Anda di halaman 1dari 21

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat

dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi


menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk
merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering
digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk,
dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Nilai pertumbuhan penduduk

Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil
dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk
pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai
persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat
dituliskan dalam rumus: P=Poe^{kt}

Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio,
bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai
persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:

1. A. Pertumbuhan Penduduk

Pengertian pertumbuhan penduduk ialah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah


tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambuhan penduduk:

1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran merupakan faktor alami. Kelahiran adalah bertambahnya jumlah penduduk di suatu
wilayah.
2. Kematian (Mortalitas)
Kematian merupakan faktor alami. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia
secara permanen atau berkurangnya penduduk pada suatu wilayah.
3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi merupakan faktor non-alami. Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk

yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu
tertentu.

Macam-macam pertumbuhan penduduk:

1. Pertumbuhan Penduduk Alami


Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
kelahiran dan kematian.
2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
migrasi masuk dan migrasi keluar.
3. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor
kelahiran, kematian, dan migrasi.

Dampak Pertumbuhan Penduduk:

1. Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang.


2. Semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik,
perusahaan, industri, peternakan, dll
3. Angka pengangguran meningkat.
4. Angka kesehatan masyarakat menurun.
5. Angka kemiskinan meningkat.
6. Pembangunan daerah semakin dituntut banyak.
7. Ketersediaan pangan sulit.
8. Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit.
9. Angka kecukupan gizi memburuk.
10. Muncul wanah penyakit baru
B. Migrasi

Migrasi adalah adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.

Macam Macam Migrasi:

1. Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
Migrasi internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
Imigrasi: Masuknya penduduk ke suatu negara
Emigrasi: Keluarnya penduduk ke negara lain
Remigrasi: Kembalinya Penduduk ke negara
2. Migrasi Nasional adalah perpindahan penduduk di dalam satu negara. Dibagi menjadi empat ,
yaitu:
Urbanisasi: Perpindahan penduduk Dari Desa ke Kota
Transmigrasi: Perpindahan penduduk Dari Pulau ke Pulau
Ruralisasi: Perpindahan penduduk Dari Kota ke Desa
Evakuasi: Perpindahan penduduk Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman, biasanya
terjadi kerena bencana alam, peperangan, dll.

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya MigrasiSecara umum faktor-faktor yang


menyebabkan terjadinya migrasi adalah sebagai berikut :

-Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru
Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor,
gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya
Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti
peperangan, dan konflik antar kelompok
Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga
masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis
Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara
Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris
Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek
pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA
Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi

Proses Migrasi

Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah


Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah
tempat asalnya
Hanya sekedar berlibur diwilayah itu
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran
hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak
orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik
kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan
perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini
tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus
penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka
makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan
susahnya mendata para imigran.
Pertumbuhan penduduk dapat didefinisikan sebagai fenomena perubahan jumlah
penduduk dalam suatu wilayah. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor
kelahiran,
kematian
dan
migrasi.
Dalam demografi dikenal istilah pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan
penduduk total. Pertumbuhan penduduk alami hanya dipengaruhi oleh kelahiran dan
kematian sedangkan pertumbuhan penduduk total dipengaruhi oleh kelahiran,
kematian, imigrasi dan emigrasi.

Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami adalah


Pa = (L - M)
Keterangan
Pa = pertumbuhan penduduk alami
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
sedangkan rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk total adalah
Pt = (L-M) + (I - E)
Keterangan:
Pt = pertumbuhan penduduk total

L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah Imigrasi (penduduk masuk)
E = jumlah emigrasi (penduduk keluar)
Contoh soal:
Berdasarkan data tahun 2013 di Propinsi Jawa Barat diketahui bahwa jumlah kelahiran
adalah 1000 jiwa, jumlah kematian 980. Jumlah penduduk keluar adalah 500
sedangkan jumlah penduduk masuk adalah 300. Hitung pertumbuhan penduduk alami
dan totalnya?
Jawab:
Pa = (L-M)
= 1000 - 980
= 20 per tahun 2013
Pt = (L-M) + (I - E)
= (1000-980)+(500-300)
= 20 + 200
= 220 per tahun 2013
Bagaimana?mudah bukan. Sekian dulu pembahasan kali ini, terima kasih.

Home geografi INDONESIA PENGETAHUAN pertumbuhan penduduk dan cara


menghitungnya sma pertumbuhan penduduk dan cara menghitungnya

pertumbuhan penduduk dan cara


menghitungnya
INDRA SAPUTRA
Add Comment
geografi, INDONESIA, PENGETAHUAN, pertumbuhan penduduk dan cara menghitungnya,
sma
Saturday, October 25, 2014
hai sahabat BLOGGER JEMO LINTANK . kali ini admin membahas tentang pertumbuhan
penduduk dan cara menghitungnya . bagi anak sekolah khususnya sma pasti tahu dengan
pelajaran pertumbuhan penduduk dan cara menghitungnya di geografi .. yuk langsung kita
simak pertumbuhan penduduk dan cara menghitungnya di bawah ini :)

pertumbuhan penduduk dan cara menghitungnya


faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk pada umumnya disebabkan oleh faktor
demografi, terdiri dari kelahiran , kematian dan migrasi
a. kelahiran
1. fertilitas / tingkat kelahiran / tingkat natalitas
fertilitas = CBR ( Crude Birth Rate ) yaitu jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam
satu tahun.
fertilitas ada tiga golongan
a. golongan tinggi, fertilitas lebih lebih dari 30
b. golongan sedang, fertilitas antara 20 30
c. golongan rendah , fertilitas kurang dari 20
rumus tingkat kelahiran ( CBR )
CBR = L/P X 1000
L = Jumlah kelahiran selama setahun
p = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
contoh soal :
pada pertengahan tahun 1990 , jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan
jumlah bayi yang lahir tercatat 600 orang. berapa fertilitasinya ?
CBR = L/P X 1000 = 600/20000 X 1000 = 30
fertilitas 30, artinya setiap 1000 penduduk dalam satu tahun jumlah kelahiran ada 30 jiwa
2. Angka kelahiran umum = General Fertility Rate ( GFR )
GFR yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita yang berusia 15 49 tahun dalam satu tahun
Rumus :
GFR = L/W ( 15 49 ) X 1000
L = banyaknya kelahiran selama satu tahun

W = ( 15 49 ) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 49 tahun pada pertengahan


tahun.
contoh soal :
di kecamatan X banyaknya wanita berumur 15-49 tahun pertengahan tahun 1990 ada 6000 orang,
sedangkan jumlah bayi yang lahir 600 orang.
berapa GFR nya ?
jawab
GFR L/W ( 15-49 ) X 1000 = 600/6000 X 1000 = 100
GFR 100, artinya setiap 1000 wanita berumur 15-49 tahun dalam satu tahun jumlah kelahiran
ada 100 bayi.
3. angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu Age spesicific Fertility Rate ( ASFR ) .
ASFR yaitu banyaknya kelahiran setiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu
rumus :
ASFR = Ls/Ws X 1000
Ls = bayi yang dilahirkan wanita umur tertentu
Ws = jumlah wanita pada umur tertentu pada pertengah tahun
contoh soal
didaerah X tahun 1990 jumlah wanita berusia 15-19 tahun = 300.000 orang dan jumlah bayi yang
dilahirkan wanita umur 15-19 tahun 15.000
berapa ASFR umur 15 19 tahun ?
jawab :
ASFR = Ls/Ws X 1000 = 15.000/300.000 X 1000 = 50 pe seribu
ASFR 50 , artinya setiap 1000 wanita umur 15-19 tahun dalam 1 tahun jumlah kelahiran ada 50
bayi
b. kematian
1. mortalitas / tingkat kematian / angka kematian kasar
mortalitas = CDR ( Crude Death Rate ), yaitu jumlah kematian setiap 1000 penduduk dalam satu
tahun .
mortalitas ada tiga golongan / kriteria
1. golongan rendah, mortalitas antara 9-13
2. golongan sedang, mortalitas nya antara 14-18
3. golongan tinggi, mortalitasnya lebih dari 18
rumus tingkat kematian ( CDR )
CDR = M/P X 1000
M= Jumlah kematia
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Contoh soal :
pada pertengahan tahun 1990 jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak 10.000 Jiwa dan
jumlah penduduk yang mati ada 500 orang. berapa moralitasnya ?
jawab
CDR = M/P X 1000 = 500/10.000 x 1000 = 50
CDR 50, artinya setiap 1000 orang dalam 1 tahun jumlah penduduk yang mati ada 50 orang.
2. Angka kematian menurut umur / Age Specific Death Rate ( ASDR ) .

ASDR yaitu angka banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1000 penduduk
dalam kelompok umur yang sama.
Rumus :
ASDR = Ms/Ps X 1000
Ms = Jumlah kematian dari kelompok umur tertentu
Ps = Jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun
contoh soal :
pada pertengahan tahun 1990 di kota X jumlah penduduk yang berumur 10-14 tahun
berjumlah 50.000 orang. jumlah kematian penduduk yang berumur 10-14 tahun 3000 orang.
berapa ASDR umur 10 14 tahun ?
jawab
ASDR ( 10 14 ) = Ms/Ps X 1000 = 60
ASDR 60 , artinya setiap 1000 penduduk umur 10-14 tahun dalam 1 tahun, jumlah penduduk
umur 10-14 tahun yang mati ada 60 orang.

3. angka kematian bayi / infrant mortality Rate ( IMR )


IMR yaitu jumlah bayi yang mati setiap 1000 bayi yang lahir hidup dalam setahun
IMR digolongkan menjadi empat kriteria
1. golongan sangat tinggi , apabila lebih 125
2. golongan tinggi, apanbila 75-125
3. golongan sedang, apabila 35-75
4. golongan rendah, apabila kurang 35
IMR dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat.
rumus
IMR= Mo/L X 1000
Mo = Jumlah kematian umur kurang dari 1 tahun
L = Jumlah kelahiran
contoh soal
Di kecamatan X pada tahun 1990 jumlah bayi yang lahir ada 25.000 jiwa dan bayi yang mati ada
2000 jiwa . berapa IMR-nya ?
jawab
IMR 2000/25000 X 1000 = 80
IMR 80, artinya setiap 1000 bayi yang lahir , yang mati 80 orang
c. migrasi
migrasi yaitu perpindahan penduduk yang dibedakan menjadi 2 macam
1. migrasi keluar , disingkat MO ( Out Migration ) atau emigrasi . migrasi keluar, yaitu sejumlah
penduduk yang pindah dari suatu daerah ke luar daerah
2. migrasi masuk, disingkat MI ( In Migration ) atau imigrasi . migrasi masuk yaitu sejumlah
penduduk yang berpindah dan menetap dari luar daerah ke suatu daerah
dalam memperhitungkan pertumbuhan penduduk di indonesia, emigrasi dan imigrasi ( dari
dalam ke luar negeri dan dari luar negeri ke dalam negeri ) diabaikan. namun imigrasi lokal di
kelurahan sampai provinsi diperlukan . dengan diketahui natalitas, mortalitas, migrasi masuk dan
migrasi keluar, maka dapat dihitung pertambahan penduduk di suatu daerah tertentu .
pertambahan penduduk ada tiga macam .

1. pertambahan penduduk sosial ( sosial increase ) yaitu pertambahan penduduk yang disebabkan
oleh kelahiran, kematian, dan migrasi .
rumus Pt = Po + ( N M ) + ( MI-Mo)
Pt = jumlah penduduk terakhir setelah penambahan
Po= jumlah penduduk permulaan sebelum penambahan
N = natalitas
M = mortalitas
MI = Migrasi masuk
Mo = Migrasi keluar
contoh soal :
awal tahun 1990 dikantor kelurahan X jumlah penduduknya 6000 jiwa, natalitas 50 dan
mortalitas 30. sedangkan jumlah penduduk yang masuk 25 jiwa dan yang keluar 13 jiwa.
berapa jumlah penduduk pada akhir tahun 1990 ?
jawab
jumlah bayi yang lahir = 50/1000 X 6000 = 300 jiwa
jumlah penduduk yang mati = 30/1000 X 8000 = 240 jiwa
Pt = 6000 + ( 300-240 ) + ( 25-13 ) = 6000 + 6- + 12 = 6.072 jiwa
jadi, jumlah penduduk pada akhir tahun 1990 adalah 6.072 jiwa
2. pertambahan penduduk alami ( natural increase )
pertambahan penduduk alami, yaitu pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih antara
kelahiran dan kematian.
rumus : P1 = p0 + ( N M )
contoh soal :
pada awal rahun 1991 daera X jumlah pendudukanya 147, 4 juta jiwa dengan natalitas 39 % dan
mortalitas 16,6%
berapa jumlah penduduk daerah X pada awal tahun 1992 ?
jawab :
P1 = P0 + ( N- M )
= 147, 4 juta + ( 39 % - 15,6 % )
= 147, 4 juta ( 23, 4 % )
= 147, 4 juta + ( 23, 4 % X 147.400.000 ) = 150.849.160 jiwa

3.pertambahan penduduk migrasi = net migration atau migrasi netto


pertambahan penduduk migrasi, yaitu pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih orang
yang masuk dengan yang keluar.
rumus :
P1 = P0 + ( MI MO )
contoh soal
dalam tahun 1991 m dikelurahan X jumlah penduduknya 9000 jiwa , sedangkan jumlah
penduduk yang ke luar 25 orang dan yang masuk 75 orang.
berapa jumlah penduduk pada akhir tahun 1991 ?
jawab :
P1= P0 + ( MI MO )
P1 = 9000 + ( 75 25 ) = 9.050 jiwa
jadi jumlah penduduk pada akhir tahun 1991 adalah 9.050 jiwa
itulah pertumbuhan penduduk dan cara menghitungnya . semoga bermanfaat .
nantikan pengetahuan dan info-info lainnya hanya di BLOGGER JEMO LINTANK. sampai
jumpa ^_^

a. Jumlah Penduduk Terkait dengan dinamika kependudukan dalam pembangunan nasional,


pertanyaan yang pertama kali muncul biasanya adalah berapakah sebenarnya jumlah penduduk
Indonesia saat ini? Jumlah penduduk suatu negara misalnya Indonesia, atau penduduk di suatu
wilayah selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena pertumbuhan penduduk pada
wilayah tersebut. Sebagai contoh, hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di
Indonesia pada tahun 1930, ketika kita masih berada di bawah penjajahan Belanda, penduduk
nusantara hanya berjumlah 60,7 juta jiwa. Hasil sensus sangat berguna untuk memperlihatkan
pertumbuhan penduduk di suatu negara atau wilayah tertentu. Menyadari hal itu, setelah
Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia, juga mengadakan sensus penduduk pertama setelah
Indonesia merdeka pada tahun 1961. Hasil sensus penduduk tahun 1961 sebagai sensus
penduduk pertama yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa
penduduk Indonesia berjumlah 97,1 juta jiwa. Sensus penduduk yang ke dua diadakan oleh
pemerintah pada tahun 1971. Hasil sensus penduduk tahun 1971 menunjukkan penduduk
Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa. Pemerintah mengadakan sensus penduduk yang ke tiga pada
tahun 1980 , hasilnya menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 146,9 juta jiwa.
Sensus penduduk keempat yang dilaksanakan pada tahun 1990 menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia saat itu sebanyak 178,6 juta jiwa. Sensus penduduk ke lima diadakan oleh pemerintah
Indonesia pada tahun 2000, data sensus saat itu menunjukkan penduduk Indonesia berjumlah
205,1 juta jiwa. Sedangkan sensus penduduk ke enam yang diadakan pada tahun 2010
menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa. Jumlah dan Pertumbuhan
Penduduk Indonesia Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang
besar dan berpenduduk banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya,
ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia dilihat
dari segi kependudukannya. Pada tahun 2013, Indonesia tidak memiliki kegiatan pemutakhiran
data penduduk, karena biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun sekali. Namun dengan
menggunakan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia, diperkirakan jumlah keseluruhan
penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk
sebesar 1,49% per tahun. Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian
yang besar dari pemerintah/negara atau lembaga terkait untuk dapat memenuhi kebutuhan
penduduknya, agar jumlah penduduk yang besar ini dapat berperan sebagai sumber daya
pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga
berbeda-beda, demikian juga dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula. Pertumbuhan
penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia
mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%).
Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%.
Perlu diketahui bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,
jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa pada tahun 2014 dengan pertumbuhan
penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah
tingginya tingkat kelahiran. Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia menjadi
permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Karena semakin besar jumlah dan
pertumbuhan penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah.
Sebagai contoh dengan pertambahan jumlah penduduk tentu harus dibarengi dengan
penambahan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Pengendalian jumlah penduduk

perlu dilakukan oleh pemerintah, supaya negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang
baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah penduduk adalah harus diawali dengan
mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui
berdasarkan sensus penduduk yang biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk
(cacah jiwa) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut,
diperoleh data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa (10 tahun) ke
dasawarsa berikutnya. Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah
tentu sangat diperlukan untuk merancang pembangunan. Bertambahnya jumlah penduduk
berakibat pada menjadi semakin sempitnya kesempatan memperoleh pekerjaan. Keadaan
tersebut dapat memicu terjadinya kemiskinan. Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan
penduduk Indonesia secara menyeluruh sangat diperlukan untuk menetapkan prioritas
pembangunan nasional. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan akibat jumlah dan
pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar dapat dilakukan adalah dengan menciptakan
lapangan kerja yang luas. Siapa yang harus menciptakan lapangan kerja? Tentu saja pemerintah
bersama-sama dengan masyarakat. Suatu ketika kalian harus mampu menciptakan lapangan
kerja, sehingga bisa berpartisipasi memberantas pengangguran. Karena itu kalian harus latihan
berwirausaha sejak sekarang. Kita telah mempelajari jumlah dan pertumbuhan penduduk
Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat dan bertambah
banyak. Kita dapat memperkirakan bagaimana jumlah penduduk Indonesia 10 tahun yang akan
datang, bahkan 50, atau 100 tahun yang akan datang. Bagaimana caranya? Salah satu cara mudah
untuk mengetahui jumlah penduduk pada masa yang akan datang adalah dengan melihat statistik
angka pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu. Dengan melihat pertumbuhan penduduk
setiap periode, kita dapat memperkirakan bagaimana jumlah penduduk pada waktu yang akan
datang. Baca juga : jumlah penduduk Malaysia b. Pertumbuhan Penduduk Mengapa terjadi
pertumbuhan penduduk? Pertumbuhan penduduk terjadi disebabkan oleh pertambahan atau
pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan alami,
adapun perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non alami. 1) Pertumbuhan
penduduk alami Pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih tingkat kelahiran
dengan kematian dalam satu tahun disebut pertumbuhan penduduk alami. Pertumbuhannya
dinyatakan dalam perseribu. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Kejadian paling
sederhana dapat kita lakukan dengan melakukan pengamatan penduduk di lingkungan kita.
Dalam satu tahun, berapa terjadi kelahiran, dan berapa terjadi kematian? Misalkan, pada saat ini
jumlah penduduk di kampungmu 1000 orang, maka dengan menghitung selisih jumlah kelahiran
dan kematian maka kita akan menemukan angka pertumbuhan penduduk di kampungmu.
Contoh, jumlah bayi yang lahir 40, penduduk yang meninggal dunia 20. Maka dengan
menggunakan rumus di bawah ini pertumbuhan penduduk di kampung adalah 40-20 perseribu,
atau 20 perseribu atau 2%. Adapun perhitungannya dapat digunakan rumus: P=LM P =
Pertumbuhan penduduk L = Lahir M = Mati 2) Pertumbuhan penduduk non alami Pertumbuhan
penduduk non alami diperoleh dari selisih penduduk yang melakukan imigrasi (migrasi masuk)
dengan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan
pertumbuhan penduduk karena migrasi. Perhitungan penduduk non alami dapat digunakan rumus
sebagai berikut: P=IE P = Pertumbuhan penduduk I = Imigrasi E = Emigrasi 3) Pertumbuhan
penduduk total Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih
jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih dari pertumbuhan non alami.

Perhitungan penduduk total dapat menggunakan rumus sebagai berikut: P = (L M ) + (I E) P


= jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun L = jumlah kelahiran dalam satu tahun M=
jumlah kematian dalam satu tahun I = Imigrasi E = Emigrasi Laju pertumbuhan penduduk total
di Indonesia tidak terlalu banyak berbeda dengan laju pertumbuhan penduduk alami, karena
migrasi (baik imigrasi maupun emigrasi) jumlahnya tidak begitu banyak sehingga pengaruhnya
sangat kecil dan dapat diabaikan. Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka
persen (%) dan biasanya diperhitungkan untuk jangka waktu satu per setiap tahun. Istilah lain
yang sering disamakan dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk.
Perbedaannya adalah untuk pertambahan penduduk besarannya dinyatakan dengan angka
tertentu sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%). Kelahiran dan
kematian adalah faktor utama pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan,
kualitas lingkungan hidup, dan pendidikan. Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan dan kesadaran tentang kesehatan melalui proses pendidikan. Lingkungan
yang kurang terawat, limbah pabrik yang sudah di atas ambang batas wajar, permukiman yang
kumuh, selokan yang tidak terawat dan sebagainya merupakan penyebab datangnya berbagai
penyakit. Hal tersebut dapat berdampak pada angka kematian suatu daerah yang dapat
menyebabkan pertumbuhan penduduk negatif. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk
yang besar karena jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah. Hal tersebut mendorong
agar negara Indonesia terus giat meningkatkan kualitas penduduk. Pendidikan merupakan cara
yang cocok dan paling strategis untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Jumlah
penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 %. Jika
laju pertumbuhan penduduk tetap pada angka 1,49 %, maka pada 2045 jumlah penduduk
Indonesia diperkirakan akan mencapai 450 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada
tahun tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ideal untuk Indonesia yakni sebesar
0,5%. Jumlah penduduk Indonesia di Tahun 2014 peringkat 4 jumlah penduduk dunia Berkaitan
dengan keadaan jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia jika dibandingkan dengan
keandaan penduduk di negara-negara lain, Indonesia masih masuk posisi 5 besar negara dengan
jumlah penduduk terbanyak di dunia (Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan AS).
Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan negara Brasil di posisi ke-5. China masih
menguasai dunia dengan jumlah populasi terbanyak saat ini. China menempati posisi pertama
dengan jumlah populasi yang mencapai 1,355 miliar. India berada diposisi kedua dengan
memiliki jumlah penduduk mencapai 1,236 miliar. AS masih berada di posisi ketiga dari
peringkat negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah penduduknya yang
mencapai 318.892 juta. Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk
mencapai 253,60 juta jiwa dan disusul Brasil yang mencapai jumlah penduduk sebesar 202,65
juta jiwa. Demikianlah, semoga dengan membaca artikel sederhana ini, kalian lebih dapat
memahami tentang pertumbuhan penduduk, terutama pertumbuhan penduduk di Indonesia,
negara yang kita cintai ini.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/08/jumlah-dan-pertumbuhan-penduduk.html

isi Kemacetan
Pengertian mengenai kemacetan yang telah dikutip dari dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi dikatakan bahwa Kemacetan merupakan situasi atau
keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya
jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar,
terutamanya yang tidak mempunyai transportasi umum yang baik atau memadai ataupun juga
tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Dapat dikatakan bila
kemacetan merupakan suasana menumpuknya kendaraan yang ada di jalan raya yang disebabkan
oleh kapasitas jalan yang tidak sepadan dengan jumlah kendaraan yang ada. Angka dari jumlah
kendaraan yang terus bertambah dan kapasitas jalan yang tetap menyebabkan terjadinya
penumpukan julah kendaraan di dalam jala raya.
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak
terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau
memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk,
misalnya Jakarta. Rumus untuk mengenai kemacetan di Terminal adalah:

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota (Pemkot)


Makassar mulai menerapkan Upah Minimun Kota (UMK) Makassar sebesar Rp 1,9 juta, Rabu
(1/1/2014) besok dari UMK Makassar sebelumnya Rp 1,5 juta.
"Besok efektif berlaku. Kami siap mengawal dan mengawasi penerapan UMK Rp 1,9 juta ini,
sebagai aturan baru Pemkot ini," kata Kepala Disnaker Pemkot Makassar, Andi Bukti kepada
Tribun Timur (Tribunnews.com Network), usai peresmian kantor baru Disnaker Makassar, di Jl
AP Pettarani, Makassar, Selasa (31/12/2013).
Andi Bukti mengaku akan mengerahkan tim pengawas Disnaker Pemkot Makassar untuk
memantau 6.000an perusahaan yang ada di Kota Makassar terkait UMK tersebut.
"Kami minta setiap tenaga kerja di Kota Makassar untuk aktif melaporkan ke kami jika memang
perusahaan tempatnya bekerja belum memberlakukan standar UMK yang baru ini," tambahnya.
Saat ini menurut Bukti, ada 12 koordinator tenaga pengawas yang ada di Disnaker Makassar.
Mereka mulai all out turun ke lapangan besok. Selain itu Disnaker akan menerima pengaduan
buruh di kantor Disnaker Makassar untuk kemudian ditindaklanjuti.
"Jika perusahaan bersangkutan belum mampu memenuhi aturan ini, maka akan diberi
penangguhan. Tentu kami akan cek. Penangguhan kewenangan ini ada di tangan dinas tenaga
kerja Susel. Selanjutnya akan diberi kelonggaran selama enam bulan sekaligus dilakukan audit
eksternal, dengan melihat neraca keuangannya apakah memang mampu atau tidak," jelas Bukti.

Bisnis.com, MAKASSAR - Upah minimum kota/kabupaten atau UMK di Kota


Makassar 2015 dipastikan berada pada angka Rp2,075 juta seiring dengan
kesepakatan antara pengusaha dan serikat pekerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Makassar Andi Bukti Djufri mengemukakan angka UMK
2015 itu masih menunggu persetujuan Wali Kota untuk selanjutnya diajukan ke
Gubernur Sulsel untuk ditetapkan secara resmi.
Menurutnya, kesepakatan UMK 2015 sebesar Rp2,075 juta itu telah mengacu pada
kebutuhan hidup layak (KHL) di kota ini serta laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi
Makassar sepanjang tahun ini.
Adapun, angka KHL terendah hasil survei Disnaker Makassar yang dilakukan sejak
awal tahun ini sebesar Rp1,743 juta yang kemudian menjadi acuan dalam
pembahasan Dewan Pengupahan Kota Makassar.
"Setelah pembahasan cukup alot, disepakati UMK sebesar Rp2,175 juta dengan
pertimbangan inflasi, pertumbuhan ekonomi serta rencana penaikan BBM," ucap
Bukti saat dihubungi, Minggu (9/11/2014).
Dengan kondisi tersebut, UMK Makassar 2015 itu naik sekitar 9% dibandingkan
dengan UMK tahun ini yang berada pada angka Rp1,9 juta.
Bukti menjelaskan, penetapan UMK 2015 diawali pada 2 opsi usulan yakni Rp2,15
juta dari serikat pekerja dan Rp2,033 juta dari kalangan pengusaha.
Kedua usulan tersebut kemudian dikaji lebih lanjut hingga akhirnya ada dua opsi
angka yang bertahan yakni Rp2,075 juta dan Rp2,06 juta.
Sehingga, keputusan akhir Dewan Pengupahan harus melalui mekanisme voting
lantaran belum ada kesepakatan antara pangusaha dan pekerja.
"Hasil votingnya Rp2,075 juta dan itu selanjutnya disekapati oleh perwakilan
seluruh pihak. Kami targetkan pekan depan UMK 2015 sudah bisa diumumkan
secara resmi," kata Bukti.
Sebelumnya, Pemprov Sulawesi Selatan telah menetapkan UMP 2014 sebesar Rp2
juta, naik sekitar 11% dibandingkan dengan UMP 2013 sebesar Rp1,8 juta.
Sementara itu, Ketua Apindo Sulsel La Tunreng menuturkan pihaknya masih
menunggu secara resmi surat resmi terkait penetapan UMK Makassar maupun UMP
Sulsel.
"Sejauh ini, baru UMP yang sudah ditetapkan secara resmi tetapi surat resminya

belum kami terima, terlebih UMK yang baru saja disepakati," katanya.
Kendati demikian, lanjut La Tunreng, langkah penghitungan ulang penetapan upah
telah dipersiapkan agar kedepannya tidak memberatkan kinerja dunia usaha di
daerah ini.

Makassar -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menetapkan Upah
Minimum Provinsi (UMP) tahun 2014 sebesar Rp 1,8 juta. UMP Sulsel 2014 naik 25% dari
UMP tahun ini yang hanya Rp 1.440.000
"Berdasarkan pertimbangan Dewan Pengupahan, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sudah
menandatangani UMP sebesar Rp 1,8 juta, aturan ini efektif Januari 2014 mendatang," kata
Kepala Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Pemprov Sulsel, Simon Simi Lopang saat
dikonfirmasi detikFinance, Rabu (6/11/2013).
Sementara itu, Upah Minimun Kota (UMK) Makassar rencananya akan ditetapkan hari ini
sebesar Rp 2 juta. Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin sebelumnya menyampaikan bahwa
setelah UMP Sulsel ditetapkan maka akan menyusul penetapan UMK Makassar.
"Kenaikan UMK Makassar mengacu pada tingkat laju inflasi, yang jadi tolok ukur penetapan
UMP Sulsel adalah Makassar yang tingkat pertumbuhan ekonomi sangat pesat," pungkas Ilham
Senin lalu.
UMP tertinggi saat ini masih ada di DKI Jakarta, yakni Rp 2,4 juta per bulan. Sementara yang
terendah sementara adalah Nusa Tenggara Barat yakni Rp 1,210 juta.
Berikut ini daftar besaran UMP 2014 untuk 20 provinsi lainnya:

1. Kalimantan Selatan Rp 1.620.000 atau naik 21,12% dari UMP 2013 Rp 1.337.500
2. Banten Rp 1.325.000 atau naik Rp 13,25% dari UMP 2013 Rp 1.170.000
3. Kalimantan Tengah Rp 1.723.970 atau naik 11% dari UMP 2013 Rp 1.553.127
4. Kalimantan Barat Rp 1.380.000 atau naik 30% dari UMP 2013 Rp 1.060.000
5. Jambi Rp 1.502.300 atau naik 15,56% dari UMP 2013 Rp 1.300.000
6. Sulawesi Tenggara Rp 1.400.000 naik 24,42% dari UMP 2013 Rp 1.125.207
7. Sumatera Barat Rp 1.490.000 naik 10,37% dari UMP 2013 Rp 1.350.000
8. Bangka-Belitung Rp 1.640.000 naik 29,64% dari UMP 2013 Rp 1.265.000
9. Papua Rp 1.900.000 naik 11,11% dari UMP 2013 Rp 1.710.000
10. Bengkulu Rp 1.350.000 naik 45% dari UMP 2013 Rp 930.000

11. NTB Rp 1.210.000 naik 10% dari UMP 2013 Rp 1.100.000


12. Jakarta Rp 2.441.301 naik 9% dari UMP 2013 Rp 2.200.000
13. Kepulauan Riau Rp 1.665.000, naik dari UMP 2013 Rp 1.365.087
14. Riau Rp 1.700.000, naik 21,43% dari UMP 2013 Rp 1.400.000
15. Sumatera Utara Rp 1.505.850, naik dari UMP 2013 Rp 1.305.000
16. Kalimantan Timur Rp 1.886.315, naik dari UMP 2013 Rp 1.762.073
17. Nanggroe Aceh Darussalam Rp 1.750.000, naik 12,9% dari UMP 2013 Rp 1.550.000
18. Sulawesi Tengah Rp 1.250.000, naik 25,63% dari UMP 2013 Rp 995.000
19. Maluku Rp 1.415.000, naik 10,98% dari UMP 2013 Rp 1.275.000
20. Gorontalo Rp 1.325.000. naik 12,77% dari UMP 2013 Rp 1.175.000
kacau balau; acak-acakan; tidak teratur: barisan itu menjadi -- saat terdengar
tembakan beberapa kali;
kesemrawutan n keadaan semrawut, kacau balau (tidak teratur dsb):
peraturan tsb dimaksudkan untuk menghindari - lalu lintas

Anda mungkin juga menyukai