Anda di halaman 1dari 49

A.

FAKTOR DINAMIKA DAN PROYEKSI KEPENDUDUKAN

• 1.FAKTOR DINAMIKA KEPENDUDUKAN


• DINAMIKA PENDUDUK ADALAH PERUBAHAN / PERTUMBUHAN JUMLAH PENDUDUK DARI WAKTU
KE WAKTU, HAL INI DISEBABKAN KARENA ADANYA PERISTIWA KELAHIRAN, KEMATIAN, DAN
PERPINDAHAN PENDUDUK. DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR

• 1.KELAHIRAN(FERTILITAS)
• 2.KEMATIAN(MORTALITAS)
• 3MIGRASI
KELAHIRAN
• NATALITAS ADALAH ANGKA YANG MENUNJUKKAN JUMLAH INDIVIDU BARU YANG LAHIR PER 1.000 PENDUDUK PER
TAHUN. DIKUTIP DARI BUKU GEOGRAFI OLEH BAMBANG UTOYO, SECARA UMUM, ANGKA KELAHIRAN ATAU FERTILITAS
TERBAGI MENJADI TIGA JENIS, DIANTARANYA ANGKA KELAHIRAN KASAR, KELAHIRAN UMUM, DAN KELAHIRAN MENURUT
KELOMPOK USIA. ANGKA KELAHIRAN KASAR ADALAH ANGKA YANG MENUNJUKKAN BANYAKNYA BAYI LAHIR HIDUP DARI
SETIAP 1.000 PENDUDUK DALAM PERIODE TAHUN TERTENTU, ANGKA KELAHIRAN UMUM MENUNJUKKAN JUMLAH
KOMPOSISI BAYI LAHIR HIDUP DARI 1.000 PENDUDUK WANITA USIA REPRODUKSI DALAM PERIODE TERTENTU.

• SEDANGKAN ANGKA KELAHIRAN MENURUT KELOMPOK USIA ADALAH ANGKA YANG MENUNJUKKAN BANYAKNYA BAYI
LAHIR HIDUP DARI SETIAP 1.000 PENDUDUK WANITA BERDASARKAN KELOMPOK UMUR PADA USIA REPRODUKSI
SALAM PERIODE TAHUN TERTENTU
• FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG KELAHIRAN
• 1.PERNIKAHAN USIA MUDA
• 2.MITOS YANG BEREDAR DI MASYARAKAT
• 3.KEBUTUHAN TENAGA KERJA
• 4.KEINGINAN MEMPEROLEH ANAK DENGAN JENIS KELAMIN TERTENTU
• FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT KELAHIRAN
• PROGRAM KB (KELUARGA BERENCANA). PROGRAM INI MILIK PEMERINTAH DENGAN TUJUAN UNTUK MEMBATASI JUMLAH ANAK YANG
DIMILIKI DALAM SATU KELUARGA. TENTU SAJA HAL INI JUGA MENGHAMBAT TINGKAT KELAHIRAN.

• PEMBATASAN USIA PERNIKAHAN. KEBALIKAN DARI PERNIKAHAN USIA DINI, PEMBATASAN USIA PERNIKAHAN TENTU BISA MENGHAMBAT
TINGKAT KELAHIRAN. HAL INI KARENA RENTANG WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK MERENCANAKAN KEHAMILAN TERBATAS.

• ASUMSI ANAK BEBAN KELUARGA. DENGAN MEMILIKI ASUMSI SEPERTI INI, SEPERTI DENGAN MEMILIKI ANAK TENTU AKAN MEMILIKI
BEBAN/TANGGUNGAN UNTUK PENDIDIKAN DI MASA DEPANNYA, RIBET, DLL.

• PEMBATASAN TUNJANGAN ANAK DARI TEMPAT KERJA ORANG TUA. ADA BEBERAPA PERUSAHAAN ATAU TEMPAT KERJA YANG MEMBATASI
TUNJANGAN UNTUK ANAK, MISALNYA UNTUK DUA ANAK SAJA. HAL ITU AKAN MEMPENGARUHI PERENCANAAN UNTUK MEMILIKI ANAK LAGI,
SEHINGGA AKAN MENGHAMBAT TINGKAT KELAHIRAN.
KEMATIAN
• FAKTOR KEDUA YANG MEMPENGARUHI DINAMIKA PENDUDUK ADALAH MORTALITAS. MORTALITAS ADALAH
ANGKA YANG MENUNJUKKAN JUMLAH KEMATIAN PER 1.000 PENDUDUK PER TAHUN. ANGKA KEMATIAN
PENDUDUK DALAM SUATU WILAYAH DISEBABKAN OLEH BANYAK FAKTOR.

FAKTOR PENDORONG KEMATIAN DI ANTARANYA TINGKAT KESEHATAN YANG RENDAH, FASILITAS KESEHATAN
YANG KURANG MEWADAHI, BENCANA ALAM, WABAH, HINGGA KONFLIK ANTAR BANGSA. SEMENTARA ITU,
MORTALITAS DAPAT DIHAMBAT DENGAN ADANYA KUALITAS KESEHATAN YANG BAIK, FASILITAS KESEHATAN
YANG MEMADAI, HINGGA KESADARAN PENDUDUK TENTANG PENTINGNYA KESEHATAN
MIGRASI

• MIGRASI ADALAH PROSES PERPINDAHAN PENDUDUK DARI SUATU DAERAH KE DAERAH LAIN. MIGRASI
MEMILIKI DUA JENIS YAKNI MIGRASI MASUK ATAU IMIGRASI, DAN MIGRASI KELUAR ATAU EMIGRASI.
DARI PROSES IMIGRASI, BIASANYA JUMLAH PENDUDUK AKAN MENGALAMI PENURUNAN DI DAERAH
ASALNYA.

• KOMPOSISI PENDUDUK
• KOMPOSISI PENDUDUK ADLAH PROSES PENGELOMPOKAN DATA DATA KEPENDUDUKAN MELALUI
VARIABEL TERTENTU. KOMPOSISI DIBAGI 4 YAITU MENURUT USIA,PENDIDIKAN,STATUS
PERKAWINAN,MATA PENCAHARIAN
• USIA
• INI MERUPAKAN KATEGORI YANG UMUM DAN SANGAT PENTING DALAM KONTEKS KOMPOSISI
PENDUDUK. DALAM CERMIN DEMOGRAFI, KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS
KELAMIN BERFUNGSI DALAM PEMBAHASAN MASALAH KEPENDUDUKAN YANG MELIBATKAN ASPEK
SEPERTI UMUR DAN JENIS KELAMIN
STATUS PERKAWINAN

• KEMUDIAN, ADA KOMPOSISI PENDUDUK


MENURUT STATUS PERKAWINAN YANG
MERUJUK PADA KONTEKS-KONTEKS
KHUSUS. KATEGORI INI MENCAKUP ASPEK
STATUS PERKAWINAN, USIA PRODUKTIF,
TINGKAT UMUR SAAT MELANGSUNGKAN
PERKAWINAN, DAN LAIN-LAIN
 
TINGKAT PENDIDIKAN

• KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN MENJADI SALAH SATU


PARAMETER DALAM MENILAI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI SUATU
DAERAH. SUBSTANSI KATEGORI INI ADALAH "SEMAKIN TINGGI TINGKAT
PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN, SEMAKIN BAIK KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA DI WILAYAH TERSEBUT."
LAPANGAN PENCAHARIAN
Terakhir, ada komposisi penduduk menurut lapangan pekerjaan yang irisannya terkait dengan kegiatan
ekonomi. Umumnya, negara-negara miskin dan berkembang punya penduduk yang lebih banyak
bekerja di bidang usaha pertanian. Sebaliknya, negara maju memiliki lebih banyak penduduk yang
bekerja dalam bidang perdagangan, jasa, dan industri.
PERSEBARAN PENDUDUK
Persebaran penduduk merupakan bentuk dari penyebaran penduduk di suatu wilayah, apakah merata atau
tidak. Hal tersebut dapat dilihat dari kepadatan penduduk yang merupakan angka jumlah rata-rata penduduk
pada setiap kilometer persegi suatu wilayah negara.

2.PROYEKSI KEPENDUDUKAN
Proyeksi penduduk merupakan sebuah perkiraan yang didasari oleh perhitungan ilmiah. Hitung-hitungannya ini
dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti kelahiran, kematian, hingga perpindahan penduduk

Cara menghitung proyeksi penduduk


Metode Eksponensial: Pn = Po x ert

Akibat cuaca ekstrem, wilayah Zenius World sekarang hanya punya 10.000 jiwa penduduk. Kalau pertumbuhan
penduduknya sebesar 2% setiap tahun, maka secara eksponensial setelah 25 tahun, berapakah jumlah penduduk Zenius
World?
Langsung aja kita masukkin ke rumusnya ya!
Diketahui Po = 10.000, r = 2% = 0,02, t = 25 tahun, dan e = 2,7182818. Berapakah Pn-nya? Maka,
Pn = Po x ert
Pn = 10.000 x 2,71828180,02 x 25
Pn = 10.000 x 2,71828180.5
Pn = 10.000 x 1,648
Pn = 16.480

Metode Geometrik: Pn = Po (1 + r)t


Suatu wilayah dihuni oleh 20.000 Sobat Zenius pada tahun 2020. Dengan laju pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar
3%, kalau menggunakan metode geometri, berapa kira-kira jumlah penduduk wilayah tersebut pada tahun 2050?
Oke langsung aja, diketahui Po = 20.000, r = 3% = 0,03, dan t = 2050 – 2030 = 30 tahun. Berapakah Pn-nya?
Pn = 20.000 (1 + 0,03)30
Pn = 20.000 x 1,0330
Pn = 20.000 x 2,4272 = 48.544

Metode Aritmatika: Pn = Po (1 + rt)

Sebuah wilayah memiliki populasi manusia sebanyak 56.000 jiwa pada tahun 2019. Dengan pertumbuhan penduduk
sebesar 0,1% per tahun, berapakah jumlah penduduk wilayah tersebut pada tahun 2025?
Karena kita lihat laju pertumbuhannya rendah tuh, kita bisa langsung pakai metode aritmatika.
Diketahui Po = 56.000, r = 0,1% = 0,001, dan t = 2025 – 2018 = 7 tahun. Berapakah Pn-nya?
Pn= Po (1 + rt)
Pn= 56.000 (1 + 0,001 x 7)
Pn= 56.000 (1 + 0,007)
Pn = 56.000 x 1,007 = 56.392
Metode Doubling Time

pada tahun 2020 wilayah ABCD memiliki populasi 10 juta


orang. Dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,5%, pada
tahun berapakah sekiranya penduduk ABCD akan mencapai 20
juta orang?
Nah, diketahui r = 2,5%. Langsung aja kita cari doubling
time nya, maka:
Dt = 70/2,5 = 28

B.MOBILITAS PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

1.MOBILITAS PENDUDUK

Moblitas penduduk merupakan gerak keruangan penduduk dengan melewati batas administrasi daerah tingkat
II. Orang yang melakukan mobilitas penduduk disebut migran. Pada dasarnya mobilitas penduduk merupakan
respons manusia terhadap situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Seperti desakan ekonomi, situasi politik,
kebutuhan pendidikan, gangguan keamanan, atau terjadinya bencana alam di daerah asal
1.Mobilitas permanen

Mobilitas permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan tujuan
untuk menetap

Migrasi internasional

Migrasi internasional merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Migrasi internasional
dibedakan menjadi tiga macam, penjelasannya:

Imigrasi, adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap.

Emigrasi, adalah perpindahan penduduk dari tanah air sendiri ke negara lain untuk tinggal menetap di sana.
Remigrasi, adalah perpindahan penduduk yang kembali ke tanah airnya (negara asal).

Migrasi internal

Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam satu negara. Macam-
macam migrasi internal adalah:

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari satu desa (kota kecil, daerah) ke kota
besar.

Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari satu daerah yang berpenduduk padat ke daerah lain yang
penduduknya masih jarang. Transmigrasi maish terbagi menjadi beberapa macam, yaitu transmigrasi umum,
transmigrasi spontan, dan transmigrasi bedol desa
2.Mobilitas non permanen

Mobilitas non permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan tidak
menetap atau bersifat sementara waktu. Mobilitas non permanen dibedakan menjadi dua macam, yakni:

Komutasi

Komutasi merupakan bentuk mobilitas penduduk non permanen secara ulak-alik (pergi- pulang) tanpa menginap
ke tempat yang dituju. Orang yang melakukan proses komutasi dinamakan komuter atau penglaju.

Sirkulasi

Sirkulasi merupakan mobilitas penduduk non permanen tetapi sempat menginap di tempat yang dituju. Itu disebut
juga mobilitas penduduk non permanen musiman.
2.Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau produk
 serta jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun masyarakat.

Secara garis besar, penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan
tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja
yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun hingga 64 tahun.[1]Oleh karenanya, setiap orang yang
mampu bekerja maka bisa disebut sebagai tenaga kerja 

C.KUALITAS PENDUDUK DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

A.KUALITAS TINGKAT PENDIDIKAN


Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi tidak sekolah, tidak tamat Sekolah Dasar,
tamat Sekolah Dasar, tamat Sekolah Menengah Pertama, tamat Sekolah Menengah Atas, tamat Akademi/Perguruan
Tinggi,dll

Tingkat pendidikan penduduk Indonesia memang mengalami kemajuan. Meskipun demikian, tingkat pendidikan di
Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia lainnya

Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut

a. Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Sebagian penduduk masih menganggap
bahwa sekolah itu tidak penting. Untuk bekal hidup seorang anak cukup melanjutkan pekerjaan orangtuanya secara
turun-temurun

b. Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat melanjutkan sekolah karena tidak
mempunyai biaya.
c. Belum meratanya sarana pendidikan (gedung sekolah, ruang kelas, buku-buku pelajaran, alat-alat praktikum,
guru yang berkualitas, dll)
Untuk meningkatkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah, antara lain
sebagai berikut.
a. Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah yang kurang jumlah sekolahnya.
b. Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat praktikum, laboratorium, perputakaan dan buku-buku
pelajaran.
c. Menambah dan meningkatkan kualitas gurud. Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua asuhe.
Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi atau yang memerlukan bantuanf. Menjalankan
Undang-Undang Dasar (khususnya pasal 31)
B.KUALITAS TINGKAT KESEHATAN
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kesehatan berpengaruh langsung
terhadap kinerja dan produktivitas penduduk. Tingkat kesehatan biasanya diukur dari angka kematian
bayi dan angka harapan hidup. Tingginya angka kematian bayi merupakan indikator rendahnya
kesehatan lingkungan dan masyarakat
Dalam buku Permasalahan Penduduk (2019) karya Nova Tri Pamungkas, dijelaskan bahwa ada lima
faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas kesehatan suatu daerah.
Faktor tersebut antara lain:
Minimnya pengetahuan tentang kesehatan
Gizi rendah
Keberadaan penyakit menular
Sarana dan pelayanan kesehatan kurang memadai
Air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kurang
 
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup.
Melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan
layak.Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angkaharapan hidup waktulahir. Selanjutnya untuk
mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah

Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap
sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan
pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. 
 
D.BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
Demographic dividend atau bonus demografi adalah suatu kondisi dimana populasi masyarakat akan didominasi
oleh individu-individu dengan usia produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah rentang usia 15 hingga 64
tahun. Titik ini menjadi peluang besar bagi sebuah negara untuk meningkatkan performa ekonomi industri.

Dampak positif bonus demografi


Dengan meningkatnya jumlah individu yang termasuk dalam usia produktif, masa ini dinilai sebagai peluang besar
dalam dunia industri. Anda bisa mengulik banyak manfaat dari dalam ulasan dampak positifnya berikut.
1. Membuka peluang tenaga kerja
Salah satu dari dampak positif bonus demografi adalah momen yang tepat bagi perusahaan untuk mencari
kandidat yang kompeten. Hal ini juga bisa menjadi keuntungan bagi Anda yang termasuk dalam usia produktif.
Sebaiknya Anda sebagai perusahaan atau calon pekerja bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik. Jangan
sampai momentum ini lepas dan tidak ada keuntungan yang bisa dicapai.
2. Perkembangan ekonomi
Masa ini jelas membantu perkembangan ekonomi sebuah negara. Karena berarti semakin banyak individu yang
mendapatkan kesempatan kerja, sehingga semakin banyak sumber daya manusia yang dimanfaatkan. Selain
peluang tenaga kerja, dampak positif bonus demografi juga tercermin dari semakin banyaknya investasi yang
dilakukan.
Dengan begitu, otomatis akan membantu sektor ekonomi untuk semakin bertumbuh. Pertumbuhan tersebut juga
bisa membantu pemerintah dalam mempersiapkan percepatan pembangunan negara menjadi lebih maju.
3. Pertumbuhan sektor pemerintah yang lain
Selain ekonomi, pastinya demographic dividend membawa keuntungan bagi sektor yang lain, misalkan saja
pendidikan. Dengan adanya prediksi bonus demografi 2030, pemerintah pasti akan merancang sistem pendidikan
yang lebih baik demi meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya rancangan sistem yang lebih baik,
sektor pendidikan akan mengalami peningkatan.
 
Dampak negatif bonus demografi
Momen demographic dividend tidak hanya akan menghadirkan keuntungan bagi sebuah negara. Jika tidak
dipersiapkan dengan matang, maka fenomena ini akan membawa dampak negatif dan menjadi sebuah masalah.
1. Membludaknya angka pengangguran
Pertama, dampak bonus demografi adalah membludaknya angka pengangguran. Jumlah usia produktif yang
diperkirakan mencapai 60%-70% dari total penduduk. Jika kesempatan ini tidak disalurkan dengan baik, bukan
tidak mungkin malah menjadi bencana bagi suatu negara.
Jumlah yang besar itu justru bisa menjadi titik dimana angka pengangguran akan membludak. Karena itu, tindakan
preventif seperti perancangan peluang kerja sejak dini bisa dilakukan sebagai pencegahan.
2. Kualitas dan kualifikasi SDM yang tidak seimbang
Dengan banyaknya usia produktif, perusahaan yang berlomba membuka peluang pekerja akan semakin selektif.
Mereka tidak menginginkan dari sekian banyak individu masuk sembarangan, sehingga kualifikasi yang ditetapkan
juga akan semakin sulit.
Dampak negatif bonus demografi ini menjadi tantangan bagi pemerintah, perusahaan, sekaligus para individu usia
produktif itu sendiri. Jika pemerintah tidak berhasil menyediakan fasilitas untuk membentuk sumber daya manusia
dengan baik, maka akan terjadi ketidakseimbangan.
Pemerintah harus bisa menyediakan kebutuhan pendidikan yang memadai untuk membentuk sumber daya yang
bagus. Baru para masyarakat produktif dan perusahaan bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan baik
3. Aging Population
Selain istilah demographic dividend, istilah lain yang berkaitan dengan demografis adalah aging population.
Peningkatan jumlah angka lansia yang drastis dan mendominasi masyarakat suatu negara merupakan yang
dinamakan aging population.
Jika pemerintah atau Anda sebagai pebisnis kehilangan peluang ini, kemungkinan besar Indonesia akan
mengalami aging population. Dimana angka harapan hidup tetap tinggi namun dengan dominasi lansia. Hal ini
akan sangat berpengaruh pada kemajuan negara.
 
E.PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN DINAMIKA KEPENDUDUKAN
 
a. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif (jumlah)
 
1) Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek
atau / dan objek Pembangunan. Masalah jumlah penduduk yang besar di antaranya adalah:
a) Jumlah penduduk Indonesia menempati nomor empat di duniaUntuk jumlah penduduk yang ada di Indonesia,
data terakhir tercatat pada tahun 2015 sebesar 238.518.000 jiwa di Indonesia. Diproyeksikan pada 2020 akan
meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa, tentu saja menjadi maasalah yang cukup rumit yaitu:Pemerintah harus
dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya.Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas
masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan,
timbulnya pemukiman kumuh.

b) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya.
Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah

2) Pertumbuhan Penduduk Cepat

Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun.
Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32%
pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun dan
periode 2000-2010 sebesar 1,49%, dan terus meningkat.

Pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang seimbang akan
mengakibatkan berbagaia permasalahan baik lingkungan hidup, ekonomi dan social. Pertumbuhan penduduk
pada 10 propinsi tertinggi dapat dilihat pada gambar berikut
3) Persebaran Penduduk Tidak Merata
 
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara
perkotaan dan pedesaan. Sebagai contoh Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah
daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.

Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan


Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari
seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya
hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia
Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani
sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara
optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa
ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan
pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. 

Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk dari
desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi
menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas
b. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
 
1) Tingkat Kesehatan
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk
Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat
Angka kematian dan Angka harapan hidup. Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan
penduduk yang rendah Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik

2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikannya penduduk di negara-negara yang sedang berkembang relatif lebih rendah dibandingkan
penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Orang yang
tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Tingkat pendidikan diharapkan
berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakuka
oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.

3) Tingkat Pendapatan
Indonesia tidak termasuk negara miskin, namun jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis
kemiskinan pada tahun 2020menurut catatan BPS meningkat. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas
sumber daya manusia. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia penduduk, semakin tinggi pula tingkat
kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.

Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera
F.SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Sensus Penduduk

Jadi, sensus penduduk adalah pencacahan jiwa setiap 10 tahun sekali oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Pengumpulan data sensus bisa dilakukan dengan dua cara lho, yaitu de facto dan de jure. Perbedaannya terletak
pada perhitungannya. 

de facto adalah perhitungan dari setiap orang yang berada dalam wilayah sensus. Mau itu penduduk asli wilayah
yang sedang melaksanakan sensus ataupun bukan akan tetap masuk dalam perhitungan tersebut dengan
cara de facto.

de jure adalah perhitungan penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di dalam wilayah sensus. Jadi, kalau
bukan penduduk asli daerah situ tidak akan masuk perhitungan sensus dengan cara de jure.
de jure adalah perhitungan penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di dalam wilayah sensus. Jadi, kalau
bukan penduduk asli daerah situ tidak akan masuk perhitungan sensus dengan cara de jure.

Survei Penduduk

Apa itu survei penduduk? Survei penduduk adalah pencacahan yang ditujukan hanya sebagian penduduk untuk
topik tertentu. Survei ini juga gak terpaku pada waktu tertentu seperti pada sensus penduduk yang dilakukan
setiap 10 tahun sekali ya, guys.

Registrasi

Registrasi merupakan proses pencatatan, misalnya kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan migrasi
yang dilakukan oleh pemerintah.
G.PENGELOHAN DAN ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN

1.PERTUMBUHAN PENDUDUK

a.Pertumbuhan Penduduk Alami

Pn= (L - M)

Keterangan: Pn= jumlah penduduk di tahun akhir perhitungan L = jumlah kelahiran M = jumlah kematian

Diketahui angka kelahiran di Wakanda pada tahun 2010 adalah sebesar 3.000.000 jiwa. Jika jumlah angka kematiannya
adalah 650.000 jiwa, berapakah pertumbuhan penduduk alami di Wakanda?
Pembahasan:
Diketahui:
L = 3.000.000
M = 650.000
Ditanya: Pa
Jawab:
Pn = L – M
Pn = 3.000.000 – 650.000
Pn = 2.350.000

b.Pertumbuhan Penduduk Total

Rumus pertumbuhan penduduk total adalah sebagai berikut:


Pt = (L – M) + (I – E)
Keterangan:
Pt: Pertumbuhan Penduduk Total
L: Angka kelahiran dalam satu tahun
M: Angka kematian dalam satu tahun
I: Penduduk yang masuk (imigrasi)
E: Penduduk yang keluar (emigrasi)
Kerajaan Alabasta memiliki penduduk sebanyak 1.854.233 jiwa. Pada tahun tersebut sebanyak 101.010
orang pergi, sedangkan ada 123.321 orang masuk ke kerajaan. Jika di tahun yang sama kerajaan Alabasta
mempunyai angka kelahiran sebesar 52.007, sedangkan angka kematiannya 33.446, berapakah
pertumbuhan penduduk di Alabasta?
C.Pertumbuhan Penduduk Geometri

Pn = Po (1 + r)t
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
t =  jangka waktu
r =  laju pertumbuhan penduduk
D.Pertumbuhan Penduduk Eksponesial
 

Po x ert
Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke-t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t =  jangka waktu
r =  laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828

Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 278.741 jiwa. Berapakah perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A
pada tahun 2020, jika diketahui laju pertumbuhan penduduk eksponensialnya adalah 2,99 persen.

Jawab:
Diketahui:
Po = 278.741
t = 2020 – 2010 = 10
r = 2,99 persen atau 0,0299

Dengan menggunakan rumus estimasi jumlah penduduk di atas, bisa kita perkirakan jumlah penduduk pada tahun 2020 yaitu

2.KELAHIRAN

1.Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)


Di suatu daerah, diketahui bahwa jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2020 adalah 7.240.000. Diketahui pula jumlah
kelahirannya adalah 965.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasarnya!
Jawab:
L = 965.000
P = 7.240.000
CBR = L/P x K
CBR = 965.000/7.240.000 x 1000
CBR = 133
Jadi CBR wilayah tersebut sebesar 133 bayi/1000 wanita
2.Angka klharin umum

GFR   = Angka kelahiran umum


B        = jumlah bayi
P (15-49) = jumlah penduduk wanita berusia 15 - 49 tahun
K       = konstanta (biasanya 1.000)

1. Di kecamatan Gambiran banyaknya wanita berumur 15-49 tahun pertengahan tahun 2022 ada 6000 jiwa
sedangkan jumlah bayi yang lahir adalah 600 jiwa berapa GFR nya ?
Jawab :
GFR = \frac {600} {6000} X 1000=100GFR=6000600​X1000=100
Jadi, setiap 1000 wanita berumur 15-49 tahun dalam satu tahun jumlah kelahiran ada 100 bay
3.Angka kelahiran menurut umur

didaerah X tahun 1990 jumlah wanita berusia 15-19 tahun = 300.000 orang dan jumlah bayi yang dilahirkan wanita umur 15-
19 tahun 15.000
berapa ASFR umur 15 – 19 tahun ?
jawab :
ASFR = Ls/Ws X 1000 = 15.000/300.000 X 1000 = 50 pe seribu
ASFR 50 , artinya setiap 1000 wanita umur 15-19 tahun dalam 1 tahun jumlah kelahiran ada 50 bayi
3.Kematian
1. Dalam suatu wilayah diketahui bahwa jumlah
1. Angka kematian kasar (Crude Death Rate (CDR)) penduduk pada pertengahan tahun adalah
7.241.500 jiwa sedangkan jumlah kematiannya
  adalah 659.000. Hitunglah angka kematian
kasarnya!
Jawab:
D = 659.000
P = 7.241.500
CDR = D/P x 1000
CDR = 659.000/7.241.500 x 1000
CDR = 91 Jiwa

2. Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate


(ASDR))
ASDRx = Dx x K : Px

Keterangan :
ASDRx = Tingkat kematian pada kelompok umur x.
Dx        = Jumlah kematian pada kelompok umur i.
Px        = Jumlah penduduk umur I pada pertengahan
tahun.
K          = Konstanta (umumnya 1.000).

Dalam suatu daerah terdapat penduduk berusia antara 50-55 tahun sebanyak 1.000.000 jiwa pada golongan
tersebut. Setiap tahun terjadi kematian 10.000 jiwa. Hitunglah ASDR !

Cara penyelesaian
ASDR = 10.000 x 1000 : 1.000.000 = 10
3. Tingkat kematian bayi (Infant Mortality Rate (IMR))
 
 
 IMR = Do x K : B

Keterangan :
IMR = Tingkat kematian bayi.
Do   = Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu.
B     = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu.
K     = Konstanta (umumnya 1.000).
Jumlah bayi lahir yang hidup adalah 5.000 jiwa per tahun, dan bayi tersebut yang meninggal 450 jiwa per tahun.
Berapakah angka kematiannya ?

Cara penyelesaian
IMR = 450 x 1.000 : 5.000 = 90
4.Kepadatan Penduduk

A. Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin)


 
SR=MF x k
Keterangan :
SR = Rasio jenis kelamin
M = Jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada waktu tertentu
F = Jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu
K = Konstanta, nilainya 100
Di Kabupaten Culamega jumlah penduduk laki-laki berjumlah 500.000 jiwa sementara jumlah penduduk perempuan 400.000
jiwa. Berapakah Sex Ratio di daerah tersebut?

500.000 x 100 = 125, artinya ada 125 laki-laki per 100 perempuan
400.000
B. Depedency Ratio (Angka Beban Tanggungan)

DR = Angka beban ketergantungan

Penduduk tidak produktif = Penduduk umur 0 – 14 tahun dan >65 tahun

Penduduk produktif = Penduduk umur 15 – 64 tahun

K = konstanta, nilainya 100


Di Kota Depok diketahui jumlah penduduk usia 0-14 tahun adalah 10.000 jiwa, penduduk usia 15-64 tahun adalah 20.000
jiwa dan penduduk diatas 64 tahun 5.000 jiwa. Berapakah angka ketergantungannya?

10.000 + 5.000 x 100 = 75


20.000 

Jadi setiap 100 orang penduduk produktif menanggung 75 orang penduduk nonproduktif
5.Persebaran Penduduk

3. Dari 20 juta jiwa penduduk wilayah A, 5 juta di


antaranya merupakan karyawan swasta, 2 juta
merupakan petani serta sisanya buruh dan
pengangguran. Luas wilayah A adalah
500.000 km2 yang terbagi menjadi 350.000 km2 wilayah
pemukiman, 100.000 km2 wilayah pertanian serta
sisanya adalah jalan dan selokan.
Berdasarkan data tersebut, berapa angka kepadatan
penduduk wilayah A secara aritmatik, agraris dan
fisiologis?
1.40, 20, 200 orang / km2
2.50, 30, 300 orang / km2
3.10, 10, 100 orang / km2
4.60, 100, 400 orang / km2
5.30, 70, 500 orang / km2
Jawaban: A
Pembahasan:

Anda mungkin juga menyukai