara untuk memperkirakan


jumbalah migrasi neto di suatu daerah dalam suatu negara
dengan mengunakan intercensal survival ratio (ratio masi hidup
antara dua sensus), dengan asumsi sebagai berikut
1. Tingakat kematian dan tingkat kesalahan dalam distribusi
umur adalah sama untuk semua daerah dalam negara yang
bersangkutan.
2. Migrasi netto untuk negara secara keseluruhan adalah nol.
Urbanisasi

Urbanisasi adalah bertambahnya proporsi penduduk yang


berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan
penduduk di wilayah perkotaan.
Beberapa hal yang melatarbelakangi urbanisasi tinggi adalah sebagai berikut.
1. Pull factors yang demikian besar dari kota-kota di bandingkan pedesaan,
yang menarik penduduk yang sebagian besar tinggal di daerah pedesaan
2. Tekanan sosial ekonomi penduduk dan menyempitnya lapangan kerja di
pedesaan.
3. Angapan bahwa kota selalu memukinkan seseorang untuk memperoleh
pengembangan diri secara cepat. Hal ini sering bertolak belakang dengan
kenyataan.
TRANSMIGRASI

Sejarah transmigrasi di mulai dengan nama kolonisasi sejak tahun 1.905 oleh
pemerintah belanda dengan membuka daerah daerah kolonisasi di Lampung,
Palembang, Bengkulu, Jambi, Kalimanta, dan Sulawesi. Di balik tujuan untuk
memindahkan penduduk yang padat di Jawa terutama petani, tujuan lain kolonisasi
adalah untuk keperluan tenaga kerja di perkebunan dan pertambangan belanda di luar
jawa sehigga bisa menjamin pasaran industri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai